5. Pergi

Usai sudah acara Resepsi dirumah Najwa, kini sang pengantin wanita di boyong pergi kerumah pengantin pria untuk mengadakan acara ngundu mantu disana. Tidak jauh berbeda dirumah Najwa, Dirumah Affan pun sekarang ramai meskipun tidak sesibuk seperti di rumah Najwa, karena pihak pengantin pria akan menggunakan jasa catering saat hari H tiba.

Rumah Affan memang lebih mewah jika dibandingkan dengan rumah Najwa, karena keluarga Affan terbilang cukup berada. Tapi keluarga Affan tidak mempermasalahkan pilihan anaknya, karena mereka cukup mengenal karakter Najwa yang baik dan sederhana.

"Sayang. Beristirahatlah, besok kita akan mengadakan acara ngundu mantu. Jadi kita butuh tenaga ekstra untuk berdiri, menyalami para tamu yang datang."

"Emm." Najwa mengangguk.

Affan mendekati istrinya dan ikut berbaring disebelahnya, sembari memainkan rambut panjang dan indah milik Najwa.

"Rambutmu sangat panjang dan indah. Berapa lama kamu membuat rambutmu menjadi sepanjang ini?" tanya Affan.

"Sekitar 3 tahun. Ini saja sering Nana potong. Pokoknya Nana nggak suka kalau panjangnya melebihi pinggang Nana. Apa mas menyukai rambut panjangku?" tanya Najwa.

"Mau panjang mau pendek, asalkan itu kamu, mas pasti menyukainya." Jawab Affan sembari mencolek hidung Najwa.

"Tapi kalau di ingat-ingat, mas jadi ingat kakak. Dulu dia punya satu mantan, tapi mantannya sudah meninggal sih."

"Kenapa dengan mantannya?" tanya Najwa.

"Dia memiliki rambut yang panjang dan indah sama sepertimu. Tapi menurutku rambutmu lebih indah sih. Kakak sangat menyukai gadis itu, terutama rambutnya. Apa kamu tahu? dia sampai tidak memperbolehkan pacarnya memotong rambut, hingga sering bertengkar gara-gara itu," ujar Affan terkekeh.

"Ya ampun. Masak gara-gara rambut jadi bertengkar?"

"Nggak tahu. Kakak terkadang suka aneh kalau menyukai sesuatu." Jawab Affan.

"Apa ada hal aneh lagi yang kakak sukai dan tidak sukai?" tanya Najwa.

"Dia itu gila kebersihan, dia juga gampang bosanan. Dia suka jengkol tapi nggak suka pete. Dan anehnya, kalau setiap mau makan, dia suka nyemil pisang dulu. Itulah kalau ada dia, dirumah selalu ada stok pisang."

"Apa bisa sembarang pisang?" tanya Najwa.

"Hanya mau pisang ambon." Jawab Affan.

"Aneh sekali," ujar Najwa.

"Aneh kan? makanya kalau sudah ada di rumah, pasti rumah akan ramai. Karena dia itu sangat rusuh. Semua harus serba perfec di mata dia."

"Emm...satu lagi, biasanya kalau lagi bad mood, dia suka minum coklat panas," sambung Affan.

"Nana jadi takut kalau ada dia. Bagaimana kalau dia tidak menyukaiku?" tanya Najwa.

"Tidak ada alasan dia tidak menyukaimu. Seluruh keluargaku menyukaimu, karena kamu mudah akrab dengan orang lain. Lagi pula kamu tidak usah khawatir, sepulang tugas aku akan mengajukan agar bisa menempati rumah dinas. Jadi kita bisa langsung mandiri disana," ujar Affan.

"Benarkah? apa itu tidak akan jadi hal mas?"

"Maksudmu mama papa?"

"Emm." Najwa mengangguk.

"Nana kan baru jadi menantu dirumah ini, masa iya langsung pindah gitu aja? apa tetangga disini nggak akan gosipin Nana? belum ngurus mertua, kok udah pindah."

"Jangan perdulikan omongan tetangga, toh kita makan nggak minta mereka. Lagipula dirumah kan masih ada Ayu yang menemani mama," ujar Affan.

"Baiklah. Nana ikut mas saja," ucap Najwa.

"Sekarang mendingan kita tidur. Sini mas peluk," ujar Affan.

Najwa mendekat kearah Affan, merekapun menghabiskan malam dengan berpelukkan.

*****

Suasana ramai memenuhi kediaman rumah Affan. Hari ini adalah hari acara ngundu mantu dirumah itu. Para tamu silih berganti berdatangan untuk mengucap selamat pada kedua mempelai. Hingga pada malam harinya, Najwa jadi mengeluh karena seluruh tubuhnya terasa pegal dan sakit.

"Mau mas pijit?" tanya Affan.

"Jangan mas. Seharusnya Nana yang pijitin Mas, bukan sebaliknya. Mas juga pasti capek kan? apalagi besok mas mau pergi," ujar Najwa.

"Tidak masalah. Anggap saja ini pijat perpisahan," ucap Affan sembari terkekeh.

Affan memijat kaki Najwa, sembari berbincang banyak hal dengan istrinya itu.

"Berapa lama mas pergi? Nana lupa," tanya Najwa.

"Paling cepat seminggu, paling lama dua minggu. Setelah itu petugas di rolling lagi,"

"Nana minta maaf ya mas. Karena datang bulan, Nana jadi belum bisa memberikan hak nya mas," ujar Najwa.

"Tidak masalah. Saat mas pulang nanti, mas akan merasakan semuanya. Yang ini," Affan menyentuh bibir Najwa dengan telunjuknya.

"Yang ini, dan yang itu," sambung Affan sembari menunjuk kearah dada dan inti Najwa.

"Kenapa harus nunggu mas pulang? kalau sekedar ciuman, Najwa masih bisa memberikannya," ucap Najwa.

"Tapi Mas mau serba pertama saat malam pertama kita. Mas akan bersabar saat mas pulang nanti," ujar Affan.

"Makasih ya mas. Mas sudah mau sabar," ucap Najwa.

"Tidurlah. Besok mas harus berangkat pagi, mas mau dibuatkan sarapan olehmu," ujar Affan.

"Ya mas." Jawab Affan.

Affan dan Najwa tertidur untuk menghilangkan penat, karena seharian mereka menyambut kedatangan tamu yang ingin mengucapkan selamat pada mereka.

*****

Cup

Affan mengecup kening Najwa sebelum mereka turun untuk berpamitan. Affan terlihat tampan dan gagah memakai seragam lorengnya, sementara Najwa sudah rapi dengan pakaian mengajar.

"Baik-Baik dirumah. Tunggu mas kembali," ujar Affan.

Grepppp

Najwa masuk kedalam pelukkan Affan. Pelukkan itu terasa nyaman bagi Najwa, tapi entah kenapa kenyamanan itu tidak sejalan dengan air matanya yang tiba-tiba mengucur deras.

"Kenapa. Hem?" tanya Affan.

"Nana nggak tahu, rasanya nggak rela mas pergi."

"Sangat normal untuk pengantin baru yang tidak ingin berpisah. Mas janji, saat mas pulang nanti kita akan berbulan madu kemanapun yang kamu mau,"

"Sungguh?" tanya Najwa.

"Tentu saja. Oh ya kakak tidak jadi pulang hari ini, kemungkinan dua hari lagi. Kalau kamu tidak nyaman sama tingkahnya, diamkan saja. Kamu juga kalau mau pergi mengajar tidak usah pakai angkot, gunakan saja motor matic mas. Motor warna merah, gantungan kuncinya yang ada foto kita berdua," ujar Affan panjang lebar.

"Kamu kalau mau kemana-mana minta temani Ayu saja. Meski bawel, tapi Ayu anak yang baik." sambung Affan.

"Ya mas," ujar Najwa sembari menyeka sisa air matanya.

"Ya sudah, kita turun yuk?"

"Emm." Najwa mengangguk.

Najwa dan Affan pun menuruni anak tangga, dan sarapan bersama sebelum sama-sama berangkat bekerja.

"Ayu. Kakak titip kak Najwa ya? temani dia kemanapun dia ingin di temani," ujar Affan pada adik semata wayangnya.

"Iya kak." Jawab Ayu.

"Oh ya. Mulai hari ini motor matic kakak, akan dibawa kak Najwa pergi mengajar."

"Iya Kak." Jawab Ayu.

"Ma. Ingat pesanku semalam ya?" tanya Affan pada Intan yang tak lain adalah ibu kandungnya.

"Ya. Mama ingat, kamu hati-hati ya?" ujar Intan.

"Iya ma. Nanti Affan kabari kalau sudah sampai." Jawab Affan.

"Pa," Affan memeluk pak Rahmat yang tak lain adalah ayah kandungnya.

"Hati-Hati. Jaga dirimu," ujar Rahmat sembari menepuk punggung putranya.

"Ya Pa. Affan pergi ya?"

Rahmat sekeluarga melambaikan tangan kearah Affan, tak terkecuali Najwa. Mata sendu bisa Affan lihat dari mata indah milik istrinya itu.

TO BE CONTINUE...🤗🙏

Terpopuler

Comments

Siti Muhtarom

Siti Muhtarom

apa perginya afan ini mengantarkan dia pergi untuk selamanya Thor😢😢😢

2022-10-29

0

Nanda Lelo

Nanda Lelo

sedihnya mulai menampakkan diri

2022-09-12

0

Mayra Putri

Mayra Putri

sediiih.....

2022-04-29

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kencan Terakhir
2 2. Kau Yakin?
3 3. Jaga Diri, Jaga Sikap
4 4. Pengantin Tercantik Di dunia
5 5. Pergi
6 6. Berita
7 7. Duka Najwa
8 8.Tatapan Sinis
9 9. Tidak Nafsu Makan
10 10. Mimpi
11 11. Insiden
12 12. Pamit
13 13. Datang
14 14. Isi wasiat
15 15. Apa keputusanmu?
16 16. Setuju
17 17. Nasehat Butet
18 18. Petunjuk
19 19. Menerima
20 20. SAH
21 21. Obat Nyamuk
22 22. Bicara
23 23. Berangkat
24 24. Butet Sedih
25 25. Haru
26 26. Lama
27 27. Pisah Kamar
28 28. Indah Sekali
29 29. Nafkah Pertama
30 30. Melamar Kerja
31 31. Bertemu Lagi
32 32. Izin Mencium
33 33. Pasrah
34 34. Diterima
35 35. Tidur Bersama
36 36.Hari Pertama Kerja
37 37. Aku Merindukanmu
38 38. Pertanyaan Serupa
39 39. Pacaran Setelah Menikah
40 40. Liburan
41 41. Arga Terkejut
42 42. Apa Kamu Mencintainya?
43 43. Bimbang
44 44. Demam
45 45. Membuat Kenangan
46 46. Dia Kembali
47 47.Tunggu Aku
48 48. Lupakan Aku
49 49. Curhat
50 50. Pelukkan Hangat
51 51. Merasa Bersalah
52 52. Cantik
53 53. Dijenguk.
54 54.Memberi Syarat
55 55. Kenangan Terakhir
56 56. Ngaku Hamil
57 57. Keputusan Terbaik
58 58. Mengecewakan
59 59. Aku Sudah Kalah
60 60. Resmi Bercerai
61 61. Nikah Siri
62 62. Sesak
63 63.Berbeda
64 64. Rindu Terlarang
65 65. Nafkah
66 66. Butet Menyusul
67 67. Bertemu Keluarga Arga
68 68. Minta Pendapat
69 69. Terbongkar
70 70. Talak
71 71. Kecewa
72 72. Memberi Waktu
73 73. Kecelakaan
74 74. Kesedihan Najwa
75 75. Senyum Najwa
76 76. Sembuh
77 77. Kabar Buruk
78 78.Sabar
79 79. Putus Asa
80 80. Kecewa
81 81. Mari Bercerai.
82 82.Tekanan Batin
83 83. Numpang Nabok
84 84. Pulang Kampung
85 85. Merantau Ke Kota.
86 86. Tetangga Eror.
87 87. Panggilan Kerja
88 88. Melihat dia
89 89. Mengigau
90 90. Menikahlah Denganku
91 91. Heboh
92 92. Malam Pertama
93 93. Puas
94 94. Penjelasan
95 95. Kena Ledek
96 96. Kemarahan Najwa
97 97. Membujuk
98 98. Tatapan Maut
99 99. Mari Bersaing
100 100. Arga Kembali
101 101. Gugup
102 102. Hancur
103 103. Pingsan
104 104. Lamaran Dadakkan
105 105. Persetujuan
106 106. Anaconda
107 107. Gagal
108 108. Terong balado
109 109. Kebahagiaan
Episodes

Updated 109 Episodes

1
1. Kencan Terakhir
2
2. Kau Yakin?
3
3. Jaga Diri, Jaga Sikap
4
4. Pengantin Tercantik Di dunia
5
5. Pergi
6
6. Berita
7
7. Duka Najwa
8
8.Tatapan Sinis
9
9. Tidak Nafsu Makan
10
10. Mimpi
11
11. Insiden
12
12. Pamit
13
13. Datang
14
14. Isi wasiat
15
15. Apa keputusanmu?
16
16. Setuju
17
17. Nasehat Butet
18
18. Petunjuk
19
19. Menerima
20
20. SAH
21
21. Obat Nyamuk
22
22. Bicara
23
23. Berangkat
24
24. Butet Sedih
25
25. Haru
26
26. Lama
27
27. Pisah Kamar
28
28. Indah Sekali
29
29. Nafkah Pertama
30
30. Melamar Kerja
31
31. Bertemu Lagi
32
32. Izin Mencium
33
33. Pasrah
34
34. Diterima
35
35. Tidur Bersama
36
36.Hari Pertama Kerja
37
37. Aku Merindukanmu
38
38. Pertanyaan Serupa
39
39. Pacaran Setelah Menikah
40
40. Liburan
41
41. Arga Terkejut
42
42. Apa Kamu Mencintainya?
43
43. Bimbang
44
44. Demam
45
45. Membuat Kenangan
46
46. Dia Kembali
47
47.Tunggu Aku
48
48. Lupakan Aku
49
49. Curhat
50
50. Pelukkan Hangat
51
51. Merasa Bersalah
52
52. Cantik
53
53. Dijenguk.
54
54.Memberi Syarat
55
55. Kenangan Terakhir
56
56. Ngaku Hamil
57
57. Keputusan Terbaik
58
58. Mengecewakan
59
59. Aku Sudah Kalah
60
60. Resmi Bercerai
61
61. Nikah Siri
62
62. Sesak
63
63.Berbeda
64
64. Rindu Terlarang
65
65. Nafkah
66
66. Butet Menyusul
67
67. Bertemu Keluarga Arga
68
68. Minta Pendapat
69
69. Terbongkar
70
70. Talak
71
71. Kecewa
72
72. Memberi Waktu
73
73. Kecelakaan
74
74. Kesedihan Najwa
75
75. Senyum Najwa
76
76. Sembuh
77
77. Kabar Buruk
78
78.Sabar
79
79. Putus Asa
80
80. Kecewa
81
81. Mari Bercerai.
82
82.Tekanan Batin
83
83. Numpang Nabok
84
84. Pulang Kampung
85
85. Merantau Ke Kota.
86
86. Tetangga Eror.
87
87. Panggilan Kerja
88
88. Melihat dia
89
89. Mengigau
90
90. Menikahlah Denganku
91
91. Heboh
92
92. Malam Pertama
93
93. Puas
94
94. Penjelasan
95
95. Kena Ledek
96
96. Kemarahan Najwa
97
97. Membujuk
98
98. Tatapan Maut
99
99. Mari Bersaing
100
100. Arga Kembali
101
101. Gugup
102
102. Hancur
103
103. Pingsan
104
104. Lamaran Dadakkan
105
105. Persetujuan
106
106. Anaconda
107
107. Gagal
108
108. Terong balado
109
109. Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!