Setelah hari mulai gelap dan ayah sudah tertidur, Valter dan Stella tengah bersiap untuk pergi meninggalkan rumahku. Saat memasuki ruang tamu, ku lihat mereka sedang duduk berbincang-bincang mengenai sesuatu,
"Ekhm..." Ku coba untuk menarik perhatian mereka dengan berdeham di depan mereka.
Mereka berdua langsung menoleh ke arahku. Seakan mengetahui bahwa aku butuh perhatian, mereka kemudian berdiri dari tempat duduknya dan memandang ke arahku yang berdiri di depan mereka.
"Chandra, Tuan Valter ingin bicara sesuatu sama kamu" kata Stella kepadaku.
Valter berjalan menghampiriku, ia menatapku cukup lama seperti sedang mempelajari sesuatu. Kemudian ia menggenggam tangan kiri ku dan mengusapkan tangannya yang satunya pada luka gigitan yang ia tinggalkan di leherku kemarin. Harus ku akui luka gigitannya itu masih terasa sakit sampai saat ini, tapi setelah ia mengusapkan tangannya pada luka ini, aku merasa rasa sakitnya hilang. Kemudian saat ia melepaskan genggaman tangannya bisa ku lihat luka sobek di tangan kiri ku menghilang."Apakah ini yang namanya kekuatan vampir" pikirku.
Valter kemudian menghela napas, sepertinya ia merasa lega dan bergumam,
"Hah~ ternyata kekuatanku bisa berpengaruh padamu jika itu tidak menyakitimu"
"Sepertinya Muwarman tidak menyadari luka-luka itu. Untunglah kekuatanku masih bisa ku gunakan padamu, jadi ia tidak akan pernah tahu kalau kau terluka" lanjutnya.
"Apa maksudmu?" tanyaku heran dengan perkataan Valter.
"Jangan sampai kau membuat ayahmu khawatir" Jawabnya yang menurutku tidak menjawab pertanyaanku.
Setelah mengatakan itu, Valter kemudian berpaling dan berjalan menuju pintu keluar rumah. Stella yang melihat tuannya berjalan keluar dari rumah mengikutinya dari belakang. Sebelum ia pergi, Stella menoleh ke arahku sambil tersenyum,
"Sampai jumpa Chandra, maafkan aku"
Saat ku kejar mereka ke luar rumah, mereka sudah menghilang dari pandangan.
Mengetahui aku tidak bisa melakukan apa-apa lagi, akhirnya aku masuk ke dalam rumah. Karena sudah malam dan aku juga sudah sangat kelelahan, aku memutuskan untuk langsung pergi tidur. Ku langkahkan kakiku menuju kamarku yang berada di lantai dua. Hmm...aneh, mengapa untuk bisa sampai ke kamarku terasa sulit sekali, setiap kali ku langkahkan kakiku entah mengapa terasa berat sekali, aku merasa hampir tidak sanggup untuk menopang tubuhku sendiri. Meskipun begitu, aku akhirnya bisa sampai di kamarku dan tidur di atas kasurku yang sangat nyaman itu.
Padahal aku tidak melakukan sesuatu yang berarti, tapi mengapa aku benar-benar lelah sekali? Ah iya sepertinya ini adalah efek dari sakit yang ku alami beberapa hari ini. Aku harus benar-benar beristirahat sekarang agar aku bisa benar-benar sembuh.
Saat aku memejamkan mata, aku malah tidak bisa tidur tapi malah muncul pertanyaan-pertanyaan mengganjal dikepalaku, seperti mengapa saat aku bersembunyi di gua waktu itu tubuhku terasa sangat bugar, sehingga ku kira aku sudah sembuh total? apakah ada hubungannya dengan Valter? angin yang keluar dari peti matinya? siapa yang memindahkan ku ke gua saat itu? Tunggu dulu?! jika Valter tidak bisa mengendalikan pikiranku, terus siapa yang mengendalikan tubuhku untuk melukai tangan kiriku agar Valter bisa meminum darahku?
Pikiran-pikiran itu terus berputar-putar di kepalaku hingga pada akhirnya aku tertidur dengan sendirinya.
.
.
.
.
.
Beberapa saat kemudian aku terbangun, tapi aku tidak bisa melihat apa-apa karena disini gelap sekali. Tidak tahan dengan kegelapan ini, akhirnya aku berteriak,
"TEMPAT TIDAK MASUK AKAL MACAM APA LAGI INI..!!!!"
"Tunggu dulu, mungkin saja saat ini aku sedang berada dalam mimpi" gumamku
Ku coba mencubit tanganku sekuat tenaga, tetapi aku tidak merasakan sakit, aku coba berulang-ulang, tetapi tetap saja aku tidak merasakan apapun. Mengetahui hal itu aku merasa benar-benar lega,
"Ah~ ternyata cuman mimpi, syukurlah" gumamku
"Jadi sekarang yang harus aku lakukan cuma tinggal menunggu sampai aku bangun"
Dalam keadaan gelap ini aku pun cuman diam menunggu. Awalnya aku merasa lega karena yang harus ku lakukan cuman harus menunggu, tapi lama kelamaan aku merasa bahwa aku tidak akan pernah bangun, karena sudah kira-kira 5 jam aku menunggu dalam kegelapan tapi aku tidak bangun-bangun,
"APA-APAAN INI KENAPA AKU TIDAK BANGUN-BANGUN....!!! AAARRGGHH....SIAPA SAJA DILUAR SANA TOLONG BANGUNKAN AKU....!!!"
Saat aku sedang asyik berteriak, tiba-tiba aku melihat cermin berukuran besar yang bersinar terang melayang di depanku. Karena penasaran, ku dekati cermin itu dan betapa terkejutnya aku saat ku lihat pantulan dari cermin tersebut. Ku lihat sosok diriku berdiri di depan cermin, tapi ada yang berbeda, di dalam cermin rambutku berwarna biru aqua panjang pula, hmm...mirip seperti punya Valter. Ku pelajari sosok yang ada dalam cermin itu dan kemudian aku menyadari sesuatu,
"TUNGGU DULU?! Aku tampan juga dengan gaya rambut seperti ini" kataku sambil berpose di depan cermin.
"Eh, bukan itu masalahnya?!" Seketika ku tersadar dari fantasi ku.
"Apakah ini benar-benar aku? sejak kapan rambutku seperti ini? oh iya aku kan sedang berada dalam mimpi, mungkin dalam hati kecilku aku iri pada Valter yang memiliki rambut seindah itu. Yaa...apa saja bisa terjadi di dalam mimpi" kataku sambil mengusap-usap rambutku.
Setelah beberapa saat ku pandangi sosok dalam cermin itu, aku baru sadar dari tadi dalam cermin itu ada seseorang yang berdiri di belakangku. Seketika aku langsung berbalik untuk melihat siapa yang ada di sana, tapi aku tidak melihat siapa pun. Kemudian ku lihat lagi cermin itu dan ku lihat sosok itu masih ada di belakangku, namun kali ini sangat dekat. Perlahan ia mendekat dan berusaha untuk meraihku, karena panik, tidak sengaja aku menyentuh cermin itu. Saat aku menyentuh cermin itu, tiba-tiba...
.
.
.
.
Aku terbangun di kamarku. Hari sudah siang, ku lihat sinar matahari sudah menyinari seluruh sudut kamarku. Ku lihat, ayah tertidur dengan tenang di kursi di samping kasurku. Ia terlihat sangat kelelahan, sepertinya aku sudah membuatnya sangat kesusahan.
Saat ku hendak membangunkannya untuk menyuruhnya tidur di kasur, ayah terbangun dan terlihat kaget ketika ia melihatku sudah bangun.
"Nak, kamu sudah bangun? kamu ini kenapa sih? sudah 2 hari kamu tidur, tidak bisa dibangunkan. Ayah sangat khawatir, ayah sudah panggil dokter tapi dokter bilang kamu hanya kelelahan saja, sebenarnya apa yang terjadi nak?" tanya ayahku yang langsung menyerbuku dengan banyak pertanyaan.
"Apa? aku tidur 2 hari? ya...yaaa mungkin aku benar-benar kelelahan yah, tidak apa-apa hehe" jawabku yang sedikit terkejut dengan apa yang terjadi.
"Akhir-akhir ini aku memang agak sakit, jadi yaa...karena aku memaksakan diri untuk melakukan sesuatu jadi aku sangat kelelahan" jawabku mencari alasan.
"Baiklah, sekarang bagaimana keadaanmu?" tanya ayah.
"Aku masih agak sedikit pusing yah, mungkin dengan sedikit istirahat lagi, aku akan sembuh" jawabku.
"Hmm...tunggu sebentar, ayah turun dulu untuk membawa makanan untukmu" kata ayahku, yang kemudian berlalu ke dapur untuk membawakan ku makanan.
Sebenarnya aku berbohong pada ayah, saat ini aku merasa makin sakit, kepalaku makin sakit seperti seseorang menusuk-nusukkan paku ke kepalaku, aku bahkan tidak bisa turun dari tempat tidurku karena setiap kali aku berusaha untuk berdiri aku merasa sekelilingku berputar-putar, pusing sekali. Saat ini aku hanya bisa terbaring di atas tempat tidurku.
Kemudian saat aku memakan makanan yang dibawakan ayah, lidahku tidak bisa merasakan apapun pada makannya. "Sebenarnya aku kenapa? aku sangat tersiksa dengan penyakit ini. Kapan aku akan keluar dari keadaan ini?" itulah yang kupikirkan selama aku berbaring. Tubuhku mulai merasa makin lemah ketika hari semakin siang, jadi selama siang hari aku menutupi seluruh tubuhku dengan selimut, memastikan tidak ada sedikitpun kulitku yang terkena sinar matahari. Saat siang hari aku merasa ingin mati saja karena saking lemasnya.
Setelah 3 hari aku terbaring di tempat tidur dan tidak bisa melakukan apa-apa aku teringat sesuatu.
"Apakah yang terjadi padaku saat ini adalah efek dari gigitan Valter waktu itu?" gumamku.
"Apakah itu artinya aku akan berubah menjadi seorang vampir?"
"ARRRGGHH....VALTER SIALAN KAU....!!!!"
^^^Bersambung...^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 358 Episodes
Comments
Imamah Nur
Ya, tebakanku salah 🤪
2023-03-12
1
Imamah Nur
Kayaknya dugaanku benar. Chandra anak Valter
2023-03-12
1
Imamah Nur
Siapa ya? Mantap penuh plot twist🤭
2023-03-12
1