Bab 13 Memulai aksi

"Aku tidak akan membiarkan kamu menyukainya lebih lama lagi Sagala. Lihat saja nanti" Ucap Amelia geram.

Di ruangan lain.

"Silahkan duduk" Ucap Sagala mempersilahkan Diva untuk duduk di salah satu bangku di ruang meeting.

Disana sudah ada beberapa orang penting yang sedang menunggu kedatangan Diva.

"Selamat datang buk Diva, senang bisa bertemu denganmu" Sapa Han. Pria tampan, yang merupakan adik dari Sagala.

Han nampak menyapa dengan ramah seraya membentangkan tangannya untuk bersalaman bersama Diva. Nampak Diva tersenyum, lalu membalas jabatan tangan Han.

"Terimakasih. Senang bertemu dengan mu juga" Jawab Diva.

"Diva terlihat sangat cantik. Wajahnya seakan meneduhkan jiwa" Ucap Han di dalam hatinya seraya menatap teduh wajah Diva.

Sagala menatap kedua orang itu secara bergantian.

"Hei sudah! hentikan" Sagala segera melepaskan pegangan tangan adiknya itu bersama Diva.

"Maaf buk Diva. Han itu adalah adik saya. Dia baru selesai berkuliah dan baru terjun ke dunia bisnis. Jadi dia agak sedikit tidak sopan" Ucap Sagala cepat.

Diva hanya mengangguk, lalu kembali duduk di bangku yang sejak tadi sudah Sagala siapkan.

"Buk Diva. Kau tampak sangat muda dan seumuran denganku. Boleh aku mengatakan sesuatu" Ucap Han. Lalu ia menduduki bokongnya di sebuah kursi di samping Diva.

"Apa itu?" Tanya Diva.

"Buk Diva sangat cantik. Berapa umur buk Diva sekarang?" Tanya Han balik.

Diva nampak tersenyum tipis mendengar penuturan Han, sementara Han nampak terdiam dan terpesona oleh senyuman manis dari Diva.

"Awawwwwwww"

Seketika Han meringis kesakitan seraya memegang kupingnya yang sudah di jewer oleh Sagala.

"Kursi mu bukan disini. Cepat pindah!" Ucap Sagala.

Han memegang telinganya yang sakit, lalu pindah dengan hati yang kesal.

"Ayo buk. Kita akan mulai meeting nya" Ucap Sagala sopan.

Meeting pun di mulai setelah Diva menyetujui.

Nampak Sagala berdiri dengan menghadap sebuah proyektor seraya menjelaskan beberapa masalah perusahaan yang akan mereka bangun di Singapura nantinya.

Terlihat Diva melihat dengan seksama kearah depan seraya mendengarkan penjelasan Sagala.

Amelia yang juga ada di ruangan itu hanya menatap Diva dengan penuh kebencian.

Amarahnya semakin menggebu di saat Sagala memberikan senyuman termanisnya kepada Diva yang sejak tadi memperhatikan Sagala yang ada di depan.

Amelia nampak menggeram

, "Semakin hari, Sagala semakin menunjukan rasa sukanya kepada Diva"

"Aku tidak akan membiarkan itu sampai terjadi. Awas saja kamu Diva, aku akan membuat perhitungan kepadamu nanti" Batin Amelia tersenyum licik.

Satu jam kemudian. Meeting pun selesai.

"Bolehkah aku mengantar mu pulang?" Tanya Sagala antusias disaat Diva sedang mengemasi berkas-berkas miliknya.

Diva sedikit mengangkat wajahnya keatas, menatap Sagala dengan penuh kebencian.

"Aku bisa sendiri. Tidak perlu repot-repot mengantar ku" Jawab Diva ketus.

"Diva! Kenapa kau selalu menghindar dari ku?" Sagala bertanya dengan frustasi. Ia benar-benar tidak memikirkan lagi, jika di dalam ruangan itu masih ada beberapa orang dan sebagiannya adalah karyawan nya sendiri.

Diva seketika menatap nyalang kearah Sagala.

"Apa kurang jelas apa yang sudah aku katakan barusan kepadamu? Jangan pernah mengganggu aku lagi. Semuanya sudah berakhir sekarang!" Ucap Diva tegas. Lalu ia pergi dengan membawa berkas-berkas nya keluar.

Sementara, Sagala hanya bisa menatap kepergian Diva dengan penuh penyesalan.

Han yang melihat kakaknya Sagala yang nampak begitu sedih, ia hanya bisa terdiam dengan menatap kakaknya dengan penuh tanya.

"Apa Diva mantan pacarnya kak Sagala? Tapi setau ku, kak Sagala tidak pernah mempunyai pacar selama ini. Tapi kenapa pembicaraan mereka tadi sepertinya telah memiliki hubungan yang begitu erat?" Batin Han curiga.

"Apa kalian lihat-lihat. Cepat pergi dari sini" Bentak Sagala lantang. Seketika karyawannya tersentak kaget, begitupun dengan Han adiknya. Terkecuali Amelia, yang sekarang juga menatap Sagala dengan penuh amarah.

Han yang tidak berani bertanya, hanya bisa pergi meninggalkan Sagala di ruangan itu sendiri.

"Kenapa kamu selalu mengejar-ngejar wanita yang sama sekali tidak mencintai mu Sagala? Apa kau cukup buta tidak melihat aku juga berada di sini? Apa kau tidak memikirkan perasaan ku?" Tanya Amelia beruntun dengan sedikit menyeka air matanya yang ingin tumpah.

"Aku tidak perduli Amelia. Jangan pernah memaksa perasaan ku untuk menyukai mu" Jawab Sagala tegas.

Matanya kini beralih kepada Amelia, "Walaupun ayahmu meminta ku untuk menikahi mu, selamanya aku tidak akan pernah mau. Jangan terlalu berlebihan, cukup tau diri dimana posisi mu sekarang" Lanjut Sagala tegas. Lalu ia pun berlalu pergi meninggalkan Amelia di ruangan Meeting.

Di kantin perusahaan.

Amelia berjalan dengan malas menuju kantin.

Seketika pandangan matanya beralih kepada seorang wanita yang sangat ia benci.

Ya, itu adalah Diva. Diva nampak sedang mengobrol bersama Anis dengan di iringi tawa mereka yang terdengar begitu bahagia.

Amelia mengambil segelas air yang berada di dekatnya. Lalu berjalan ke arah Diva.

"Upssss" Amelia menutup mulutnya dengan sebelah tangannya, seolah ia sedang terkejut. Sejatinya, Amelia dengan sengaja menumpahkan air minumnya ke baju Diva.

Diva seketika terkejut, lalu berdiri seraya mengibaskan tangannya ke baju yang terkena air.

Amelia pun nampak tersenyum puas. Diva yang melihat itu, langsung mengetahui bahwa Amelia memang sengaja melakukan itu. Amelia hanya pura-pura ingin terjatuh dan dan sengaja menjatuhkan air ke bajunya. Begitulah yang Diva pikirkan tentang Amelia.

"Kamu sengaja ya?" Ucap Diva sedikit meninggi.

"Sengaja atau tidak, itu adalah urusan ku. Itulah balasan bagi seseorang yang sok kecantikan" Hina Amelia.

"Kamu tau kan sedang berurusan dengan siapa?" Tanya Diva dengan tatapan tajam.

Amelia tidak kalah tajamnya menatap Diva. "Kamu pikir aku takut?" Tantang Amelia Yang sudah berdiri di depan Diva dengan jarak yang sangat dekat.

"Sebagai seorang wanita, seharusnya kamu malu dan tau diri. Sagala adalah calon suamiku. Jangan menjadi seorang wanita perebut calon suami orang lain!" Tegas Amelia.

Tatapan semua orang seketika beralih kepada Diva. Mereka nampak menatap Diva dengan penuh tanya, benarkah apa yang dikatakan Amelia barusan?.

.

.

.

.

.

Bersambung

Mohon untuk memberikan like dan komen kalian ya setelah membaca.

Karena karya ini sedang mengikuti event/Lomba. Jadi mohon dukungannya ya!

Terimakasih.

Terpopuler

Comments

Hesty Septiana

Hesty Septiana

amel terlalu kepedean

2022-03-10

0

Boogiie_Mw

Boogiie_Mw

hai

2022-03-04

0

Anak ayam

Anak ayam

seru

2022-03-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!