11. Insiden

"Kak Ega?" seru Najwa untuk mencari keberadaan Ega yang entah dimana disembunyikan oleh remang-remang.

"Aku juga kangen kamu,"

Suara itu bisa Najwa dengar meskipun dia sudah bisa melihat keberadaan tempat tidur Ega.

"Apa kak Ega sedang menerima panggilan telpon dari pacarnya?" batin Najwa.

"Kak. Kak Ega, kata mama ayo turun kebawah, kita sarapan sama-sama," seru Najwa.

Tak ada respon dari Ega. Suara Ega juga tidak terdengar lagi, yang sebelumnya seperti sedang menerima telpon.

Ctakkkk

Najwa menghidupkan lampu kamar itu yang kebetulan berada tepat disamping dirinya berdiri. Najwa bisa melihat, kalau saat ini Ega tengah meringkuk didalam selimut. Dengan ragu, Najwa menarik selimut itu perlahan, sementara posisi Ega sedang membelakangi dirinya.

"Kak. Kata mama ayo turun kebawah, kita sarapan sama-sama."

Lagi-Lagi tidak ada respon. Najwa memutuskan untuk tidak perduli, karena tidak mungkin baginya menyentuh kakak iparnya itu. Najawapun berbalik badan, bermaksud untuk meninggalkan kamar itu.

Tap

Tangan Najwa dicekal oleh Ega, dan di tarik begitu kuat hingga tubuh Najwa jatuh diatas tubuh pria itu.

"Iya. Aku juga merindukanmu, ayo kita melampiaskan rasa rindu kita," ujar Ega.

Cup

Cup

Cup

Ega mencium bibir Najwa hingga mata wanita itu jadi melotot, tubuhnya juga kaku. Najwa sama sekali tidak bisa melepaskan diri, karena kepalanya ditahan oleh Ega. Pria itu tidak hanya sekedar mencium biasa, tapi dia juga ********** dengan lembut.

Deg

Deg

Deg

Jantung Najwa jadi berdebar, tubuhnya juga menegang. Dengan segala kewarasanmya, Najwa mulai memukul dada Ega, agar segera melepaskannya.

Blammmmm

Mata Ega terbuka sempurna, dan kewarasannya kembali seketika. Namun ada yang salah dengan posisinya saat ini, bibirnya sedang bertautan dengan seseorang. Ega juga merasakan bibir itu terasa lebih manis dan lembut, sangat berbeda saat dirinya biasa mencium para gadis yang pernah dia tiduri.

Saat Ega lengah, Najwa mendorong Ega sekuat tenaga. Hingga belenggu itupun lepas. Dan Ega cukup terkejut, saat mendapati Najwa yang berada di hadapannya.

Plakkkkkk

Najwa dengan reflek menampar wajah Ega, hingga wajah pria itu tertoleh kesamping.

"Hikz...."

Najwa menangis dan berlari keluar dari kamar itu. Sementara itu Ega masih mematung diatas tempat tidur, dia masih syok dengan insiden yang terjadi pagi ini.

"Sialan!" Ega meninju tempat tidur.

"Sepertinya aku harus pergi ke psikiater. kebiasan mengingau seperti ini sangat tidak baik. Astaga, apa yang sudah aku lakukan. Mau diletakkan dimana mukaku ini?" ujar Ega.

"Sepertinya aku harus kembali ke kota hari ini juga. Aku bisa gila kalau ketemu wanita itu lagi. Entah apa yang ada dipikirannya saat ini. Tapi dia juga jangan berharap ingin aku meminta maaf padanya. Ini kan kamarku? salah sendiri masuk kamar orang sembarangan." gerutu Ega dengan segala keegoisannya.

"Tapi...." Ega memegang bibirnya sendiri dan kemudian menepuk dahinya.

Ega segera bangkit dari tempat tidur dan segera membersihkan diri. Sementara itu Najwa pergi ke kamarnya dan menangis disana. Dirinya merasa kecolongan karena kecerobohannya.

"Dasar pria tidak bermoral. Beraninya dia mencuri ciuman pertama mas Affan. Rasanya ingin aku guyuri kepalanya dengan seember air. Hikz...maafin Nana Mas. Mas baru pergi, tapi Nana malah tidak pandai menjaga diri,"

Tap

Tap

Tap

Ega menuruni anak tangga, dan menghampiri keluarganya di meja makan.

"Loh... Najwa mana?" tanya Intan.

"Mana Ega tahu? kok mama malah nanya Ega?"

"Ya jelas dong mama tanya kamu. Tadi mama suruh dia bangunin kamu, tapi kok malah dia yang nggak turun buat sarapan sama-sama."

"Biarin ajalah ma, udah besar ini. Nanti kalau lapar dia bisa turun sendiri," ujar Ega.

"Bicara apa kamu?" tanya Rahmat.

Ega terdiam. Suara Rahmat terdengar menggelegar, suara khas wibawa seorang perwira polisi.

"Ayu. Kamu panggil kakak kamu gih," ujar Intan.

"Iya ma." Jawab Ayu.

Ayu bangkit dari tempat duduknya, Ega mempercepat makannya, dia tidak ingin bertemu dengan Najwa, hingga dia sampai lupa dengan kebiasaanya yang makan pisang sebelum makan makanan utama.

Namun nasib baik tidak berpihak padanya, baru makan separuh jalan, Najwa terlihat turun bersama Ayu dengan kondisi mata yang kembali bengkak.

"Hey...kamu kenapa nak? kamu habis nangis lagi?" tanya Intan.

"Iya ma. Kak Najwa nangis parah tadi. Kakak masih sedih kehilangan kak Affan ya?" tanya Ayu.

Najwa hanya menjawab pertanyaan Ayu dengan senyuman. Karena tidak mungkin baginya menceritakan semua apa yang sudah terjadi beberapa menit yang lalu.

"Sayang. Sudah dong, kamu harus bisa move on. Mama ikut sedih kalau kamu begini," ujar Intan sembari mengusap punggung Najwa.

"Nana...."

Najwa melihat kearah Ega, yang tampak tegang karena takut Najwa menceritakan kejadian yang memalukan beberapa waktu yang lalu. Kalau itu sampai terjadi, sudah dipastikan dia akan mendapat hukuman panas dari Rahmat yang terkenal keras saat mendidik anak-anaknya.

Glekkkk

Ega menelan ludahnya, dia begitu sangat gugup saat ini. Namun disaat kegugupannya itu, entah mengapa matanya tertuju pada bibir Najwa yang merah alami.

"Dasar mesum. Sama sekali tidak merasa bersalah, malah berani punya tatapan kotor seperti itu," batin Najwa.

"Astaga Ega. Bisa-Bisanya kamu berbuat seperti itu, mana tertangkap basah lagi. Benar-Benar memalukan!" batin Ega.

"Nana nggak apa-apa Ma. Nanti habis sarapan, ada yang ingin Nana bicarakan," ujar Najwa.

"Baiklah." Jawab Intan.

"Apa yang mau dia bicarakan? apa dia mau mengadu atas kejadian tadi? matilah aku, bisa-bisa papa menggantungku di pohon mangganya," batin Ega.

"Apa sebaiknya aku minta maaf saja? siapa tahu dengan begitu dia berubah pikiran dan tidak jadi mengadu. Tapi kalau aku minta maaf sama dia, wanita ini pasti akan besar kepala. Sebainya selesai makan aku berkemas saja dan segera pergi ke kota J."

Merekapun makan dalam diam, karena gugup Ega jadi lupa urutan kebiasaan yang sering dia lakukan. Kali ini dia makan makanan utama terlebih dahulu. Kemudian barulah dia memakan pisang ambon kesukaannya.

Setelah selesai makan, Najwapun bergegas masuk kamar, begitu juga dengan Ega. Pria itu bergegas memasukkan pakaiannya kedalam koper karena dia ingin segera kabur dari masalah.

Tringg

Tringg

"Ckk...disaat seperti ini, siapa sih yang nelpon?"

Ega melihat panggilan di layar ponselnya, dan itu berasal dari salah satu teman kencannya di kota J. Ega tidak mengangkat panggilan itu, dia lebih fokus memasukkan pakaiannya kedalam koper. Setelah semuanya selesai, Ega bergegas keluar kamar. Namun matanya tiba-tiba bersitatap dengan mata Najwa, kemudian dia melirik koper yang ada di genggaman tangan mungil itu.

Najwa segera memutus tatapan mata itu, dan segera turun kebawah dengan membawa kopernya. Sementara itu Ega mengekor dibelakang Najwa dengan banyak pertanyaan dibenaknya.

TO BE CONTINUE ....🤗🙏

Terpopuler

Comments

sari emilia

sari emilia

slh nya knp jg masuk kmr lk2....tahu etika lh ga sepantasnya mski ipar sendiri....kl ga bangung tinggal blg sm yg lain...kn bs klg inti yg bangunin....tp dasar najwa yg gatel....lk2 mah bebas...untung ga sekalian d perkosa kn jd rugi byk

2023-01-18

0

Nanda Lelo

Nanda Lelo

aduuuh,, si Ega nih terlalu byk ninaninu ma cewek nih,, ngigau aja gtu

2022-09-12

0

Kila Barokah

Kila Barokah

lanjud d

2022-06-23

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kencan Terakhir
2 2. Kau Yakin?
3 3. Jaga Diri, Jaga Sikap
4 4. Pengantin Tercantik Di dunia
5 5. Pergi
6 6. Berita
7 7. Duka Najwa
8 8.Tatapan Sinis
9 9. Tidak Nafsu Makan
10 10. Mimpi
11 11. Insiden
12 12. Pamit
13 13. Datang
14 14. Isi wasiat
15 15. Apa keputusanmu?
16 16. Setuju
17 17. Nasehat Butet
18 18. Petunjuk
19 19. Menerima
20 20. SAH
21 21. Obat Nyamuk
22 22. Bicara
23 23. Berangkat
24 24. Butet Sedih
25 25. Haru
26 26. Lama
27 27. Pisah Kamar
28 28. Indah Sekali
29 29. Nafkah Pertama
30 30. Melamar Kerja
31 31. Bertemu Lagi
32 32. Izin Mencium
33 33. Pasrah
34 34. Diterima
35 35. Tidur Bersama
36 36.Hari Pertama Kerja
37 37. Aku Merindukanmu
38 38. Pertanyaan Serupa
39 39. Pacaran Setelah Menikah
40 40. Liburan
41 41. Arga Terkejut
42 42. Apa Kamu Mencintainya?
43 43. Bimbang
44 44. Demam
45 45. Membuat Kenangan
46 46. Dia Kembali
47 47.Tunggu Aku
48 48. Lupakan Aku
49 49. Curhat
50 50. Pelukkan Hangat
51 51. Merasa Bersalah
52 52. Cantik
53 53. Dijenguk.
54 54.Memberi Syarat
55 55. Kenangan Terakhir
56 56. Ngaku Hamil
57 57. Keputusan Terbaik
58 58. Mengecewakan
59 59. Aku Sudah Kalah
60 60. Resmi Bercerai
61 61. Nikah Siri
62 62. Sesak
63 63.Berbeda
64 64. Rindu Terlarang
65 65. Nafkah
66 66. Butet Menyusul
67 67. Bertemu Keluarga Arga
68 68. Minta Pendapat
69 69. Terbongkar
70 70. Talak
71 71. Kecewa
72 72. Memberi Waktu
73 73. Kecelakaan
74 74. Kesedihan Najwa
75 75. Senyum Najwa
76 76. Sembuh
77 77. Kabar Buruk
78 78.Sabar
79 79. Putus Asa
80 80. Kecewa
81 81. Mari Bercerai.
82 82.Tekanan Batin
83 83. Numpang Nabok
84 84. Pulang Kampung
85 85. Merantau Ke Kota.
86 86. Tetangga Eror.
87 87. Panggilan Kerja
88 88. Melihat dia
89 89. Mengigau
90 90. Menikahlah Denganku
91 91. Heboh
92 92. Malam Pertama
93 93. Puas
94 94. Penjelasan
95 95. Kena Ledek
96 96. Kemarahan Najwa
97 97. Membujuk
98 98. Tatapan Maut
99 99. Mari Bersaing
100 100. Arga Kembali
101 101. Gugup
102 102. Hancur
103 103. Pingsan
104 104. Lamaran Dadakkan
105 105. Persetujuan
106 106. Anaconda
107 107. Gagal
108 108. Terong balado
109 109. Kebahagiaan
Episodes

Updated 109 Episodes

1
1. Kencan Terakhir
2
2. Kau Yakin?
3
3. Jaga Diri, Jaga Sikap
4
4. Pengantin Tercantik Di dunia
5
5. Pergi
6
6. Berita
7
7. Duka Najwa
8
8.Tatapan Sinis
9
9. Tidak Nafsu Makan
10
10. Mimpi
11
11. Insiden
12
12. Pamit
13
13. Datang
14
14. Isi wasiat
15
15. Apa keputusanmu?
16
16. Setuju
17
17. Nasehat Butet
18
18. Petunjuk
19
19. Menerima
20
20. SAH
21
21. Obat Nyamuk
22
22. Bicara
23
23. Berangkat
24
24. Butet Sedih
25
25. Haru
26
26. Lama
27
27. Pisah Kamar
28
28. Indah Sekali
29
29. Nafkah Pertama
30
30. Melamar Kerja
31
31. Bertemu Lagi
32
32. Izin Mencium
33
33. Pasrah
34
34. Diterima
35
35. Tidur Bersama
36
36.Hari Pertama Kerja
37
37. Aku Merindukanmu
38
38. Pertanyaan Serupa
39
39. Pacaran Setelah Menikah
40
40. Liburan
41
41. Arga Terkejut
42
42. Apa Kamu Mencintainya?
43
43. Bimbang
44
44. Demam
45
45. Membuat Kenangan
46
46. Dia Kembali
47
47.Tunggu Aku
48
48. Lupakan Aku
49
49. Curhat
50
50. Pelukkan Hangat
51
51. Merasa Bersalah
52
52. Cantik
53
53. Dijenguk.
54
54.Memberi Syarat
55
55. Kenangan Terakhir
56
56. Ngaku Hamil
57
57. Keputusan Terbaik
58
58. Mengecewakan
59
59. Aku Sudah Kalah
60
60. Resmi Bercerai
61
61. Nikah Siri
62
62. Sesak
63
63.Berbeda
64
64. Rindu Terlarang
65
65. Nafkah
66
66. Butet Menyusul
67
67. Bertemu Keluarga Arga
68
68. Minta Pendapat
69
69. Terbongkar
70
70. Talak
71
71. Kecewa
72
72. Memberi Waktu
73
73. Kecelakaan
74
74. Kesedihan Najwa
75
75. Senyum Najwa
76
76. Sembuh
77
77. Kabar Buruk
78
78.Sabar
79
79. Putus Asa
80
80. Kecewa
81
81. Mari Bercerai.
82
82.Tekanan Batin
83
83. Numpang Nabok
84
84. Pulang Kampung
85
85. Merantau Ke Kota.
86
86. Tetangga Eror.
87
87. Panggilan Kerja
88
88. Melihat dia
89
89. Mengigau
90
90. Menikahlah Denganku
91
91. Heboh
92
92. Malam Pertama
93
93. Puas
94
94. Penjelasan
95
95. Kena Ledek
96
96. Kemarahan Najwa
97
97. Membujuk
98
98. Tatapan Maut
99
99. Mari Bersaing
100
100. Arga Kembali
101
101. Gugup
102
102. Hancur
103
103. Pingsan
104
104. Lamaran Dadakkan
105
105. Persetujuan
106
106. Anaconda
107
107. Gagal
108
108. Terong balado
109
109. Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!