Orang di depannya ini, orang yang sangat dibenci olehnya, orang yang dibenci olehnya sampai mati, He Yan.
Orang yang telah menariknya berulang kali menuju kematian dengan kejam dan tidak memiliki belas kasihan, saat ini sedang berdiri di depannya dengan wajah sombong.
"Apa yang terjadi padamu ?" Bisik Baili Ruoqing.
"Orang ini, aku sangat membencinya. " Balas He Xun dengan suara yang sangat pelan, tapi pendengaran para siluman jauh lebih baik dibandingkan manusia.
Keempat siluman cantik itu bisa dengan mudah mendengarkan setiap kata kata He Xun yang penuh dengan kebencian di dalamnya.
"Apa yang dilakukan oleh bajingan ini padamu sampai sampai kamu begitu membencinya ?" Tanya Baili Ruoqing lagi.
"Orang inilah yang menyebabkan aku pergi ke bukit belakang pada malam itu. " Jawab He Xun dengan penuh kebencian.
"Yooo, kenapa saudara ini tampak begitu marah ketika melihat ku ? Apakah kamu iri dengan ketampanan dan status yang ku miliki ?" Tanya He Yan dengan penuh kebanggaan yang menjijikkan.
"Apakah kamu ingin berbagi gadis gadis cantik ini dan menikmati nya bersama ?" Tanya He Yan sambil menjilat bibirnya dengan lapar ketika melihat ke empat gadis yang dibawanya.
"He Yan , sebaiknya jaga matamu yang kotor itu. Apakah kamu pikir kamu layak ?" Tanya He Xun dengan jijik.
He Xun memandang He Yan dengan penuh rasa jijik dan tangannya menjadi gatal ingin memukul He Yan sampai mati.
"Karena kamu sudah tahu bahwa aku adalah Tuan Muda Klan He yang Agung, maka kamu harus menyerahkan ke empat wanita cantik di belakangmu. " Ucap He Yan dengan penuh kebanggaan.
He Xun memandang He Yan dengan rendah dan tertawa mengejek pada pria yang telah menindas nya selama bertahun-tahun belakangan ini.
"He Yan, apakah kamu pikir kamu layak untuk menjadi Penerus Klan He ? Apakah kamu pikir dengan tingkat 3 Prajurit perunggu milikmu, kamu layak untuk berdiri menjadi kepala Klan He ?" Tanya He Xun dengan meremehkan.
"Siapa kamu ? Bagaimana mungkin kamu tahu tingkat kultivasi ku ?!" Seru He Yan dengan waspada.
"Bagaimana mungkin aku tidak tahu tingkat kultivasi milikmu, kita adalah saudara dekat dan kita selalu berbincang bukan ? Kita telah berpisah selama beberapa bulan belakangan ini dan kami telah melupakan ku ? Bajingan. " Ucap He Xun meremehkan.
Wajah He Yan berubah seolah olah pria itu baru saja memakan kotoran dan tiba tiba berubah menjadi lebih buruk.
"Kamu ?! He Xun !" Teriak He Yan dengan marah.
"Tentu saja itu adalah aku, apakah kamu tidak menyangka , Ketua muda Klan He ? Orang orang menyebutmu sebagai pahlawan, tapi aku tahu dengan jelas bahwa kamu tidak layak untuk gelar agung seperti itu, gelar yang cocok untukmu adalah....... Sampah !" Cela He Xun dengan jijik.
Brukkk
Kepalan tangan He Xun dengan kekuatan penuh menghantam wajah He Yan yang menghasilkan suara besar sampai sampai He Yan jatuh ke tanah dengan beberapa gigi yang lepas dan muntah darah.
"Ka.. kau ! Serang dia !" Teriak He Yan pada antek antek nya.
He Xun memandang dengan rendah dan mulai menggerakkan tangan dan kakinya dengan pelatihan yang dia miliki di masa pencerahan miliknya.
Tidak butuh waktu lama, tiga orang itu tumbang bersama dengan He Yan tanpa bisa bangkit lagi. He Xun berjalan maju dan menginjak dada He Yan tanpa ampun.
"Bagaimana menurut Ketua Muda Klan He ? Apakah nikmat untuk berbaring di tanah ?" Tanya He Xun dengan kejam.
"Ka.. kau, ak.. aku akan membunuh mu ! Aku adalah Ketua muda Klan He !" Ucap He Yan dengan mulut penuh darah.
"Kamu masih berharap bahwa kamu akan menjadi Ketua Muda Klan He yang diberkati Surga ? Setelah melihat bakat ku yang lebih baik, dengan reputasi baik yang dimiliki oleh mendiang ayahku, siapa yang bisa menolaknya ?" Tanya He Xun dengan nada mengejek.
"Kamu adalah sampah yang mengambil kesempatan dari burung elang yang sedang tertidur, sekarang elang telah bangun, apakah kamu masih berharap bahwa kamu bisa menggantikan elang yang sebenarnya lagi ?" Tanya He Xun sekali lagi.
"Ayo pergi !" Ucap He Xun meninggalkan ke empat orang yang terkapar itu.
Karena mereka sudah menjadi pusat perhatian, He Xun tidak ingin mereka menjadi pusat perhatian lebih lama lagi.
"Jika orang itu sangat kamu benci, kenapa kamu berhenti berurusan dengannya begitu mudah ?" Tanya Liu Qingxin dengan bingung.
"Itu semua karena ini baru awalnya, jika aku membunuhnya sekarang makan akan terlalu baik baginya, dia tidak akan pernah bisa melihat bagaimana aku merebut apa yang telah menjadi miliknya, sama seperti dia merebut apa yang seharusnya adalah milikku. " Ucap He Xun dengan bijak.
Mereka memasuki salah satu kedai dan memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu dan menghentikan perjalanan mereka untuk sementara.
"Bos, kami memesan masing masing satu menu dari semua menu yang ada di kedai ini. " Ucap He Xun ketika melihat daftar menu yang tidak banyak, hanya ada 10.
"Baik tuan muda, berapa banyak nasi yang ingin dipesan ?" Tanya Bos kedai itu.
"5 porsi nasi dan teh untuk 5 orang juga. " Ucap He Xun setelah memandang rombongan nya.
"Baik, silakan menunggu Tuan Muda. " Ucap Bos kedai itu dan segera berjalan pergi.
"Apakah kamu yakin bahwa kita akan menghabiskan semua makanan nya ?" Tanya Lan Huayin.
"Tentu saja, kalian semua tentu saja tidak akan makan sedikit bukan ? Lebih baik mencoba masing masing satu sehingga kalian mengetahui rasanya dan aku mengetahui nya juga. " Ucap He Xun dengan senyum tipis.
"Apakah kamu dulu benar benar miskin sampai sampai tidak pernah makan di sebuah kedai sederhana seperti ini ?" Tanya Baili Ruoqing.
Lan Huayin dan yang lainnya langsung memelototi Baili Ruoqing yang memiliki mulut terlalu lancar dalam bertanya.
He Xun yang melihat ini merasa bahwa hatinya menjadi hangat bahwa ada orang orang yang peduli apakah dia merasa sakit atau tidak, He Xun tertawa ringan.
"Tidak apa apa, aku sebenarnya sudah mengatakan bahwa aku dulu benar benar tidak pernah keluar dari halaman kediaman ku jadi untuk mengatakan apakah aku pernah makan ini atau tidak maka jawabannya adalah tidak dan ya, aku dulu memang sangat miskin bahkan sampai sekarang juga masih miskin. " Canda He Xun dengan santai.
"Aku dulu hanya makan nasi kering yang tidak ada rasa, kali ini aku akan mencoba rasa dari nasi hangat dan berbagai makanan segar lainnya. " Lanjut He Xun dengan senyum gembira.
"Apakah kedua orang tuamu telah meninggal ?" Tanya Lan Huayin dengan hati hati.
"Ya, ibuku meninggal ketika melahirkan ku, dan ayahku meninggal ketika dalam perjalanan saat mendengar bahwa aku telah dilahirkan. Jadi, mereka berdua meninggal di hari yang sama, yaitu hari kelahiranku. " Ucap He Xun dengan senyum miris.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Dzikir Ari
Cerita yg bagus
2023-05-13
0
Ilham Suryono
daebak
2022-08-02
0
joel
gaspoooollll
2022-07-14
0