Bab 5

Beberapa hari kemudian...

Setelah perjanjian itu, Kimberly menelpon Reyhan untuk datang malam ini ke sebuah restoran bintang lima. Tak lupa ia mengirimkan setelan pakaian dengan jas dan kemeja berserta sepatu dan celananya.

Kimberly ingin mengajak Reyhan bertemu dengan sang kakek dan membicarakan tanggal pernikahan.

"Seharusnya, dia tidak terlambat!" Batinnya sambil melihat handphone.

Kimberly bersiap dengan menggunakan gaun pesta berwarna senada dengan Reyhan. Ia menggeraikan rambutnya, Ia menatap wajahnya di cermin. Terlihat senyuman puas di bibirnya.

"Kimberly, lihat wajahmu ini! Tak mungkin ada seorang pun lelaki yang bisa berpaling darimu." Ucapnya memuji diri sendiri.

Kimberly akhirnya sudah siap, Ia keluar dari kamar dan Samuel sedang ada di ruang tamu. Ia menatap Kimberly yang sedang menuruni tangga.

"Kenapa kamu sekarang jadi cantik seperti ini? Anda saja, dulu kamu mau merias wajah dan berpenampilan seperti ini mungkin aku tidak akan berpaling." Batinnya dengan penyesalan.

Kimberly yang menyadari ada yang memperhatikannya nampak menyunggingkan senyumnya. "Aku akan membuatmu menyesal telah mengkhianati ku." Batinnya.

Kakek pun tiba, Ia menggandeng Kimberly dan segera pergi. Samuel dan Jenny nampak penasaran dengan kepergian mereka. Akhirnya Jenny mengajak Samuel untuk mengikuti mereka dari kejauhan.

Di mobil...

Kakek terus mengelus tangan cucunya, Ia tak menyangka jika anak yang lucu dan manis sekarang telah dewasa.

Kimberly menyenderkan kepalanya di bahu. "Kek, apakah kakek akan menerima pilihanku!" Tuturnya.

"Tergantung...!"

"Maksudnya?" Tanya Kimberly sambil menatap wajahnya.

"Tergantung kamu bahagia atau tidak bersamanya! Kakek tidak ingin, kamu hanya dimanfaatkan lelaki yang tak bertanggung jawab." Jawabnya.

Kimberly tersenyum. "Aku yakin sama pilihanku, meskipun kami belum lama saling mengenal tapi dia tipe lelaki idaman ku." Tuturnya.

Kakek tersenyum dan mengangguk. Ia bahagia, jika Kimberly sudah bisa mendapatkan pasangan. Setidaknya beban pikirannya mulai berkurang, Ia sangat menyayangi Kimberly.

Akhirnya mereka sampai, Kimberly keluar dan mereka saling bergandengan tangan. Semua mata tertuju pada Kimberly, kecantikannya membuat semua lelaki jatuh hati.

Terlihat para lelaki nampak memperlihat ketertarikannya, ada yang menyapanya dan ada juga yang mengedipkan mata.

Kimberly nampak acuh, Ia tak peduli dengan lelaki receh seperti mereka. Akhirnya Kimberly sampai di dalam, terlihat kepalanya mulai mengitari seluruh ruangan.

"Kemana lelaki itu? Jangan sampai dua buat kakek ilfill!" Batinnya dengan kesal.

Mereka duduk di kursi dan terlihat kakek memutar kepalanya. "Mana lelakinya?"

"Eeem, mungkin di jalan macet kek!" Jawab Kimberly dengan canggung.

Kimberly nampak kesal, Ia mencoba menelpon tapi tidak di angkat. Hatinya mulai kacau, Ia mulai mendumel di dalam hati.

Dari luar, terlihat suara wanita menjerit. Kimberly keluar dan melihat apa yang terjadi. Mata Kimberly membulat sempurna, melihat lelaki tampan berada tepat di hadapannya.

Ia tersenyum dan terkesima, ternyata lelaki yang di temui nya benar-benar mempesona. Lelaki itu menghampiri Kimberly dan memberikan buket bunga mawar merah.

"Maaf, aku terlambat!" Tuturnya.

Kimberly tersenyum dan mengangguk. "Tidak apa-apa, aku juga belum lama." Jawabnya terkesima dan lupa akan kemarahannya.

Kimberly dan Reyhan berjalan menemui sang kakek. Kakek yang melihat semua itu nampak tersenyum.

"Mereka terlihat serasi!" Batinnya.

Akhirnya Kimberly dan Reyhan sampai. Tak lupa ia sungkem kepada sang kakek. Kakeknya cukup puas dengan tindakan yang di lakukan oleh Reyhan.

"Maaf kek! Saya terlambat." Tutur Reyhan.

"Tidak apa-apa! Aku silahkan duduk, kakek pikir Kimberly membohongi kakek." Jawabnya.

"Ah kakek, untuk apa aku berbohong!" Jawabnya sambil tersenyum.

Mereka memesan beberapa makanan dan menikmati. Kimberly merasa heran dengan Reyhan, waktu pertama bertemu Reyhan berpakaian seperti preman. Tapi dalam semalam, Ia berubah menjadi pangeran.

Kimberly terus menatapnya dengan heran. "Tidak mungkin dia menyiapkan semuanya, dari cara makan terlihat sopan dan tertata." Ucapnya kagum.

Setelah selesai makan, mereka langsung membicarakan inti pertemuan ini. Reyhan mengeluarkan kotak cincin berwarna merah.

"Kakek, dengan pertemuan kita ini! Saya ingin meminta izin untuk melamar Kimberly menjadi istriku." Tuturnya.

Kimberly nampak tersenyum, Ia tak menyangka jika ucapan Reyhan benar-benar meyakinkan. Sedangkan kakek hanya bisa tersenyum dan menerima lamarannya.

Reyhan memakaikan cincin di jari manis Kimberly. Cincin yang terlihat cantik dan mewah. Kimberly mengerutkan keningnya dan memperhatikan cincin yang di berikan oleh Reyhan.

"Sepertinya ini bukan cincin biasa, dari mana dia mendapatkan uang sebanyak itu untuk membeli cincin. Dan sebenarnya siapa dia?" Batinnya yang penasaran.

Akhirnya kakek merestui mereka tanpa ada pertanyaan yang aneh. Ia menginginkan pernikahannya di lakukan dalam secepatnya.

"Baik! Saya akan mempersiapkan semuanya, saya hanya meminta waktu satu Minggu." Jawab Reyhan.

Kakek tersenyum puas, Ia bahagia mendengarnya. Setelah selesai, kakek pulang duluan di antar supir. Sedangkan Kimberly masih saja terduduk diam dan tak bergerak.

"Sebenarnya siapa kamu? Dan kenapa kamu bisa membeli cincin semahal ini." Tanya Kimberly.

"Kenapa...? Bukannya kami bilang tidak perlu tahu tentang aku! Yang terpenting aku bisa berakting dengan baik." Tuturnya.

"Iya, tapi cincin ini! Kamu tidak mencuri kan..." Ucap Kimberly.

Reyhan tersenyum. "Kamu tuh lucu sekali, untuk apa aku mencuri barang semahal ini. Cincin ini peninggalan ibuku dan aku sengaja memberikannya." Jawabnya.

"Oh...! Ingat yah, aku tak ingin kamu berbuat macam-macam dan mencoreng nama baikku di hadapan kakek." Ancamnya.

"Oke, kamu tenang saja!" Jawabnya dengan percaya diri.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***