20. SAH

Ega menyeret kopernya ketika tiba dibandara kota asal kelahirannya. Sebenarnya dia begitu berat untuk datang, tapi dia harus menepati janjinya pada kedua orang tuanya, pada Affan, terlebih pada janjinya sebagai seorang laki-laki sejati.

Ega sudah memutuskan akan menyelesaikan masalah hubungannya dengan Melody, setelah gadis itu tiba ke tanah air nanti. Saat ini dia hanya ingin menjalani step demi step perjalanan hidupnya.

Intan tersenyum senang saat melihat putranya sudah tiba di depan pintu gerbang rumahnya. Wanita parubaya itu sempat khawatir, kalau-kalau Ega kabur dari pernikahan yang sudah disepakati. Namun ketakutannya itu sirna, saat melihat Ega sudah pulang kerumah.

Greppp

Intan memeluk putranya itu dan mengusap puncak kepalanya.

"Mama bangga punya anak yang bijaksana sepertimu. Sekarang kamu sudah bisa bersikap dewasa, dengan menepati semua janji-janjimu."

"Apa mama senang?" tanya Ega.

"Sangat." jawab Intan.

"Kalau begitu Ega akan melakukan apapun, agar mama bisa bahagia," ujar Ega.

"Makasih. Istirahatlah! besok kamu harus terlihat segar, karena mulai besok masa depanmu akan dimulai,"

"Emm." Ega mengangguk dan melangkah menaikki anak tangga.

Ega kemudian masuk ke kamarnya dan beristirahat disana.

*****

Keesokan harinya...

Ega mendadak gugup, saat semua orang sudah hadir untuk menyaksikan acara ijab qobul yang hanya disaksikan segelintir orang itu. Meski begitu ini adalah pengalaman pertamanya.

Mata Ega terbelalak, saat melihat Najwa keluar anggun dengan pakaian pengantinnya. Riasan yang dia kenakan tidak menor sama sekali, namun kecantikan yang Najwa tawarkan tidak perlu di ragukan lagi.

Intan menyenggol suaminya sembari mengulum senyumnya, saat melihat putranya tidak berkedip ketika melihat kecantikkan Najwa.

Najwa kemudian duduk disebelah Ega, yang masih menatapnya dengan penuh ke kaguman.

"Ehemmm..." Rahmat yang berada disebelah Ega berdehem lumayan keras, sehingga membuat konsentrasi Ega buyar seketika.

"Ah...apa yang aku lakukan. Secantik apapun dia, tetap saja sudah bekas. Lagipula cuma cantik luarnya, dalamnya belum tentu," batin Ega.

Setelah penghulu memberikan nasehat pernikahan, acar ijab qobulpun dimulai. Hanya dengan satu tarikkan nafas, Ega berhasil mengucapkan ijab Qobul dengan lancar.

Tes

Air mata Najwa menetes seketika, saat semua orang sudah mengucapkan kata SAH. Entah mengapa saat mendengar kata itu, air mata dan darahnya seolah luruh seketika.

"Mas. Inilah perpisahan kita yang sebenarnya. Kini Nana sudah bukan milikmu lagi, rasanya Nana seolah sudah menghianati cinta kita mas. Semoga dengan menuruti semua keinginanmu, kamu benar-benar bisa tenang disana. Inilah rasa cinta tertinggiku untukmu, aku mengorbankan perasaanku demi kebahagiaanmu mas," batin Najwa.

Disaat semua orang sibuk berdo'a untuknya, Najwa malah larut dalam pemikirannya sendiri, dan juga sibuk menangis.

"Ndok. Cium tangan suamimu," ujar Sumirah.

"Eh?" Najwa menyeka air matanya dengan selembar tisu.

Najwa menatap kearah suaminya yang baru saja sah menjadi miliknya beberapa detik yang lalu. Najwa kemudian meraih tangan Ega dan mencium tangan itu. Butet sang fotografer amatir, mengabadikan tiap moment sakral itu dengan sembari senyum-senyum sendiri.

Tidak hanya Najwa saja yang haru menyaksikan moment itu. Intan dan Sumirah juga ikut meneteskan air mata.

Najwa dan Ega kemudian sungkem pada kedua orang tua mereka dan kemudian duduk dipelaminan kecil yang disiapkan didalam rumah.

"Moggo. Di cicipi hidangannya," ujar Suratmo.

Para tamu yang di undang, segera menyantap hidangan yang sudah di sediakan. Suratmo dan Rahmat tampak berbincang sembari tertawa. Begitu juga Intan dan Sumirah, sementara kedua mempelai hanya diam mematung tanpa berbicara satu sama lain. Sepertinya mereka masih tidak percaya, bahwa saat ini mereka sudah sah menjadi pasangan suami istri.

Setelah tamu undangan sepi, dan Najwa sudah mengganti pakaiannya dengan gamis biasa, Intan dan Rahmat berpamitan pulang. Sementara itu Ega ditinggal dirumah Najwa yang sebenarnya Ega sendiri sangat berat.

Ega tampak mengibas-ngibaskan tangan kedepan wajahnya. Najwa bisa melihat kalau pria itu sedikit berkeringat.

"Kenapa kamarmu nggak di pasang Ac sih? kok kamu betah pakai kipas yang putarannya kayak odong-odong begitu? heran, kenapa Affan bisa betah," ujar Ega.

Najwa meletakkan teh yang baru dia bawa untuk suami barunya itu.

"Ya itulah perbedaanmu dengan mas Affan. Meskipun dia nggak suka, tapi dia tidak pernah menunjukkannya, apalagi sampai mengatakannya. Ya maaf saja, inilah keadaanku, karena meteran listrikku cuma cukup menampung daya kipas angin dan kulkas, juga tivi 21 inc." Jawab Najwa.

Najwa tahu, begitu banyak peluang bagi Ega untuk menghina kekurangannya. Tapi dia tidak perduli dianggap kurang ajar terhadap suami, karena dia bukan manusia suci yang membiarkan harga dirinya selalu diinjak.

Ega akan menarik bajunya keatas yang langsung dihentikan oleh Najwa.

"Ka-Kakak mau apa?" tanya Najwa yang membuat gerakkan tangannya terhenti. Dan Ega menyeringi seketika.

Ega kemudian mendekati Najwa yang membuat wanita itu jadi gugup.

"Tentu saja untuk melakukan malam pertama kita?" bisik Ega ditelinga Najwa.

"Eh? a-apa?"

"Kenapa? kamu kan sudah menjadi istriku, kenapa aku tidak boleh melakukan itu? apa jangan-jangan kamu ingin jadi istri durhaka? dosa loh nolak ajakkan suami?" goda Ega.

"Bagaimana ini? aku sama sekali belum siap. Seharusnya aku tahu siapa yang sudah aku nikahi ini, pria mesum yang hanya menginginkan urusan kasur saja," batin Najwa.

Sementara itu Ega sangat puas saat dia melihat rona panik diwajah Najwa. Dia tahu Najwa belum siap, terlebih dirinya Tapi saat ini dia memiliki kesempatan mengerjai Najwa, dan dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas itu.

"Buka!" ujar Ega.

"Eh?"

"Kamu kenapa sih? kok dari tadi eh..eh... aja? kamu nggak mau nuruti perintah suamimu?" tanya Ega.

Najwa memejamkan matanya, dia benar-benar belum rela menyerahkan tubuhnya pada suami barunya itu. Ega menyembunyikan tawanya saat melihat Najwa memejamkan matanya, dia begitu puas mengerjai wanita yang ada didepannya itu.

Dengan tangan bergetar Najwa meraih resleting gamisnya, namun tangannya terhenti saat mendengar ucapan sarkas dari Ega.

"Kamu mau apa?" tanya Ega yang menahan tawanya.

"Ma-Mau buka,"

"Siapa yang menyuruhmu buka baju? kamu pikir aku berselera menyentuhmu? aku sudah mengatakannya waktu itu, nanti kita harus membuat kesepakatan. Karena ada hal yang harus aku bahas denganmu,"

Najwa mengepalkan tangannya, harga dirinya terasa di permainkan oleh Ega. Tapi tidak apa-apa, dia cukup lega. Itu berarti dirinya bisa lepas dari Ega untuk sementara.

"Lagpula aku menyuruhmu buka jilbab. masa iya didepan suamimu kamu masih pakai itu? terlebih saat akan tidur. Jangan bilang kamu akan melakukan itu?"

"N-Nggak kak."

"Baguslah. Sekarang kamu tidak masalah kan kalau aku buka bajuku? aku sungguh tidak tahan, disini sangat panas."

"Ya." Jawab Najwa yang langsung memalingkan wajah saat Ega membuka bajunya dan memperlihatkan tubuhnya yang memiliki tonjolan otot dimana-mana.

Najwa lebih memilih keluar kamar dan membatu Sumirah berberes-beres, daripada berada satu kamar dengan Ega yang membuatnya spot jantung itu.

TO BE CONTINUE...🤗🙏

Terpopuler

Comments

🌺aNNa baiTi khaRomaH🌺

🌺aNNa baiTi khaRomaH🌺

ngeselin banget ni orang...gua timpuk nih..

2022-06-18

0

🌺aNNa baiTi khaRomaH🌺

🌺aNNa baiTi khaRomaH🌺

arogan sekali anda tuan????!!!!!

2022-06-18

0

Beldha Loundry

Beldha Loundry

yang bekas itu ya lo ga.. bekas banyak wanita

2022-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kencan Terakhir
2 2. Kau Yakin?
3 3. Jaga Diri, Jaga Sikap
4 4. Pengantin Tercantik Di dunia
5 5. Pergi
6 6. Berita
7 7. Duka Najwa
8 8.Tatapan Sinis
9 9. Tidak Nafsu Makan
10 10. Mimpi
11 11. Insiden
12 12. Pamit
13 13. Datang
14 14. Isi wasiat
15 15. Apa keputusanmu?
16 16. Setuju
17 17. Nasehat Butet
18 18. Petunjuk
19 19. Menerima
20 20. SAH
21 21. Obat Nyamuk
22 22. Bicara
23 23. Berangkat
24 24. Butet Sedih
25 25. Haru
26 26. Lama
27 27. Pisah Kamar
28 28. Indah Sekali
29 29. Nafkah Pertama
30 30. Melamar Kerja
31 31. Bertemu Lagi
32 32. Izin Mencium
33 33. Pasrah
34 34. Diterima
35 35. Tidur Bersama
36 36.Hari Pertama Kerja
37 37. Aku Merindukanmu
38 38. Pertanyaan Serupa
39 39. Pacaran Setelah Menikah
40 40. Liburan
41 41. Arga Terkejut
42 42. Apa Kamu Mencintainya?
43 43. Bimbang
44 44. Demam
45 45. Membuat Kenangan
46 46. Dia Kembali
47 47.Tunggu Aku
48 48. Lupakan Aku
49 49. Curhat
50 50. Pelukkan Hangat
51 51. Merasa Bersalah
52 52. Cantik
53 53. Dijenguk.
54 54.Memberi Syarat
55 55. Kenangan Terakhir
56 56. Ngaku Hamil
57 57. Keputusan Terbaik
58 58. Mengecewakan
59 59. Aku Sudah Kalah
60 60. Resmi Bercerai
61 61. Nikah Siri
62 62. Sesak
63 63.Berbeda
64 64. Rindu Terlarang
65 65. Nafkah
66 66. Butet Menyusul
67 67. Bertemu Keluarga Arga
68 68. Minta Pendapat
69 69. Terbongkar
70 70. Talak
71 71. Kecewa
72 72. Memberi Waktu
73 73. Kecelakaan
74 74. Kesedihan Najwa
75 75. Senyum Najwa
76 76. Sembuh
77 77. Kabar Buruk
78 78.Sabar
79 79. Putus Asa
80 80. Kecewa
81 81. Mari Bercerai.
82 82.Tekanan Batin
83 83. Numpang Nabok
84 84. Pulang Kampung
85 85. Merantau Ke Kota.
86 86. Tetangga Eror.
87 87. Panggilan Kerja
88 88. Melihat dia
89 89. Mengigau
90 90. Menikahlah Denganku
91 91. Heboh
92 92. Malam Pertama
93 93. Puas
94 94. Penjelasan
95 95. Kena Ledek
96 96. Kemarahan Najwa
97 97. Membujuk
98 98. Tatapan Maut
99 99. Mari Bersaing
100 100. Arga Kembali
101 101. Gugup
102 102. Hancur
103 103. Pingsan
104 104. Lamaran Dadakkan
105 105. Persetujuan
106 106. Anaconda
107 107. Gagal
108 108. Terong balado
109 109. Kebahagiaan
Episodes

Updated 109 Episodes

1
1. Kencan Terakhir
2
2. Kau Yakin?
3
3. Jaga Diri, Jaga Sikap
4
4. Pengantin Tercantik Di dunia
5
5. Pergi
6
6. Berita
7
7. Duka Najwa
8
8.Tatapan Sinis
9
9. Tidak Nafsu Makan
10
10. Mimpi
11
11. Insiden
12
12. Pamit
13
13. Datang
14
14. Isi wasiat
15
15. Apa keputusanmu?
16
16. Setuju
17
17. Nasehat Butet
18
18. Petunjuk
19
19. Menerima
20
20. SAH
21
21. Obat Nyamuk
22
22. Bicara
23
23. Berangkat
24
24. Butet Sedih
25
25. Haru
26
26. Lama
27
27. Pisah Kamar
28
28. Indah Sekali
29
29. Nafkah Pertama
30
30. Melamar Kerja
31
31. Bertemu Lagi
32
32. Izin Mencium
33
33. Pasrah
34
34. Diterima
35
35. Tidur Bersama
36
36.Hari Pertama Kerja
37
37. Aku Merindukanmu
38
38. Pertanyaan Serupa
39
39. Pacaran Setelah Menikah
40
40. Liburan
41
41. Arga Terkejut
42
42. Apa Kamu Mencintainya?
43
43. Bimbang
44
44. Demam
45
45. Membuat Kenangan
46
46. Dia Kembali
47
47.Tunggu Aku
48
48. Lupakan Aku
49
49. Curhat
50
50. Pelukkan Hangat
51
51. Merasa Bersalah
52
52. Cantik
53
53. Dijenguk.
54
54.Memberi Syarat
55
55. Kenangan Terakhir
56
56. Ngaku Hamil
57
57. Keputusan Terbaik
58
58. Mengecewakan
59
59. Aku Sudah Kalah
60
60. Resmi Bercerai
61
61. Nikah Siri
62
62. Sesak
63
63.Berbeda
64
64. Rindu Terlarang
65
65. Nafkah
66
66. Butet Menyusul
67
67. Bertemu Keluarga Arga
68
68. Minta Pendapat
69
69. Terbongkar
70
70. Talak
71
71. Kecewa
72
72. Memberi Waktu
73
73. Kecelakaan
74
74. Kesedihan Najwa
75
75. Senyum Najwa
76
76. Sembuh
77
77. Kabar Buruk
78
78.Sabar
79
79. Putus Asa
80
80. Kecewa
81
81. Mari Bercerai.
82
82.Tekanan Batin
83
83. Numpang Nabok
84
84. Pulang Kampung
85
85. Merantau Ke Kota.
86
86. Tetangga Eror.
87
87. Panggilan Kerja
88
88. Melihat dia
89
89. Mengigau
90
90. Menikahlah Denganku
91
91. Heboh
92
92. Malam Pertama
93
93. Puas
94
94. Penjelasan
95
95. Kena Ledek
96
96. Kemarahan Najwa
97
97. Membujuk
98
98. Tatapan Maut
99
99. Mari Bersaing
100
100. Arga Kembali
101
101. Gugup
102
102. Hancur
103
103. Pingsan
104
104. Lamaran Dadakkan
105
105. Persetujuan
106
106. Anaconda
107
107. Gagal
108
108. Terong balado
109
109. Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!