"Eits jangan!" Sagala segera menghentikan Diva yang ingin membuka bajunya di sana.
"Bagaimana ini!" Ujar Sagala bingung. Sesekali ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal seraya berpikir bagaimana caranya untuk menolong Diva.
"Sebaiknya aku bawa Diva ketempat yang aman dulu. Di kamar ini terlalu berbahaya" Lanjut Sagala lagi.
Nampak ia mengangkat sebelah tangan Diva dan meletakannya di atas pundaknya, lalu menarik tubuh Diva perlahan dan membawanya keluar.
Tidak berapa lama, Sagala dan Diva pun sudah sampai di depan sebuah pintu kamar. Sagala membuka pintu itu, lalu masuk dengan membawa Diva ke dalamnya.
Setelah meletakkan Diva di atas kasur, Sagala nampak mondar-mandir tidak karuan. Sesekali ia melihat Diva yang kesakitan menahan hasrat yang menginginkan sebuah sentuhan.
Seketika Sagala menghentikan langkahnya, "Dokter! Iya, aku harus mencari seorang Dokter" Ucap Sagala.
Ia pun segera berjalan dan hendak keluar, "Ahh tidak-tidak, jika aku keluar siapa yang menjaga Diva. Sebaiknya aku telpon saja" Sagala berbicara seraya berpikir. Lalu berbalik ke dalam.
Sagala nampak meraih sebuah benda pipih di atas nakas, lalu mencari sebuah nomor telepon yang hendak ia telpon.
"Hallo" Terdengar suara seseorang dari balik telepon.
"Segera datang ke hotel Central, sekarang!" Perintah Sagala.
"Tuan! Hotel Central itu dimana?" Tanya Dokter itu.
Sagala nampak menepuk jidatnya dengan kesal, "Astaga, aku lupa kalau aku lagi ada di Singapura. Bagaimana ini?" Ucap Sagala frustasi.
Matanya beralih kepada Diva, yang semakin tidak karuan. Semakin lama ia menahan, semakin menyakitkan yang ia rasakan.
"Jika seperti ini, Diva bisa-bisa mati karena pengaruh obat itu. Siapapun yang memberikan obat perangsang itu, aku berjanji akan membuat perhitungan kepadanya" Ucap Sagala di dalam hatinya dengan geram.
"Tuan! Tuan! Apa yang terjadi? Apa tuan sedang sakit?" Seorang Dokter bertanya dengan nada khawatir.
Seketika Sagala tersentak, segera ia menjawab pertanyaan Dokter itu, "Tidak, kau kembalilah bekerja. Aku tidak butuh apapun" Jawabnya.
"Ah ah. To-lo-ng a-ku" Lirih Diva dengan nafas yang tersengal menahan sakit.
Sagala menatap dengan dalam wajah Diva, ada rasa kasihan bercampur aduk dengan rasa takut.
"Bagaimana ini? Apa aku harus melakukannya?" Batin Sagala ragu.
Setelah sejenak berpikir. Sagala pun melepas bajunya, lalu turun melepas celananya.
Ia berjalan maju dengan ragu, namun Diva segera merangkul leher Sagala, dan siap untuk menerkamnya.
Cup.
Tanpa berpikir panjang, Diva pun m*lum*t habis bibir tipis Sagala. Sagala yang merasakan sentuhan syahdu itu pun merasa terbuai, dan terhanyut di dalam permainan Diva.
Keduanya pun saling merangkul, dan Bruakkkkkkk.
Sagala terjatuh dan terbaring di kasur empuk itu, Diva dengan penuh gairah menggagahi tubuh Sagala seraya melepas bajunya dan membuangnya ke sembarang arah.
Sesekali Sagala menelan salivanya, menatap tubuh putih nan mulus yang Diva miliki.
Dan malam yang panjang pun terjadi disana. Kasur yang bergoyang, seolah menjadi saksi bisu akan dahsyatnya permainan malam ini yang di lakukan oleh dua sejoli yang sedang bercinta.
***********
Keesokan harinya.
Diva nampak menyerjapkan matanya, merasakan sinar matahari yang mengenai wajahnya dari balik kaca jendela.
"Ehmmmmm"
Nampak Diva menggeliat, mencoba melonggarkan ototnya yang terasa kaku. Seketika ia merasakan sesuatu yang berat telat melingkar di tubuhnya.
"Apa ini?" Tanyanya kepada dirinya sendiri. Tanpa mengurangi rasa penasarannya, Dengan ragu ia membuka selimut tebal yang menutupi seluruh tubuhnya itu.
"Ahhkkkkkkkkkk" Seketika Diva berteriak dengan kencang, kala melihat seseorang melingkar memeluk tubuh nya yang tanpa busana.
Sagala yang terlonjak, seketika terbangun. Sesekali ia menggosok matanya, wajahnya yang khas bangun tidur menatap Diva dengan heran.
"Apa yang kau lakukan?" Teriak Diva. Yang langsung berdiri setelah menyadari bahwa pria itu adalah Sagala.
Sagala seketika tersentak, ia baru benar-benar sadar setelah mendengar suara Diva yang meneriakinya.
"Diva! Aku bisa jelaskan semuanya" Ucap Sagala.
"Pergi! Pergi! Jangan dekati aku" Bentak Diva yang nampak ketakutan.
"Diva, aku bisa jelaskan semuanya. Kamu tenang dulu" Ujar Sagala lagi yang mencoba menenangkan Diva.
"Aku benci kamu Sagala. Mulai sekarang jangan pernah menemui aku lagi" Ancam Diva. Diva berjalan sedikit tertatih, memunguti lembaran bajunya yang berserakan di lantai.
Dengan air matanya yang terus keluar, Diva menggerutu di dalam hatinya, "Kurang ajar, laki-laki brengsek berani sekali ia melakukan ini kepadaku"
"Diva kau mau kemana?" Teriak Sagala. Diva tidak menggubris nya, setelah mengenakan bajunya, ia segera pergi dari sana begitu saja.
.
.
.
.
.
Bersambung
Mohon untuk memberikan like dan komen kalian ya setelah membaca.
Karena karya ini sedang mengikuti event/Lomba. Jadi mohon dukungannya ya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Mad Supi
lanjut
2022-03-12
0
aqilla
lanjut otor
2022-03-11
0
Devi Ani
Udah Mulai Rumit Dan Konflik Berat Lagi Kasihan Diva Tersakiti Dan Menderita Lagi Di Hina Dan Caci Maki.Bikin Wanita Ular Itu Menyesal Dan Di Pejara Biar Tau Rasa Akibatnya Karma Berat Lah.Sagal Kalo Cinta Sama Diva Tanggung Jawab Dan Jujur/Menikah Semoga Aja Berjodoh Please Mohon Tolong Tolong.Jangan Sering-Sering Konflik Berat/Rumit Dan Hambar Malah Gak Seru Dan Gak Bagus Lagi Novel Ini Jadi Pusing Dan Kecewa Thorr Kasihan Gak Tega Divanya.Semangat Up Lagi Dobel Setiap Hari Makin Penasaran Selanjutnya Selalu Setia Dukung Karyanya Vote Naik Banyak Dan Like/Komen Terus Thorr Dan Sabar Menunggu Up Lagi 🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏❤❤❤💑💑💑😘😘😘💪💪💪😇😇😇😍😍😍🙂🙂🙂🤗🤗🤗
2022-03-11
0