Jangan ambil gibranku

" Dia sudah pergi. Tenanglah."

Bagas mengelus lembut rambut ayuna.

" Sekarang ayo kita pulang."

Gibran berlari memeluk ayuna.

" Sayang, gibran tidak boleh lagi pergi tanpa ijin dari mami. Lihat, bagaimana khawatirnya mami saat tau gibran tidak ada." Ucap bagas.

"Maafkan gibran papi, paman anjas bilang dia sudah minta ijin mami. Karena itu gibran mau." Ucap gibran menunduk.

Ayuna berjongkok. Menyetarakan tinggi nya dengan tinggi gibran.

" Lain kali gibran tidak boleh keluar sebelum mami sendiri yang berkata 'ya' pada gibran. Mengerti?!" Ucap ayuna

" Mengerti mam. Maafkan gibran."

" Untuk kali ini mami maafkan. Jangakn membuat mami khawatir lagi ya sayang."

Ayuna memeluk gibran.

...----------------...

Di rumah anjas..

" Anjas, kamu itu dari mana aja sih?!" Ketus rini.

" Anjas ada urusan penting."

" Anjas!!. Mama tidak mau tau. Kamu harus membuat selin hamil dalam satu bulan. Keluarga ini butuh penerus anjas. Kamu harus tau itu." Hardik rini.

" Ma, tapi anjas tidak mencintai selin."

" Pokok nya mama tidak mau tahu. Kau harus memberi mama cucu."

" Mama sudah memiliki nya ma."

" Siapa?, mana?"

" Anak ku dengan ayuna."

" Cih. Mama tidak sudi mempunya cucu dari wanita itu."

" Ma. Tapi dia tetap anak anjas ma. Darah anjas juga mengalir dalam darah nya."

Rini terdiam. Anjas menghampiri rini.

" Wanita yang mama benci sudah memberi cucu untuk mama. Dia sudah besar ma. Nama nya gibran."

" Dimana dia? Mama ingin melihat nya."

" Anjas tidak tahu rumah nya. Anjas hanya tau, jika ayuna memiliki sebuah toko roti bernama AYSI cake & cookies di Mall Citra Lantai 5."

Rini meninggalkan anjas tanpa berkata apapun.

Anjas masuk ke dalam kamar. Disana dia tidak menemukan selin.

" Kemana wanita itu?" Gumam anjas.

Anjas memutuskan untuk mandi dan beristirahat.

Sedangkan selin berada di apartemen seorang pria.

" Aku hamil. Beri aku uang untuk mengugurkan nya." Ucap selin

" Jangan. Aku akan menikahi mu. Sudah waktu nya mereka tau tentang kita."

" Tapi aku adalah istri anjas. Aku harus hamil anak anjas. Bagaimana aku bisa hamil jika dia tidak pernah mau tidur denganku. Untung saja, aku kenal dengan mu. Jadi aku mendapatkan kepuasan yang tidak dapat di berikan anjas." Ucap selin.

" Jadi kau memilih kehilangan ku?"

" Aku juga tidak bisa kehilangan mu. Aku harus bagaimana?" Selin memeluk kekasih nya.

" Kau campurkan saja obat per*ngsang pada minuman anjas. Lalu kau hilang jika di dalam perut mu ini adalah anak anjas. Dengan begitu, kau akan tetap menjadi istri anjas. Dan tetap menjadi kekasihku."

" Ide bagus. Kenapa aku tidak memikirkan nya sejak dulu?"

Selin segera membeli obat dengan di antar kekasih nya. Setelah itu, selin memilih untuk pulang ke rumah. Dia tau, anjas pasti sudah kembali.

Saat selin masuk ke dalam kamar. Dia melihat anjas sudah tidur dengan sangat pulas. Jadi selin menyimpan kembali obat itu di tempat yang aman.

...

Esok hari nya...

" Jangan khawatir. Aku sudah menempatkan satu pengawal yang menyamar sebagai tukang kebun sekolah, untuk mengawasi gibran." Ucap bagas, saat mereka barusaja sampai di sekolah.

Ayuna menatap gibran. Seakan berat untuk melepaskan nya.

" Percaya lah. Kejadian kemaren tidak akan terulang lagi." Ucap bagas.

Dengan berat hati, ayuna membuka kan pintu, dan membiarkan gibran masuk ke dalam kelas.

" Kau baik baik saja?" Tanya bagas.

" Ya, aku hanya.. aku.."

" Sttt, aku janji. Kejadian kemaren tidak akan terulang lagi." Ucap bagas sambil mengusap lembut pipi ayuna.

" Terima kasih bagas."

" Sama sama. Kita berangkat sekarang?"

" Ya.."

Mereka pun berangkat menuju toko. Dan seperti biasa. Pelanggan ayuna dan sisil bertambah setiap hari nya.

" Ayuna, aku pulang dulu gak papa ya, ada urusan sebentar." Ucap sisil.

" Mau kemana?"

" Mau ke dokter obgyn." Bisik sisil.

" Kau hamil?"

" Sttt. Jangan keras keras. Nanti ada yang dengar."

Sisil membungkam mulut ayuna.

" Memang siapa yang mau dengar?. Kita kan cuma berdua?" Pekik ayuna.

" Eh iya. Kau benar. Hehe, ya udah teriak lagi aja sana."

" Males ah. Buang buang suara. Eh, tapi bener? kamu hamil."

" Iya.., jadi andi mengajak ku memeriksakan kehamilan ku, siang ini."

" Oke. Semoga bayi nya kembar. Biar gibran langsung punya temen dua. hehe." Kekeh ayuna.

" Satu aja udah cukup. Kamu tau kan 3 tahun aku menantikan hari ini. Hari dimana aku resmi di nyatakan amin." Ucap sisil menatap ayuna sendu.

" Ah,.jangan menangis. Nanti aku ikut menangis." Ayuna memeluk sisil.

" Aku pergi ya." Pamit sisil.

" Hati hati."

Drttt drttt drttt...

Ponsel ayuna berdering, panggilan dari bagas.

" Iya bagas."

" Ck sekali kali panggil sayang kek papi kek apa gitu. Masak tiap hari panggilan nya bagas mulu."

Suara bagas terdengar sewot.

" Haha, iya iya. Ada apa sayang."

" Nah gitu dong. Jadi gini. Aku ada meeting mendadak. Jadi aku tidak bisa menemani gibran sampai ke toko mu. Tapi, aku barusaja memastikan dia masuk lift dan sekarang dia menuju ke lantai 5." Ucap bagas.

" Baik. Aku akan menunggu nya di depan lift."

" Ya sudah, aku tutup ya.."

" Iya.."

" I love you." Ucap bagas.

" Hehehe.."

" Kok ketawa?"

" Gak papa. Ya udah gih sana. Katanya mo meeting. Aku mau menunggu gibran. didepan lift nih."

" Oke."

Tut.

Panggilan berakhir.

Saat Ayuna hendak berjalan menuju lift, untuk menunggu gibran. Ayuna melihat seorang wanita yang begitu ia kenal.

" Mama rini?. Mau apa dia kesini?" Gumam ayuna.

Rini terlihat melihat lihat ke etalase kue milik ayuna.

" Ada yang bisa saya bantu bu. Ibu cari apa?" Ucap ayuna seperti biasa, saat dia melayani para pembeli.

" Jadi si miskin sekarang punya toko kue." Rini tersenyum mengejek.

" Iya bu. Ini milik ayuna dan sisil."

" Oh. Patungan. Panjas saja bisa menyewa di mall sebesar ini. Jika sendiri dari mana uang. Ya kan."

Ayuna menghela nafas. Sifat mantan ibu mertua nya ini masih belum berubah.

" Kue nya enak?, dijamin bersih gak nih?. Atau jangan jangan gak steril lagi?" Ucap rini.

" Buk. Jika ibu kesini hanya untuk menghina ayuna. Lebih baik ibu pergi." Ucap ayuna geram.

" Wah waah wah. Si miskin jadi berani sekarang ya?"

" Jika ibu ingin membeli Kue silahkan, tapi...."

" Jangan pede dulu. Aku kesini ingin bertemu anak nya anjas."

Deg !!!

Ayuna terkejut.

" Dimana dia?"

" Siapa bu?"

" Kamu tuli ya. Aku tanya dimana anak anjas?"

Tak lama kemudian, gibran datang dan langsung berlari menuju ayuna.

" Mami..."

Gibran memeluk ayuna.

" Jadi ini anak anjas. Hem, tampan juga. Mirip seperti anjas waktu masih se usia nya."

Tanpa bicara lagi, rini langsung menarik tangan gibran.

" Lo, buk. Gibran mau dibawa kemana?" Tanya ayuna.

" Aku akan membawa nya ke rumah. Memang kenapa? dia anak anjas kan?"

" Dia anak ayuna buk. Bukan anak anjas."

" Ini anak anjas. Anjas sudah menunjukan pada ku, hasil tes DNA nya. Jadi mulai sekarang. Dia akan tinggal bersama ku dan anjas."

" Loh Tidak bisa dong. Ibu jangan seenak nya saja membawa gibran."

Rini tidak mendengarkan ucapan ayuna. Dia terus membawa gibran secara paksa.

Gibran meronta ronta.

" Mami .... Mami..."

" Ibu, jangan ambil anak ku.."

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...Jangan lupa...

...like...

...komen...

...vote...

...hadiah...

Terpopuler

Comments

Icha Luxent

Icha Luxent

hemmm 💪💪💪

2022-02-13

1

lihat semua
Episodes
1 Kesedihan Gibran
2 Gibran Bukan Anak Haram
3 Pergi Ke Mall
4 Tidak Sengaja Bertemu
5 Tawaran kerjasama
6 Jangan Sampai Dia Tahu
7 Rumah Sakit Part 1
8 Rumah Sakit Part 2
9 Sebuah Kebenaran
10 Perasaan Bagas
11 Usaha Bagas
12 Membuka Hati
13 Bertemu OrangTua Bagas
14 Keluarga Bagas
15 Janji Anjas
16 Kemarahan Ayuna
17 Jangan ambil gibranku
18 Kembalikan gibranku
19 Indahnya kebersamaan
20 Ayuna di lema
21 Siapa nina?
22 Ayuna Salah Paham
23 Kesempatan Anjas
24 Anjas VS Bagas
25 Menginap part 1
26 Menginap part 2
27 Menginap part 3
28 Penjelasan
29 Taman
30 Ada Apa dengan gibran?
31 Gibran kenapa?
32 Anjas Tau
33 Diagnosa
34 Berobat
35 Kekuatanku
36 Teman baru gibran
37 Hasil pemeriksaan Gibran
38 Apartemen dion
39 Pamit
40 Pulang
41 Me time berdua
42 Pertunangan
43 Curiga
44 Bagian dari keluarga
45 Usaha nina
46 Apartemen
47 Apartemen 2
48 Membujuk Gibran
49 Hadiah Gibran
50 Persiapan pernikahaan
51 Apa yang terjadi?
52 Pernikahan
53 Honeymoon
54 Masih di paris
55 Firasat
56 Khawatir
57 Jangan lagi,
58 Seperti Dejavu
59 Menunggu
60 Nomor asisten dokter obgyn
61 Mengintai
62 Saran
63 Sebuah kenyataan pahit
64 Menagih janji ayuna
65 Kebahagiaan kecil
66 Papi Baru?
67 Permainan
68 Teka teki
69 Kenyataan Menyakitkan
70 Bab Tidak Tahu Judul
71 Panik gak, panik gak?
72 Belum saatnya
73 Singapura
74 Haruskah aku berbahagia?
75 Tertangkap Basah
76 Sampai jumpa di pengadilan
77 Mencari Bayu
78 Apa ini?
79 Akhirnya
80 Permohonan maaf
81 Tidak mungkin
82 Ini pasti mimpi
83 Bangunkan Gibran
84 Terpuruk
85 Luka dan bahagia
86 Bersiap pulang
87 Dimana Ayuna?
88 Oh Tidak!!
89 Namanya Bela.
90 Pura-Pura
91 Duh, siapa ya?
92 Inikah yang dinamakan jodoh?
93 Catatan Gibran
94 Menata Hati
95 Part full Anjas
96 Anak Luknut
97 Ayuna dan Mama
98 Masih Ayuna dan Mama
99 Jangan Ada Valakor
100 Awas Serangga
101 Pasangan Untuk Anjas
102 Dasar Duda
103 Perasaan Anjas
104 Hari Bahagia
105 Anjas - Bella
106 Sepupu?
107 Tidak jadi pergi kan.
108 Senjata makan tuan?
109 Kamu adalah Jodohku
110 Part untuk Anjas-Bella
111 Menjadi Suami siaga
112 Welcome my Twins
113 Pesta Kejutan
114 Ups maaf. Sengaja.
115 Kembali ke Rumah
116 Rencana Bulan madu
117 Kunjungan Sisil
118 Tamu tak diundang
119 Berhati hati
120 Part Panjang 1 (Mencari Tahu Rencana Tara)
121 Part Panjang 2
122 Senjata Makan Tuan
123 Rumah Tara
124 Kedatangan Yudi
125 Yudi - Tara
126 Rencana Pesta
127 Pesta Untuk Gibran dan Kembar
128 Kesempatan untuk Tara
129 Part Tara
130 Terjebak
131 Kejutan yang gagal. Tara jera
132 Wanita Paling Bahagia
133 Wanita istimewa
134 Kemalangan Tara
135 Rencana konsultasi
136 Waktu berdua
137 Menikmati waktu berdua
138 Waktu berdua telah berakhir
139 Penyesalan
140 Penyesalan part 2
141 Bagas - Ayuna
142 Menuju akhir.
143 End
144 Promo novel baru !!!!
145 Tiga novel baru bulan September nih!!!
146 novel baru
147 Bab 1 promo novel
148 Season 2 is coming...
149 Destiny Of Love
150 Yang belum kepo...
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Kesedihan Gibran
2
Gibran Bukan Anak Haram
3
Pergi Ke Mall
4
Tidak Sengaja Bertemu
5
Tawaran kerjasama
6
Jangan Sampai Dia Tahu
7
Rumah Sakit Part 1
8
Rumah Sakit Part 2
9
Sebuah Kebenaran
10
Perasaan Bagas
11
Usaha Bagas
12
Membuka Hati
13
Bertemu OrangTua Bagas
14
Keluarga Bagas
15
Janji Anjas
16
Kemarahan Ayuna
17
Jangan ambil gibranku
18
Kembalikan gibranku
19
Indahnya kebersamaan
20
Ayuna di lema
21
Siapa nina?
22
Ayuna Salah Paham
23
Kesempatan Anjas
24
Anjas VS Bagas
25
Menginap part 1
26
Menginap part 2
27
Menginap part 3
28
Penjelasan
29
Taman
30
Ada Apa dengan gibran?
31
Gibran kenapa?
32
Anjas Tau
33
Diagnosa
34
Berobat
35
Kekuatanku
36
Teman baru gibran
37
Hasil pemeriksaan Gibran
38
Apartemen dion
39
Pamit
40
Pulang
41
Me time berdua
42
Pertunangan
43
Curiga
44
Bagian dari keluarga
45
Usaha nina
46
Apartemen
47
Apartemen 2
48
Membujuk Gibran
49
Hadiah Gibran
50
Persiapan pernikahaan
51
Apa yang terjadi?
52
Pernikahan
53
Honeymoon
54
Masih di paris
55
Firasat
56
Khawatir
57
Jangan lagi,
58
Seperti Dejavu
59
Menunggu
60
Nomor asisten dokter obgyn
61
Mengintai
62
Saran
63
Sebuah kenyataan pahit
64
Menagih janji ayuna
65
Kebahagiaan kecil
66
Papi Baru?
67
Permainan
68
Teka teki
69
Kenyataan Menyakitkan
70
Bab Tidak Tahu Judul
71
Panik gak, panik gak?
72
Belum saatnya
73
Singapura
74
Haruskah aku berbahagia?
75
Tertangkap Basah
76
Sampai jumpa di pengadilan
77
Mencari Bayu
78
Apa ini?
79
Akhirnya
80
Permohonan maaf
81
Tidak mungkin
82
Ini pasti mimpi
83
Bangunkan Gibran
84
Terpuruk
85
Luka dan bahagia
86
Bersiap pulang
87
Dimana Ayuna?
88
Oh Tidak!!
89
Namanya Bela.
90
Pura-Pura
91
Duh, siapa ya?
92
Inikah yang dinamakan jodoh?
93
Catatan Gibran
94
Menata Hati
95
Part full Anjas
96
Anak Luknut
97
Ayuna dan Mama
98
Masih Ayuna dan Mama
99
Jangan Ada Valakor
100
Awas Serangga
101
Pasangan Untuk Anjas
102
Dasar Duda
103
Perasaan Anjas
104
Hari Bahagia
105
Anjas - Bella
106
Sepupu?
107
Tidak jadi pergi kan.
108
Senjata makan tuan?
109
Kamu adalah Jodohku
110
Part untuk Anjas-Bella
111
Menjadi Suami siaga
112
Welcome my Twins
113
Pesta Kejutan
114
Ups maaf. Sengaja.
115
Kembali ke Rumah
116
Rencana Bulan madu
117
Kunjungan Sisil
118
Tamu tak diundang
119
Berhati hati
120
Part Panjang 1 (Mencari Tahu Rencana Tara)
121
Part Panjang 2
122
Senjata Makan Tuan
123
Rumah Tara
124
Kedatangan Yudi
125
Yudi - Tara
126
Rencana Pesta
127
Pesta Untuk Gibran dan Kembar
128
Kesempatan untuk Tara
129
Part Tara
130
Terjebak
131
Kejutan yang gagal. Tara jera
132
Wanita Paling Bahagia
133
Wanita istimewa
134
Kemalangan Tara
135
Rencana konsultasi
136
Waktu berdua
137
Menikmati waktu berdua
138
Waktu berdua telah berakhir
139
Penyesalan
140
Penyesalan part 2
141
Bagas - Ayuna
142
Menuju akhir.
143
End
144
Promo novel baru !!!!
145
Tiga novel baru bulan September nih!!!
146
novel baru
147
Bab 1 promo novel
148
Season 2 is coming...
149
Destiny Of Love
150
Yang belum kepo...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!