Kembalikan gibranku

" Lo, buk. Gibran mau dibawa kemana?" Tanya ayuna.

" Aku akan membawa nya ke rumah. Memang kenapa? dia anak anjas kan?"

" Dia anak ayuna buk. Bukan anak anjas."

" Ini anak anjas. Anjas sudah menunjukan pada ku, hasil tes DNA nya. Jadi mulai sekarang. Dia akan tinggal bersama ku dan anjas."

" Loh Tidak bisa dong. Ibu jangan seenak nya saja membawa gibran."

Rini tidak mendengarkan ucapan ayuna. Dia terus membawa gibran secara paksa.

Gibran meronta ronta.

" Mami .... Mami..."

" Ibu, jangan ambil anak ku.."

Ayuna berteriak, dan berusaha mengejar rini, tapi pengawal rini menghalangi tubuh ayuna.

" Mami mami...Hiks hiks hiks.."

Gibran terus memanggil ayuna, dan menangis. Hingga ayuna tidak dapat lagi melihat nya, atau mendengar teriakan nya.

Setelah pengawal rini pergi. Ayuna segera menghubungi bagas.

Satu panggilan..

Dua panggilan...

Tiga panggilan..

" Ayuna, tumben dia telpon. Apa terjadi sesuatu?" Gumam bagas.

Tapi bagas tidak bisa mengangkat panggilan ayuna. Karena dia sedang dalam meeting besar.

..

Ayuna kemudian menelpon kantor bagas.

" Selamat siang, kantor Grandvinea. Dengan saya puput ada yang bisa di bantu?"

" Saya ingin bicara dengan bapak bagas, bisa?" Ucap ayuna.

" Saya mohon. Ini sangat penting. Atau tolong sampaikan pada pak bagas. Katakan, jika gibran di bawa lari. Saya mohon."

" Baik bu. Akan saya usahakan."

" Tolong beri tahu sekarang juga."

" Baik bu."

Ayuna mematikan panggilan nya. Dia panik, sedih, gelisah, menangis.

Keputusan ke kota sangatlah tidak benar. Aku jadi kehilangan gibran. Andai saja aku tetap berada di kampung. Mungkin ini tidak akan terjadi. Batin ayuna.

" Bodoh bodoh bodoh. Kau bodoh ayuna. Hiks hiks.hiks.."

Ayuna menyalahkan diri nya sendiri atas apa yang terjadi.

Sementara itu, bagas memilih langsung pergi begitu mendengar kabar gibran di bawa lari. Bagas segera melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi.

" Sial. Kenapa selalu terjadi masalah jika aku tidak menemani gibran." Gerutu bagas. Dia juga menyalahkan diri nya atas apa yang terjadi.

Begitu sampai di mall, bagas segera berlari menuju ayuna. Disana dia melihat ayuna menangis.

" Ayuna. Katakan, apa yang terjadi?"

Ayuna memeluk bagas, lalu menceritakan apa yang terjadi.

" Kurang ajar. Kemaren anaknya, sekarang ibu nya. Mau mereka itu apa sih?" Ketus bagas.

" Aku tidak peduli apa mau mereka. Aku hanya ingin gibran ku kembali." Ucap ayuna yang masih menangis dalam pelukan bagas.

" Tenang. Kau masih ingat alamat rumah anjas?" Tanya bagas.

" Ya."

" Ayo kita kesana. Dan kita ambil gibran kita."

Ayuna mengangguk. Lalu bagas membantu ayuna menutup toko, dan segera meluncur ke rumah anjas.

..

Sementara itu, di rumah anjas. Selin mulai memasukan obat per*ngsang pada minuman anjas.

Obat itu langsung bereaksi dengan cepat. Begitu melihat obat nya bekerja, selin segera mendekati anjas dengan lingerie transparan, dan sudah tidak mengenakan pakaian dalam.

Anjas yang merasakan hasrat luar biasa, ditambah pemandangan yang memancing adrenalin. Membuat anjas langsung meraih selin. Dan anjas melakukan nya di bawah pengaruh obat per*ngsang. Sedangkan selin tersenyum penuh kemenangan.

" Lakukan lagi sayang." Ucap selin.

Anjas pun melakukan lagi. Entah sudah berapa kali selin terus meminta lagi dan lagi. Hingga anjas terlelap setelah selesai dengan ritual nya.

Cup

Selin mencium bibir anjas.

" Terima kasih ya. Kalau begini, rahasia aku dan kekasih ku, akan tetap aman." Gumam selin.

Selin lalu membersihkan diri, dia menatap tubuh nya yang dipenuhi tanda merah dari kekasih nya.

" Tanda ini akan ku jadi kan bukti, jika kau telah meniduri ku anjas." selin tersenyum smirk.

Lalu dia keluar kamar, saat mendengar suara anak kecil menangis.

" hiks hiks hiks. mami..."

Selin mendekati rini.

" Mama, siapa dia?" Tanya selin.

" Dia anak anjas dengan ayuna."

" Ih, lalu kenapa mama bawa dia kesini. Kata nya, mama tidak mau memiliki cucu dari wanita miskin seperti ayuna?"

" Mama terpaksa melakukan nya, karena kamu tidak juga memberi mama cucu." Ucap rini kesal.

" Mama sabar dong. Sebentar lagi mama juga akan punya cucu."

Rini menatap selin, lalu membuang pandangan ke arah lain.

" Ma, aku benar. Aku yakin sebentar lagi, aku akan hamil."

" Yakin mu tidak masuk akal. Kau bilang anjas tidak mau meniduri mu, lalu bagaimana kau bisa hamil." Hardik rini.

" Kata siapa mas anjas tidak mau meniduri ku. Lihat ini."

Selin membuka dada nya, dan terlihat jelas tanda merah disana.

" Ini, ini apa? Kau dan anjas...??

" Kami barusaja melakukan nya ma, jika mama tidak percaya. Mama bisa melihat mas anjas yang tertidur karena kelelahan. Kami bermain cukup lama tadi."

Rini tersenyum bahagia, lalu senyuman itu hilang.

" Tapi, mana mungkin bisa langsung hamil. Kan baru di tiduri sekali." Ucap rini.

" Ma, kata dokter aku ini sangat subur. Sekali tembak pasti langsung gol.,"

" Benarkah?" Mata rini berkaca kaca.

" Ma, selin udah jadi menantu mama selama 5 tahun. Jadi mana mungkin selin membohongi mama."

" Mama percaya pada mu, sayang. Kemari, peluk mama. Semoga kamu cepet hamil ya?" Ucap rini.

" Iya ma."

Selin memeluk rini. Rini tersenyum jahat.

Sekarang aku yang memegang kendali di keluarga ini. Kehamilan ini sungguh membawa keberuntungan untuk ku. Batin selin.

Rini melepas pelukan nya.

" Sudah, mama kembalikan saja dia pada ibu nya."

" Begitu ya?, tapi dia tampan seperti anjas waktu kecil."

" hiks hiks hiks. mami..."

" Mama, dia akan menangis sepanjang hari. Itu akan sangat berisik."

" Ya.. Ya kau benar."

Anjas mulai terbangun, dan melihat diri nya yang tanpa busana. Segara menuju kamar mandi, disana anjas mencoba mengingat apa yang terjadi.

" Tidak mungkin aku dan selin telah melakukan nya." gumam anjas.

Lalu anjas mendengar suara tangisan anak kecil.

" hiks hiks hiks. mami..., aku mau mami.."

" Seperti suara gibran."

Karena penasaran, anjas segera memakai pakaian nya, dan melihat keluar.

Saat anjas keluar, dia syok melihat gibran ada di rumah nya.

" Gibran, kenapa kamu ada disini?. Mama, kenapa dia ada disini?"

" Mama yang menbawa nya?"

" Mama membawa nya?, Bagaimana bisa?"

" Mudah. Mama menyewa beberapa pengawal. Agar bisa membawa nya dengan mudah."

" Astaga mama. Mama tau yang mama lakukan ini salah. Ini termasuk penculikan ma. Bagaimana, jika ayuna melaporkan mama ke polisi?"

" Si miskin itu, tidak akan punya cukup yang, untuk melaporkan mama pada polisi."

" Ma, mama tidak tau, ayuna..."

Belum selesai anjas bicara, dia mendengar suara gaduh di depan rumah nya.

Brak !!

Pintu di buka dengan paksa.

Dua Bodyguard berbadan kekar masuk ke dalam rumah, di ikuti oleh bagas dan ayuna. Anjas menutup muka nya dengan kedua tangan.

" Kembalikan gibran ku." Ketus ayuna.

" Mami..."

" Gibran.."

Ayuna segera memeluk, dan menggendong gibran.

" Wah wah wah. Tuan anjas, bukankah saya sudah memperingatkan anda untuk tidak lagi berbuah hal bodoh?"

" Ini bukan ulahku." Ucap anjas.

" Begitu ya?. Jadi ulah siapa? mama anda. Bagi saya itu sama saja perbuatan anda."

" Heh. Siapa kamu berani memaki maki anak saya." Hardik rini.

" Mama, diam." Ketus anjas.

" Kamu yang diam anjas."

Rini menatap tajam bagas, lalu mengalihkan pandangan kepada bagas.

" Datang membuat onar di rumah ku. Merusak pintu rumah ku. Dan siapa kau yang membela wanita miskin ini?. Oh jangan jangan dia telah menjual tubuh nya padamu, agar dia mendapat pembelaan mu. Iya??. Wanita pelacvr.!"

" Mama." Hardik anjas.

Perkataan rini membuat bagas tersulut emosi.

" Dengar nyonya rini yang terhormat. Jika anda ingin tau siapa saya, maka, akan saya beritahu. Saya adalah putra Bapak Dewangga adiwijaya nugroho. Bagaskara Mahendra Nugroho."

Pengakuan bagas sontak membuat rini terkejut. Dia ingat betul dengan dewangga. Dia adalah rekan bisnis mediang suami nya, gunawan. Dan karena jasa dewangga lah, perusahaan milik keluarga gunawan bisa bertahan sampai sekarang.

" Dan saya tegas kan. Wanita yang anda panggil pelacvr adalah calon istri saya. Dan saya peringatkan sekali lagi. Jika anda atau pun anak anda mendekati atau mencoba menganggu calon istri dan anak saya lagi. Saya tidak segan segan menarik semua investasi bapak dewangga pada perusahaan bapak gunawan."

Bagas mengandeng tangan ayuna, dan membawa nya keluar dari rumah anjas.

Anjas menatap kepergian ayuna dan gibran dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.

...----------------...

...----------------...

......................

...Jangan lupa...

...like...

...komen...

...vote...

...hadiah...

Terpopuler

Comments

Fa Rel

Fa Rel

rasain lu anjas laki.kok.lemah

2022-05-05

0

lihat semua
Episodes
1 Kesedihan Gibran
2 Gibran Bukan Anak Haram
3 Pergi Ke Mall
4 Tidak Sengaja Bertemu
5 Tawaran kerjasama
6 Jangan Sampai Dia Tahu
7 Rumah Sakit Part 1
8 Rumah Sakit Part 2
9 Sebuah Kebenaran
10 Perasaan Bagas
11 Usaha Bagas
12 Membuka Hati
13 Bertemu OrangTua Bagas
14 Keluarga Bagas
15 Janji Anjas
16 Kemarahan Ayuna
17 Jangan ambil gibranku
18 Kembalikan gibranku
19 Indahnya kebersamaan
20 Ayuna di lema
21 Siapa nina?
22 Ayuna Salah Paham
23 Kesempatan Anjas
24 Anjas VS Bagas
25 Menginap part 1
26 Menginap part 2
27 Menginap part 3
28 Penjelasan
29 Taman
30 Ada Apa dengan gibran?
31 Gibran kenapa?
32 Anjas Tau
33 Diagnosa
34 Berobat
35 Kekuatanku
36 Teman baru gibran
37 Hasil pemeriksaan Gibran
38 Apartemen dion
39 Pamit
40 Pulang
41 Me time berdua
42 Pertunangan
43 Curiga
44 Bagian dari keluarga
45 Usaha nina
46 Apartemen
47 Apartemen 2
48 Membujuk Gibran
49 Hadiah Gibran
50 Persiapan pernikahaan
51 Apa yang terjadi?
52 Pernikahan
53 Honeymoon
54 Masih di paris
55 Firasat
56 Khawatir
57 Jangan lagi,
58 Seperti Dejavu
59 Menunggu
60 Nomor asisten dokter obgyn
61 Mengintai
62 Saran
63 Sebuah kenyataan pahit
64 Menagih janji ayuna
65 Kebahagiaan kecil
66 Papi Baru?
67 Permainan
68 Teka teki
69 Kenyataan Menyakitkan
70 Bab Tidak Tahu Judul
71 Panik gak, panik gak?
72 Belum saatnya
73 Singapura
74 Haruskah aku berbahagia?
75 Tertangkap Basah
76 Sampai jumpa di pengadilan
77 Mencari Bayu
78 Apa ini?
79 Akhirnya
80 Permohonan maaf
81 Tidak mungkin
82 Ini pasti mimpi
83 Bangunkan Gibran
84 Terpuruk
85 Luka dan bahagia
86 Bersiap pulang
87 Dimana Ayuna?
88 Oh Tidak!!
89 Namanya Bela.
90 Pura-Pura
91 Duh, siapa ya?
92 Inikah yang dinamakan jodoh?
93 Catatan Gibran
94 Menata Hati
95 Part full Anjas
96 Anak Luknut
97 Ayuna dan Mama
98 Masih Ayuna dan Mama
99 Jangan Ada Valakor
100 Awas Serangga
101 Pasangan Untuk Anjas
102 Dasar Duda
103 Perasaan Anjas
104 Hari Bahagia
105 Anjas - Bella
106 Sepupu?
107 Tidak jadi pergi kan.
108 Senjata makan tuan?
109 Kamu adalah Jodohku
110 Part untuk Anjas-Bella
111 Menjadi Suami siaga
112 Welcome my Twins
113 Pesta Kejutan
114 Ups maaf. Sengaja.
115 Kembali ke Rumah
116 Rencana Bulan madu
117 Kunjungan Sisil
118 Tamu tak diundang
119 Berhati hati
120 Part Panjang 1 (Mencari Tahu Rencana Tara)
121 Part Panjang 2
122 Senjata Makan Tuan
123 Rumah Tara
124 Kedatangan Yudi
125 Yudi - Tara
126 Rencana Pesta
127 Pesta Untuk Gibran dan Kembar
128 Kesempatan untuk Tara
129 Part Tara
130 Terjebak
131 Kejutan yang gagal. Tara jera
132 Wanita Paling Bahagia
133 Wanita istimewa
134 Kemalangan Tara
135 Rencana konsultasi
136 Waktu berdua
137 Menikmati waktu berdua
138 Waktu berdua telah berakhir
139 Penyesalan
140 Penyesalan part 2
141 Bagas - Ayuna
142 Menuju akhir.
143 End
144 Promo novel baru !!!!
145 Tiga novel baru bulan September nih!!!
146 novel baru
147 Bab 1 promo novel
148 Season 2 is coming...
149 Destiny Of Love
150 Yang belum kepo...
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Kesedihan Gibran
2
Gibran Bukan Anak Haram
3
Pergi Ke Mall
4
Tidak Sengaja Bertemu
5
Tawaran kerjasama
6
Jangan Sampai Dia Tahu
7
Rumah Sakit Part 1
8
Rumah Sakit Part 2
9
Sebuah Kebenaran
10
Perasaan Bagas
11
Usaha Bagas
12
Membuka Hati
13
Bertemu OrangTua Bagas
14
Keluarga Bagas
15
Janji Anjas
16
Kemarahan Ayuna
17
Jangan ambil gibranku
18
Kembalikan gibranku
19
Indahnya kebersamaan
20
Ayuna di lema
21
Siapa nina?
22
Ayuna Salah Paham
23
Kesempatan Anjas
24
Anjas VS Bagas
25
Menginap part 1
26
Menginap part 2
27
Menginap part 3
28
Penjelasan
29
Taman
30
Ada Apa dengan gibran?
31
Gibran kenapa?
32
Anjas Tau
33
Diagnosa
34
Berobat
35
Kekuatanku
36
Teman baru gibran
37
Hasil pemeriksaan Gibran
38
Apartemen dion
39
Pamit
40
Pulang
41
Me time berdua
42
Pertunangan
43
Curiga
44
Bagian dari keluarga
45
Usaha nina
46
Apartemen
47
Apartemen 2
48
Membujuk Gibran
49
Hadiah Gibran
50
Persiapan pernikahaan
51
Apa yang terjadi?
52
Pernikahan
53
Honeymoon
54
Masih di paris
55
Firasat
56
Khawatir
57
Jangan lagi,
58
Seperti Dejavu
59
Menunggu
60
Nomor asisten dokter obgyn
61
Mengintai
62
Saran
63
Sebuah kenyataan pahit
64
Menagih janji ayuna
65
Kebahagiaan kecil
66
Papi Baru?
67
Permainan
68
Teka teki
69
Kenyataan Menyakitkan
70
Bab Tidak Tahu Judul
71
Panik gak, panik gak?
72
Belum saatnya
73
Singapura
74
Haruskah aku berbahagia?
75
Tertangkap Basah
76
Sampai jumpa di pengadilan
77
Mencari Bayu
78
Apa ini?
79
Akhirnya
80
Permohonan maaf
81
Tidak mungkin
82
Ini pasti mimpi
83
Bangunkan Gibran
84
Terpuruk
85
Luka dan bahagia
86
Bersiap pulang
87
Dimana Ayuna?
88
Oh Tidak!!
89
Namanya Bela.
90
Pura-Pura
91
Duh, siapa ya?
92
Inikah yang dinamakan jodoh?
93
Catatan Gibran
94
Menata Hati
95
Part full Anjas
96
Anak Luknut
97
Ayuna dan Mama
98
Masih Ayuna dan Mama
99
Jangan Ada Valakor
100
Awas Serangga
101
Pasangan Untuk Anjas
102
Dasar Duda
103
Perasaan Anjas
104
Hari Bahagia
105
Anjas - Bella
106
Sepupu?
107
Tidak jadi pergi kan.
108
Senjata makan tuan?
109
Kamu adalah Jodohku
110
Part untuk Anjas-Bella
111
Menjadi Suami siaga
112
Welcome my Twins
113
Pesta Kejutan
114
Ups maaf. Sengaja.
115
Kembali ke Rumah
116
Rencana Bulan madu
117
Kunjungan Sisil
118
Tamu tak diundang
119
Berhati hati
120
Part Panjang 1 (Mencari Tahu Rencana Tara)
121
Part Panjang 2
122
Senjata Makan Tuan
123
Rumah Tara
124
Kedatangan Yudi
125
Yudi - Tara
126
Rencana Pesta
127
Pesta Untuk Gibran dan Kembar
128
Kesempatan untuk Tara
129
Part Tara
130
Terjebak
131
Kejutan yang gagal. Tara jera
132
Wanita Paling Bahagia
133
Wanita istimewa
134
Kemalangan Tara
135
Rencana konsultasi
136
Waktu berdua
137
Menikmati waktu berdua
138
Waktu berdua telah berakhir
139
Penyesalan
140
Penyesalan part 2
141
Bagas - Ayuna
142
Menuju akhir.
143
End
144
Promo novel baru !!!!
145
Tiga novel baru bulan September nih!!!
146
novel baru
147
Bab 1 promo novel
148
Season 2 is coming...
149
Destiny Of Love
150
Yang belum kepo...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!