Pada saat membicarakan dunia lain atau dunia fantasi, apa yang dipikirkan orang-orang normal adalah dunia luar biasa.
Pada saat membicarakan transmigrasi atau reinkarnasi ke dunia lain, apa yang dipikirkan orang-orang normal adalah petualangan, perempuan cantik, laki-laki cantik, dan kehidupan membahagiakan.
Hanya saja ... hal itu berbeda dengan apa yang dialami oleh orang ini.
Pada sebuah balkon sebuah bangunan dengan gaya kerajaan eropa kuno, sosok pemuda tampan berdiri dengan ekspresi dingin.
Pemuda itu memiliki sosok menawan. Kulit putih bersih, rambut perak indah sedikit bergelombang, dan mata bak safir. Dia memakai pakaian khas bangsawan eropa kuno. Dari penampilannya saja, pemuda itu benar-benar bisa dianggap terlalu tampan dan berlebihan.
Tipikal pangeran yang diimpikan para gadis-gadis hampir di seluruh dunia!
Pemuda itu adalah Pangeran Reinhart. Ya, lebih tepatnya seorang dari bumi yang bertransmigrasi ke dunia lain dan menjadi Pangeran Reinhart.
Pangeran Reinhart adalah sosok Pangeran ke-2 dari Kerajaan Rembulan Perak. Sebuah kerajaan besar yang berada di bagian barat Benua Avalon.
Menjadi seorang pangeran ketika pergi ke dunia lain mungkin adalah mimpi para anak laki-laki di dunia sebelumnya. Namun, setidaknya itu bukan hal yang Reinhart inginkan. Karena ... pemuda itu benar-benar mengetahui kalau dunia tidak sesederhana apa yang dia pikirkan.
Sebenarnya, Reinhart sangat akrab dengan dunia ini dan banyak karakter penting di dalamnya karena di kehidupan sebelumnya, ini adalah sebuah Otome Game.
Apa itu Otome Game?
Otome Game sendiri adalah sebuah game yang dimainkan oleh para gadis. Isi cerita biasanya menceritakan tentang seorang gadis biasa yang masuk ke dalam sekolah elit para bangsawan dan bertemu para pangeran tampan serta penerus para bangsawan tertentu.
Gadis itu kemudian mulai menaklukkan target yang disebutkan sebelumnya. Ada berbagai ending dengan tokoh A, B, C, dan seterusnya. Mungkin juga ada ending dengan si gadis yang dikelilingi oleh para lelaki tampan tersebut.
Pada saat menyadari dirinya ada dalam sebuah dunia layaknya Otome Game, Reinhart merasa agak nyaman. Dia hanya ingin menghindari plot dan hidup dengan caranya sendiri. Hanya saja, pemuda itu mulai meragukan apakah dia telah mengingat sebuah kisah yang salah.
Itu karena ... Reinhart nyaris terbunuh dua hari yang lalu!
'Bukankah dunia ini seharusnya penuh dengan warna ceria dan menggembirakan?'
Menatap ke langit malam dipenuhi jutaan bintang, Reinhart menghela napas panjang.
'Kenapa aku harus menghadapi semua ini?'
***
Dua hari sebelumnya.
Reinhart yang melihat beberapa sosok berjubah mengelilingi dirinya agak linglung. Dia sama sekali tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Namun ketika melihat pedang di tangan mereka, pemuda itu tahu kalau orang-orang berjubah hitam tidak datang dengan niat baik!
"Apakah kamu begitu ketakutan sampai-sampai menjadi konyol, Pangeran Reinhart?"
"Bukankah dia penyihir level 4? Benar-benar tidak berniat melawan ketika dikepung oleh dua belas orang pembunuh?"
"Hahahaha! Paling dia ketakutan! Seperti yang diharapkan dari bunga dalam rumah kaca!"
"..."
Melihat ke arah dua belas pembunuh, Reinhart memiringkan kepalanya dengan ekspresi tak acuh di wajahnya.
"Kalian—"
Swoosh!
Bersama dengan embusan angin, sebuah kilatan cahaya berkedip. Detik berikutnya, salah satu kepala pembunuh tiba-tiba jatuh ke tanah sebelum tubuhnya roboh.
Pada saat itu juga, Reinhart melihat sosok yang tiba-tiba muncul dan berdiri di depannya.
Sosok gadis cantik dengan pakaian ksatria berwarna perak lengkap dengan pedang di sisi kiri pinggangnya berjalan ke arah Reinhart. Wanita itu memiliki kulit putih, rambut hitam panjang, serta iris layaknya amber.
"Meski tidak senang karena anda menyelinap pergi sendiri, kali ini saya akan diam, Tuan.
Karena saya ada di sini ... serahkan semuanya kepada saya!"
"Isana?"
Reinhart memiringkan kepalanya. Pada saat itu, dia agak bingung karena tiba-tiba mengenal sosok gadis yang seharusnya tidak dia kenal. Tiba-tiba, rasa sakit menyerang kepalanya. Membuat pemuda itu jatuh berlutut sambil memegangi kepalanya.
"Tuan!!!"
Melihat sosok Reinhart yang tiba-tiba tampak kesakitan, Isana tampak marah. Dia langsung melihat ke arah para pembunuh dengan tatapan dingin dan kejam.
"Kalian ... beraninya kalian menyakiti Tuanku!!!"
Para pembunuh tercengang. Mereka sama sekali belum melakukan apa-apa. Namun tidak sempat menjawab, Isana telah bergegas ke arah mereka dengan tatapan ganas.
Akhirnya, pertempuran pun pecah!
Beberapa menit kemudian, Reinhart yang sadar setelah semua kenangan disinkronkan terkejut. Dia berdiri lalu memandang ke pemandangan di depannya dengan ekspresi linglung.
Sosok ksatria cantik berdiri tenang dengan sebelas tubuh terpotong-potong di sekitarnya. Seluruh armor perak penuh dengan bercak darah. Ekspresinya begitu dingin dan tak acuh.
Ksatria itu menginjak sosok pembunuh terakhir yang masih hidup.
Melihat ke arah pembunuh yang selamat, Reinhart tiba-tiba berkata.
"Isana, tunggu—"
Splat!
Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Reinhart merasakan cairan hangat terciprat ke wajahnya.
Melihat kepala yang menggelinding dengan ekspresi ketakutan lalu ke arah ksatria wanita cantik dan dingin itu ... Reinhart tidak bisa tidak mempertanyakan dalam hatinya.
'Gadis ini ... kenapa benar-benar berbeda dengan gadis dalam ingatanku?!'
Melihat ksatria berlumuran darah yang tersenyum ke arahnya, Reinhart entah kenapa menggigil dengan ekspresi pahit di wajahnya.
***
Setelah memandangi langit malam dan tidur larut, Reinhart akhirnya tertidur lelap.
Membuka matanya di pagi hari, Reinhart melihat wajah Isana yang berjarak beberapa centimeter dari wajahnya.
Pemuda itu sebenarnya terkejut, tetapi masih menampilkan ekspresi tak acuh di wajahnya. Karena entah bagaimana, Reinhart merasa kalau penampilan Pangeran dari Kerajaan Rembulan Perak ini benar-benar dingin.
"Selamat pagi, Tuanku!"
'Bisakah kamu membangunkan aku dengan cara normal?'
Mengendus aroma wangi dari rambut panjang Isana yang mengenai wajahnya, Reinhart mengeluh dalam hatinya.
"Selamat pagi, Isana."
Reinhart menjawab dengan ekspresi datar.
"Saya telah mempersiapkan sarapan anda. Lebih baik anda segera bersiap karena tidak baik bagi anda jika terlambat di hari pertama sekolah, Tuanku."
"Baik."
Reinhart menjawab singkat.
Jika bukan karena kejadian dua hari sebelumnya, pemuda itu benar-benar akan percaya kalau Isana adalah gadis cantik yang polos. Tipikal gadis yang sebenarnya tidak cocok untuk menggunakan armor berat, pedang, atau hal-hal semacam itu.
Akan tetapi, kenyataan telah menampar dan menyadarkan dirinya kalau semua pasti tidak akan terlalu sama dengan apa yang dia ingat!
Melihat Isana yang menjauh darinya lalu pergi, Reinhart menghela napas panjang.
Rasanya ingin sedikit menjaga jarak dengan gadis cantik itu!
Berpikir kalau kehidupannya tidak akan menjadi mudah ke depannya, Reinhart tidak bisa tidak mengeluh dalam hati.
'Sungguh ... aku benar-benar ingin pulang!'
Mandi pagi, berganti seragam sekolah, makan sarapan ... Reinhart menatap ke langit biru dengan tatapan kosong.
Tampaknya telah mempersiapkan diri untuk melewati hari berat dan menyebalkan!
>> Bersambung.
Sebuah kereta kuda berwarna biru dengan ornamen dan hiasan platinum terus melaju di jalanan kota. Empat kuda putih bersih menarik kereta tersebut. Dari penampilan kereta, jelas pemiliknya adalah bangsawan tinggi dengan status mulia.
Dalam kereta kuda, sosok Reinhart duduk santai sambil membaca buku panduan akademi. Atau lebih tepatnya, denah akademi yang tampak rinci.
Setelah memastikan dirinya hafal seluruh area umum akademi, Reinhart mengangguk ringan. Dia kemudian membuka buku lain yang menjelaskan tentang kelas di akademi.
Tidak seperti seperti di dunia sebelumnya, di akademi pelajaran dibagi menjadi tiga jenis. Yaitu kelas utama, kelas sampingan, dan kelas umum.
Kelas utama adalah pelajaran yang mengkhususkan para siswa-siswi untuk berlatih sihir.
Kelas sampingan adalah sebuah kelas dengan berbagai jenis keterampilan sampingan seperti membuat ramuan, menempa, membuat jimat, dan sebagainya. Setiap murid hanya boleh memilih satu kelas sampingan agar tidak memengaruhi pengejaran mereka pada sihir yang merupakan kelas utama.
Sedangkan kelas umum, itu adalah kelas yang berisi berbagai pelajaran umum seperti matematika, budaya, dan beberapa pengetahuan umum yang harus dipelajari oleh para bangsawan. Mengajarkan mereka untuk menjadi lebih baik sehingga ketika lulus, mereka bisa membantu dalam mengelola wilayah atau kerajaan mereka.
Setelah selesai membaca, Reinhart akhirnya memejamkan mata lalu mengingat detail tempat dia sekarang akan belajar.
Akademi Cahaya Bintang.
Sebuah nama akademi yang dianggap satu dari beberapa akademi top di seluruh Benua Avalon.
Akademi Cahaya Bintang berada di Kerajaan Bintang, sebuah kerajaan kecil di tengah Benua Avalon.
Alasan kenapa akademi tersebut terkenal bukan karena kerajaan dimana akademi berada, tetapi pendirinya. Akademi tersebut didirikan oleh seorang penyihir legendaris yang sangat terkenal di Benua Avalon. Itulah sebabnya banyak murid yang datang dari berbagai penjuru benua untuk mendaftar ke akademi.
Salah satunya adalah Reinhart, yang berasal dari Kerajaan Rembulan Perak jauh di bagian barat Benua Avalon.
Tidak hanya Reinhart, banyak juga tokoh-tokoh besar baik itu Pangeran, putra Duke, putra Marquis, dan berbagai jenis bangsawan dari penjuru benua.
Tentu, karena banyak tokoh kuat yang mendaftar ... sama sekali tidak ada istilah mendaftar lewat pintu belakang.
Bakat adalah hal utama yang diperlukan untuk menghadiri Akademi Cahaya Bintang!
Memikirkan berbagai macam kemungkinan yang mungkin akan dihadapinya, Reinhart berusaha mencatat setiap detail kejadian penting dalam game.
Setelah melihat bangunan indah seperti kastil besar lengkap dengan menara penyihir, Reinhart menghela napas panjang.
'Aku harap semuanya akan berjalan lancar!'
***
Semua berjalan lancar sesuai rencana adalah harapan setiap orang. Hanya saja ...
Terkadang, semua berjalan terbalik daripada apa yang diinginkan.
Itulah yang Reinhart rasakan sekarang.
Turun dari kereta kuda, Reinhart langsung mendengarkan bisikan-bisikan para gadis.
"Bukankah itu Pangeran Reinhart?"
"Wow! Dia tampak lebih tampan daripada berita yang beredar!"
"Aku dengar dia juga memiliki kecocokan tinggi dengan elemen petir. Sangat kuat!"
"Pantas sebagai penerus Kerajaan Rembulan Perak."
"Aku dengar Pangeran Reinhart belum bertunangan."
"Benarkah? Mungkinkah aku masih memiliki kesempatan?"
"Dalam mimpimu!"
"..."
Melihat bagaimana para gadis menatapnya dengan ekspresi fanatik seolah telah meminum obat perangsang, sudut bibir Reinhart berkedut.
'Desainer game ini terlalu berlebihan! Apa yang salah dengan gadis-gadis itu? Aku hanya ingin berangkat sekolah dengan tenang!'
Reinhart mengutuk dalam hati.
Sekarang dia berada di dunia pedang dan sihir. Dunia 'indah' berisi lelaki tampan dan perempuan cantik. Sebuah tempat impian para gadis yang memimpikan para pangeran tampan.
Baru beberapa langkah ke depan, kereta kuda lainnya berhenti. Kereta kuda tersebut bahkan tidak kalah dengan milik Reinhart. Pintu terbuka, lalu sebuah karpet merah panjang muncul.
Beberapa saat kemudian sosok pemuda tampan muncul dari dalam kereta.
Pemuda itu memiliki rambut pirang, mata biru, dan kulit putih. Selain seragam sekolah, dia juga memakai beberapa aksesoris yang begitu mencolok dan indah di mata para gadis.
Seorang pangeran standar yang diimpikan dan menjadi target dalam setiap Otome Game.
Nama pemuda itu adalah Aiden, Pangeran dari Kerajaan Mentari Emas. Dia memiliki senyum hangat di wajahnya. Sebuah senyum yang melelehkan hampir semua hati para gadis.
Hanya saja, itu tampak seperti senyum munafik di mata Reinhart.
Melihat pemandangan seperti itu, Reinhart hanya bisa menggeleng ringan. Dia merasa kalau hal semacam itu terlalu berlebihan dan tampak agak konyol.
Sebenarnya, Isana juga meminta Reinhart untuk datang dengan cara 'elegan' seperti itu. Gadis itu juga memintanya memakai berbagai macam aksesoris. Tentu saja, Reinhart langsung menolaknya!
Selain lebih tampan, pemuda itu berpakaian layaknya siswa dan siswi lainnya. Mungkin yang membedakan adalah pakaiannya yang lebih rapi dan sepatunya.
Reinhart tidak ingin terlihat begitu mencolok, tetapi wajahnya benar-benar tidak mengizinkannya!
"Sungguh kebetulan saya bisa bertemu anda di sini, Pangeran Reinhart."
Melihat Aiden berjalan ke arahnya dengan senyum sehangat mentari pagi, Reinhart mengangguk ringan sebelum berjalan pergi. Benar-benar langsung meninggalkan pangeran yang berkilauan tersebut.
Bagi Reinhart, sosok Aiden yang berkilau hanya menyakiti mata. Belum lagi, lelaki itu juga salah satu target dalam game. Jadi dia langsung memutuskan untuk menjauhkan diri darinya!
Pangeran Aiden yang melihat Reinhart hanya mengangguk lalu segera pergi tertegun di tempatnya. Setelah beberapa saat, ekspresinya langsung berubah. Dia langsung berjalan lebih cepat tetapi juga elegan, segera menyusul Reinhart.
Aiden langsung berhenti di depan Reinhart. Dengan senyum menawan di wajahnya, dia mengulurkan tangannya sembari berkata.
"Sepertinya saya tidak sopan sebelumnya. Nama saya Aiden. Senang bertemu anda, Pangeran Reinhart. Bisakah kita berteman?"
Melihat ke arah Aiden, Reinhart langsung berkata.
"Bisakah anda menyingkir, Pangeran Aiden? Anda benar-benar menghalangi jalan. Juga ...
Maaf, saya tidak terlalu berminat untuk berteman dan terlibat dengan masalah anda."
Mengatakan itu, Reinhart mengabaikan tangan Aiden yang terulur. Dia melewati pria tampak itu lalu segera pergi menuju ke bangunan sekolah.
Aiden dibuat tertegun oleh sikap Reinhart yang benar-benar tidak sopan. Pada awalnya, dia sangat marah, tetapi ekspresinya benar-benar langsung berubah.
Berbalik untuk melihat punggung Reinhart, Aiden berteriak keras.
"Jadi begitu! Karena tempat ini adalah akademi terbaik, anda telah menganggap saya salah satu saingan ... bahkan rival anda!
Hal itu membuat hati saya berdebar-debar, Pangeran Reinhart!"
Kalimat terakhir Aiden nyaris membuat Reinhart tersandung. Dia langsung menoleh ke belakang. Namun sebelum pemuda itu hendak bicara, Aiden langsung berkata.
"Dengan segala hormat, saya akan menerima tantangan ini, Pangeran Reinhart
Saya pasti akan mengalahkan anda!"
Setelah mengatakan itu, Aiden berjalan dengan ekspresi bangga di wajahnya. Banyak sorakan para penonton ketika melihat adegan itu.
Hampir semua yang ada di sana menjadi bersemangat, kecuali Reinhart.
'Apakah ada yang salah dengan kepalamu?'
Reinhart yang melihat Aiden pergi merasa tercengang. Pemuda itu tidak bisa tidak mengutuk dalam hati.
'Seperti yang diharapkan dari target Otome Game. Selain tampan, kaya, dan tampak berkilauan ... orang itu benar-benar bodoh!'
Reinhart menghela napas sebelum kembali berjalan. Moodnya semakin turun ketika sadar, selain dunia lebih berbahaya ...
Ternyata orang-orang yang dia temui benar-benar lebih merepotkan!
>> Bersambung.
Di aula Akademi Cahaya Bintang, tampak banyak siswa dan siswi baru yang duduk di kursi mereka. Ekspresi mereka tampak begitu serius dan khidmat.
Tentu, ada juga cukup banyak siswa yang duduk di belakang kurang fokus. Malah berbisik satu sama lain.
Sementara itu, sebagai Pangeran dari salah satu kerajaan besar di Benua Avalon, Reinhart tentu saja diberi sebuah kursi paling depan. Tampak mencolok di antara para siswa karena yang duduk di barisan depan adalah tokoh-tokoh penting, termasuk target-target dalam Otome Game.
Hanya saja, Reinhart mengabaikan mereka, bahkan Aiden yang menatapnya dengan ekspresi bersemangat. Pemuda itu malah menatap kosong, dengan pikiran yang telah melayang jauh.
Ketika duduk di barisan depan bersama beberapa para target, entah kenapa Reinhart memikirkan 'ending' dari ceritanya.
Berbeda dengan Pangeran A, B, C, dan para bangsawan tampan ... bisa dibilang ending Pangeran Reinhart dalam game tersebut benar-benar membekas dalam benak pemainnya.
Untuk Reinhart, sama sekali tidak ada kata 'happy ending'.
Orang-orang yang memainkan game tersebut berpikir kalau ending itu sangat dipaksakan. Tentu saja, ada beberapa gadis yang menganggap itu ending sangat menyentuh.
Ending pertama, Reinhart dikuasai oleh kekuatan iblis, membunuh banyak siswa, dan akhirnya terpaksa ditundukkan oleh para guru, para pangeran, dan Heroine. Ini terjadi jika Heroine yang memilih rute Pangeran Reinhart gagal menyelesaikan semua tugasnya.
Ending lain, Reinhart terbebas dari kekuatan iblis dan menjadi manusia seutuhnya. Dia dan Heroine akan saling menyatakan cinta. Reinhart yang kehilangan sisi iblis juga memperpendek usianya. Pada akhirnya, dia akan mati di pangkuan Heroine setelah mengungkapkan rasa cinta dan syukurnya.
Ya ... memikirkan bahwa dirinya akan mati tiga tahun kemudian, Reinhart tampak agak pucat.
Berdasarkan banyak teori dari pemain game yang berdiskusi dalam forum di kehidupan sebelumnya, Pangeran Reinhart adalah tokoh dengan garis keturunan paling kuat di game tersebut. Sayangnya, dia tidak memiliki usia panjang karena dirinya memiliki garis darah keturunan iblis yang tidak dijelaskan secara mendetail.
Intinya, gila setelah sisi iblis mengambil alih tubuhnya lalu dibunuh atau menghapus paksa darah tersebut lalu mati lebih awal.
'Benar-benar keterlaluan!'
Reinhart meraung dalam hati.
Jika sebelumnya dia hanya mengetahui kalau kisah itu dipaksakan dan tidak terlalu peduli. Sekarang ketika dia menjadi Pangeran Reinhart, pemuda itu benar-benar merasa kalau dia telah dikutuk daripada diberkahi.
Jika diberkahi, dia seharusnya menjadi Pangeran Aiden yang sederhana atau tokoh lainnya. Sekarang, baru beberapa hari dia datang ke dunia ini ... Reinhart benar-benar melihat tumpukan masalah disajikan di depannya.
'Ya. Paling tidak semua masalah ini masih dalam kendali.'
Reinhart memutuskan untuk tetap bersyukur, tetapi ekspresinya berubah ketika dia kembali ke kediaman sementara miliknya.
Hari ini, Akademi Bintang Harapan hanya melakukan upacara penyambutan lalu menyuruh para siswa dan siswi baru untuk membiasakan diri dengan sekolah. Namun Reinhart yang memiliki masalah penting untuk direncanakan memilih untuk kembali lebih awal. Hanya saja, dia tidak menyangka ada kejutan yang menantinya.
"Isana, ini ..."
Duduk di ruang belajar, Reinhart melihat beberapa surat dari rumah.
Setelah membaca semua surat tersebut, pemuda itu merasa kalau dunia ini sama sekali tidak begitu indah seperti yang dia pikirkan.
Reinhart kemudian mengobrak-abrik banyak dokumen untuk membaca hampir semua ringkasan berita umum yang terjadi di dunia.
Perang antar kerajaan, kematian para rakyat miskin, pemberontakan, organisasi jahat ... dan masih banyak lagi.
Dari semua berita tersebut, Reinhart bisa menyimpulkan bahwa ... dunia ini benar-benar sangat kacau.
'Bukankah seharusnya aku hanya perlu mengurus plot romantis antara anak-anak sekolah sihir ini? Kenapa semuanya menjadi serumit ini?'
Memikirkan hal tersebut, Reinhart langsung mencatat sesuatu yang sangat penting dalam buku catatannya.
Goal kecil, temukan solusi untuk mengatasi darah iblis dan tetap hidup!
Goal besar, temukan tempat aman dan berusaha tidak terlalu terlibat dalam gejolak dunia! Tidak perlu tertelan dan dihancurkan olehnya!
Ya. Meski menjadi menyeberang dan menjadi transmigrator, Reinhart tidak begitu percaya diri bahwa kedua tangan kecilnya bisa merubah seluruh dunia. Dia percaya bahwa dirinya tidak sempurna dan perlu menempatkan diri di tempat yang seharusnya.
"Apakah anda baik-baik saja, Tuanku?"
Melihat Reinhart yang tampak pucat sejak kembali dari akademi, Isana tampak khawatir. Baginya, keselamatan dan kesehatan tuannya itu adalah yang paling berharga.
Ucapan Isana membangunkan Reinhart dari lamunannya. Menatap ke arah sosok ksatria cantik tersebut, pemuda itu tidak bisa tidak menghela napas dalam hatinya.
Meski bukan rival dari Heroine, Isana adalah salah satu tokoh pendukung paling populer. Khususnya karena dia terkenal sebagai 'penggemar cinta bodoh' di kalangan para pemain.
Pada dua ending Reinhart, Isana melakukan peran yang sangat penting. Di ending Reinhart mengamuk, dialah yang maju pertama kali untuk membantu menyadarkan Reinhart.
Di ending lain, Isana juga membantu Reinhart menghapus garis keturunan iblis dalam tubuh pemuda itu.
Keduanya juga sama-sama ending yang berakhir dengan kematian. Sebuah kisah cinta tak terbalas. Sebuah tindakan sembrono mengorbankan nyawa untuk sosok yang dicintainya meski tahu pihak lain tidak akan membalasnya.
Melihat ke arah Isana yang berlutut di sampingnya dengan khawatir, Reinhart menepuk pundak wanita itu sebelum berkata.
"Tenang saja, Isana. Aku akan melindungimu."
Mendengar ucapan Reinhart, Isana tertegun di tempatnya.
Setelah sadar, Isana buru-buru berkata.
"Tugas saya adalah untuk melindungi anda, Tuanku. Bukan sebaliknya!"
Reinhart yang mendengar ketegasan itu hanya bisa menghela napas dalam hatinya. Dia hanya bisa membulatkan tekad dan mengukir hal itu dalam hati.
'Akhir buruk seperti itu ... aku benar-benar tidak akan menerimanya!'
Memikirkan itu, Reinhart melirik ke arah Isana sebelum menggeleng ringan.
Sebelum dirinya mampu untuk berdiri di atas dan hidup aman di dunia ini, pemuda itu jelas perlu mengetahui berbagai tatanan kekuatan di dunia ini. Serta cara untuk menaikkan kemampuannya sendiri.
Penyihir.
Tidak seperti dunia pedang dan sihir pada umumnya, di dunia ini status penyihir dianggap sangat mulia. Biasanya, hanya keturunan bangsawan yang memiliki garis keturunan dan bakat sebagai penyihir.
Hal itu tampaknya juga menjadi garis penghalang untuk para bangsawan dan rakyat biasa.
Tentu, masih ada beberapa rakyat biasa yang mampu membangkitkan bakat penyihir. Salah satunya adalah Heroine dalam game tersebut. Itulah kenapa dia juga memiliki banyak musuh yang biasanya gadis bangsawan. Para gadis yang tidak menyukai bakatnya.
Selain penyihir, ada juga ksatria. Mampu menggunakan energi pedang ketika bertarung dengan lawan-lawannya. Hanya saja, dibandingkan sihir ... potensi ksatria memiliki batasan.
Level ksatria terbagi menjadi knight, high knight, master knight, grand master knight, dan champion knight. Hanya lima tingkatan.
Sedangkan level penyihir dibagi dengan sebutan circle. Dimulai dari circle 1 sampai circle 8. Setidaknya itu yang paling tinggi dalam catatan.
Menurut perbandingan, champion knight yang merupakan batasan latihan manusia hanya sama levelnya dengan penyihir 5 circle.
Ya ... sebuah kenyataan yang begitu kejam. Karena pada akhirnya, semua usaha tidak bisa mengalahkan bakat yang dipupuk bersama dengan kekayaan bangsawan.
Sebagai keturunan bangsawan tertinggi di benua, Reinhart dan para target lainnya sudah mencapai tingkat penyihir 4 circle. Bahkan dalam canon (ketika Heroine muncul), Reinhart dan Aiden yang merupakan saingan dalam game tersebut telah mencapai tingkat penyihir 5 circle.
'Sayangnya, itu yang membuat Reinhart menyesal dan berakhir dengan nasib buruknya.'
Pikir Reinhart ketika mencatat beberapa detail dalam kepalanya.
Sama seperti ksatria, penyihir memiliki gelar. Circle 1 dan 2, penyihir tingkat rendah. Circle 3 dan 4, penyihir tingkat menengah. Circle 5 dan 6, penyihir tingkat tinggi.
Setiap dua circle, setiap penyihir akan menghadapi rintangan besar. Itulah kenapa gelar penyihir dibagi berdasarkan tembok yang harus mereka lewati.
Alasan kenapa Reinhart berakhir buruk karena dirinya terlalu cepat untuk naik ke penyihir tingkat tinggi.
Menurut pemahaman, seharusnya masalah iblis masih bisa diatasi jika dia berada di level rendah. Bahkan semakin rendah, semakin baik.
Hanya saja, menurut setting, karakter Reinhart itu adalah tipe Pangeran Dingin. Sosok sombong, apatis, dan sulit untuk mempercayai seseorang dengan mudah.
Memikirkan itu semua, Reinhart yang sekarang tidak bisa tidak mengerutkan kening.
"Pendahulu ini benar-benar membuatku dalam banyak masalah ..."
Reinhart bergumam pelan ketika dirinya melihat buku catatan yang dipenuhi dengan coretan.
Pada saat itu juga, pemuda itu menulis sebuah nama.
'Selena Novafrost.'
Nama salah satu profesor di Akademi Bintang Harapan yang bisa dianggap sebagai tokoh tersembunyi dalam game tersebut. Satu dari beberapa cara yang bisa Reinhart pikirkan untuk mengatasi masalah fisiknya, dan cara yang paling aman.
"Namun, wanita itu bersembunyi begitu dalam. Sulit untuk membuatnya mengungkapkan identitasnya yang sebenarnya ..."
Entah bagaimana, Reinhart merasa kalau hampir seluruh tokoh dalam game tersebut merupakan tokoh yang merepotkan. Bukan hanya Heroine atau target, bahkan para karakter pendukung juga!
"Untuk sekarang, lebih baik aku menahan diri untuk tidak melakukan latihan sihir.
Siapa yang peduli dengan Pangeran Bodoh yang menunjukku sebagai rival? Aku tidak begitu bodoh untuk bunuh diri karena omong kosong semacam itu."
Memikirkan alasan Reinhart (dalam game) mati karena kepribadiannya yang dingin tetapi memiliki rasa persaingan kuat, dia mendengus dingin.
'Bukankah banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengisi kekosongan hidup? Hanya orang bodoh yang suka melakukan hal seperti itu.'
Sebagai lelaki dari era modern, pemuda itu mencibir dengan perilaku yang terlalu menekankan pada harga diri.
Memang, harga diri itu penting, tetapi hidup lebih penting.
Lagipula ... 10 tahun tidak terlambat untuk seorang lelaki membalas dendam.
Memikirkan itu, Reinhart fokus ke nama yang dia catat. Pada akhirnya, pemuda itu hanya bisa menghela napas sembari berkata.
"Kelihatannya besok aku harus menemuinya, tapi ..."
Sudut bibir Reinhart berkedut.
"Aku dengar dia memiliki sifat agak aneh?"
Memikirkan berbagai masalah yang menimpanya, Reinhart merasa kalau dirinya mungkin akan mengalami kebotakan karena stres akibat tekanan yang menimpanya.
'Dunia ini sama sekali tidak seindah yang aku pikirkan.'
Keluh Reinhart dalam hati sebelum mematikan lampu lalu tidur. Bersiap untuk menghadapi hari melelahkan yang menunggunya.
>> Bersambung.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!