"Jangan sedih, kau sekarang memiliki teman. " Hibur Baili Ruoqing.
"Aku tidak terlalu sedih , hanya sedikit menyesal bahwa aku harus menjadi kesialan bagi kedua orang tuaku. " Gumam He Xun dengan tatapan sedih.
"Tidak ada yang dikatakan membawa sial atau apapun, itu hanyalah alasan yang dibuat untuk menyalahkan orang lain. Aku juga sama denganmu ketika masih muda, ibuku meninggal ketika melahirkan ku tapi ayahku untungnya masih hidup dengan sehat. " Ucap Lan Huayin dengan lembut.
Baru kali ini Lan Huayin berkata dengan sangat lembut sekali, yang membuat keempat orang lain merasa tertegun.
"Tetangga yang ada menatapku dengan penuh kebencian dan meminta anak anak mereka untuk menjauhi ku, mereka mengatai ku di belakang seolah olah aku telah melakukan kejahatan menentang Surga. Itu semua adalah hal yang biasa terjadi, jadi jangan salahkan dirimu. Kamu tidak layak untuk disalahkan, kita semua tidak layak untuk disalahkan untuk kesalahan yang tidak kita perbuat sama sekali. " Ucap Lan Huayin sambil menghela nafas.
"Apa yang dikatakan oleh Nona Lan tidak salah, aku telah terlalu terhanyut tadi dan kembali merasa bersalah karena ini adalah pertama kalinya aku menceritakan ini pada orang lain. " Ucap He Xun dengan senyum lebar.
Keempat orang itu menatap He Xun dengan mulut ternganga dan tampak tidak mempercayai pandangan mereka sendiri, hanya Xiu Xiyi yang dapat dengan cepat sadar yang disusul oleh Lan Huayin, Liu Qingxin dan yang terakhir adalah Baili Ruoqing.
"Ehm, ada apa ? Apakah ada yang salah dengan wajahku ?" Tanya He Xun dengan ragu ragu.
"Tidak ada yang salah, hanya saja kamu sangat tampan. " Ucap Baili Ruoqing tanpa malu malu yang membuat tiga yang lain memelototi Baili Ruoqing dengan marah.
He Xun yang mendengar ini merasa sangat malu dan merasa bahwa wajahnya menjadi panas sehingga membuatnya salah tingkah.
"Bagaimana bisa begitu, aku tidak berani untuk menerima pujian dari Nona Baili. " Ucap He Xun dengan gugup.
Puk !
Tangan Baili Ruoqing bertengger di bahu He Xun dan Baili Ruoqing mendekati He Xun dengan cara yang sangat menggoda.
"Apakah kau tahu bahwa di tempat tinggal kami ada sesuatu yang disebut dengan Legenda Bunga Surgawi ? " Tanya Baili Ruoqing dengan nada centil.
"A.. apa ? Bunga Surgawi ? Aku tidak tahu apa itu. " Jawab He Xun dengan jujur dan polos.
"Jadi, kami para siluman menyembah sebuah tanaman yang hanya tumbuh setelah melewati 100 bulan purnama, bulan itu sangat indah dan bunga tersebut akan mekar selama 1 tahun penuh sebelum akhirnya layu. Dikatakan bahwa Bunga Surgawi memiliki seorang roh penjaga yang sangat tampan dan akan menunjukkan diri di malam hari. " Baili Ruoqing tampak sangat bersemangat ketika menceritakan ini.
"Jadi, semua orang menyembah dan meminta perlindungan dari Roh Bunga Surgawi, Bunga itu sangat indah dan kekuatannya sangat dahsyat. Dan yang ingin aku katakan adalah, wajahmu mirip dengan Roh Bunga Surgawi yang dikatakan. Sudah ada banyak gambar yang beredar dari orang yang melihat penampakan Roh Bunga Surgawi dan itu sangat mirip dengan mu. " Lanjut Baili Ruoqing sambil mencubit pipinya.
Wajah He Xun memerah karena malu , Baili Ruoqing secara tidak langsung mengatakan bahwa wajahnya sangat tampan.
"Aku baru tahu bahwa ada legenda semacam itu di dunia yang luas seperti ini. " Ucap He Xun mengalihkan pembicaraan.
"Itu sebenarnya tidak bisa dianggap sebagai benar benar legenda karena telah banyak orang yang melihatnya, jadi itu adalah nyata. Kami berempat sengaja menyusup pada malam hari dan melihat ternyata itu benar, memang ada Roh Bunga Surgawi seperti yang dikatakan, tapi hanya pada saat Bunga Surgawi mekar. " Ucap Baili Ruoqing dengan senyum sedih dan cemberut.
"Ruoqing, kau berbicara terlalu banyak. He Xun tidak akan mengerti jika hanya mendengarkan cerita mu yang tidak jelas. " Keluh Lan Huayin.
"Lalu, tolong jelaskan pada He Xun apa yang sebenarnya terjadi. " Balas Baili Ruoqing menantang Lan Huayin.
He Xun merasa canggung karena lagi lagi terjebak dalam kedua persaingan siluman cantik ini, He Xun hanya bisa duduk diam dan menunggu salah satu dari mereka berbicara.
"Sebenarnya, kami menyembah Bunga Surgawi bukan seperti yang dikatakan oleh Baili Ruoqing, bukan karena ada Roh penjaga yang tampan atau apapun itu, tapi karena efek dari Bunga Surgawi itu sendiri. " Ucap Lan Huayin dengan sabar.
"Apakah itu untuk pengembangan kultivasi ?" Tanya He Xun dengan serius.
"Ya, memang benar itu untuk pengembangan kultivasi. Setiap Bunga Surgawi mekar maka akan ada 17 kelopak bunga besar yang akan diambil dan dijadikan obat lalu dibagikan untuk semua siluman yang ada , jadi kemungkinan besar pada siluman akan kembali pada saat Bunga Surgawi akan mekar. Ini sangat baik untuk pengembangan kultivasi kami, para siluman. " Ucap Lan Huayin.
"Ternyata seperti itu, apakah 17 kelopak cukup untuk dibagikan kepada semua orang ?" Tanya He Xun dengan bingung.
"Tentu saja tidak jika dibagikan secara langsung, tapi itu dicampur dengan beberapa ramuan obat yang telah diturunkan oleh leluhur kami dari setiap generasi. " Ucap Liu Qingxin dengan semangat.
"Jadi itu diolah menjadi ramuan peningkat kultivasi baru di bagikan, seperti obat yang dijual di pasar ?" Tanya He Xun dengan sedikit bingung.
"Kira kira seperti itu dan kakek Xiu Xiyi adalah orang yang meramu itu, keluarga Xiu Xiyi adalah satu satunya alkemis di seluruh keluarga besar Siluman. Sangat terampil dan Xiu Xiyi sendiri yang terbaik di antara kami dalam pengobatan. " Ucap Lan Huayin.
"Jadi, secara tidak langsung Lan Jie jie mengatakan bahwa Xiu jie jie yang merawat mu selama kamu pingsan. " Ucap Baili Ruoqing dengan nakal.
He Xun yang mendengar ini menjadi salah tingkah karena merasa bahwa dia belum berterima kasih.
"Terima kasih Nona Xiu karena telah merawatku, terimakasih Nona Lan, Nona Liu, dan Nona Baili karena telah membantuku selama ini. " Ucap He Xun sambil menundukkan kepalanya dengan sopan.
"Santai saja, asalkan kau tidak melupakan ini maka tidak terlambat bagimu untuk membayarnya dimasa depan. " Ucap Xiu Xiyi dengan datar.
"Tentu saja , aku tidak berani untuk melupakan hutang budi ini. " Ucap He Xun dengan serius.
Tidak lama, dua orang pelayan membawa pesanan mereka dan He Xun dengan telaten membagikan nasi dengan cepat.
He Xun sudah terbiasa untuk melayani orang lain, tentu saja ini salah satu bakat bawaan nya, lalu He Xun menyusun menu yang dipesan dengan sama rata agar semuanya dapat mengambil tanpa ada yang dilebihkan salah satunya.
He Xun duduk tepat di sebelah Baili Ruoqing sementara di depannya ada Xiu Xiyi dan Lan Huayin dan di depan Baili Ruoqing ada Liu Qingxin.
"Silakan menikmati makanannya, aku harap kalian menyukai nya. " Ucap He Xun dengan pelan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Dzikir Ari
Nice
2023-05-13
0
joel
next
2022-07-14
0
joel
gaspoooollll
2022-07-14
0