Cinta Si Buruk Rupa

Cinta Si Buruk Rupa

Bab 1 Prolog

...Karya ini diselenggarakan untuk memeriahkan Event Kategori Wanita (Mengubah Takdir) Dengan judul CINTA SI BURUK RUPA....

...Semoga kalian suka dengan cerita Author....

...Diwajibkan untuk seluruh Reader untuk memberikan like, dan komen setelah membaca ya!!...

...Jangan lupa juga dukung Author dengan memberikan vote pada cerita ini....

...🌼Happy Reading🌼...

Bab 1 Pengenalan Tokoh (Prolog)

Diva Anastasia. Kerap kali di sapa dengan Diva. Ia adalah Seorang wanita berusia 24 tahun, dengan postur tubuh yang gemuk di atas rata-rata.

Penampilannya yang jelek dan juga gemuk kerapkali membuat Diva di hina oleh semua orang di sekitarnya. Termasuk rekan kerjanya yang juga bekerja di perusahaan yang sama dengannya.

Diva bekerja di sebuah perusahaan ternama dengan menjabat sebagai seorang Cleaning Servis.

Ya, Cleaning Servis adalah satu-satunya pekerjaan yang bisa menerima dirinya.

Walaupun dirinya adalah lulusan Sarjana Ekonomi, namun karena faktor tubuh yang ia miliki, banyak perusahaan menolak lamaran pekerjaan dari nya.

Diva hanya bisa mencintai pekerjaannya sebagai bentuk rasa syukur darinya, karena masih bisa diberikan kesempatan untuk bekerja.

Bekerja di sebuah perusahaan ternama, telah membuat Diva menyukai seorang presdir ternama. Sang pemilik perusahaan.

Namun, apakah cintanya itu akan terbalas?

Dengan penampilan nya yang gemuk dan jelek, ia cukup tau diri dan hanya bisa memendam perasaan itu untuk dirinya sendiri.

***

Alfa Hidden Sagala. Seorang pria berumur 25 tahun itu kerapkali di sapa dengan Sagala.

Sagala adalah seorang pria tampan dengan tubuh jangkungnya yang terlihat sangat elastis dan penuh karisma yang menggoda.

Di usia yang terbilang masih sangat muda, Sagala sudah menjabat sebagai seorang Presdir di sebuah perusahaan ternama yang bernama PT. Bumiraya Indah. Sebuah perusahaan yang bergerak di dalam bidang telekomunikasi dan jejaringan di seluruh dunia.

**

Pagi hari yang cerah.

Itulah yang dapat di gambarkan oleh mata indah Diva pagi ini. Namun tidak pada hari-hari yang Diva lalui, Yang terlihat suram tanpa arah dan tujuan.

Berjejalnya lamunan yang berseliweran tanpa arah. Diva berjalan menyusuri jalanan setapak khusus pejalan kaki dengan langkah yang gontai tanpa semangat. Ia benar-benar merasa sangat kecapaian setelah beraktivitas seharian di kantor, lalu malam harinya mengurus sang ibu yang juga sedang sakit di rumahnya.

"Si gendut. Si gendut"

Sial. Seketika lamunan Diva buyar mendengar Ejekan seorang pria berseragam SMP itu. Walaupun Diva tidak mengenalnya, namun mereka selalu saja mengejek Diva tanpa ampun.

Diva hanya bisa bersikap dingin tanpa harus mendengarkan ejekan orang-orang yang ia lewati itu.

Kata-kata itu selalu ia dapatkan dari setiap orang yang melihat tubuh gemuknya.

Sebagai pelampiasan kemarahannya, Diva hanya bisa memakan roti sobek yang ada di tangannya itu dengan lahap. Persis seperti seseorang yang sedang kelaparan tiga hari tiga malam.

Di depan parkiran Perusahaan PT. Bumiraya Indah.

"Diva, Diva! Selera makan mu semakin membaik saja. Porsi makan mu juga meningkat. Pantas saja tubuh mu itu gak kurus-kurus. Hahahha"

Diva langsung menghentikan dirinya memakan sisa roti yang ada ditangannya itu.

"Melihat Diva kurus mah mimpi" Sambung wanita itu dengan gelak tawa mengejeknya.

Lagi-lagi teman sekantornya mengejek Diva karena memiliki tubuh yang gemuk.

Diva hanya terdiam. Dengan wajah tertunduk malu, Ia berjalan melewati teman sekantornya itu dengan langkah yang cepat menuju ruang penyimpanan barang.

**

"Kusut amat wajah kamu. Kenapa?" Sahabat Diva yang bernama Anis langsung duduk di kursi samping Diva seraya menatap wajah Diva yang nampak begitu sedih.

"Apa tubuh ku sejelek itu ya? sampai teman-teman di kantor ini selalu mengejekku setiap hari" Keluh Diva dengan wajah tertunduk tanpa semangat.

Anis nampak menghela nafas berat. Kasihan? itulah yang Anis rasakan.

"Sudahlah. Jangan hiraukan mereka! Walaupun tubuh mu gak sebagus mereka, tapi hati mu jauh lebih baik dari orang-orang itu. Jadi, kamu harus semangat" Ucap Anis kemudian memberikan semangat.

Diva mengangkat wajahnya perlahan, menatap Anis dengan wajah yang berkaca-kaca.

"Terimakasih ya Nis! Kamu selalu ada di saat aku lagi sedih" Ucap Diva dengan sudah memeluk Anis dengan erat.

"Sama-sama Diva. Sudah! Sekarang semangat dong! Saatnya kita kerja! Nanti di marahin lagi sama bos lama-lama di sini"

"Iya kamu bener. Ayo kita kerja dulu" Ucap Diva menyetujui.

Diva dan Anis pun berlalu dari sana setelah meletakkan barang-barang mereka masing-masing di dalam laci khusus karyawan.

"Aku pergi dulu ya Diva" Pamit Anis.

Diva hanya menganggukkan kepalanya pelan.

Ya. Anis bekerja satu kantor bersama Diva. Namun mereka menempati jabatan yang berbeda.

Anis menjabat sebagai Staf Admin disana. Sementara Diva yang juga merupakan lulusan Sarjana Ekonomi hanya bisa menjabat sebagai seorang Cleaning Servis. Sungguh miris bukan? Hanya karena penampilan yang tidak memadai, seseorang harus meninggalkan ijazahnya yang seharusnya sudah menjadi jaminan masa depan untuknya.

Walaupun begitu, Diva tidak pernah mengeluh akan pekerjaan yang ia dapatkan. Selagi itu baik dan halal baginya, maka ia akan menerimanya dengan ikhlas.

"Huhh. Capek juga ya harus turun naik tangga kayak gini" Keluh Diva dengan mengusap keringatnya sekejap yang sudah membasahi wajahnya.

"Hus, Hus. Minggir!"

Diva segera menepi di saat salah satu wanita cantik menuruni anak tangga itu dengan menggerakkan tangannya ke kanan dan ke kiri. Sebut saja namanya Amelia. Amelia merupakan seorang sekertaris cantik dan modis yang memiliki tubuh Yang seksi bak gitar spanyol.

"Bau banget. Kamu belum mandi ya" Celetus Amelia tidak suka.

Diva mencoba mencium bau badannya sendiri, Hal itu membuat Amelia semakin merasa jijik.

"Nggak bau kok" Elak Diva kemudian.

"Udah gendut, bau lagi. Uwekkk. Jijik banget deket-deket sama kamu" Hina Amelia. Lalu ia berlalu pergi dari sana dengan kesal.

Nampak beberapa karyawan juga menatap jijik akan Diva setelah mendengar perkataan Amelia. Mereka bersama-sama dengan sengaja menutup hidungnya masing-masing Setiap melewati Diva yang masih di ambang pertengahan tangga.

Diva hanya bisa menatap sedih para orang-orang itu, yang dengan sengaja menjauhi dirinya karena tubuhnya yang gendut dan juga di katai bau oleh Amelia barusan.

.

.

.

.

.

.

Bersambung.

Mohon untuk memberikan like dan komen kalian ya setelah membaca.

Karena karya ini sedang mengikuti event/Lomba. Jadi mohon dukungannya ya!

Terimakasih🥰

Terpopuler

Comments

Amisaroh

Amisaroh

tpi kebanyakan orng gendut memang bau si karn mmang kringet ny berlebih tmn ku jg gtu

2022-09-17

0

Muhammad Rifa'i

Muhammad Rifa'i

dari novel 1nya langsung ksni ... 16 Mei 2022

2022-05-16

1

Mel Lisa

Mel Lisa

ni

2022-03-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!