He Xun memanggil gadis kecil itu untuk duduk di sampingnya, bersama dengannya dan menunggu ayam yang hampir setengah jadi itu.
"Siapa namamu ?" Tanya He Xun pada gadis kecil itu dan gadis kecil itu menggelengkan kepalanya dengan polos.
Gadis kecil itu menunjukkan kalung yang menunjukkan kata kata '月' yang berarti bulan.
"Yue ? Kamu tidak memiliki nama selain kata ini ?" Tanya He Xun sambil mengerutkan dahi.
Gadis kecil itu kembali menggeleng, He Xun berpikir sementara dan memutuskan untuk memberi gadis kecil itu sebuah nama.
"Bagaimana jika He Yue, He dari marga ku dan Yue dari kata yang ada di kalungmu. " Ucap He Xun.
"Terimakasih, Tuan. " Ucap He Yue dengan senyum cerah.
"Kamu bisa berbicara dengan lancar ?" Tanya He Xun dengan terkejut.
He Yue mengangguk dan kembali tersenyum dengan manis.
"Aku bisa melakukannya tapi, aku takut. Banyak orang yang merundungku dan mencoba untuk melecehkan ku. " Ucap He Yue sambil menunduk dan tampak murung.
Baru saja akan bertanya lagi, pintu kediamannya telah didobrak dan disana ada 10 orang termasuk dengan He Yan.
"Akhirnya aku berhasil menemukan mu disini, dasar bajingan yang bahkan tidak berani menunjukkan dirimu !" Bentak He Yan.
"He Yan, aku tidak akan memprotes apabila kamu mencari masalah denganku. Tapi kamu tidak boleh merusak kediamanku, atau aku akan membuatmu membayar hal ini. " Ucap He Xun dengan tatapan dingin.
"He Yue, jaga ayam ini dan jangan biarkan sampai gosong. Biarkan, Tuan ini menunjukkan bagaimana memukuli anjing liar yang menggonggong sembarangan ini. " Ucap He Xun.
He Yue yang polos hanya bisa mengangguk ngangguk pada Tuannya.
"He Xun, omong kosong apa yang kamu katakan ?! Apakah kamu kira kamu bisa mengalahkan ku ?"Tanya He Yan dengan sombong.
"Tentu saja aku bisa mengalahkan mu, buktinya masih ada disana. Berkacalah dan lihat gigimu, jika aku menjadi dirimu maka aku akan malu karena menggonggong seperti anjing liar pada orang yang telah memukulinya sampai seperti anjing sakit. " Ejek He Xun.
"Kau sebut aku apa ?! Dasar sialan, kaulah yang anjing liar !" Teriak He Yan.
"Hanya anjing liar yang akan terus berteriak dengan marah. " Ucap He Xun dengan santai.
He Yan tampak marah dan menghancurkan pagar kediamannya, He Xun hanya menatap dengan acuh tak acuh.
" Karena kamu telah melakukan ini maka aku akan membuat mu membayarnya. " Ucap He Xun sambil berdiri dengan malas.
"Aku ingin lihat bagaimana kamu ingin aku membayarnya !" Teriak He Yan.
"Pedang Naga Petir, Panggil ! " Perintah He Xun.
Pedang Naga Petir muncul di tangan kanannya dengan kilatan kilatan kecil di bialh pedangnya, sudah lebih dari cukup untuk menunjukkan bahwa itu adalah pedang yang cakap.
He Yan yang melihat bahwa itu adalah pedang bagus langsung menatap Pedang Naga Petir dengan penuh harap , bermimpi bahwa akan bisa merampas nya dari tangan He Xun.
He Xun yang mengetahui pemikiran He Yan, hanya mendengus dingin lalu menerjang maju dengan angkuh.
He Xun memutar pedangnya dan lalu memutar pedangnya, langkahnya sangat teratur, He Xun sendiri tidak tahu langkah apa ini.
Tapi, ini di kendalikan oleh alam bawah sadarnya dan tubuhnya saat ini tidak dikendalikan oleh dirinya sendiri, melainkan seperti ada sebuah roh lain yang mengendalikan tubuhnya.
Langkah He Xun memotong bunga Persik di setiap langkahnya yang membuat gerakannya tampak seperti tarian bunga Persik yang indah.
Tapi, walaupun terlihat indah dan lembut, tapi serangan itu tetap berada di posisi yang tepat atau bahkan sangat mematikan.
Serangan itu selembut bulu dan seringan kertas, tapi tajam seperti pisau dan lincah seperti tupai. Serangan ini sendiri sangat mematikan dan manipulatif kalau menurut He Xun.
He Xun dengan cepat menunduk ketika melihat pedang diarahkan padanya, setelah itu pedang dari arah lain, He Xun dengan cepat menangkisnya.
Melihat bahwa kondisi tidak sesuai untuk berlama lama, He Xun langsung menggunakan kekuatan penuhnya tanpa aba aba dan memukul orang mundur.
"Arghh ! " Teriak salah satu murid Klan He yang di awal oleh He Yan sambil memuntahkan darah.
He Xun menatap ke arah He Yue yang diikuti oleh salah satu murid Klan He yang dibawa oleh He Yan.
Lalu, tanpa berlama lama, He Xun melesat ke depan layaknya burung elang dengan tubuh bagian atas lebih condong ke depan lalu langsung menarik He Yan.
He Yan yang ditarik secara tiba tiba merasa tidak siap dan meronta ronta. He Xun memasang pedangnya di leher He Yan dalam posisi memeluk He Yan dari belakang.
"Mundur atau dia akan ku bunuh disini !" Ancam He Xun dengan dingin.
Orang Klan He ragu untuk mundur sampai akhirnya He Xun kembali mengencangkan tekanan pedangnya pada leher He Yan dan leher He Yan mulai berdarah.
"Suruh orang orang mu mundur dan jika ada yang berani menyentuh pelayan ku bahkan jika itu hanya ujung pakaiannya, maka akan ku pastikan bahwa kalian tidak akan keluar dari sini hidup hidup. " Bisik He Xun dengan suara yang menakutkan.
Bahkan seluruh bulu kuduk He Yan berdiri karena ketakutan sebelum akhirnya menggertakkan gigi.
"Mundur ! Apa lagi yang kalian tunggu ?! Apakah menunggu kepalaku dipenggal ?!" Bentak He Yan dengan gertakan gigi.
Perlahan lahan, murid murid Klan He mulai berjalan mundur dengan waspada, dengan senjata mereka yang teracung ke arahnya.
Setelah murid murid Klan He berada di pagarnya, He Xun mendorong He Yan ke depan ke arah murid murid Klan He.
He Yan jatuh dalam posisi berlutut atau bahkan bersujud kearah murid murid Klan He. He Xun tertawa dingin lalu berjalan menuju He Yue dan menggendong gadis kecil itu.
Jika tidak melihat He Yue, maka tidak perlu waktu lama untuk mengusir para tamu yang tidak di undang ini, tapi karena ada He Yue maka kesulitannya menjadi dua kali lipat.
Beberapa dari musuhnya telah memar memar atau bahkan ada satu yang pingsan dan diseret oleh temannya, yang paling jelas adalah He Yan yang masih berlutut.
"Aku hitung sampai tiga, jika kalian masih disini maka jangan salahkan aku karena memukul kalian sampai sampai orang tua kalian bahkan tidak akan bisa mengenali kalian. " Ancam He Xun.
"He Xun, kau tunggu saja ! Aku pasti akan membalasmu di masa depan ! " Teriak He Yan dengan beberapa kata kata kutukan lain.
He Yan pergi dengan bantuan dari dua bawahannya dan pergi menjauh dari kediamannya, Pedang Naga Petir menghilang dari tangan kanan nya.
"Apakah kau takut, hm ?" Tanya He Xun pada He Yue.
"Tidak." Ucap He Yue dengan polos.
"Tidak ?" Tanya He Xun dengan bingung.
"He Yue yakin bahwa Tuan akan menyelamatkan He Yue. " Ucap He Yue dengan keyakinan khusus padanya yang entah sejak kapan telah terbentuk.
Jadi, dimata He Yue, selama ada He Xun maka bahkan jika langit terbalik, maka itu akan baik baik saja.
Memikirkan ini saja membuat kepala He Xun menjadi sakit, dia tidak pernah memiliki seseorang yang bergantung padanya, ini mungkin ujian yang diberikan oleh langit padanya.
He Xun menghela nafas lelah lalu mengusap ngusap rambut He Yue dengan lembut lalu menurunkan He Yue dengan hati hati dari gendongannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Sofandsyah
kenapa gak di ambil hartanya.. MC kan masih miskin. kalo bisa setiap menghabisi musuh2nya ambilah cincin ato tas penyimpanan nya....biar gak garing.
2023-07-13
1
Dzikir Ari
Lanjutkan Tor 👍👍 tp Alurnya jg ngawur...👌
2023-05-13
0
herry bjb
saran aja thor...perbanyak dialog dari pada penjelasan dan ulasan serta dalam pertarungan jangan hanya menggambarkan serangan dari mcnya aja tapi juga musuhnya...
2022-08-16
1