" Ayuna besok aku akan membawa mama dan papa ke rumahmu." Ucap bagas saat mereka sedang sarapan.
" Untuk apa?"
" Melamar Mu.."
Bruusssss...
Ayuna menyemburkan air yang baru saja dia minum ke muka bagas.
" Hahaha.." Gibran tertawa melihat itu.
" Maaf maaf, aku sengaja." Ucap ayuna sambil mengelap wajah Bagas dengan tisu.
" Apa?, sengaja?"
" Maksudku tidak sengaja. Lagian kamu sih, bikin aku terkejut aja." Ketus ayuna.
" Terkejut apa?. Aku kan hanya bilang jika besok aku akan membawa mama dan papa ku kemari."
" Secepat itu?"
" Ya. Memang nya kamu mau malam ini ku bawa mereka kesini?" Tanya bagas.
" Yah, jangan dong.." Ucap ayuna.
" Kenapa?"
" Aku baru saja membuka hati untuk mu, dan kau langsung ingin melamar ku?" Ucap ayuna.
" Iya lah, mau nunggu kapan?. Kalau terlalu lama, nanti kau di ambil orang."
" Tapi tidak secepat itu juga. Aku bahkan belum mengenal orang tua mu. Begitu juga sebalik nya. Iya kalau orang tua mu menyukai aku. Kalau tidak, bagaimana?"
" Ya kau benar." Ucap bagas.
" Nah itu kau tau."
Ayuna lega, karena dia bisa membujuk bagas agar tidak membawa ke dua orang tua nya datang melamar diri nya.
Setelah selesai sarapan, mereka akhirnya berangkat mengantar gibran ke sekolah.
" Loh, ini bukan jalan menuju toko, kan?" Ucap ayuna, saat mereka melintasi jalanan yang berbeda dari biasa nya.
" Memang bukan.." Jawap bagas santai, sambil terus fokus menatap jalan raya.
" Lalu, kita mau kemana?"
" Kerumah ku."
" Apa?. Kau pasti bercanda." Ayuna syok.
,
" Aku serius, bukankah kau bilang tidak ingin terlalu cepat di lamar, karena takut orang tua ku tidak setuju pada mu kan, jadi aku membawa mu saja menemui mereka."
" Tapi, tidak mungkin kan aku berpakaian seperti ini. Yang benar saja deh."
" Tidak apa apa, natural lebih baik."
" Tapi, tidak sopan lo berpakaian seperti ini."
Ayuna terus mencari alasan agar tidak bertemu dengan keluarga bagas. Bagaimana pun juga, ayuna masih trauma dengan yang nama nya calon mertua.
" Mama dan papa ku, bukan tipe yang menilai dari penampilan nya."
" Sudah jangan tapi tapi, kau cukup tersenyum saja saat bertemu mereka. Aku yakin senyuman mu saja sudah bisa memikat hati mereka."
Daniel lalu membelokan mobil nya, masuk sebuah gerbang. Dan betapa terkejut nya ayuna, saat melihat rumah mewah milih bagas. Ah, tidak tidak bukan rumah. Tapi istana. Rumah nya sangat besar mewah.
Terdapat taman, dan air mancur menghiasi sepanjang jalan menuju istana itu, di tengah tengah terdapat kolam air mancur. Ayuna tidak henti henti nya memandang kagum pemandangan yang ada di hadapan nya.
Lalu, sampai lah mereka di depan istana milim keluarga bagas.
Ayuna mendongak melihat bangunan yang menjulang tinggi, kokoh dan indah.
" Ini rumah mu?" Tanya ayuna.
" Bukan, rumah keluargaku."
" Sama saja kan ini rumah mu."
" Bukan, rumah mama dan papa."
" Ya tetap aja rumah mu juga."
" Tapi aku tidak tinggal disini."
" Kenapa?" Ayuna menatap bagas.
" Aku tidak suka. Terlalu mewah. Aku lebih suka tinggal di tempat biasa biasa saja. Seperti rumah mu, atau apartemen."
" Jika kau tidak tinggal disini, lalu, kau tinggal dimana?"
" Apartemen." Jawap bagas santai.
" Wow."
" Sudah, ayo turun."
Ayuna menggeleng.
" Kenapa?" Tanya bagas.
" Takut."
" Haha, memangnya mama dan papa akan memakan mu, sampai kau takut."
" Ya, siapa tau mereka adalah kanibal dalam film zombie.. hieeee hiee..."
Ayuna memperagakan bagaimana seorang zombie ingin memangsa manusia.
" Haha, gak usah drama deh. Ayo turun" Ajak bagas
" Tidak mau."
" Turun, atau kau mau aku cium."
Ceklek....
Ayuna langsung membuka pintu dan turun dari mobil. Bagas terkekeh melihat tingkah lalu ayuna.
" Dia bilang takut turun, tapi dia lebih takut pada ciuman ku. Apa ciumanku juga termasuk kanibal??"
Bagas bicara sendiri sambil menatap diri nya pada cermin.
Lalu, bagas turun dan mengandeng tangan ayuna.
" Ayo.."
" Tapi, aku takut."
"Ayo."
Bagas menyeret ayuna. Ayuna pasrah, dia berjalan bersama bagas dengan perasaan tidak menentu. Di bayangan ayuna sudah tercipta hal buruh yang akan terjadi. Yang akan membuat nya menangis selama seabad penuh.
Ceklek...
Seorang wanita remaja cantik, dengan rambut bergelombang nya, membuka pintu. Dia memakai tas selempang, seperti nya dia akan pergi.
Wanita tadi terkejut, saat melihat bagas pulang dengan mengandeng tangan seorang wanita. Yaitu ayuna.
" Ohmygod..."
Sangking terkejut nya, wanita itu mundur satu langkah sambil menutup mulut nya.
Ayuna tersenyum masam
" Kita pulang saja yuk, aku merinding." bisik ayuna.
" Tenang saja." Jawap bagas sambil terus memegang tangan ayuna.
Kembali ke wanita tadi, yang masih syok melihat bagas pulang membawa seorang wanita cantik.
Wanita tadi berbalik arah. Lalu bagas melepas tangan nya, dan menutupi kedua telinga nya. Ayuna heran melihat bagas.
" Kenapa kau menutup telinga mu?" Tanya ayuna.
" Lakukan saja. Jika kau tidak ingin telinga ku meronta ronta ingin lari."
" Memang telinga punya kaki..."
" Sudah lakukan saja, sebelumm....."
Belum sempat bagas meneruskan kata kata nya, wanita yang ternyata adik ke dua bagas itupun berteriak dengan suara lantang dan nyaring.., cukup untuk memecahkan sebuah vas bunga ukuran tipis.
" MAMA..... PAPAA..... LIHAT. KAK BAGAS MEMBAWA HADIAH UNTUK KITA. YUHU.... EPRYBADY WAKE UP.... AYO KESINI DAN LIHAT SIAPA YANG PULANG BERSAMA KAK BAGAS...."
Wiw wiw wiw wiw..
(Suara alarm mobil)
Lalu hening.
" MAMA... OOH MAMA.... PAPA.. YUHUUU PAPA.... SISTER... YUHU.. CEPAT KELUAR..."
Wanita tadi berteriak, lalu, seorang wanita paruh baya turun dari tangga sambil mengomel.
" Mesya kamu ini apa apa sih, teriak teriak. Telinga mama bisa rusak nih.. Kamu it..." Ucapan nya terhenti saat melihat bagas pulang bersama ayuna.
" Ya tuhan.."
" PAPA CEPAT TURUN PA. ADA PERAMPOK.."
Bagas dan ayuna saling memandang.
" Apa? perampok. Mana mana? biar papa tembak kepala nya." Seorang pria turun membawa senjata api.
" Mana perampok nya ma?" Tanya pria tadi pada istri nya.
Sang istri lalu menunjuk ke arah bagas dan ayuna.
" Ya tuhan, bagas?"
Pria dan istri nya tadi menghampiri bagas dan ayuna. Ayuna terlihat gemetar, bagas memegang erat tangan ayuna.
" Ada apa sih ribut ribut. Hoam..."
Dua wanita dengan muka sama persis barusaja turun sambil mengucek-ucek mata nya, dan menguap.
" Kak bagas?" Ucap gadis satu
" Bersama wanita?" Ucap gadis yang satu lagi.
Mereka langsung lari menerobos kedua orang tua nya yang berjalan mendekati bagas.
" Ini wanita kan?"
" Asli kan?"
" Cantik.."
" Wanita tulen kan?"
Dua gadis tadi mengangkat tangan ayuna. Lalu memegang pipi nya. Membolak balik kan ayuna. Serta melihat penampilan ayuna dari bawah sampai atas.
Lalu dua gadia tadi kembali ke orang tua nya. Mereka berlima membentuk sebuah lingkaran tubuh yang rapat, dengan tangan saling merangkul satu sama lain, dan membicarakan sesuatu.
Ayuna menatap bagas dengan tatapan sendu.
" Kita pulang saja yuuk.." Bisik ayuna.
Dia sudah merasa akan masuk ke dalam neraka.
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...Jangan lupa like...
...komen...
...vote...
...hadiah...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Desi Maharani Maharani
cerita nya bagus ..
2023-05-10
0
Antonia Beti
kocak 😂😂😂😂
2023-02-07
0
midha94
👌👌
2022-02-24
0