"Bagaimana bisa?" Ujar Diva terkejut.
Secepat kilat, Diva segera pergi dari sana dengan sedikit berlari.
"Diva mau kemana?" Teriak Anis. Namun Diva sama sekali tidak menggubris nya. Dan Anis pun terpaksa harus menyusul Diva dengan sedikit mempercepat langkahnya.
Sesampainya di sebuah ruangan. Diva segera membuka laci penyimpanan barangnya. Dan benar saja, buku Deary yang selalu ia bawa di dalam tas miliknya sudah menghilang.
Diva tidak tau siapa yang telah mengambilnya. Ia benar-benar tidak bisa berpikir dengan jernih saat ini.
Diva tertunduk dengan lemas.
"Bagaimana ini bisa terjadi" Ucap Diva frustasi.
Sementara itu di ruangan lain.
Sagala nampak masih sibuk dengan pekerjaannya, sehingga tidak menyadari seseorang sedang masuk ke dalam ruangan kerjanya.
"Sibuk banget kayaknya" Tegur Haris. Sahabatnya Sagala.
Sagala seketika terkaget, "Kalau mau masuk, ketuk pintu dulu!" Ucap Sagala dengan ekspresi serius.
"Jangan terlalu sibuk. Tuh diluar banyak yang ngegosipin kamu" Celetus Haris.
"Aku gak perduli" Jawab Sagala dingin yang masih fokus dengan pekerjaannya.
"Yakin?" Tanya Haris sekali lagi dengan sedikit menaikkan sebelah alis ke atas.
Sagala menatap tajam pria yang saat ini berada di depannya.
"Kamu gak ada kerjaan? Gak lihat aku lagi sibuk" Ujar Sagala ketus. Lalu ia kembali melanjutkan pekerjaannya.
"Ya ada sih. Tapi aku cuma mau ngasih tau. Kamu lagi di gosipin sama semua karyawan disini. Kamu tau kan Cleaning Servis bernama Diva Anastasia itu?" Tanya Haris. Kali ini wajahnya nampak mulai serius.
"Tau. Kenapa?" Tanya Sagala balik.
"Aku dengar dia suka sama kamu. Dan semua karyawan di sini juga tau hal itu. Dan lebih parahnya lagi, buku Deary yang Diva bikin untuk kamu sudah tersebar luas di kantor ini" Jelas Haris.
"Emangnya kamu diam aja gitu? Wanita cupu dengan postur tubuh yang gemuknya super duper besar menyukai tuan Sagala yang tampan ini?" Lanjut Haris.
Sagala tersentak kaget. Kedua alisnya saling bertautan dengan menatap Haris dengan tidak percaya.
"Masa sih?" Tanya Sagala.
"Coba kamu lihat ini. Kebetulan aku juga masuk ke dalam grup karyawan. Jadi aku tau dong" Jawab Haris. Lalu ia mengeluarkan sebuah benda pipih dari dalam saku celananya.
Haris pun langsung menunjukan beberapa foto yang sempat di bagikan kedalam grup itu.
"Berani sekali wanita itu menuliskan kata cinta kepada ku. Apa dia sudah kehilangan akal?" Ucap Sagala geram.
"Aku akan membuat perhitungan kepadanya. Lihat saja nanti" Lanjutnya dengan senyuman liciknya.
Keesokan harinya.
Haris membagikan selebaran undangan kepada seluruh karyawan untuk menghadiri acara pesta perayaan atas di bukanya cabang perusahaan baru di Kota xx.
"Huhhh. Akhirnya selesai juga" Ucap Haris senang.
Sementara itu di ruangan lain.
Nampak Diva menatap selebaran undangan yang ada di tangannya itu dengan wajah yang sendu.
"Apa aku harus mengikuti pesta ini?" Ucapnya dengan ragu.
Tringgg Tringggg.
Seketika Diva tersentak kaget kala sebuah dering handphone miliknya berbunyi. Segera ia mengangkat kala mengetahui bahwa sahabatnya Anis yang telah menelpon.
"Halo Nis?" Diva membuka suara.
"Kamu ikut pergi ke pesta kan malam ini?" Tanya Anis dari seberang sana.
"Gak tau Nis" Jawab Diva yang terdengar tidak bersemangat.
"Kamu gak dapet undangan nya?" Tanya Anis lagi memastikan bahwa temannya itu mendapatkan undangan atau tidak.
"Dapat sih. Cuman aku ragu aja mau pergi" Ungkap Diva.
Nampak Anis mendengus, "Ya udah nanti malam siap-siap aja. Aku akan jemput kamu ya. Jangan membantah, karena ini wajib di ikuti karena kita juga butuh asupan nutrisi. Jarang-jarang kan ikut acara tuan Sagala kayak gini" Tutur Anis.
"Tapi Nis……" Belum sempat Diva menjawab, Anis sudah lebih dulu mematikan sambungan telepon, yang mengharuskan Diva menghentikan ucapannya.
"Dasar nih anak. Main matiin aja" Ucap Diva kesal.
Diva pun mengedarkan pandangannya, menatap jam yang terpasang di dinding.
"Jam istirahat sudah selesai. Sebaiknya aku kembali bekerja" Ucap Diva. Lalu ia berlalu pergi dari sana dengan membawa peralatan kebersihan.
**
Malam hari pun tiba.
Diva sudah bersiap dengan gaun pesta yang terpasang di tubuhnya.
Rambutnya terurai, dengan sedikit hiasan aksesoris rambut dengan berbagai bentuk. Tidak lupa, Diva memakai kacamata yang selalu ia pakai setiap harinya. Selain itu, ia juga menambahkan sedikit polesan bedak dan juga tidak lupa ia memakai lipstik di bibirnya yang tipis.
Tittttt Titttt.
Terdengar sebuah suara klakson mobil dari arah depan rumah. Diva segera menyelesaikan dandanan nya dan pergi keluar dengan tergesa-gesa.
Anis pun langsung melajukan mobilnya setelah Diva masuk ke dalam mobil.
Tidak berapa lama, kendaraan yang mereka bawa pun sudah terparkir di depan sebuah gedung hotel berbintang lima.
Diva dan Anis pun segera masuk kedalam gedung itu, lalu menuju Aula pesta. Tidak lupa mereka juga menunjukan sebuah card emas kepada penjaga sebagai tanda bahwa mereka di undang di dalam pesta itu.
Tidak lama setelah mereka masuk. Beberapa wanita cantik mencegat Diva dan juga Anis.
"Wah wah wah. Lihat siapa yang datang?" Ucap Amelia dengan gayanya yang centil.
"Tentu saja si gendut Diva!" Seru teman-teman Amelia serempak dengan gaya yang mengejek.
Amelia berjalan mendekati Diva dengan gayanya yang elegan, "Hei Diva. Berani ya kamu datang ke pesta tuan Sagala? Gak punya muka kamu sudah mempermalukan tuan Sagala dengan membuat Deary tentang dia?" Ucap Amelia geram.
"Heh. Semua orang berhak ada di pesta ini. Semua orang di undang kok di sini" Celetus Anis tidak terima.
"Berani kamu membentak saya,"
"Sudah Nis. Sebaiknya kita masuk saja, jangan hiraukan mereka" Ucap Diva cepat. Lalu ia menarik tangan Anis segera memasuki Aula yang sudah di penuhi oleh ramai orang. Sementara itu, Amelia menatap tajam kedua wanita itu.
"Awas saja kamu Diva. Kau tidak tau sedang berurusan bersama siapa!"
Tidak berapa lama, acara pun di mulai. Beberapa orang penting juga sudah memasuki aula. Termasuk juga tuan Sagala.
Diva nampak menatap Sagala dengan penuh kekaguman. Wajah tampan yang begitu mempesona.
Sagala naik ke panggung, lalu mengucapkan beberapa patah kata ucapan terimakasih kepada beberapa pihak yang telah mendukung perusahaan nya.
"Diva. Kamu tunggu di sini ya! Aku mau ke toilet sebentar" Ucap Anis. Diva hanya mengangguk pelan menanggapi ucapan Anis.
"Hai Diva!" Seketika Diva tersentak kaget. Kala seseorang menepuk sebelah bahunya.
"Kamu di perintahkan sama tuan Sagala untuk membawa bunga ini kedepan!" Ucap pria itu.
"Untuk apa?" Tanya Diva ragu.
"Katanya antar saja kedepan. Nanti kamu bakalan tau kok" Ucap pria itu lagi. Segera ia berlalu pergi setelah memberikan buket bunga itu ke tangan Diva.
Diva menatap buket bunga itu dengan tatapan ragu. Namun, ia juga tidak bisa menolak permintaan Sagala.
Diva pun akhirnya berdiri dan berjalan membawa buket itu kedepan panggung.
Sementara di tempat lain. Nampak Amelia dan beberapa temannya sedang menatap Diva dengan penuh kemenangan.
"Kita lihat apa yang terjadi setelah Diva memberi buket bunga itu. Kita akan lihat seperti apa kemarahan tuan kepadanya" Ucap Amelia dengan senyuman liciknya.
Sagala yang sedang berpidato, kini terdiam. Tatapan matanya mengarah kepada Diva yang sedang menaiki panggung dengan sedikit mengerutkan keningnya.
Semua pasang mata pun kini juga menatap Diva dengan tatapan menjijikkan. Bagaimana bisa, seorang wanita dengan penampilan yang jelek seperti Diva berani menaiki panggung dengan membawa buket bunga?.
"Tuan ini bunga untuk mu!" Ucap Diva.
Sagala tersenyum, lalu mengambil bunga itu dari tangan Diva. Membuat Diva juga tersenyum bahagia karenanya. Namun seketika raut wajah Sagala berubah menjadi merah padam.
Sagala menghancurkan bunga-bunga itu tepat di depan wajah Diva. Lalu membuangnya ke wajah Diva dengan kasar.
"Lihatlah dirimu sebelum memberikan bunga itu kepadaku" Ucap Sagala geram.
"Tapi tuan yang memintanya agar aku membawanya ke sini" Ucap Diva membela diri.
"Dengarlah ucapan wanita gemuk ini. Apakah aku sudah buta, meminta dia untuk membawakan bunga untuk ku? Hahah" Ucap Sagala dengan tertawa puas di sana. Suara gelak tawa dari tamu undangan pun terdengar saling bersahutan.
Sagala mengambil sebuah botol berisi air, lalu membuka tutupnya dan…… Byurrrrrrrr.
Sagala langsung menuangkan air itu tepat di atas kepala Diva. Yang membuat Diva menjadi basah kuyup.
Setelah itu, Sagala mengambilkan sebuah cermin, lalu mensejajarkan cermin itu tepat di depan wajah Diva.
"Lihatlah wajahmu! Pipi yang gembul seperti bulatan bakso, dengan jerawat ada di mana-mana apakah pantas untuk mu mengharapkan cinta ku? Lalu apa ini" Sagala mengambil sebuah kaca mata dari wajah Diva.
"Kacamata rongsokan mu ini sungguh membuatku jijik"
Sagala menggeram, lalu membanting kacamata itu dengan kasar dan melumatkan kacamata itu dengan sepatunya sehingga remuk tidak berbentuk.
Diva yang marah mulai mengepalkan tangannya dengan geram. Dan…..
Plakkk plakkkkk
Sebuah tamparan pun mendarat di wajah Sagala. Sagala memegang sebelah pipinya yang terasa menghangat akibat tamparan itu.
"Tuan Sagala yang terhormat. Terimakasih atas penghinaan mu. Aku berjanji, wajah yang kau hina ini akan membuat dirimu menyesal di kemudian hari" Ucap Diva lantang. Lalu ia pergi meninggalkan Aula dengan sedikit berlari. Membawa isakkan tangisnya yang sudah tidak bisa ia tahan.
Beberapa hari kemudian.
Diva memilih untuk mengundurkan diri dari perusahaan tempatnya bekerja dan menghilang dari kehidupan sebelumnya, termasuk menjauhi Anis sahabatnya. Lalu Ia mencari seorang dokter gizi untuk membantunya melakukan diet. Serta tidak lupa ia juga mencari seorang desainer Dan ahli kecantikan untuk membantunya memperhatikan penampilan.
"Kamu pasti bisa Diva. Semangat" Ucap Diva menyemangati diri nya disaat dokter Gizi sudah menjelaskan beberapa makanan mengandung lemak yang tidak boleh Diva makan.
.
.
.
.
.
Bersambung
Mohon untuk memberikan like dan komen kalian ya setelah membaca.
Karena karya ini sedang mengikuti event/Lomba. Jadi mohon dukungannya ya!
Terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟRoss"kita" 𝕱𝖘🏚ᵉᶜ✿
boss yg tidak patut untuk di tiru.....
2022-03-12
0
☠ᵏᵋᶜᶟRoss"kita" 𝕱𝖘🏚ᵉᶜ✿
ya elah boss nama nya perasaan suka mah g bisa d atur atw d rencana kan ..... klw g mau y gpp g maksa jg... tp klw bisa ya mau 😁😁.... g sah pake ngancem2 nanti bUcin nangiiiis
2022-03-12
0
El Mira
tega bgt tuan saga.. ups... btw dimna skretaris han 🤣🤣
2022-03-12
0