Not Your Perfect Prince
Pada saat membicarakan dunia lain atau dunia fantasi, apa yang dipikirkan orang-orang normal adalah dunia luar biasa.
Pada saat membicarakan transmigrasi atau reinkarnasi ke dunia lain, apa yang dipikirkan orang-orang normal adalah petualangan, perempuan cantik, laki-laki cantik, dan kehidupan membahagiakan.
Hanya saja ... hal itu berbeda dengan apa yang dialami oleh orang ini.
Pada sebuah balkon sebuah bangunan dengan gaya kerajaan eropa kuno, sosok pemuda tampan berdiri dengan ekspresi dingin.
Pemuda itu memiliki sosok menawan. Kulit putih bersih, rambut perak indah sedikit bergelombang, dan mata bak safir. Dia memakai pakaian khas bangsawan eropa kuno. Dari penampilannya saja, pemuda itu benar-benar bisa dianggap terlalu tampan dan berlebihan.
Tipikal pangeran yang diimpikan para gadis-gadis hampir di seluruh dunia!
Pemuda itu adalah Pangeran Reinhart. Ya, lebih tepatnya seorang dari bumi yang bertransmigrasi ke dunia lain dan menjadi Pangeran Reinhart.
Pangeran Reinhart adalah sosok Pangeran ke-2 dari Kerajaan Rembulan Perak. Sebuah kerajaan besar yang berada di bagian barat Benua Avalon.
Menjadi seorang pangeran ketika pergi ke dunia lain mungkin adalah mimpi para anak laki-laki di dunia sebelumnya. Namun, setidaknya itu bukan hal yang Reinhart inginkan. Karena ... pemuda itu benar-benar mengetahui kalau dunia tidak sesederhana apa yang dia pikirkan.
Sebenarnya, Reinhart sangat akrab dengan dunia ini dan banyak karakter penting di dalamnya karena di kehidupan sebelumnya, ini adalah sebuah Otome Game.
Apa itu Otome Game?
Otome Game sendiri adalah sebuah game yang dimainkan oleh para gadis. Isi cerita biasanya menceritakan tentang seorang gadis biasa yang masuk ke dalam sekolah elit para bangsawan dan bertemu para pangeran tampan serta penerus para bangsawan tertentu.
Gadis itu kemudian mulai menaklukkan target yang disebutkan sebelumnya. Ada berbagai ending dengan tokoh A, B, C, dan seterusnya. Mungkin juga ada ending dengan si gadis yang dikelilingi oleh para lelaki tampan tersebut.
Pada saat menyadari dirinya ada dalam sebuah dunia layaknya Otome Game, Reinhart merasa agak nyaman. Dia hanya ingin menghindari plot dan hidup dengan caranya sendiri. Hanya saja, pemuda itu mulai meragukan apakah dia telah mengingat sebuah kisah yang salah.
Itu karena ... Reinhart nyaris terbunuh dua hari yang lalu!
'Bukankah dunia ini seharusnya penuh dengan warna ceria dan menggembirakan?'
Menatap ke langit malam dipenuhi jutaan bintang, Reinhart menghela napas panjang.
'Kenapa aku harus menghadapi semua ini?'
***
Dua hari sebelumnya.
Reinhart yang melihat beberapa sosok berjubah mengelilingi dirinya agak linglung. Dia sama sekali tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Namun ketika melihat pedang di tangan mereka, pemuda itu tahu kalau orang-orang berjubah hitam tidak datang dengan niat baik!
"Apakah kamu begitu ketakutan sampai-sampai menjadi konyol, Pangeran Reinhart?"
"Bukankah dia penyihir level 4? Benar-benar tidak berniat melawan ketika dikepung oleh dua belas orang pembunuh?"
"Hahahaha! Paling dia ketakutan! Seperti yang diharapkan dari bunga dalam rumah kaca!"
"..."
Melihat ke arah dua belas pembunuh, Reinhart memiringkan kepalanya dengan ekspresi tak acuh di wajahnya.
"Kalian—"
Swoosh!
Bersama dengan embusan angin, sebuah kilatan cahaya berkedip. Detik berikutnya, salah satu kepala pembunuh tiba-tiba jatuh ke tanah sebelum tubuhnya roboh.
Pada saat itu juga, Reinhart melihat sosok yang tiba-tiba muncul dan berdiri di depannya.
Sosok gadis cantik dengan pakaian ksatria berwarna perak lengkap dengan pedang di sisi kiri pinggangnya berjalan ke arah Reinhart. Wanita itu memiliki kulit putih, rambut hitam panjang, serta iris layaknya amber.
"Meski tidak senang karena anda menyelinap pergi sendiri, kali ini saya akan diam, Tuan.
Karena saya ada di sini ... serahkan semuanya kepada saya!"
"Isana?"
Reinhart memiringkan kepalanya. Pada saat itu, dia agak bingung karena tiba-tiba mengenal sosok gadis yang seharusnya tidak dia kenal. Tiba-tiba, rasa sakit menyerang kepalanya. Membuat pemuda itu jatuh berlutut sambil memegangi kepalanya.
"Tuan!!!"
Melihat sosok Reinhart yang tiba-tiba tampak kesakitan, Isana tampak marah. Dia langsung melihat ke arah para pembunuh dengan tatapan dingin dan kejam.
"Kalian ... beraninya kalian menyakiti Tuanku!!!"
Para pembunuh tercengang. Mereka sama sekali belum melakukan apa-apa. Namun tidak sempat menjawab, Isana telah bergegas ke arah mereka dengan tatapan ganas.
Akhirnya, pertempuran pun pecah!
Beberapa menit kemudian, Reinhart yang sadar setelah semua kenangan disinkronkan terkejut. Dia berdiri lalu memandang ke pemandangan di depannya dengan ekspresi linglung.
Sosok ksatria cantik berdiri tenang dengan sebelas tubuh terpotong-potong di sekitarnya. Seluruh armor perak penuh dengan bercak darah. Ekspresinya begitu dingin dan tak acuh.
Ksatria itu menginjak sosok pembunuh terakhir yang masih hidup.
Melihat ke arah pembunuh yang selamat, Reinhart tiba-tiba berkata.
"Isana, tunggu—"
Splat!
Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Reinhart merasakan cairan hangat terciprat ke wajahnya.
Melihat kepala yang menggelinding dengan ekspresi ketakutan lalu ke arah ksatria wanita cantik dan dingin itu ... Reinhart tidak bisa tidak mempertanyakan dalam hatinya.
'Gadis ini ... kenapa benar-benar berbeda dengan gadis dalam ingatanku?!'
Melihat ksatria berlumuran darah yang tersenyum ke arahnya, Reinhart entah kenapa menggigil dengan ekspresi pahit di wajahnya.
***
Setelah memandangi langit malam dan tidur larut, Reinhart akhirnya tertidur lelap.
Membuka matanya di pagi hari, Reinhart melihat wajah Isana yang berjarak beberapa centimeter dari wajahnya.
Pemuda itu sebenarnya terkejut, tetapi masih menampilkan ekspresi tak acuh di wajahnya. Karena entah bagaimana, Reinhart merasa kalau penampilan Pangeran dari Kerajaan Rembulan Perak ini benar-benar dingin.
"Selamat pagi, Tuanku!"
'Bisakah kamu membangunkan aku dengan cara normal?'
Mengendus aroma wangi dari rambut panjang Isana yang mengenai wajahnya, Reinhart mengeluh dalam hatinya.
"Selamat pagi, Isana."
Reinhart menjawab dengan ekspresi datar.
"Saya telah mempersiapkan sarapan anda. Lebih baik anda segera bersiap karena tidak baik bagi anda jika terlambat di hari pertama sekolah, Tuanku."
"Baik."
Reinhart menjawab singkat.
Jika bukan karena kejadian dua hari sebelumnya, pemuda itu benar-benar akan percaya kalau Isana adalah gadis cantik yang polos. Tipikal gadis yang sebenarnya tidak cocok untuk menggunakan armor berat, pedang, atau hal-hal semacam itu.
Akan tetapi, kenyataan telah menampar dan menyadarkan dirinya kalau semua pasti tidak akan terlalu sama dengan apa yang dia ingat!
Melihat Isana yang menjauh darinya lalu pergi, Reinhart menghela napas panjang.
Rasanya ingin sedikit menjaga jarak dengan gadis cantik itu!
Berpikir kalau kehidupannya tidak akan menjadi mudah ke depannya, Reinhart tidak bisa tidak mengeluh dalam hati.
'Sungguh ... aku benar-benar ingin pulang!'
Mandi pagi, berganti seragam sekolah, makan sarapan ... Reinhart menatap ke langit biru dengan tatapan kosong.
Tampaknya telah mempersiapkan diri untuk melewati hari berat dan menyebalkan!
>> Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
guriguri
saya juga sedang menulis novel, tapi... belum cukup pengalaman dalam hal novel, jadi saya di rekomendasikan untuk membaca novel ini, menurut saya ini novel sangat bagus, saya jadi terinspirasi untuk menulis, terimakasih author
2024-10-05
0
Vivian 000🌿
padahal baru satu chapter bang 😅
2024-08-23
0
Vivian 000🌿
kuharap itu hanya kesalahan ketik
2024-08-23
0