Gibran Bukan Anak Haram

Semalaman ayuna begadang demi membuat kue hidangan dan kue ulang tahun, untuk cucu bu sinta.

Bu sinta harus pulang, jadi lah ayuna mengerjakan semua nya sendirian.

" Akhirnya selesai.."

Ayuna melihat ke arah jam.

" Astaga, sudah pukul 02:00. Seperti nya besok harus libur jualan kue dulu."

Melihat gibran yang tertidur, karena lelah membantu ayuna di dapur. Membuat rasa lelah ayuna hilang. Dia mendekati putra kesayangan nya itu.

CUP

Ayuna mencium kening pangeran kecil nya itu.

" Ibu.." Gibran terbangun.

" Hei, ibu membangunkan mu ya.." Tanya ayuna.

" Tidak, apa ibu sudah selesai."

" Sudah, ayo kita tidur di kamar."

Ayuna membopong gibran yang setengah sadar itu, menuju kamar.

Keesokan hari nya. Pagi pagi buta, bu sinta dan suami nya datang untuk mengambil kue di rumah ayuna.

Tok

Tok

Tok

" Ayuna.."

" Ayuna.."

Ceklek..

" Eh gibran. Ibu mu mana?," Tanya bu sinta.

" Ibu sedang mandi."

" Ya sudah, nenek ke sini mau ambil kue."

" Masuk saja nek." Ucap gibran.

Sinta dan suami nya langsung masuk, dan mengambil beberapa macam kue yang sudah di buat ayuna.

" Bapak angkat kue tart nya saja. Biar ibu yang membawa ini." Ucap bu sinta sambil membawa 3 kotak besar berisi berbagai macam roti dan kue kering.

" Ya sudah."

Bu sinta segera memasukan kotak itu ke dalam mobil. Dan saat itu, bu sinta sedang melihat bu desi

" Astaga, aku lupa memberitahu bu desi, jika anaknya harus datang siang nanti."

Bu sinta segera mendatangi bu desi.

Bersamaan dengan itu, ayuna mengantar pak ali, suami bu sinta keluar rumah.

" Buk, lihat deh."

" Ada apa?"

" Itu kan pak ali.."

" Iya, lihat lihat, pagi pagi keluar dari rumah ayuna."

" Duh, jangan jangan. Mereka kumpul kebo lagi."

" Ini tidak bisa di biarkan. Kita harus lapor pak RT. Kita tidak mau kan di kampung kita ada seorang pelacvr."

" Ayo kita lapor pak RT."

Sementara itu.

" Ohya, ini.. sebagai ucapan terima kasih."

Pak ali memberikan sebuah amplop coklat pada ayuna.

" Apa ini pak?"

" Sudah terima saja. Ini dari saya dan ibu."

" Tapi pak.."

" Saya pamit ya.." Ucap pak ali.

Kemudian bu sinta datang.

" Loh, ibu dari mana?. Bapak pikir ibu sudah di mobil."

" Ibu tadi dari rumah bu desi, ibu lupa, anak bu desi belum ibu beritahu."

" Ya sudah, ayo kita pulang. Sebentar lagi lukman pulang."

" Itu nya sudah diberikan pada ayuna." Tanya bu sinta.

" Sudah bu."

" Ya sudah. Ayo kita pulang"

" Bu sinta, tunggu." Cegah ayuna.

" Ada apa?"

" Ini buk. Ibu tidak perlu repot repot memberi ini segala. Saya ikhlas membantu ibu."

Ayuna mengembalikan amplop yang diberikan pak ali kepada bu sinta.

" Lo, saya juga sudah ikhlas memberikan ini kepadamu. Terima ya.."

Bu sinta mengembalikan lagi amplop kepada ayuna.

" Tapi bu.."

" Ya sudah, kalau tidak mau, berikan pada gibran. Buat dia saja, agar dia bisa beli pizza dan pergi ke mall."

Bu sinta tersenyum sambil menatap gibran yang hendak keluar menemui nya.

" Darimana ibu tau?" Tanya ayuna.

" Semalam dia cerita ke ibu, kata nya jika kamu sudah punya cukup yang, kamu akan membawa nya ke mall. Bener kan?. Ya sudah itu buat ke mall saja." ucap bu sinta.

" Tapi bu.."

" Sudah. Gak ada tapi tapi. Jangan lupa nanti gibran ajak kerumah ya. Ingat, tidak usah bawa apa apa. Galang tidak suka kado." Tegas bu sinta, lalu segera naik ke dalam mobil. Dan pergi dari rumah ayuna.

Setelah kepergian bu sinta dan pak ali.

Beberapa warga beserta pak RT, datang berbondong bondong ke rumah ayuna.

" Itu pak wanita j*lang nya."

" Dia sudah mengoda pak ali."

" Iya dia adalah pelacvr."

" Usir saja dari kampung kita pak."

" Pantas saja gibran tidak punya ayah. La wong ibu nya seorang pelacvr."

" Anak saya bukan anak haram. Gibran ku bukan anak haram." Teriak ayuna.

Gibran ketakutan, dan memeluk ayuna.

" Stop stop stop. Ibu ibu tenang. Tenang. Kita bisa bicara baik baik." Ucap pak RT.

Pak RT, kemudian menjelaskan kepada ayuna, maksud kedatangan mereka. Sontak saja, ayuna langsung menangis mendengar bagaimana dia di fitnah.

" Sungguh pak RT, saya hanya membuat kue atas perintah bu sinta. Beliau juga semalam ada di rumah saya." Ucap ayuna.

"Halah alasan."

" Iya, alasan saja itu. Biar tidak di usir."

" Ya benar."

" Sudah sudah. Sebaiknya ayo kita kerumah pak ali. Agar semua nya jelas.*

" Ayo ayo.."

Mereka pun segera berjalan menuju rumah pak ali.

" Pak ali.. pak ali.."

" bu sinta.. bu sinta.."

Teriak para ibu ibu..

" Lo lo lo, ada apa ini pak RT, kenapa datang berbondong bondong ke rumah saya. Dan kenapa ayuna di seret seret begitu." Ketus bu sinta.

" Bu, ibu tau. Ayuna ini ada main dengan suami ibu."

" Iya, semalam kami melihat suami ibu keluar dari rumah ayuna"

" Pagi tadi juga kami melihat ayuna keluar mengantar pak ali, dengan rambut basah. Mereka pasti main serong."

" Iya benar"

" Sumpah demi apapun, saya tidak melakukan nya." Tegas ayuna.

" Halah. Mana ada pelacvr ngaku pelacvr."

" Jadi ini gara-gara semalam?" Tanya bu sinta.

" Iya benar."

" Sebentar.."

Bu sinta masuk ke dalam dan keluar lagi bersama pak ali.

" Pak, jelaskan kepada mereka. Untuk apa kita kerumah ayuna semalam, dan tadi pagi." Tegas bu sinta.

Pak ali kemudian menceritakan dengan detail setiap hal yang dia dan bu sinta lakukan.

" Tuh, dengar ibu ibu. Mangkan nya jangan asal nuduh dan asal seret sebelum tau yang sebenarnya." Ketus bu sinta.

Para warga, khusus nya emak emak, yang tadi nya dengan semangat meneriaki ayuna pelacvr, dan menuduh gibran anak haram. Langsung diam seribu bahasa. Setelah pak ali sendiri menceritakan kejadian yang sebenarnya.

" Lain kali, kalian itu cari dulu informasi nya dengan benar. Jangan main asal nuduh begini. Sudah ayo sekarang kita bubar." Ucap pak RT.

" Awas jika kalian menuduh ayuna yang tidak tidak lagi" Ancam bu sinta.

" Maaf kan kami bu sinta."

" Jangan minta maaf padaku. Minta maaf lah pada ayuna, dan juga gibran. Yang sudah kalian tuduh sebagai pelacvr dan anak haram." Ketus bu sinta.

Para emak emak kemudian meminta maaf sambil menjabat tangan ayuna.

Setelah semua nya bubar.

" Maafkan semua warga yang ada di sini, ya ayuna. Mereka memang orang orang sinting." Ucap bu sinta.

" Iya bu, tidak apa apa."

" Ya sudah, ayo kamu dan gibran masuk ke dalam. Sekalian bantu menyiapkan suguhan." Ajak bu sinta.

" Tapi bu, saya dan gibran belum ganti pakaian."

" Pakai baju ibu, seperti nya ibu masih menyimpan beberapa baju saat gadis dulu." Kekeh bu sinta.

" Tapi nek, gibran pakai baju apa?" Celoteh gibran.

" Kamu pakai baju gilang saja. Pasti muat." Ucap pak ali.

" Ah, ya benar. Gilang juga tidak akan keberatan meminjam kan baju nya untuk mu. Ya, mau ya ayuna. Daripada kamu harus bolak balik " Timpal bu sinta.

" Hmm, baiklah bu. Sekali lagi maaf jika saya merepotkan." Ucap ayuna.

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...Jangan lupa tinggalin...

...like...

...komen...

...vote...

...hadiah...

Terpopuler

Comments

Susi Diah

Susi Diah

nyahook. tu Mak Mak sinthing

2022-02-12

1

Kenzo Asfa

Kenzo Asfa

semangat thor

2022-02-02

1

Kenzo Asfa

Kenzo Asfa

lanjut

2022-02-02

0

lihat semua
Episodes
1 Kesedihan Gibran
2 Gibran Bukan Anak Haram
3 Pergi Ke Mall
4 Tidak Sengaja Bertemu
5 Tawaran kerjasama
6 Jangan Sampai Dia Tahu
7 Rumah Sakit Part 1
8 Rumah Sakit Part 2
9 Sebuah Kebenaran
10 Perasaan Bagas
11 Usaha Bagas
12 Membuka Hati
13 Bertemu OrangTua Bagas
14 Keluarga Bagas
15 Janji Anjas
16 Kemarahan Ayuna
17 Jangan ambil gibranku
18 Kembalikan gibranku
19 Indahnya kebersamaan
20 Ayuna di lema
21 Siapa nina?
22 Ayuna Salah Paham
23 Kesempatan Anjas
24 Anjas VS Bagas
25 Menginap part 1
26 Menginap part 2
27 Menginap part 3
28 Penjelasan
29 Taman
30 Ada Apa dengan gibran?
31 Gibran kenapa?
32 Anjas Tau
33 Diagnosa
34 Berobat
35 Kekuatanku
36 Teman baru gibran
37 Hasil pemeriksaan Gibran
38 Apartemen dion
39 Pamit
40 Pulang
41 Me time berdua
42 Pertunangan
43 Curiga
44 Bagian dari keluarga
45 Usaha nina
46 Apartemen
47 Apartemen 2
48 Membujuk Gibran
49 Hadiah Gibran
50 Persiapan pernikahaan
51 Apa yang terjadi?
52 Pernikahan
53 Honeymoon
54 Masih di paris
55 Firasat
56 Khawatir
57 Jangan lagi,
58 Seperti Dejavu
59 Menunggu
60 Nomor asisten dokter obgyn
61 Mengintai
62 Saran
63 Sebuah kenyataan pahit
64 Menagih janji ayuna
65 Kebahagiaan kecil
66 Papi Baru?
67 Permainan
68 Teka teki
69 Kenyataan Menyakitkan
70 Bab Tidak Tahu Judul
71 Panik gak, panik gak?
72 Belum saatnya
73 Singapura
74 Haruskah aku berbahagia?
75 Tertangkap Basah
76 Sampai jumpa di pengadilan
77 Mencari Bayu
78 Apa ini?
79 Akhirnya
80 Permohonan maaf
81 Tidak mungkin
82 Ini pasti mimpi
83 Bangunkan Gibran
84 Terpuruk
85 Luka dan bahagia
86 Bersiap pulang
87 Dimana Ayuna?
88 Oh Tidak!!
89 Namanya Bela.
90 Pura-Pura
91 Duh, siapa ya?
92 Inikah yang dinamakan jodoh?
93 Catatan Gibran
94 Menata Hati
95 Part full Anjas
96 Anak Luknut
97 Ayuna dan Mama
98 Masih Ayuna dan Mama
99 Jangan Ada Valakor
100 Awas Serangga
101 Pasangan Untuk Anjas
102 Dasar Duda
103 Perasaan Anjas
104 Hari Bahagia
105 Anjas - Bella
106 Sepupu?
107 Tidak jadi pergi kan.
108 Senjata makan tuan?
109 Kamu adalah Jodohku
110 Part untuk Anjas-Bella
111 Menjadi Suami siaga
112 Welcome my Twins
113 Pesta Kejutan
114 Ups maaf. Sengaja.
115 Kembali ke Rumah
116 Rencana Bulan madu
117 Kunjungan Sisil
118 Tamu tak diundang
119 Berhati hati
120 Part Panjang 1 (Mencari Tahu Rencana Tara)
121 Part Panjang 2
122 Senjata Makan Tuan
123 Rumah Tara
124 Kedatangan Yudi
125 Yudi - Tara
126 Rencana Pesta
127 Pesta Untuk Gibran dan Kembar
128 Kesempatan untuk Tara
129 Part Tara
130 Terjebak
131 Kejutan yang gagal. Tara jera
132 Wanita Paling Bahagia
133 Wanita istimewa
134 Kemalangan Tara
135 Rencana konsultasi
136 Waktu berdua
137 Menikmati waktu berdua
138 Waktu berdua telah berakhir
139 Penyesalan
140 Penyesalan part 2
141 Bagas - Ayuna
142 Menuju akhir.
143 End
144 Promo novel baru !!!!
145 Tiga novel baru bulan September nih!!!
146 novel baru
147 Bab 1 promo novel
148 Season 2 is coming...
149 Destiny Of Love
150 Yang belum kepo...
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Kesedihan Gibran
2
Gibran Bukan Anak Haram
3
Pergi Ke Mall
4
Tidak Sengaja Bertemu
5
Tawaran kerjasama
6
Jangan Sampai Dia Tahu
7
Rumah Sakit Part 1
8
Rumah Sakit Part 2
9
Sebuah Kebenaran
10
Perasaan Bagas
11
Usaha Bagas
12
Membuka Hati
13
Bertemu OrangTua Bagas
14
Keluarga Bagas
15
Janji Anjas
16
Kemarahan Ayuna
17
Jangan ambil gibranku
18
Kembalikan gibranku
19
Indahnya kebersamaan
20
Ayuna di lema
21
Siapa nina?
22
Ayuna Salah Paham
23
Kesempatan Anjas
24
Anjas VS Bagas
25
Menginap part 1
26
Menginap part 2
27
Menginap part 3
28
Penjelasan
29
Taman
30
Ada Apa dengan gibran?
31
Gibran kenapa?
32
Anjas Tau
33
Diagnosa
34
Berobat
35
Kekuatanku
36
Teman baru gibran
37
Hasil pemeriksaan Gibran
38
Apartemen dion
39
Pamit
40
Pulang
41
Me time berdua
42
Pertunangan
43
Curiga
44
Bagian dari keluarga
45
Usaha nina
46
Apartemen
47
Apartemen 2
48
Membujuk Gibran
49
Hadiah Gibran
50
Persiapan pernikahaan
51
Apa yang terjadi?
52
Pernikahan
53
Honeymoon
54
Masih di paris
55
Firasat
56
Khawatir
57
Jangan lagi,
58
Seperti Dejavu
59
Menunggu
60
Nomor asisten dokter obgyn
61
Mengintai
62
Saran
63
Sebuah kenyataan pahit
64
Menagih janji ayuna
65
Kebahagiaan kecil
66
Papi Baru?
67
Permainan
68
Teka teki
69
Kenyataan Menyakitkan
70
Bab Tidak Tahu Judul
71
Panik gak, panik gak?
72
Belum saatnya
73
Singapura
74
Haruskah aku berbahagia?
75
Tertangkap Basah
76
Sampai jumpa di pengadilan
77
Mencari Bayu
78
Apa ini?
79
Akhirnya
80
Permohonan maaf
81
Tidak mungkin
82
Ini pasti mimpi
83
Bangunkan Gibran
84
Terpuruk
85
Luka dan bahagia
86
Bersiap pulang
87
Dimana Ayuna?
88
Oh Tidak!!
89
Namanya Bela.
90
Pura-Pura
91
Duh, siapa ya?
92
Inikah yang dinamakan jodoh?
93
Catatan Gibran
94
Menata Hati
95
Part full Anjas
96
Anak Luknut
97
Ayuna dan Mama
98
Masih Ayuna dan Mama
99
Jangan Ada Valakor
100
Awas Serangga
101
Pasangan Untuk Anjas
102
Dasar Duda
103
Perasaan Anjas
104
Hari Bahagia
105
Anjas - Bella
106
Sepupu?
107
Tidak jadi pergi kan.
108
Senjata makan tuan?
109
Kamu adalah Jodohku
110
Part untuk Anjas-Bella
111
Menjadi Suami siaga
112
Welcome my Twins
113
Pesta Kejutan
114
Ups maaf. Sengaja.
115
Kembali ke Rumah
116
Rencana Bulan madu
117
Kunjungan Sisil
118
Tamu tak diundang
119
Berhati hati
120
Part Panjang 1 (Mencari Tahu Rencana Tara)
121
Part Panjang 2
122
Senjata Makan Tuan
123
Rumah Tara
124
Kedatangan Yudi
125
Yudi - Tara
126
Rencana Pesta
127
Pesta Untuk Gibran dan Kembar
128
Kesempatan untuk Tara
129
Part Tara
130
Terjebak
131
Kejutan yang gagal. Tara jera
132
Wanita Paling Bahagia
133
Wanita istimewa
134
Kemalangan Tara
135
Rencana konsultasi
136
Waktu berdua
137
Menikmati waktu berdua
138
Waktu berdua telah berakhir
139
Penyesalan
140
Penyesalan part 2
141
Bagas - Ayuna
142
Menuju akhir.
143
End
144
Promo novel baru !!!!
145
Tiga novel baru bulan September nih!!!
146
novel baru
147
Bab 1 promo novel
148
Season 2 is coming...
149
Destiny Of Love
150
Yang belum kepo...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!