15. Apa keputusanmu?

Najwa menelan ludahnya sebelum mulai membaca isi surat itu dalam hati. Entah mengapa dirinya mendadak seolah Affan turut hadir bersama surat itu.

"Sayangku...apa kabarmu. Hem? mas harap kamu baik-baik saja. Saat kamu menerima surat ini, mas pasti sudah berada sangat jauh. Mas harap kamu jangan sedih ya?"

Najwa meraih tisu yang diberikan Intan padanya, karena air matanya sudah tumpah ruah sejak pertama kali membaca awal kalimat yang Affan tulis.

"Suatu hari nanti, kita pasti akan bertemu lagi. Mas tunggu kamu di taman surganya Allah. Mas mau kamulah yang menjadi bidadari surganya mas nanti, itupun jika Tuhan menghendaki. Tapi mas tahu perjalanan hidupmu masih sangat panjang, waktu yang kita habiskan selama 9 tahun akan ada orang yang menggantikan mas selama puluhan tahun. Tentu kamu akan lebih memilih menjadi bidadari surganya pria itu dibandingkan dengan mas. Hehehe...mas nulisnya udah ngawur, udah melenceng dengan tujuan mas nulis surat ini

Sayang...apa kamu mau menuruti permintaan mas? jangan pernah kamu menganggap mas melakukan ini karena menganggapmu seperti mainan atau bola, yang sesuka hati mas melemparmu dan memberikanmu pada orang lain. Kamu begitu berharga bagiku, aku sangat sayang dan juga mencintaimu. Tapi jika kamu mau menuruti permintaanku, maka mas akan tenang disini.

Sayang...menikahlah dengan kak Ega. Bantu mas membimbing dia kejalan yang benar. Mas sangat menyayangi kak Ega. Kata yang tak pernah mas ucapkan padanya, tapi mas benar-benar sangat menyayanginya. Kalau kak Ega bersamamu, mas bisa tenang menitipkan dia padamu. Mas ingin dia jadi orang yang lebih baik, meskipun sebenarnya dia itu orang yang sangat baik. Hanya saja suka salah memilih pergaulan.

Mas tidak akan memaksa, karena hidupmu hanya kamu sendiri yang bisa mengukur kebahagiaanmu seperti apa. Jangan terpengaruh dengan isi surat ini, jika memang kamu tidak bisa menerima dia sebagai suamimu. Kamu berhak menentukan jalan hidupmu sendiri. Tapi memang, sejujurnya mas tetap akan bahagia jika seandainya kamu menikah dengan kak Ega.

Sudah dulu ya sayang...dari mas yang selalu mencintaimu.

Kali ini tangis Najwa benar-benar pecah, hingga Intan terpaksa memeluk Najwa untuk menenangkan Wanita itu. Najwa benar-benar merasa seolah Affan ikut hadir bersama surat itu, dan dia sangat merindukan pria itu.

"Kendalikan dirimu sayang. Kenapa? apa isi suratnya membuatmu sangat sedih. Hem?" tanya Intan sembari mengusap-usap punggung Najwa.

"Kenapa mas Affan ninggalin Nana secepat ini ma. Nana masih belum bisa ikhlas. Hikz...." Najwa terisak.

"Hustttt...kamu nggak boleh bicara seperti itu. Ini semua sudah ketentuan Allah," ujar Intan.

"Sekarang hapus air mata kamu, kita semua mau mendengar keputusan kamu setelah membaca surat wasiat itu," sambung Intan.

Intan kembali meraih selembar tisu yang ada diatas meja. Kemudian menyerahkannya pada Najwa. Najwa kemudian meyeka air matanya dan duduk sempurna dengan mata yang sudah sangat sembab.

"Jadi bagaimana keputusanmu ndok? apa kamu setuju menikah dengan Ega?" tanya Rahmat.

Najwa kemudian berdiri dan menghampiri kearah Sumirah dan Suratmo yang duduk berdampingan. Najwa kemudian menjatuhkan lututnya dan bersimpuh di depan kedua orang tuanya.

"Buk'e, pak'e. Apa kalian ridho, kalau Nana menikah kembali dengan kak Ega?" tanya Najwa.

Belum sempat menjawab, tangis Sumirah pecah sembari memeluk putrinya itu. Tidak jauh berbeda dengan Sumirah, Suratmo jadi ikut terharu dan meneteskan air mata.

Sumira kemudian melerai pelukkannya, dan memegang kedua sisi wajah putrinya itu.

"Semua keputusan ada ditanganmu ndok. Mak'e setuju apapun dengan pilihanmu," ujar Sumirah.

"Iyo ndok. Pak'e juga merestui kalau kamu memang mau melepas status jandamu secepat ini. Itu lebih baik daripada menimbulkan fitnah toh?"

Najwa mengangguk sembari tersenyum, Najwa kemudian kembali menyeka air matanya dan duduk kembali ketempat duduknya.

"Kamu nggak usah khawatir ndok. Jangan karena merasa tidak enak hati sama papa dan mama, kamu jadi tidak enak untuk menolak. Ingatlah kata-kata papa, tidak seorangpun boleh memaksamu kalau kamu memang nggak mau menikah dengan Ega."

"Iya nak. Meski mama senang kamu bisa menjadi menantu mama lagi, tapi mama juga tidak ingin kalau kamu tidak bahagia menerima pernikahan ini. Mama akan bahagia, kalau kamu juga bahagia," timpal Intan.

"Apa Nana benar-benar masih diterima di keluarga mama?" tanya Najwa.

"Tentu saja nak. Apa kamu tahu? kamu itu bagi mama menantu idaman." Jawab Intan.

Najwa kemudian melirik kearah Ega, yang juga menatap kearah dirinya.

"Ya Tuhan...apa aku harus menuruti permintaan mas Affan? menikahi pria di seberang tempat dudukku ini, seperti aku merasa akan menikah dengan harimau," batin Najwa.

"Sial. Kenapa aku merasa gugup ya? kenapa aku bisa punya perasaan, akan kecewa kalau dia sampai menolakku?" batin Ega.

"Bukankah menikah itu ibadah? kalau aku menikah dengannya, maka akan banyak pahala yang bisa kudapat. Mas Affan ingin aku merubah dia jadi orang yang lebih baik. Apa sebaiknya aku coba saja? tapi kesannya aku mempermainkan sebuah pernikahan. Lagipula dia tidak menyukaiku, jadi dia tidak mungkin mau menyentuhku. Kejadian itu terjadi karena dia sedang tidak sadar, buktinya saat sadar dia seperti seekor harimau," batin Najwa.

"Jadi bagaimana ndok? apa keputusanmu? apa kamu setuju menikah dengan Ega?" tanya Rahmat.

"Apa Nana boleh bicara 4 mata dengan kak Ega?" tanya Najwa.

"Tentu." Jawab Ega santai.

Najwa kemudian berdiri dan Ega mengekor dibelakang Najwa menuju depan rumah wanita itu.

"Beri Nana alasan. Kenapa kak Ega setuju dengan isi wasiat itu?" tanya Najwa tanpa melihat kearah Ega.

"Jawabannya cukup simpel. Karena aku ingin menepati janjiku sebelum dan sesudah Affan meninggal." Jawab Ega.

"Alasan lainnya?" tanya Najwa.

"Oh...ayolah Najwa, kamu tidak berpikir kalau aku menyukaimu kan? kamu kan tahu, kalau kamu itu bukan tipeku?"

"Lalu kenapa kakak setuju kalau begitu?"

"Kamu tidak tuli kan? sudah ku bilang, itu karena aku ingin menepati janji." Jawab Ega.

Najwa menghela nafas panjang, Najwa kemudian menatap kearah Ega sehingga pria itu mendadak gugup. Ega akui penilaiannya selama ini salah besar, setelah Ega melihat Najwa lebih dekat. Najwa tidak hanya cantik di matanya, tapi tatapan matanya begitu menenangkan.

Setelah melihat Ega, Najwa tiba-tiba masuk tanpa mengucapkam apapun lagi pada pria itu Yang membuat pria itu sedikit bingung, dan kembali mengekor dibelakang Najwa.

"Cepat sekali berundingnya," ujar Intan.

Yang dibalas senyuman oleh Najwa. Ega terlihat duduk kembali dengan tenang.

"Jadi bagaimana ndok? apa sudah ada keputusannya? kalau kamu memang mau menunda, atau sholat istikharah juga tidak masalah. Tidak usah terburu-buru saat memutuskan hal ini," tanya Rahmat.

"Nggak pa. Nana sudah punya keputusan sendiri. Dan Nana tidak ragu sedikitpun," ujar Najwa.

"Lalu apa keputusanmu?" tanya Rahmat.

Deg

Deg

Deg

Ega tidak tahu kenapa dia mendadak gugup ditolak. Karena sepanjang sejarah percintaannya, tidak sekalipun dia pernah di tolak oleh wanita.

To be continue...🤗🙏

Terpopuler

Comments

hìķàwäþî

hìķàwäþî

kl gt.. g jd tenang dong kl g mau nikah ma ega..

2022-09-30

0

hìķàwäþî

hìķàwäþî

dr mn dy tau dy bkl tenang? urusan dunia ga akan kepikir lg ma yg di akhirat.. dy ga akan tenang atw rusuh.. urusan duniawi dy aj yg jd urusannya

2022-09-30

0

Samsuna

Samsuna

masih sedih aku 😢😢😢

2022-06-28

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kencan Terakhir
2 2. Kau Yakin?
3 3. Jaga Diri, Jaga Sikap
4 4. Pengantin Tercantik Di dunia
5 5. Pergi
6 6. Berita
7 7. Duka Najwa
8 8.Tatapan Sinis
9 9. Tidak Nafsu Makan
10 10. Mimpi
11 11. Insiden
12 12. Pamit
13 13. Datang
14 14. Isi wasiat
15 15. Apa keputusanmu?
16 16. Setuju
17 17. Nasehat Butet
18 18. Petunjuk
19 19. Menerima
20 20. SAH
21 21. Obat Nyamuk
22 22. Bicara
23 23. Berangkat
24 24. Butet Sedih
25 25. Haru
26 26. Lama
27 27. Pisah Kamar
28 28. Indah Sekali
29 29. Nafkah Pertama
30 30. Melamar Kerja
31 31. Bertemu Lagi
32 32. Izin Mencium
33 33. Pasrah
34 34. Diterima
35 35. Tidur Bersama
36 36.Hari Pertama Kerja
37 37. Aku Merindukanmu
38 38. Pertanyaan Serupa
39 39. Pacaran Setelah Menikah
40 40. Liburan
41 41. Arga Terkejut
42 42. Apa Kamu Mencintainya?
43 43. Bimbang
44 44. Demam
45 45. Membuat Kenangan
46 46. Dia Kembali
47 47.Tunggu Aku
48 48. Lupakan Aku
49 49. Curhat
50 50. Pelukkan Hangat
51 51. Merasa Bersalah
52 52. Cantik
53 53. Dijenguk.
54 54.Memberi Syarat
55 55. Kenangan Terakhir
56 56. Ngaku Hamil
57 57. Keputusan Terbaik
58 58. Mengecewakan
59 59. Aku Sudah Kalah
60 60. Resmi Bercerai
61 61. Nikah Siri
62 62. Sesak
63 63.Berbeda
64 64. Rindu Terlarang
65 65. Nafkah
66 66. Butet Menyusul
67 67. Bertemu Keluarga Arga
68 68. Minta Pendapat
69 69. Terbongkar
70 70. Talak
71 71. Kecewa
72 72. Memberi Waktu
73 73. Kecelakaan
74 74. Kesedihan Najwa
75 75. Senyum Najwa
76 76. Sembuh
77 77. Kabar Buruk
78 78.Sabar
79 79. Putus Asa
80 80. Kecewa
81 81. Mari Bercerai.
82 82.Tekanan Batin
83 83. Numpang Nabok
84 84. Pulang Kampung
85 85. Merantau Ke Kota.
86 86. Tetangga Eror.
87 87. Panggilan Kerja
88 88. Melihat dia
89 89. Mengigau
90 90. Menikahlah Denganku
91 91. Heboh
92 92. Malam Pertama
93 93. Puas
94 94. Penjelasan
95 95. Kena Ledek
96 96. Kemarahan Najwa
97 97. Membujuk
98 98. Tatapan Maut
99 99. Mari Bersaing
100 100. Arga Kembali
101 101. Gugup
102 102. Hancur
103 103. Pingsan
104 104. Lamaran Dadakkan
105 105. Persetujuan
106 106. Anaconda
107 107. Gagal
108 108. Terong balado
109 109. Kebahagiaan
Episodes

Updated 109 Episodes

1
1. Kencan Terakhir
2
2. Kau Yakin?
3
3. Jaga Diri, Jaga Sikap
4
4. Pengantin Tercantik Di dunia
5
5. Pergi
6
6. Berita
7
7. Duka Najwa
8
8.Tatapan Sinis
9
9. Tidak Nafsu Makan
10
10. Mimpi
11
11. Insiden
12
12. Pamit
13
13. Datang
14
14. Isi wasiat
15
15. Apa keputusanmu?
16
16. Setuju
17
17. Nasehat Butet
18
18. Petunjuk
19
19. Menerima
20
20. SAH
21
21. Obat Nyamuk
22
22. Bicara
23
23. Berangkat
24
24. Butet Sedih
25
25. Haru
26
26. Lama
27
27. Pisah Kamar
28
28. Indah Sekali
29
29. Nafkah Pertama
30
30. Melamar Kerja
31
31. Bertemu Lagi
32
32. Izin Mencium
33
33. Pasrah
34
34. Diterima
35
35. Tidur Bersama
36
36.Hari Pertama Kerja
37
37. Aku Merindukanmu
38
38. Pertanyaan Serupa
39
39. Pacaran Setelah Menikah
40
40. Liburan
41
41. Arga Terkejut
42
42. Apa Kamu Mencintainya?
43
43. Bimbang
44
44. Demam
45
45. Membuat Kenangan
46
46. Dia Kembali
47
47.Tunggu Aku
48
48. Lupakan Aku
49
49. Curhat
50
50. Pelukkan Hangat
51
51. Merasa Bersalah
52
52. Cantik
53
53. Dijenguk.
54
54.Memberi Syarat
55
55. Kenangan Terakhir
56
56. Ngaku Hamil
57
57. Keputusan Terbaik
58
58. Mengecewakan
59
59. Aku Sudah Kalah
60
60. Resmi Bercerai
61
61. Nikah Siri
62
62. Sesak
63
63.Berbeda
64
64. Rindu Terlarang
65
65. Nafkah
66
66. Butet Menyusul
67
67. Bertemu Keluarga Arga
68
68. Minta Pendapat
69
69. Terbongkar
70
70. Talak
71
71. Kecewa
72
72. Memberi Waktu
73
73. Kecelakaan
74
74. Kesedihan Najwa
75
75. Senyum Najwa
76
76. Sembuh
77
77. Kabar Buruk
78
78.Sabar
79
79. Putus Asa
80
80. Kecewa
81
81. Mari Bercerai.
82
82.Tekanan Batin
83
83. Numpang Nabok
84
84. Pulang Kampung
85
85. Merantau Ke Kota.
86
86. Tetangga Eror.
87
87. Panggilan Kerja
88
88. Melihat dia
89
89. Mengigau
90
90. Menikahlah Denganku
91
91. Heboh
92
92. Malam Pertama
93
93. Puas
94
94. Penjelasan
95
95. Kena Ledek
96
96. Kemarahan Najwa
97
97. Membujuk
98
98. Tatapan Maut
99
99. Mari Bersaing
100
100. Arga Kembali
101
101. Gugup
102
102. Hancur
103
103. Pingsan
104
104. Lamaran Dadakkan
105
105. Persetujuan
106
106. Anaconda
107
107. Gagal
108
108. Terong balado
109
109. Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!