Tidak Sengaja Bertemu

" Ibu, ibu. Ayo cepat, gibran sudah tidak sabar untuk bermain." Pekik gibran sambil menarik tangan ayuna.

" Pelan pelan sayang.."

" Hore, bermain.."

Gibran yang sudah tidak sabar, melepas tangan ayuna, dan berlari ke area playzone.

" Gibran hati hati. Jangan sampai terjatuh.."

" Baik bu.."

Gibran berteriak sambil menoleh ke arah ayuna.

Brak !!

Gibran menabrak seseorang di hadapan nya.

" Gibran..."

Ayuna langsung berlari ke arah gibran.

" Gibran tidak apa apa?" Tanya ayuna.

" Tidak apa apa bu, maafkan gibran."

" Sudah ayo."

Ayuna membantu gibran berdiri, dan meminta maaf pada seseorang yang terlihat menelpon dan membelakangi mereka.

" Maafkan anak saya pak." Ucap ayuna.

" Iya, gibran tidak sengaja paman."

" Suara itu...." Gumam seseorang.

Dengan cepat seseorang itu berbalik badan..

" Ayuna..."

" Anjas????"

Ayuna terkejut. Bagaimana dia bisa bertemu dengan anjas di sini.

" Bu, siapa paman ini?, apa ibu mengenalnya.?" Tanya gibran.

Anjas menatap gibran. Mata nya sangat mirip dengan ayuna.

" Dia??" Tanya anjas.

" Bukan siapa siapa, ayo gibran. Kita pergi. Sekali lagi maafkan gibran yang tidak sengaja menabrak anda." Ucap ayuna.

Anjas menatap nanar kepergian ayuna.

" Ibu, siapa dia?, paman tadi siapa?. Apa ibu mengenalnya?" Tanya gibran sambil sesekali melihat ke belakang.

" Ibu... ibu tidak mengenalnya. Sudah ayo cepat kita bermain."

" Asik..."

" Apa ayuna sudah menikah lagi?" Gumam anjas.

Diam diam anjas mengikuti ayuna dan gibran ke playzone. Anjas terus mengawasi mereka berdua.

" Anak itu, mungkin kah dia putra ayuna?"

Lalu, lukman datang bersama gilang.

" Ayuna, kau disini?" Tanya lukman.

" Loh, mas lukman juga kesini?"

" Iya, gilang ingin sekali bermain disini. Jadi aku mengajak nya kemari. Kalau kau?"

" Itu, karena aku sudah janji akan membawa gibran ke sini jika aku sudah mempunyai cukup uang."

Ayuna tersenyum tipis ke arah lukman. Anjas merasa bahagia bisa melihat Senyuman ayuna. Senyuman yang sangat di rindukan anjas.

" Jika tau gibran akan ke sini. Kita kan bisa berangkat bersama." Ucap lukman.

" Saya tidak enak hati." Jawap ayuna.

" Tidak perlu begitu. Gilang dan gibran juga pasti akan senang jika kita pergi bersama."

" Ayah...."

Gibran langsung berlari ke arah lukman, dan memeluk nya.

" Ayah disini?, dimana kak gilang?"

" Lo, kalian belum bertemu?, Gilang sudah masuk ke sana sejak tadi."

" Benarkah?"

" Ya.."

" Kalau begitu, aku akan mencari nya. bye ayah, bye ibu."

Gibran melambaikan tangan kepada ayuna dan lukman.

" Bye..." Jawap kedua nya.

" Ayuna, ayo kita duduk disana sambil menunggu anak anak bermain." Tawar lukman.

" Tidak. Aku disini saja."

" Apa kau akan terus berdiri sampai gibran selesai bermain? Bagaimana jika gibran akan bermain selama 3 jam. Apa kau akan terus berdiri disana?"

" Hehe, tidak juga."

" Ya sudah, ayo kita duduk dan bersantai disana."

" Baiklah."

Akhirnya ayuna mengikuti langkah kaki lukman yang menuju sebuah kafe, yang menang ada, agar para orang tua tidak bosan menunggu anak nya bermain.

" Jadi, ayuna sudah menikah dan hidup bahagia. Syukurlah.." Lirih anjas.

" Sayang kau sedang apa?"

Selin, istri anjas menepuk bahunya.

" Selin, mengagetkan ku saja."

" Haha, lagian kamu ngapain kesini. Lagi lihatin apa sih?"

" Ah, emm. itu. Aku hanya melihat anak anak bermain. Suatu saat jika kita punya anak, akan ku bawa bermain disini."

Selin tersenyum kecut.

" Ayo kita pergi." Selin menarik tangan anjas.

" Hmm, baiklah. Ayo."

Sesekali anjas masih menoleh ke arah ayuna yang sedang berbicara sambil bercanda tawa bersama lukman.

" Ohya, kalau boleh tau. Mama gibran dimana?" Tanya ayuna dengan hati hati.

" Ada, dia selalu pergi ke luar kota untuk urusan bisnis keluarga nya. Diana adalah wanita pebisnis. Dia sangat suka bisnis. Karena itu. Aku yang menjaga gilang. Hanya sekali dalam beberapa bulan dia mau ikut pulang kesini bersama kami."

" Oh, aku belum pernah bertemu langsung dengam mbak diana. Pasti orang nya sangat baik. Hingga dia mempunyai putra seperti gilang, yang sangat murah hati." Puji ayuna.

" Ya. Walau diana sibuk dengan bisnisnya. Tapi dia selalu punya cara untuk membuat gilang bahagia. Dan mungkin juga diriku. Dia tau bagaimana cara menebus waktu bersama keluarga yang banyak terlewati."

" Contohnya..."

" Seperti saat waktu libur atau cuti. Dia benar benar memanfaatkan waktu bersama keluarga. Dia tidak sekalipun memegang gadget.

" Wow. Wanita idaman sekali."

" Haha, kau benar. Cantik, pebisnis yang hebat. Dan juga peduli pada keluarga."

" Beruntung sekali mas lukman memiliki nya."

" Iya, aku sangat beruntung. Mungkin diana yang tidak beruntung karena mendapat suami sepertiku, haha."

" Mas lukman bisa aja."

" Kalau kisah mu, bagaimana ?"

" Tidak mungkin mas lukman tidak tau kan."

" Ya aku tau, tapi ingin dengar langsung dari narasumber nya."

"Mas lukman seperti wartawan saja."

" Haha..., sudah ayo ceritakan tentangmu."

" Tidak ada yang menarik tentang hidupku, mas."

" Tidak apa apa. Ceritakan saja."

" Baiklah. Pernikahanku sangat bahagia, kami sepakat menunda kehamilan hingga 2 tahun lama nya. Tapi, mertua tidak setuju, jika penerus keluarga mereka lahir dari kalangan miskin sepertiku. Jadi mereka memutus paksa ikatan diantara kami. Aku di usir dari rumah dalam keadaan hamil."

" Apa mereka tidak tau jika kau hamil?, terutama suami mu?"

" Tidak ada yang tau, apalagi diriku. Jadilah aku merawat gibran seorang dirimu. Masih baik, ada bu sinta yang mau membantu dan menolongku. Beliau memberiku tempat bernaung saat aku tak tahu harus pergi kemana. Aku banyak berhutang budi pada beliau. Jika bukan karena beliau. Mungkin aku sudah jadi gelandangan sekarang."

Ayuna tersenyum. Mencoba menepis kesedihan nya.

" Lalu orangtua mu?"

" Aku tidak punya keluarga mas. Aku besar di panti asuhan. Dan sekarang panti itu sudah berubah tempat menjadi pabrik pembuat pupuk. Kabar yang sempat ku dapat. Panti asuhan tempat ku dulu telah di gusur. Dan aku tidak tau lagi bagaimana nasip mereka. Semoga mereka selalu baik baik saja."

" Jadi kau membesarkan gibran seorang diri?"

" Ya bisa di bilang begitu."

" Wanita hebat."

" Ah, tidak juga."

Saat mereka masih bertukar pengalaman hidup, seseorang memanggil ayuna.

" Ayuna..."

Ayuna mendongak, mencari asal suara yang memanggil nama nya.

" Sisil ?"

" Ayuna, kau ayuna kan?"

" Kau sisil kan?"

Sisil, teman masa kecil ayuna saat masih di panti asuhan.

" Ya, aku ayuna.."

" Dan aku sisil"

Mereka saling berpelukan.

" Aku sangat merindukanmu." Bisik sisil.

" Aku juga." Jawap ayuna.

" Bagaimana kabarmu?" Tanya sisil.

" Aku baik. Dan kau, wow lihat penampilanmu sekarang. Sangat elegan."

" Hehe, iya. Aku menikah dengan manajer perusahaan ternama di kota XXX"

" Lalu, kenapa kau ada di sini?" Tanya ayuna.

" Aku ikut suami ku, dia ada meeting besar di kota ini. Jadi aku pikir aku akan mengunjungi panti. Namun ternyata panti kita sudah tidak ada."

" Ya, kau benar."

" Eh. Siapa dia?. Dia suami mu?"

" Bukan. Dia adalah tetangga, yang kebetulan bertemu disini."

" Oh, lalu dimana suami mu?"

Ayuna tersenyum.

" Karena aku tidak punya ponsel, jadi mampirlah kerumah. Akan ku ceritakan nanti."

Ayuna menuliskan alamat melalui ponsel sisil.

" Baiklah. Aku akan datang."

" Terima kasih sisil."

" Sama sama.., aku harus pergi. Suami ku mungkin mencari cari ku sekarang."

" Bye, aku tunggu kedatangan mu."

" Aku pasti datang."

Mereka kembali berpelukan sebelum akhirnya berpisah.

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...Diusahakan update setiap hari......

........

...Jangan lupa like...

...komen...

...vote...

...hadiah...

Terpopuler

Comments

Parisya khaibar

Parisya khaibar

Kota,lokasi,tmpat dlm novel,sbutkan sja thor,ga enak bget bcanya,kta A,B,C atau kafe x,rmh sakit xx.jd krg selera bcanya thor.ykin deh,ga ad yg nuntut klo author tlis nama kota,cafe dll

2022-02-16

9

Kenzo Asfa

Kenzo Asfa

next

2022-02-02

1

lihat semua
Episodes
1 Kesedihan Gibran
2 Gibran Bukan Anak Haram
3 Pergi Ke Mall
4 Tidak Sengaja Bertemu
5 Tawaran kerjasama
6 Jangan Sampai Dia Tahu
7 Rumah Sakit Part 1
8 Rumah Sakit Part 2
9 Sebuah Kebenaran
10 Perasaan Bagas
11 Usaha Bagas
12 Membuka Hati
13 Bertemu OrangTua Bagas
14 Keluarga Bagas
15 Janji Anjas
16 Kemarahan Ayuna
17 Jangan ambil gibranku
18 Kembalikan gibranku
19 Indahnya kebersamaan
20 Ayuna di lema
21 Siapa nina?
22 Ayuna Salah Paham
23 Kesempatan Anjas
24 Anjas VS Bagas
25 Menginap part 1
26 Menginap part 2
27 Menginap part 3
28 Penjelasan
29 Taman
30 Ada Apa dengan gibran?
31 Gibran kenapa?
32 Anjas Tau
33 Diagnosa
34 Berobat
35 Kekuatanku
36 Teman baru gibran
37 Hasil pemeriksaan Gibran
38 Apartemen dion
39 Pamit
40 Pulang
41 Me time berdua
42 Pertunangan
43 Curiga
44 Bagian dari keluarga
45 Usaha nina
46 Apartemen
47 Apartemen 2
48 Membujuk Gibran
49 Hadiah Gibran
50 Persiapan pernikahaan
51 Apa yang terjadi?
52 Pernikahan
53 Honeymoon
54 Masih di paris
55 Firasat
56 Khawatir
57 Jangan lagi,
58 Seperti Dejavu
59 Menunggu
60 Nomor asisten dokter obgyn
61 Mengintai
62 Saran
63 Sebuah kenyataan pahit
64 Menagih janji ayuna
65 Kebahagiaan kecil
66 Papi Baru?
67 Permainan
68 Teka teki
69 Kenyataan Menyakitkan
70 Bab Tidak Tahu Judul
71 Panik gak, panik gak?
72 Belum saatnya
73 Singapura
74 Haruskah aku berbahagia?
75 Tertangkap Basah
76 Sampai jumpa di pengadilan
77 Mencari Bayu
78 Apa ini?
79 Akhirnya
80 Permohonan maaf
81 Tidak mungkin
82 Ini pasti mimpi
83 Bangunkan Gibran
84 Terpuruk
85 Luka dan bahagia
86 Bersiap pulang
87 Dimana Ayuna?
88 Oh Tidak!!
89 Namanya Bela.
90 Pura-Pura
91 Duh, siapa ya?
92 Inikah yang dinamakan jodoh?
93 Catatan Gibran
94 Menata Hati
95 Part full Anjas
96 Anak Luknut
97 Ayuna dan Mama
98 Masih Ayuna dan Mama
99 Jangan Ada Valakor
100 Awas Serangga
101 Pasangan Untuk Anjas
102 Dasar Duda
103 Perasaan Anjas
104 Hari Bahagia
105 Anjas - Bella
106 Sepupu?
107 Tidak jadi pergi kan.
108 Senjata makan tuan?
109 Kamu adalah Jodohku
110 Part untuk Anjas-Bella
111 Menjadi Suami siaga
112 Welcome my Twins
113 Pesta Kejutan
114 Ups maaf. Sengaja.
115 Kembali ke Rumah
116 Rencana Bulan madu
117 Kunjungan Sisil
118 Tamu tak diundang
119 Berhati hati
120 Part Panjang 1 (Mencari Tahu Rencana Tara)
121 Part Panjang 2
122 Senjata Makan Tuan
123 Rumah Tara
124 Kedatangan Yudi
125 Yudi - Tara
126 Rencana Pesta
127 Pesta Untuk Gibran dan Kembar
128 Kesempatan untuk Tara
129 Part Tara
130 Terjebak
131 Kejutan yang gagal. Tara jera
132 Wanita Paling Bahagia
133 Wanita istimewa
134 Kemalangan Tara
135 Rencana konsultasi
136 Waktu berdua
137 Menikmati waktu berdua
138 Waktu berdua telah berakhir
139 Penyesalan
140 Penyesalan part 2
141 Bagas - Ayuna
142 Menuju akhir.
143 End
144 Promo novel baru !!!!
145 Tiga novel baru bulan September nih!!!
146 novel baru
147 Bab 1 promo novel
148 Season 2 is coming...
149 Destiny Of Love
150 Yang belum kepo...
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Kesedihan Gibran
2
Gibran Bukan Anak Haram
3
Pergi Ke Mall
4
Tidak Sengaja Bertemu
5
Tawaran kerjasama
6
Jangan Sampai Dia Tahu
7
Rumah Sakit Part 1
8
Rumah Sakit Part 2
9
Sebuah Kebenaran
10
Perasaan Bagas
11
Usaha Bagas
12
Membuka Hati
13
Bertemu OrangTua Bagas
14
Keluarga Bagas
15
Janji Anjas
16
Kemarahan Ayuna
17
Jangan ambil gibranku
18
Kembalikan gibranku
19
Indahnya kebersamaan
20
Ayuna di lema
21
Siapa nina?
22
Ayuna Salah Paham
23
Kesempatan Anjas
24
Anjas VS Bagas
25
Menginap part 1
26
Menginap part 2
27
Menginap part 3
28
Penjelasan
29
Taman
30
Ada Apa dengan gibran?
31
Gibran kenapa?
32
Anjas Tau
33
Diagnosa
34
Berobat
35
Kekuatanku
36
Teman baru gibran
37
Hasil pemeriksaan Gibran
38
Apartemen dion
39
Pamit
40
Pulang
41
Me time berdua
42
Pertunangan
43
Curiga
44
Bagian dari keluarga
45
Usaha nina
46
Apartemen
47
Apartemen 2
48
Membujuk Gibran
49
Hadiah Gibran
50
Persiapan pernikahaan
51
Apa yang terjadi?
52
Pernikahan
53
Honeymoon
54
Masih di paris
55
Firasat
56
Khawatir
57
Jangan lagi,
58
Seperti Dejavu
59
Menunggu
60
Nomor asisten dokter obgyn
61
Mengintai
62
Saran
63
Sebuah kenyataan pahit
64
Menagih janji ayuna
65
Kebahagiaan kecil
66
Papi Baru?
67
Permainan
68
Teka teki
69
Kenyataan Menyakitkan
70
Bab Tidak Tahu Judul
71
Panik gak, panik gak?
72
Belum saatnya
73
Singapura
74
Haruskah aku berbahagia?
75
Tertangkap Basah
76
Sampai jumpa di pengadilan
77
Mencari Bayu
78
Apa ini?
79
Akhirnya
80
Permohonan maaf
81
Tidak mungkin
82
Ini pasti mimpi
83
Bangunkan Gibran
84
Terpuruk
85
Luka dan bahagia
86
Bersiap pulang
87
Dimana Ayuna?
88
Oh Tidak!!
89
Namanya Bela.
90
Pura-Pura
91
Duh, siapa ya?
92
Inikah yang dinamakan jodoh?
93
Catatan Gibran
94
Menata Hati
95
Part full Anjas
96
Anak Luknut
97
Ayuna dan Mama
98
Masih Ayuna dan Mama
99
Jangan Ada Valakor
100
Awas Serangga
101
Pasangan Untuk Anjas
102
Dasar Duda
103
Perasaan Anjas
104
Hari Bahagia
105
Anjas - Bella
106
Sepupu?
107
Tidak jadi pergi kan.
108
Senjata makan tuan?
109
Kamu adalah Jodohku
110
Part untuk Anjas-Bella
111
Menjadi Suami siaga
112
Welcome my Twins
113
Pesta Kejutan
114
Ups maaf. Sengaja.
115
Kembali ke Rumah
116
Rencana Bulan madu
117
Kunjungan Sisil
118
Tamu tak diundang
119
Berhati hati
120
Part Panjang 1 (Mencari Tahu Rencana Tara)
121
Part Panjang 2
122
Senjata Makan Tuan
123
Rumah Tara
124
Kedatangan Yudi
125
Yudi - Tara
126
Rencana Pesta
127
Pesta Untuk Gibran dan Kembar
128
Kesempatan untuk Tara
129
Part Tara
130
Terjebak
131
Kejutan yang gagal. Tara jera
132
Wanita Paling Bahagia
133
Wanita istimewa
134
Kemalangan Tara
135
Rencana konsultasi
136
Waktu berdua
137
Menikmati waktu berdua
138
Waktu berdua telah berakhir
139
Penyesalan
140
Penyesalan part 2
141
Bagas - Ayuna
142
Menuju akhir.
143
End
144
Promo novel baru !!!!
145
Tiga novel baru bulan September nih!!!
146
novel baru
147
Bab 1 promo novel
148
Season 2 is coming...
149
Destiny Of Love
150
Yang belum kepo...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!