He Xun yang pingsan dan menghantam batu mengejutkan 4 gadis cantik yang berdiri disana.
"Apakah kepalanya pecah ? Aku tidak berani untuk memeriksanya. " Ucap Baili Ruoqing sambil menutupi mata nya dengan kedua tangan.
Xiu Xiyi akhirnya berjalan dan mengangkat tubuh He Xun yang masih bisa terbilang sangat kurus walaupun tidak sekurus sebelumnya dengan satu tangan dan memeriksa bahwa kepala He Xun berdarah.
" Qingxin, kamu terlalu berlebihan dalam menakuti pemuda ini. " Tegur Lan Huayin.
"Maafkan aku , aku hanya merasa bahwa itu lucu jadi aku mengerjai nya. " Ucap Liu Qingxin sambil menundukkan kepalanya.
Di antara mereka semua, siapa yang berani pada Lan Huayin kecuali Xiu Xiyi ? Kedua anak muda seperti Liu Qingxin dan Baili Ruoqing hanya bisa mengangguk patuh layaknya anak penurut di depan Lan Huayin dan Xiu Xiyi.
Mungkin Baili Ruoqing dan Liu Qingxin masih bisa bermanja manjaan di depan Lan Huayin dan Lan Huayin hanya akan mengatakan beberapa kata kata kemarahan.
Tapi, mereka berdua benar benar tidak berani apabila sudah menyangkut Xiu Xiyi yang tidak mengatakan banyak kata.
Jika Xiu Xiyi telah mengatakan berhenti maka itu adalah perintah mutlak yang tidak bisa di abaikan, Xiu Xiyi memeriksa denyut nadi milik He Xun dan memeriksa kepala pemuda itu yang berdarah.
"Ambilkan daun Qiye, tumbuk menjadi satu dengan bubuk Yixin, lalu beri darah kalian setetes, dan sedikit air, aku akan mengoleskan nya. " Ucap Xiu Xiyi dengan dingin.
Ketiga orang itu saling memandang dan merasa enggan untuk memberi darah murni milik mereka, tapi pada akhirnya karena rasa bersalah, Liu Qingxin mengeluarkan sebuah belati dan menggores jarinya lalu meneteskan darahnya di dalam satu ember kayu.
Lalu, mencampur nya dengan beberapa tanaman lain yang telah dikatakan oleh Xiu Xiyi, Baili Ruoqing ikut membantu menumbuk daun Qiye.
Sementara Lan Huayin yang memberi tahu berapa banyak takaran yang harus digunakan untuk membuat obat penyembuh instan ini.
"Daun Qiye tidak bisa ditumbuk sambil diseret seperti itu. " Tegur Xiu Xiyi.
"Kalian berdua harus menumbuk nya dengan memukulnya dengan lembut lalu mengangkat dan menumbuk lagi. " Lanjut Xiu Xiyi.
"Kami mengerti. " Jawab Baili Ruoqing dan Liu Qingxin.
Sementara Lan Huayin yang tidak terlalu mengerti dalam membuat obat hanya menatap dengan pasrah lalu kembali membacakan takaran obat yang dicatat oleh Xiu Xiyi di sebuah gulungan kertas.
Sementara Xiu Xiyi menahan kepala He Xun yang terkulai , hal itu membuat lengan pakaian nya basah oleh darah.
"Cepatlah, manusia sangat rapuh, apalagi dia ini bukan orang dari dunia kultivasi, aku takut nyawanya akan segera melayang !" Perintah Xiu Xiyi.
Kedua orang yang sedang menumbuk obat tidak berani untuk bersantai dan segera menumbuk obat lebih cepat, setelah beberapa menit akhirnya obatnya jadi.
"Ini obat nya, Xiu jie. " Ucap Liu Qingxin menyerahkan obatnya pada Xiu Xiyi.
(Jie : kakak perempuan)
Xiu Xiyi tidak mengatakan apapun lagi dan tidak ingin menunda lagi, kondisi He Xun saat ini darurat. Biasanya, Xiu Xiyi tidak akan mengurusi hal kecil seperti ini.
Nyawa manusia di matanya tidak ada artinya, tapi He Xun ini berbeda, Xiu Xiyi mau tidak mau melakukan banyak upaya untuk mempertahankan nyawa He Xun yang rapuh ini.
Xiu Xiyi dengan telaten mengoleskan obat pada kepala He Xun yang berdarah , entah mengapa Xiu Xiyi merasa bahwa He Xun ini berbeda dengan manusia lainnya.
Xiu Xiyi sangat membenci manusia karena kakek nya dibunuh oleh manusia, siluman dan manusia selalu bermusuhan satu sama lain.
Tapi, entah angin apa yang telah merasuki Xiu Xiyi sampai sampai membuat Xiu Xiyi rela untuk menyelamatkan nyawa manusia ini.
"Xiu Jie ?" Tanya Baili Ruoqing dengan pelan tapi penuh dengan tidak kepercayaan.
Xiu Xiyi tidak membalas dan hanya melirii Baili Ruoqing dengan tajam dan pada saat itu Baili Ruoqing mengerti bahwa Xiu Xiyi menyuruh nya untuk segera tutup mulut.
Baili Ruoqing tidak berani untuk membantah dan duduk dengan diam sambil menatap He Xun yang sedang di obati oleh Xiu Xiyi.
Setelah beberapa saat akhirnya , Xiu Xiyi selesai dan tinggal menunggu He Xun untuk sadar. Xiu Xiyi menoleh ke belakang dan menatap Ketiga orang lainnya.
"Aku pikir, tidak ada salahnya untuk menyelamatkan nyawa pemuda ini. Lagipula, seratus tahun telah berlalu, tidak ada hubungan nya dengan pemuda ini, aku bukan orang dengan hati yang kecil. " Ucap Xiu Xiyi.
Tanpa di sangka sangka, Baili Ruoqing langsung menerjang ke depan dan memeluk Xiu Xiyi dengan erat.
"Akhirnya Xiu Jie memiliki pemikiran ini, bagaimana jika kita turun gunung ?" Tanya Baili Ruoqing dengan penuh semangat.
"Tunggu pemuda ini sadar, kita akan membawa nya, aku bukan orang yang akan melakukan kebaikan yang setengah setengah. " Ucap Xiu Xiyi dengan dingin.
"Xiu Xiyi, kamu sepertinya berubah begitu banyak belakangan ini sejak ada pemuda ini. " Ucap Lan Huayin.
"Tidak juga, aku hanya berpikir bahwa tidak ada gunanya untuk marah dan membalas dendam secara membabi buta, lagipula pembunuh itu telah lama meninggal. " Ucap Xiu Xiyi sambil memandang ke luar gua.
Selama ini mereka telah akan turun bukit dan menjelajah, tapi Xiu Xiyi akan kehilangan kesabaran setiap kali melihat manusia dan niat membunuh akan melambung tinggi.
Pada saat itu, ketiga yang lain akan disibukkan oleh hal ini untuk menahan Xiu Xiyi dan membawa Xiu Xiyi di tempat yang sepi.
Saat ini, yang bisa dilakukan oleh mereka adalah bersembunyi di gua yang sepi ini dan menahan diri sampai kebencian yang dimiliki oleh Xiu Xiyi reda.
Itu tidak sepenuhnya membosankan dan menyedihkan seperti yang di bayangkan, tapi mereka tetap berharap bahwa mereka bisa menjelajah bersama.
Mereka berempat selalu bersama sejak muda, dan tumbuh bersama sama lalu dikenal sebagai 4 Dewi di antara kawasan Siluman Utara.
Mereka semua berasal dari Utara, dan sudah lama pergi dari tempat tinggal mereka. Tidak tahu apakah orang orang Utara masih mengingat mereka atau tidak.
Ketika mereka berempat tenggelam dalam pemikiran masing masing, suara ******* pelan terdengar dari belakang mereka.
Dengan kompak mereka berempat menoleh pada orang di belakang mereka yang baru sadar, yaitu He Xun.
"Dimana aku ?" Gumam He Xun dengan mata terpejam dan memegang kepalanya yang sudah sembuh.
Dahi He Xun berkerut dan tampak menahan sakit, Baili Ruoqing langsung berlari menghampiri He Xun dan membantu pemuda itu untuk duduk dengan baik.
"Bagaimana perasaan mu setelah menghantamkan kepala mu ke batu sampai pecah ?" Tanya Baili Ruoqing dengan suara yang polos dan tulus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Dzikir Ari
Teruskan
2023-05-13
0
Ilham Suryono
auto shock liat yang bohai bohai
2022-08-02
0
joel
gaspoooollll
2022-07-13
0