"Apa kalian sudah makan? Mau aku pesankan makanan?" Tanyanya kepada Anis dan Diva.
"Seperti yang kau lihat. Kami bahkan sudah makan beberapa makanan di sini" Jawab Anis.
Haris sedikit menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Oh, begitu. Bearti aku terlambat dong" Jawab Haris yang nampak kaku.
"Oh ya Anis. Kamu sudah punya pacar?" Tanya Haris tiba-tiba.
Anis yang sedang menyeruput minumannya seketika tersentak kaget dan menyebabkan ia sampai tersedak.
"Uhuk Uhuk Uhuk"
"Maaf. Maaf. Pertanyaan ku membuatmu terkejut ya?" Haris dengan cepat membantu Anis dengan memberikan sebuah tisu ke tangan Anis.
"Terimakasih" Jawab Anis. Lalu mengambil tisu itu dari tangan Haris.
Diva menatap kedua orang yang ada di depannya ini dengan tatapan penuh selidik, "Sepertinya Haris menyukai Anis. Tatapannya kepada Anis begitu berbeda" Batin Diva.
"Anis!" Seru Diva kemudian. Anis dan Haris menatap Diva secara bersamaan.
"Aku masih ada urusan. Kamu lanjutkan saja bersama Haris di sini. Aku akan pergi dulu" Pamit Diva.
"Kok cepet banget?" Tanya Anis sedikit merengek manja. Haris yang sedari tadi selalu menatap Anis dengan tatapan penuh kekaguman, baginya Anis sangat menggemaskan jika bersikap manja seperti itu.
"Tuh lihat" Diva memanyunkan bibirnya, menunjuk ke arah Haris dengan bibirnya.
Anis pun beralih menatap yang Diva tunjuk, "Kenapa menatap ku seperti itu?" Tanya Anis heran, seketika Haris pun tersentak, lalu sedikit meringis malu.
"Maaf. Aku rasa aku sedang menatap bidadari surga yang di kirimkan tuhan kepadaku" Ucap Haris cepat. Ia pun dengan cepat pergi dari sana dengan membawa rasa malu yang teramat dalam.
"Mas baksonya?" Teriak ibu kantin.
"Nanti aku kembali lagi" Sahut Haris dengan sedikit berteriak, tanpa menoleh kebelakang.
"Dia kenapa?" Tanya Anis bingung. Diva hanya tersenyum tipis melihat kepolosan sahabatnya itu.
"Ya udah. Aku pergi dulu ya! Ada urusan penting" Diva berdiri dari duduknya yang juga di ikuti oleh Anis disana.
"Hati-hati ya! Nanti kapan-kapan kesini lagi ya" Ujar Anis.
Diva tersenyum, "Iya iya bawel" Jawabnya, lalu pergi dari sana.
Sementara itu, di tempat lain.
Amelia nampak mendecah kesal. Ia benar-benar frustasi memikirkan masalahnya bersama Diva.
"Wanita itu selalu saja membuatku begitu marah. Aku benar-benar ingin menghabisi wanita itu" Ucap Amelia geram.
"Tunggu dulu!" Amelia seketika menyeringai licik, senyumannya seakan sedang merencanakan sesuatu yang begitu besar.
"Dua hari lagi, akan ada pertemuan di Singapura. Kali ini harus berhasil. Jika tidak bisa menggertak Diva, maka aku akan membuat Sagala membenci Diva untuk selama-lamanya" Ujar Amelia dengan wajah menyeringai licik.
*****
"Apa barang-barang ku sudah siap?" Tanya Diva kepada pelayan nya. Seraya memegang sebuah handphone yang masih tertempel di telinganya. Nampak ia sedang menelepon seseorang.
"Susah non" Jawabnya sopan. Diva hanya mengangguk pelan menanggapi ucapan pelayan itu, lalu berlalu pergi menuju parkiran mobil.
"Iya pa. Diva akan pulang hari ini, Papa jangan khawatir, Diva baik-baik aja kok" Ucap Diva kepada seorang pria yang ia panggil Papa yang sedang menelepon dirinya saat ini seraya memasuki mobil.
"Papa tunggu ya! Papa kesepian jika kamu gak ada di rumah" Sahut Papanya Diva.
"Iya pa. Diva sebentar lagi berangkat kok, papa tenang aja Diva pasti datang"
"Aku tutup dulu ya pa. Diva udah mau berangkat nih" Lanjut Diva. Lalu tidak lama setelah itu, Diva pun mematikan sambungan teleponnya.
.
.
.
.
.
Bersambung
Mohon untuk memberikan like dan komen kalian ya setelah membaca.
Karena karya ini sedang mengikuti event/Lomba. Jadi mohon dukungannya ya!
Terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments
Boogiie_Mw
seru thor
2022-03-04
0
Anak ayam
pdkt
2022-03-03
0
Priska Jacob
lanjut lagi kk thor
2022-02-27
0