"Kita lihat saja nanti. Tergantung Jillian mau memilih salah satu dari kalian atau tidak," ucap Darsh.
Sepertinya Jillian sangat berbeda dengan Darsh walaupun masih satu garis keturunan. Darsh pernah mendengar mamanya berbicara jika Jillian mengikuti jejak Daddy-nya. Dia selalu menjadi orang yang tidak pernah memaksa dan selalu merelakan orang lain yang tidak memilihnya. Tipikal Om Felix, Daddy Jillian memang seperti itu.
Hari sudah malam. Semua lelaki itu sudah bersiap di rumah Frey. Malam ini, mereka akan pergi ke Club untuk membuat Darsh dekat dengan Aimee ataupun Helga.
Frey meminta mereka untuk berangkat menggunakan satu mobil saja. Biasanya kalau sudah begini, yang paling mabuk adalah Max. Dia yang paling kuat untuk minum. Sedangkan Owen dan Darsh lebih memilih menjadi dewa penyelamat untuk ketiga temannya.
"Berangkat satu mobil saja. Pakai mobil siapa?" ucap Frey.
"Jangan pakai mobil Darsh. Casanova mobilnya jelek begitu," cibir Max.
"Oh ayolah, Tuan Max. Setidaknya uang papaku tidak akan berkurang untuk membeli mobil darimu," balas Darsh.
"Sudah selesai ributnya?" tanya Justin. Dia selalu menjadi penengah di setiap keributan yang terjadi.
Kelima lelaki itu memutuskan untuk naik mobil milik Max. Lelaki berusia dua puluh tujuh tahun itu juga memiliki koleksi mobil terlengkap. Jadi, tak heran jika keempat sahabatnya itu lebih memilih menggunakan mobilnya.
"Ck, aku bukan sopir. Aku hanya mengemudi untuk diriku sendiri." Max malas sekali harus menjadi sopir keempat sahabatnya.
"Biar aku saja." Darsh pindah ke kursi kemudi.
"Nah, begitu kan enak," ucap Max. Dia bertukar tempat dengan Owen yang semula duduk di kursi depan.
Walaupun Darsh jarang menggunakan mobil bagus, tetapi dia bisa mengemudikan semua mobil. Mulai dari yang manual ataupun matic, semuanya bisa.
Sepanjang perjalanan, Darsh lebih banyak diam. Dia fokus mengemudikan kendaraan Max.
"Darsh, apa kamu yakin akan bertemu dengan Helga?" Ada rasa khawatir pada Frey. Lelaki itu sangat dipercaya oleh mamanya Darsh untuk saling menjaga putranya. Jangan sampai Darsh melakukan one night stand dengan sembarang gadis.
"Menurutmu? Tantangan Tuan Max sangat menarik. Tapi__"
Darsh selalu saja memberikan teka-teki untuk sahabatnya.
"Apalagi, Darsh?" tanya Frey. Ketiga sahabatnya lebih memilih untuk bungkam demi mendengar percakapan dua lelaki yang seumuran.
"Aku tidak yakin Helga mau mendekatiku kalau ada Aimee disana," ucapnya.
Benar sekali. Kedua gadis itu datang silih berganti untuk merayu Darsh. Keduanya tak pernah akur karena menyukai lelaki yang sama. Padahal sebelumnya mereka bersahabat.
Mobil mulai memasuki area parkir Club terbesar di negara itu. Tak hanya mereka, puluhan mobil sudah berjajar rapi di tempat parkir.
"Apakah kita terlambat, Sob?" tanya Justin.
"Belum," jawab Max. "Bukankah kita bintang tamunya malam ini?"
"Ayolah, Max. Jangan terlalu banyak bicara. Secepatnya kita masuk dan menyelesaikan tantanganmu!" ajak Darsh.
Kelima lelaki beda usia itu masuk ke dalam Club. Tujuan mereka pertama kali adalah untuk memesan minuman. Max paling ahli dalam urusan ini. Dia memesan minuman untuk beberapa sahabatnya. Darsh dan Frey menolak minuman beralkohol untuk malam ini. Frey ekstra kerja keras menjaga Darsh agar tidak dimangsa oleh Helga.
Aku tidak pernah tertarik pada mereka. Sangat sulit untuk menaklukkanku, Tuan Max. Batin Darsh.
Belum sepuluh menit berada di dalam, Helga dengan pakaian seksi yang minim bahan itu mendekati Darsh.
"Darsh, apa kabar? Sudah lama kita tidak bertemu." Helga mengalungkan kedua tangannya ke leher Darsh.
"Aku baik, Helga. Bisa jauhkan tubuhmu dariku?" ucap Darsh.
"Oh ayolah, Darsh. Malam ini saja, aku akan memberikan pelayanan untukmu." Helga melepaskan tangannya.
"Carilah orang lain. Jangan ganggu aku!" ucap Darsh.
Dari jauh, sepasang mata melihat adegan kedua orang itu. Rasanya ingin secepatnya mendekat kemudian memisahkan Helga dari Darsh, lelaki yang sangat dicintainya.
Kamu selalu saja seperti itu, Helga. Merebut apa yang seharusnya menjadi milikku. Batin Aimee.
Sebelum Aimee berhasil mendekati Darsh, sahabat Darsh lebih dulu mendekatinya.
"Wah, ada bintang bersinar malam ini," puji Max.
Helga merasa tersanjung dengan ucapan Max. Tiba-tiba Max membisikkan sesuatu pada Helga dan gadis itu terlihat sangat senang setelahnya.
Helga kemudian pergi meninggalkan Darsh dan keempat sahabatnya itu.
"Apa yang kamu bisikkan padanya, Max?" tanya Darsh.
Sepertinya Max punya rencana buruk untuknya. Frey ikut waspada dalam hal ini.
"Aku hanya memintanya untuk memanggil Aimee. Kalau hanya Helga, rasanya tidak seru," ucap Max.
"Kamu selalu membuat ketenteraman Club ini terguncang, Max. Apa tidak terpikirkan olehmu akan membuat keributan di sini. Kamu tahu, kan? Aimee dan Helga bermusuhan." Justin sangat tidak senang pada ulah konyol Max itu.
Benar saja, dari jauh kedua orang yang dimaksud sudah bertengkar. Aimee marah pada Helga karena terus saja mendekati Darsh.
"Apa kamu tidak puas merebut semua lelaki yang kudekati?" teriak Aimee.
"Aimee, jaga bicaramu! Darsh itu lelaki bebas. Siapapun boleh mendekatinya." Helga tidak mau kalah.
"Kalau begitu, menjauhlah darinya!"
"Tidak bisa begitu, Aimee! Kita bisa bersaing secara sehat. Aku ke sini tidak untuk mengajak ribut. Max meminta kita untuk memenangkan hati Darsh. Dia menawarkan hadiah yang lumayan besar." Helga sangat antusias dengan hadiah yang akan diberikan Max. Tak tanggung-tanggung, mobil sport keluaran terbaru akan menjadi miliknya.
Helga menceritakan semua permintaan Max. Setelah Aimee mengerti, Helga sekarang mulai mengeluh.
"Rasanya akan sulit mendapatkan Darsh. Dia sangat kaku dan berpegang teguh pada pendiriannya. Ayo ikut aku!" Helga mengajak Aimee ke toilet untuk menyusun rencananya.
Dari jauh, Max dan sahabatnya tidak percaya jika kedua gadis itu akan terlihat akur.
"Wah, seharusnya yang dapat hadiah itu kamu, Max," ucap Frey memberikan tepuk tangannya.
"Kenapa, Frey?" tanya Darsh.
"Lihatlah, kedua gadis itu akur. Ini untuk pertama kalinya dalam sejarah Club Elite ini," ucap Frey.
Owen dan Justin juga mengamati kedua gadis itu. Benar-benar menakjubkan kalau bisa akur. Kecantikannya semakin bertambah menurut mereka.
"Bisakah aku mendapatkan Helga?" ucap Owen tanpa sadar.
"Hah?" Keempat sahabatnya merespon bersamaan.
"Eh, kenapa kalian seperti itu? Apa ada yang salah dengan ucapanku?" tanya Owen.
"Ucapanmu tidak salah, tetapi apa kamu masih menginginkan Helga yang tidak pernah menginginkanmu?" ucap Frey.
Pesona Darsh selalu menjadi nomor satu dari keempat sahabatnya . Hanya dia yang sangat sulit untuk didekati dan keempat sahabatnya itu sangat gampang. Makanya tak heran jika Darsh selalu menjadi incaran semua gadis.
Sepertinya malam ini Darsh harus lebih hati-hati karena Helga dan Aimee bersatu. Dia harus ekstra waspada walaupun sebenarnya dia tidak sedang mabuk.
Ujian akan dimulai. Aku memang tidak mungkin menyukai keduanya, tetapi Helga pasti akan mengajari Aimee untuk bertindak nekat. Batin Darsh.
🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿
Hai kakak Readers semuanya. Emak kembali lagi membawa keturunan Damarion. Harap bersabar, ya. Emak usahakan up setiap hari. Nah, sambil menunggu kelanjutan ceritanya, yuk mampir di karya teman Emak yang gak kalah kerennya. Kalian bisa marathon juga di sana. Part-nya sudah banyak...
Cinta Satu Malam Bos Mafia, Author Kumi Kimut.
Terima kasih... 😍😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
Istri Solehot
💪💪💪
2022-03-30
0
atull0310
lnjut
2022-02-10
0
Mei Ping
⭐⭐⭐⭐⭐
2022-02-07
0