4. Pengantin Tercantik Di dunia

Tak

Tok

Tak

Tok

Suara bising terdengar di kediaman Najwa saat ini. Para ibu-ibu dan bapak-bapak tengah sibuk membantu menyiapkan bahan makanan yang akan di masak untuk menu resepsi pernikahan esok hari. Sore ini, tepatnya 1 jam yang lalu, sudah dilaksanakan acara Ijab Qobul antara Najwa dan Affan. Dua sejoli itupun sudah resmi jadi pasangan suami istri.

"Ah...akhirnya kita bisa dipersatukan juga," ujar Affan yang kemudian berbaring diatas ranjang pengantin, yang tak lain adalah kamar pribadi milik Najwa.

"Maaf ya mas. Kasurku tidak seempuk yang ada dirumahmu," ucap Najwa.

"Kamu bicara apa. Mas tidak mempermasalahkan hal sepele seperti itu. Yang penting mas saat ini sangat senang, karena sudah menjadikanmu pengantin tercantik di dunia." ujar Affan. Mendengar itu Najwa tersipu malu.

"Mas. Kita masih harus keluar, di depan masih banyak tamu." ujar Najwa, saat Affan mendekatkan wajahnya, karena ingin mencium dirinya.

"Ah...ya kamu benar. Sepertinya mas harus bersabar hingga malam hari, takutnya kalau mas menyentuhmu sekarang, mas nggak bisa mengendalikan diri," ucap Affan sembari terkekeh.

"Ayo kita keluar lagi mas. Ntar tamu malah nyariin kita ke kamar lagi," Najwa kembali merapikan dandanannya sembari menatap sebuah cermin yang berukuran lumayan besar.

Kedua sejoli itu kembali keluar kamar setelah sempat meluruskan pinggang sejenak. Dan benar saja, para tamu yang hadir bergantian , tengah menanti untuk melihat penampilan pengantin yang di pajang di pelaminan kecil dalam rumah Najwa.

Warga yang melihat sejoli itupun kasak kusuk, memuji kecantikan dan ketampanan mereka.

"Darimananya kau? sabarlah, belum malamnya ini, apa tadi kalian membuat cicilan?" bisik Butet namun masih bisa didengar oleh Affan.

Pria itu hanya menggeleng-gelengkan kepala dengan senyum yang tipis, saat mendengar ucapan sahabat dari istrinya itu.

"Husstttt...jangan keras-keras ngomongnya, nanti didengar orang," ujar Najwa sembari memberi isyarat dengan jari telunjuknya.

"Sudah pelannya itu suaraku," ucap Butet.

"Tapi kawan. Kau terlihat sangat cantik hari ini, beruntungnya kacang ijo dapatin kau," sambung Butet.

"Kamu benar. Aku memang beruntung dapatin dia," timpal Affan.

"Sudahlah, kalian ini sangat nyambung kalau bicara ngawur. Pasang wajah serius, orang-orang sedang memperhatikan kita," ujar Najwa.

"Kau mau jadi manten, apa sedang ujian skripsi? serius kali," ucap Butet.

Affan mengulum senyumnya, pria itu cukup terhibur mendengar banyolan dari sahabat istrinya itu.

Hari sudah mulai senja, para tamu sudah berangsur berkurang. Meskipun saat malam menjelang, tamu masih bergantian datang. Tapi tidak lagi seramai waktu siang hari.

"Mas mau mandi? ini sudah Nana siapkan handuk bersih untukmu," tanya Najwa.

"Terima kasih." Jawab Affan sembari meraih handuk dari tangan Najwa.

Najwa memang sudah mandi lebih dulu, diapun sudah berganti pakaian dengan piyama panjang tanpa motif. Dan seutas jilbab berwarna hitam bertengger di kepalanya.

Hampir 15 menit Affan membersihkan diri, dan masuk kembali kedalam kamar. Pria itu terlihat segar setelah mandi dan berganti pakaian santai.

"Sayang. Haruskah setelah sah menjadi suami istri, jilbabmu itu masih kamu pakai?" tanya Affan.

"Eh?"

"Ini kan di dalam kamar, aku juga sudah sah menjadi suamimu. Seharusnya tidak masalah kan aku melihat mahkotamu itu?" tanya Affan.

"I-Iya mas. Maaf hanya saja Nana belum terbiasa." Jawab Najwa.

"Kemarilah! biar mas menjadi pria pertama yang melepas jilbabmu itu. Mas mau melihat sendiri kecantikan yang istri mas milikki," ujar Affan yang membuat Najwa jadi tersipu malu.

Najwa kemudian perlahan mendekati Affan yang tengah duduk di tepi tempat tidur.

"Mas buka ya?" tanya Affan.

"Emm." Najwa menganggukkan kepalanya.

Affan perlahan menarik jilbab Najwa, dan menarik gulungan rambut istrinya, hingga rambut hitam legam dan panjang milik Najwa tergerai indah.

"Cantiknya," ujar Affan.

Mendengar pujian itu, Najwa tersipu malu.

"Sayang. Ini adalah malam pertama kita, bolehkah mas meminta hak mas sekarang?" tanya Affan.

"Eh?"

"Kenapa ekspresimu begitu? jangan bilang kamu ingin mengatakan kalau kamu juga tidak terbiasa," ujar Affan terkekeh.

"Bu-Bukan begitu mas. Tapi ada hal lain yang membuat kita harus menunda malam pertama kita." Jawab Najwa.

"Kenapa? kamu...."

"Ya mas. Barusan Nana baru dapat tamu bulanan." Jawab Najwa tersipu.

Plakkk

Affan menepuk dahinya sembari menjatuhkan diri dengan posisi tubuh tertelentang.

"Apesnya aku," ujar Affan. Sementara Najwa hanya senyum-senyum sendiri mendengar ucapan Affan.

"Jadi apa yang bisa kita lakukan malam ini?" tanya Affan.

"Tidak ada. Sebaiknya kita tidur dan beristirahat . Besok masih ada acara resepsi bukan? dan lusa acara ngunduh mantu dirumah mas. Nana jadi bingung, kenapa acara ngundu mantu diadakan begitu cepat?" tanya Najwa.

Affan terdiam. Dirinya memang belum menceritakan tentang dirinya yang akan bertugas untuk mengamankan perbatasan sebuah kota yang tengah terjadi bentrok karena perebutan sebuah wilayah. Affan bingung harus memberikan penjelasan seperti apa pada Najwa, karena dirinya merasa tidak tega untuk mengatakannya sementara mereka baru saja menikah alias masih jadi pengantin baru.

"Mas? kok malah melamun sih?" tanya Najwa.

Affan tersadar dari lamunannya dan menatap wajah istri cantiknya.

"Apa sekarang waktu yang tepat untuk mengatakan tentang kepergianku?" batin Affan.

"Tapi bagaimana kalau Najwa bersedih dan murung? tapi kalau aku tidak mengatakan secepatnya, dan tiba-tiba saja aku pergi tanpa pemberitahuan sebelumnya, Najwa pasti akan bertambah sedih dan kecewa."

"Mas. Ada apa? sepertinya mas sedang ada yang dipikirkan? kalau ada yang mau mas bagi denganku, Nana siap mendengarkan keluh kesah mas," ujar Najwa.

"Sayang. Apa pendapatmu tentang mas yang seorang Tentara negara?" tanya Affan.

"Tentu saja menjadi seorang Tentara adalah pekerjaan mulia. Bagiku tugas melindungi negara bukan hanya tugas Tentara saja, tapi tugas seluruh lapisan masyarakat. Tapi dengan mas yang seorang Tentara, pasti memiliki beban tersendiri yang harus di pikul. Dan beban itu merupakan suatu kebangggaan bagi kami yang memilikimu," ujar Najwa.

"Artinya kamu paham tugas kami sebagai abdi negara. Setiap ada panggilan bertugas, kapanpun dan dimanapun kami di butuhkan, kami harus bertugas sesuai perintah."

"Ya mas, Nana paham." Jawab Najwa.

"Sayang. Itulah alasan kenapa ngundu mantu di rumah mas dipercepat, karena di hari ke 4 pernikahan kita, mas mendapat tugas untuk mengamankan sebuah perbatasan yang ada di kota JP. Disana tengah terjadi bentrok perebutan wilayah, dan kami bergantian menerima tugas disana."

"Jadi hari ke 4 pernikahan kita, giliran mas yang ditugaskan kesana?" tanya Najwa.

"Ya. Kamu tidak keberatan kan?"

Najwa menghela nafas panjang, kemudian menatap mata suaminya dengan intens.

"Bohong sekali kalau Nana bilang tidak sedih dan tidak keberatan. Tapi bukankah itu menjadi suatu keharusan? Nana percaya, kalau Nana ikhlas, pasti akan mendapat berkah. Nana akan selalu mendukung mas, jika memang pekerjaan itu positif." Jawab Najwa.

Affan tersenyum. Diluar dugaannya Najwa malah tampak lebih tegar dari yang dia bayangkan.

"Kemarilah! meskipun kita tidak jadi melakukan malam pertama, tapi mas ingin memelukmu semalaman malam ini," ujar Affan.

Najwa mendekati Affan dan berbaring dilengan kekar suaminya.

"Rambutmu wangi," ujar Affan sembari mencium puncak kepala Najwa.

Najwa sangat menikmati saat-saat kemesraan itu. Meskipun malam itu mereka hanya saling memeluk satu sama lain sepanjang malam.

TO BE CONTINUE ...🤗🙏

Terpopuler

Comments

hìķàwäþî

hìķàwäþî

firasat gw mngatakn mrk akan berpisah gr2 author

2022-09-30

0

Nanda Lelo

Nanda Lelo

mulai deh ini menjurus k judul

2022-09-12

0

Adelia Rahma

Adelia Rahma

dari judulnya ku tau bahwa nn di tgl dlm keadaan masih besegel..dan kk nya yg gantikan dia jadi suami Najwa

2022-04-21

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kencan Terakhir
2 2. Kau Yakin?
3 3. Jaga Diri, Jaga Sikap
4 4. Pengantin Tercantik Di dunia
5 5. Pergi
6 6. Berita
7 7. Duka Najwa
8 8.Tatapan Sinis
9 9. Tidak Nafsu Makan
10 10. Mimpi
11 11. Insiden
12 12. Pamit
13 13. Datang
14 14. Isi wasiat
15 15. Apa keputusanmu?
16 16. Setuju
17 17. Nasehat Butet
18 18. Petunjuk
19 19. Menerima
20 20. SAH
21 21. Obat Nyamuk
22 22. Bicara
23 23. Berangkat
24 24. Butet Sedih
25 25. Haru
26 26. Lama
27 27. Pisah Kamar
28 28. Indah Sekali
29 29. Nafkah Pertama
30 30. Melamar Kerja
31 31. Bertemu Lagi
32 32. Izin Mencium
33 33. Pasrah
34 34. Diterima
35 35. Tidur Bersama
36 36.Hari Pertama Kerja
37 37. Aku Merindukanmu
38 38. Pertanyaan Serupa
39 39. Pacaran Setelah Menikah
40 40. Liburan
41 41. Arga Terkejut
42 42. Apa Kamu Mencintainya?
43 43. Bimbang
44 44. Demam
45 45. Membuat Kenangan
46 46. Dia Kembali
47 47.Tunggu Aku
48 48. Lupakan Aku
49 49. Curhat
50 50. Pelukkan Hangat
51 51. Merasa Bersalah
52 52. Cantik
53 53. Dijenguk.
54 54.Memberi Syarat
55 55. Kenangan Terakhir
56 56. Ngaku Hamil
57 57. Keputusan Terbaik
58 58. Mengecewakan
59 59. Aku Sudah Kalah
60 60. Resmi Bercerai
61 61. Nikah Siri
62 62. Sesak
63 63.Berbeda
64 64. Rindu Terlarang
65 65. Nafkah
66 66. Butet Menyusul
67 67. Bertemu Keluarga Arga
68 68. Minta Pendapat
69 69. Terbongkar
70 70. Talak
71 71. Kecewa
72 72. Memberi Waktu
73 73. Kecelakaan
74 74. Kesedihan Najwa
75 75. Senyum Najwa
76 76. Sembuh
77 77. Kabar Buruk
78 78.Sabar
79 79. Putus Asa
80 80. Kecewa
81 81. Mari Bercerai.
82 82.Tekanan Batin
83 83. Numpang Nabok
84 84. Pulang Kampung
85 85. Merantau Ke Kota.
86 86. Tetangga Eror.
87 87. Panggilan Kerja
88 88. Melihat dia
89 89. Mengigau
90 90. Menikahlah Denganku
91 91. Heboh
92 92. Malam Pertama
93 93. Puas
94 94. Penjelasan
95 95. Kena Ledek
96 96. Kemarahan Najwa
97 97. Membujuk
98 98. Tatapan Maut
99 99. Mari Bersaing
100 100. Arga Kembali
101 101. Gugup
102 102. Hancur
103 103. Pingsan
104 104. Lamaran Dadakkan
105 105. Persetujuan
106 106. Anaconda
107 107. Gagal
108 108. Terong balado
109 109. Kebahagiaan
Episodes

Updated 109 Episodes

1
1. Kencan Terakhir
2
2. Kau Yakin?
3
3. Jaga Diri, Jaga Sikap
4
4. Pengantin Tercantik Di dunia
5
5. Pergi
6
6. Berita
7
7. Duka Najwa
8
8.Tatapan Sinis
9
9. Tidak Nafsu Makan
10
10. Mimpi
11
11. Insiden
12
12. Pamit
13
13. Datang
14
14. Isi wasiat
15
15. Apa keputusanmu?
16
16. Setuju
17
17. Nasehat Butet
18
18. Petunjuk
19
19. Menerima
20
20. SAH
21
21. Obat Nyamuk
22
22. Bicara
23
23. Berangkat
24
24. Butet Sedih
25
25. Haru
26
26. Lama
27
27. Pisah Kamar
28
28. Indah Sekali
29
29. Nafkah Pertama
30
30. Melamar Kerja
31
31. Bertemu Lagi
32
32. Izin Mencium
33
33. Pasrah
34
34. Diterima
35
35. Tidur Bersama
36
36.Hari Pertama Kerja
37
37. Aku Merindukanmu
38
38. Pertanyaan Serupa
39
39. Pacaran Setelah Menikah
40
40. Liburan
41
41. Arga Terkejut
42
42. Apa Kamu Mencintainya?
43
43. Bimbang
44
44. Demam
45
45. Membuat Kenangan
46
46. Dia Kembali
47
47.Tunggu Aku
48
48. Lupakan Aku
49
49. Curhat
50
50. Pelukkan Hangat
51
51. Merasa Bersalah
52
52. Cantik
53
53. Dijenguk.
54
54.Memberi Syarat
55
55. Kenangan Terakhir
56
56. Ngaku Hamil
57
57. Keputusan Terbaik
58
58. Mengecewakan
59
59. Aku Sudah Kalah
60
60. Resmi Bercerai
61
61. Nikah Siri
62
62. Sesak
63
63.Berbeda
64
64. Rindu Terlarang
65
65. Nafkah
66
66. Butet Menyusul
67
67. Bertemu Keluarga Arga
68
68. Minta Pendapat
69
69. Terbongkar
70
70. Talak
71
71. Kecewa
72
72. Memberi Waktu
73
73. Kecelakaan
74
74. Kesedihan Najwa
75
75. Senyum Najwa
76
76. Sembuh
77
77. Kabar Buruk
78
78.Sabar
79
79. Putus Asa
80
80. Kecewa
81
81. Mari Bercerai.
82
82.Tekanan Batin
83
83. Numpang Nabok
84
84. Pulang Kampung
85
85. Merantau Ke Kota.
86
86. Tetangga Eror.
87
87. Panggilan Kerja
88
88. Melihat dia
89
89. Mengigau
90
90. Menikahlah Denganku
91
91. Heboh
92
92. Malam Pertama
93
93. Puas
94
94. Penjelasan
95
95. Kena Ledek
96
96. Kemarahan Najwa
97
97. Membujuk
98
98. Tatapan Maut
99
99. Mari Bersaing
100
100. Arga Kembali
101
101. Gugup
102
102. Hancur
103
103. Pingsan
104
104. Lamaran Dadakkan
105
105. Persetujuan
106
106. Anaconda
107
107. Gagal
108
108. Terong balado
109
109. Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!