Diva hanya bisa menatap sedih para orang-orang itu, yang dengan sengaja menjauhi dirinya karena tubuhnya yang gendut dan juga di katai bau oleh Amelia barusan.
Siang harinya.
Lebih tepatnya di jam istirahat semua karyawan.
Diva berjalan seraya membawa tas kecilnya menuju rumah makan langganannya bersama Anis yang letaknya berada di depan kantor tempatnya bekerja.
"Hai!" Sapa Anis seraya melambaikan tangannya kala melihat Diva yang sudah berjalan mendekati rumah makan langganan mereka dengan di balut senyuman indah yang merekah dari bibir manisnya.
"Seneng banget. Kenapa?" Tanya Diva penuh selidik. Karena tidak biasanya Anis sesenang ini.
"Duduk dulu" Anis langsung menarik tangan Diva dan menyuruhnya untuk duduk di sampingnya.
Diva hanya menurut dan langsung duduk di samping sahabatnya itu. Seraya menunggu jawaban dari Anis akan apa yang membuatnya senang kali ini.
"Kamu tau gak? Aku di promosikan naik jabatan sebagai kepala admin" Ungkap Anis senang.
"Oh ya? Syukurlah, ternyata sahabatku ini sangat hebat. Gak kayak aku, dari dulu mentok aja jadi Cleaning Servis" Ucap Diva merendah. Namun rasa kecewa akan dirinya saat ini di tutupi oleh rasa bahagia akan sahabatnya yang kini akan menjadi kepala admin di tempatnya bekerja.
"Kamu jangan gitu dong. Aku sedih nih dengernya" Rengek Anis.
Diva hanya tersenyum tipis, "Yuk pesan makanan. Kamu yang traktir ya! Kan sekarang sudah naik jabatan, harus di rayain dong" Goda Diva dengan sedikit melirik manja kepada Anis.
"Kamu bisa aja merayunya. Kali ini aku yang traktir. Kamu bisa pesan apa saja di sini" Ucap Anis senang seraya tersenyum manis.
Keduanya pun memesan makanan sesuai dengan permintaan masing-masing.
Seperti biasa, Diva akan memesan 3 mangkok bakso untuk ia makan siang ini. Sementara itu, Karena Anis adalah seorang vegetarian, jadi ia hanya memesan capcai di sana.
Setelah selesai makan, dan jam juga sudah memasuki jam kerja. Anis dan Diva pun segera kembali ke kantor mereka yang letaknya berada di depan rumah makan yang saat ini mereka tempati.
"Bye Nis!" Ucap Diva seraya melambaikan tangannya di kala ia akan berpisah dengan Anis.
Di dalam ruangan penyimpanan barang.
Nampak Diva sedang membuka laci khusus penyimpanan barang miliknya.
"Diva? Kenapa kamu lama sekali? Pekerjaan sudah menumpuk. Ayo cepat-cepat"
Diva seketika tersentak kaget, lalu secepat kilat ia segera meletakan tas miliknya ke dalam laci.
Diva pun segera pergi dari sana dan menyusul kepala pimpinan nya disana dengan tergesa-gesa. Tanpa sadar, sebuah buku kecil dengan cover luarnya bergambar Doraemon terjatuh dari dalam tasnya.
Sementara itu, seorang perempuan yang baru masuk ke ruangan itu menatap nanar sebuah buku yang tergeletak di lantai.
Dengan rasa penasaran, ia mengambil buku itu dengan mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan untuk memastikan apakah di ruangan itu benar-benar tidak ada siapapun.
"Buku Deary?" Ucapnya kemudian setelah membolak-balik cover buku itu.
Tanpa menunggu lama, ia segera membuka halaman pertama buku itu yang bertuliskan sebuah biodata pribadi pemilik sang buku itu sendiri.
Di sana tertera nama Diva Anastasia, yang menunjukan bahwa pemilik buku itu adalah Diva, teman sekantornya yang memang sangat ia benci.
Ya, dia adalah Clara Braunisa. Clara juga merupakan seorang Cleaning Servis seperti Diva. Namun bedanya Clara selalu mendapatkan pekerjaan yang sangat sulit di bandingkan Diva. Oleh sebab itu Clara sangat membenci Diva yang selalu bertampang polos di depan kepala pimpinan mereka, sehingga membuat kepala pimpinan itu merasa kasihan kepada Diva jika mengerjakan pekerjaan yang berat.
Tanpa mengurangi rasa penasarannya, Clara segera membuka halaman kedua dan mulai membaca tulisan tangan Diva yang tercoret indah di buku Deary itu.
Seketika, Clara membulatkan matanya dengan sempurna. Bahkan wajahnya tidak bisa menyembunyikan keterkejutan dirinya saat ini, setelah membaca beberapa bagian isi buku itu.
"What? Diva menyukai tuan Sagala?" Ucap Clara terkejut.
Clara menggelengkan kepalanya tidak menyangka. Ia merasa Diva sudah benar-benar kehilangan akal.
Bagaimana tidak? Seorang Diva yang hanya menjabat sebagai Cleaning Servis dengan postur tubuh yang gemuk di atas rata-rata menyukai seorang pria tampan pemilik perusahaan? Apakah itu pantas?.
"Aku harus kasih tau ke teman-teman nih. Parah banget si Diva. Aku aja yang lebih cantik dari dia gak berani menyukai tuan Sagala" Rungut Clara.
Secepat mungkin, ia mengabadikan tulisan Diva dengan mengambil gambar dan membagikannya ke grup WhatsApp khusus karyawan Cleaning Servis dan beberapa grup lainnya.
Tidak lupa juga Clara mengetikan beberapa kata disana.
"Guys. Lihat nih! Si wanita cupu bikin Deary. Nyesek banget ya. Kasihan cintanya ketinggian" Ungkap Clara dengan melampirkan beberapa foto yang ia ambil tadi.
Tringgg Tringggg
Seketika dunia grup di buat heboh olehnya. Perbincangan hangat pun terjadi serta cacian yang mereka lontarkan kepada Diva seolah hanya sebuah perbincangan singkat saja..
"Ehh lihat nih. Clara membagikan foto tulisan tangan Diva. Ya ampun, gak nyangka banget"
"Udah gendut, bau, dan jelek lagi. Bisa-bisanya menyukai bos utama gitu" Hina salah satunya.
"Apa? Si gendut itu suka sama presdir utama perusahaan Bumiraya?" Amelia nampak memasang wajah tidak suka. Itu terlihat jelas di wajahnya yang baru saja ia unggah di akun grup. Ia juga merupakan salah satu pengguna grup itu.
"Gak sadar diri banget. Halu kali suka sama si bos. Udah jelek, dekil, gendut. Pokoknya lengkap deh" Sahut Lina lanjut mencibir.
Begitulah cibiran yang mereka lontarkan di grup WhatsApp khusus karyawan perusahaan.
Di ruangan lain.
Diva sedang asyik dengan pekerjaannya membersihkan sebuah meja seorang karyawan yang sudah berhenti bekerja.
"Eh itu Diva. Dengar-dengar, dia menyukai tuan Sagala loh" Sindir Salah satu karyawan disana yang dengan sengaja membesarkan volume suaranya supaya Diva mendengar perkataan nya.
Serrrrrrr. Deg Deg
Tiba-tiba hati Diva terasa menyegat seakan menusuk raganya yang paling dalam.
Diva segera menoleh kepada para staff kantor itu. Yang keberadaannya tidak terlalu jauh darinya.
"Idih. Udah jelek gitu mana mau pak Sagala sama dia" Sahut teman yang sebelahnya.
"Apa maksud mereka? Lagi pula Kenapa mereka tau kalau aku menyukai tuan Sagala?" Batin Diva curiga.
"Diva, Diva, Diva" Teriak Anis histeris yang sudah berlari mendekati Diva yang masih mengelap meja.
"Kenapa?" Tanya Diva bingung akan sahabatnya itu.
"Kamu udah lihat grup?" Tanya Anis balik tanpa menjawab pertanyaan Diva.
Diva hanya menggelengkan kepalanya dengan polos. Karena sejatinya ia benar-benar tidak memegang handphone di saat bekerja.
"Ini loh. Semua orang membicarakan kamu!" Ungkap Anis yang sudah menunjukan beberapa grup yang mengunggah foto buku Deary itu.
Diva pun melihat layar handphone yang berbentuk pipih itu, yang ada di tangan Anis.
Seketika Diva membulatkan matanya dengan sempurna.
"Bagaimana bisa?" Ujar Diva terkejut.
.
.
.
.
Bersambung.
Mohon untuk memberikan like dan komen kalian ya setelah membaca.
Karena karya ini sedang mengikuti event/Lomba. Jadi mohon dukungannya ya!
Terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
SuLastri Nasa
diva semat ya makan baksonya biar g sedih
2022-03-26
0
☠ᵏᵋᶜᶟRoss"kita" 𝕱𝖘🏚ᵉᶜ✿
emang klw cleaning servis g boleh ya suka sama big boss....
2022-03-12
0
Boogiie_Mw
next
2022-03-04
0