Duplikat Daddy
Darsh Damarion, lelaki berusia dua puluh dua tahun yang baru saja menyelesaikan pendidikan sarjananya, lelaki dengan ketampanan yang luar biasa dan sangat berkharisma.
Darsh terlahir dari pasangan Dizon Damarion dan Olivia. Olivia adalah seorang dokter yang memutuskan keluar dari pekerjaannya demi mengikuti suaminya.
"Darsh, apakah kamu ingat pesan Papa?" tanya Mamanya.
Darsh sedang menyiapkan ranselnya. Dia biasa menginap di rumah teman-temannya. Dia menjadi tempat curhat untuk semua temannya yang sedang memiliki masalah.
"Apa pesan Papa untukku, Ma?"
"Pergilah ke perusahaan. Bantu Papa mengurus pekerjaannya. Kamu anak laki-laki yang harus memiliki pekerjaan tetap untuk menghidupi anak dan istrimu kelak."
Sepagi ini Mama Olivia sudah mengomel kesana-kemari pada putra semata wayangnya.
"Mama pasti bercanda, 'kan? Aku ini masih muda, Ma. Masih dua puluh dua tahun dan belum berpikir untuk menikah, apalagi memiliki kekasih. Mama jangan khawatir, secepatnya aku akan membantu Papa, tetapi izinkan Darsh pergi ke rumah Frey."
Darsh bukan tipe lelaki pembangkang. Dia hanya mengikuti nalurinya saja seperti Dizon. Pria kulkas yang berjuluk monster itu.
Frey Matteo adalah sahabat Darsh. Sejak kecil keduanya sudah saling kenal, tetapi karena Frey pindah rumah, maka Darsh sekali waktu menginap di sana.
"Darsh, keluarga Mama dan Papa sudah bekerja ketika seusiamu, Nak. Belajarlah dengan Papa." Olivia memohon pada putranya. Darsh tidak bisa dilawan dengan kekerasan seperti Dizon, suaminya. Olivia harus selalu bersikap lembut pada kedua jagoannya itu.
"Ma, nanti aku akan bertanya pada Papa. Untuk kali ini, Darsh mohon izinkan untuk pergi ke rumah Frey. Lelaki itu sedang galau, Ma."
"Baiklah, Darsh. Mama izinkan, tetapi dengan satu syarat."
Darsh hafal betul tingkah Mamanya jika tidak mau dibantah, wanita paruh baya itu selalu mengeluarkan jurus andalannya yaitu memakai syarat.
"Katakan, Ma! Aku sudah biasa mendengarkan kata itu," jawab Darsh.
"Ini terakhir kalinya kamu menginap di rumah teman-temanmu ataupun Frey. Bagaimana, deal?"
Berdebat dengan Mama adalah hal yang paling sulit. Wanita itu akan menangis jika merasa kalah.
"Okey, Ma. Deal!" Darsh menjabat tangan Mamanya pertanda setuju dengan syarat yang diajukan.
Darsh membawa ranselnya ke depan dan memasukkannya ke dalam mobil. Dia kembali ke kamarnya lagi untuk sekedar mengambil ponsel dan dompetnya yang masih tertinggal di sana.
Tak lupa, Darsh mencari Mamanya yang sudah keluar dari kamarnya. Cinta pertama Darsh itu entah pergi ke mana.
"Bi, Mamaku dimana?" tanya Darsh yang kebetulan bertemu dengan pelayan senior.
"Nyonya ada di kamarnya, Tuan."
"Terima kasih, Bi." Darsh bergegas menemui Mamanya. Dia tidak ingin terlambat untuk bertemu teman-temannya.
Tok tok tok.
Darsh mengetuk pintu. Olivia lekas membukanya.
"Ada apalagi, Darsh? Pergilah sebelum Mama berubah pikiran."
"Aku belum pamit lagi padamu, Ma." Darsh mengulurkan tangannya dan disambut oleh Mama Olivia. Darsh mencium tangan Mamanya sebagai rasa hormat anak kepada orang tuanya.
"Pergilah! Ingat, ini terakhir kalinya kamu menginap." Olivia mengingatkannya kembali.
"Iya, Ma."
Darsh secepatnya masuk ke mobil. Dia sengaja melewatkan sarapan paginya. Jika ketahuan Mamanya pasti langsung kena marah.
Darsh mengemudikan mobil bututnya ke rumah Frey. Walaupun Dizon Damarion sudah menjadi orang yang berhasil, tetapi putranya malah meminta mobil yang biasa saja. Dia ingin bergaul dengan semua temannya tanpa memandang status dan papanya pun seperti itu.
"Ma, maafkan aku." Hanya itu kata yang terucap dari Darsh.
Sepanjang jalan, Darsh sangat menikmati kebebasan terakhirnya. Mobilnya mulai memasuki halaman rumah Frey. Di sana sudah berjajar tiga mobil yang sangat bagus dari mobilnya.
"Ah, aku terlambat!" Bergegas Darsh turun dan mengambil ranselnya.
Darsh menekan bel rumah itu. Hanya sekali tekan, pemilik rumah langsung membukanya.
Ceklek!
"Darsh, kamu terlambat!" ucap lelaki itu. Dia adalah Frey Matteo.
"Hemm, aku harus berdebat dengan Ratu rumah Papaku." Darsh mengekor pada Frey.
"Mamamu masih seperti biasanya? Cerewet?" tanya Frey.
"Mamaku tidak cerewet. Dia terlalu sayang padaku. Kelak, kamu akan merasakan indahnya menemukan gadis sepertinya. Buktinya, Papaku yang level monster itu tunduk dan patuh padanya. Mamaku luar biasa." Darsh memang mengidolakan Mamanya. Dia tidak mau terjebak dengan wanita atau perempuan yang selalu mengejar dirinya.
Frey membawanya ke ruangan yang biasanya dibuat nongkrong bersama teman-temannya. Rumah Frey sengaja di desain khusus menyediakan ruang santai untuk beberapa temannya.
"Hai, bro! Wah, tumben kamu terlambat. Apakah ada salah satu bidadari yang menarik perhatianmu?" goda Max Oringo. Dari teman-teman Darsh dan Frey, dia yang paling tua. Selain itu, lelaki playboy level akut hanya dirinya saja. Dia selalu mencari kesibukan dengan semua wanita yang bisa menghiburnya.
Darsh meletakkan ranselnya dan ikut bergabung dengan mereka.
"Bukan, Max. Cinta pertamaku tetap Mama Olivia. Kamu tau 'kan? Hanya dia wanita terhebat dalam hidupku."
Darsh sebenarnya Casanova yang selalu digilai banyak wanita, tetapi sikap dingin dan susah untuk didekati membuat mereka berjuang keras untuk mendapatkannya. Terkadang semua wanita itu mendekati teman-teman Darsh demi menitipkan hadiah ataupun ucapan cinta.
Darsh sendiri bukan anti wanita, tetapi dia belum mau menjalani hubungan yang sangat rumit itu. Apalagi sejenis makhluk budak cinta yang belakangan ini menjadi trending topic di dalam pembicaraannya dengan beberapa teman.
Darsh Damarion dan Frey Matteo seumuran. Selain Max Oringo, masih ada dua lagi temannya yaitu Madava Justin dan Owen Othman. Kedua lelaki itu usianya juga diatas Darsh.
"Ya, ya, ya, kami percaya, Darsh." Justin ikut berkomentar.
"Madava, diamlah!" tegur Owen.
"Oh ayolah Owen. Call me Justin!" canda Justin.
Walaupun namanya Madava Justin, lelaki itu hanya ingin dipanggil nama belakangnya saja. Terlihat lebih keren, bukan?
"Hemm, baiklah Justin. Oh ya, kamu jadi menginap di sini, kan?" Pertanyaan Owen tertuju pada Darsh.
"Iya, bro. Tetapi__" Darsh tidak melanjutkan ucapannya. Dia khawatir kalau teman-temannya akan kecewa dengan jawabannya.
"Katakan, Darsh. Jangan membuat kami penasaran dengan kejutanmu ini," ucap Justin yang baru saja menyeruput secangkir kopinya.
"Mamaku meminta ini yang terakhir kalinya."
Sudah Darsh duga, semua teman dan sahabatnya itu akan menatap tajam padanya.
"Ayolah, sob. Mamamu sangat keterlaluan! Kamu ini anak lelaki. Casanova yang sedang berkembang. Kenapa harus diumpetin terus, sih?" protes Frey.
Padahal tujuan Frey mengatakan itu karena dia ingin lebih sering berinteraksi dengan Darsh. Sahabat dekatnya itu selalu menjadi incaran banyak gadis. Tidak hanya itu, wanita dewasa juga banyak yang tertarik padanya. Jawaban Darsh simpel dan bikin semua sahabatnya geram.
"Maaf, aku sudah memiliki cinta pertama," jawaban Darsh pada semua wanita yang mendekatinya.
Hal itu yang membuat semua sahabatnya geleng kepala. Yang dimaksud Darsh cinta pertama adalah Mamanya. Dia tidak mau menyakiti perasaan wanita itu.
🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
🌹🪴eiv🪴🌹
aku disini 🤗
2023-08-25
1
Nany Susilowati
kirain darsih ,😂😂😂😂 maaf ya tor...
2022-06-04
0
Marhamah Amah
bagsu
2022-05-16
0