Multitalenta

Happy reading ❤️

Langit sudah berubah gelap, tapi mobilitas manusia di ibukota tak ada hentinya. Seperti Nadia yang baru saja menaiki bus kota untuk membawanya pulang ke apartemen Alex. Ia pulang terlambat karena harus mengikuti briefing di tempat kerjanya. Akan ada sebuah lelang proyek pekerjaan dengan perusahaan yang sedang naik daun.

Siapa yang dapat membuat proposal dan memenangkan lelang tersebut akan mendapatkan bonus yang besar hingga puluhan juta rupiah. Nadia tertarik tentu saja, uangnya bisa ia berikan pada ibunya untuk menyicil hutang pada mamanya Alex.

Tapi Nadia juga sedikit tidak percaya diri karena sang perusahaan ternama itu terkenal memiliki seorang pimpinan yang perfeksionis dan pengalaman yang ia miliki juga belum sebanyak itu hingga Nadia ragu untuk mengajukan diri. Ia menghela nafasnya, berpikir mencari cara untuk mendapatkan uang yang ternyata tak mudah.

Mengedarkan pandangannya melalui kaca jendela yang dihiasi titik-titik air karena hujan tengah membasahi bumi. Tak hanya memikirkan untuk mencari uang saja tapi Nadia juga membayangkan apa yang telah terjadi hari ini. Suaminya yang menyebalkan itu memberinya sebuah kejutan.

Kejutan yang memalukan sebenarnya, tapi akhirnya Nadia membagikan makanan yang Alex kirim dengan kedua sahabatnya malah sisa kerupuknya ia bagikan juga di ruangannya.

"Dasar nyebelin," ucap Nadia kesal namun ia juga mengulum senyumnya ketika mengatakan itu.

Entahlah, meksipun kesal tapi dalam hatinya yang dalam Nadia sedikit merasa senang. Ia tak menyangka Alex yang begitu menyebalkan bisa memberikan perhatian.

Nadia turun dari bis kota dan berjalan menyusuri trotoar yang mengarah ke apartemen mewah milik suaminya. Jalan masih basah karena langit baru saja berhenti menurunkan airnya. Udara terasa lebih sejuk dari biasanya Nadia pun mengancingkan jas blazernya.

Lagi-lagi Nadia menekan 6 digit angka yang tak ia sukai dengan mencebikkan bibirnya. Dalam hatinya berharap Alex mau merubah nomor itu tapi kemudian ia sadar itu semua bukanlah urusannya.

"Ah kenapa semua jadi begini," keluh Nadia.

Kenapa dia harus peduli dengan hal sepele seperti ini. Ia harus membuang segala pikiran yang bersangkutan dengan Alex karena itu tidak akan baik bagi kesehatan hatinya.

Nadia menutup pintu ketika telah masuk dengan sempurna ke dalam unit apartemen Alex dan terkejut ketika melihat suaminya tengah duduk di sofa ruang tamu dengan beberapa tumpuk kertas kerja di atas meja.

"Eh kamu udah pulang ?" tanya Nadia.

Alex yang tengah asik dalam pekerjaannya mengangkat kepala dan memandang istrinya yang baru datang itu.

"Hu'um," jawab Alex dan ia pun kembali sibuk dengan pekerjaannya.

Nadia terdiam di depan pintu untuk sesaat. Alex tak bertanya mengapa ia pulang terlambat atau mengatakan soal makan siang yang ia kirimkan atau bertanya tentang kado yang dirinya bawa. Lelaki itu kembali ke dunianya.

"Apa yang kamu harepin ? Alex tetaplah Alex si bocah tengik tak mungkin dia berubah baik hanya karena telah mengirimkan makanan," batin Nadia dalam hatinya dan ia pun berjalan menuju kamarnya dan melalui Alex begitu saja.

Didalam kamar Nadia membuka kado yang Bimo berikan ternyata mug couple bernamakan Nadia dan satu lagi Alex dan ia sangat menyukai hadiah yang Bimo berikan karena sebenarnya Nadia suka sekali mengoleksi gelas mug dengan berbagai bentuk yang lucu. Tak hanya itu namun ada juga beberapa buku tentang pernikahan dan jug banyak macam coklat yang merupakan makanan pavorit dirinya.

Nadia mengambil mug berwarna pink bernamakan dirinya dan menyimpan yang satunya lagi ke dalam kardus. Tak mungkin Alex mau mengenakan gelas mug seperti itu, lelaki itu pasti akan menertawakannya.

Dengan secepat kilat Nadia membersihkan dirinya dan keluar kamar dengan dress rumahan sebatas lutut. Ia mencuci gelas mug bercorak strawberry dan gambar hati itu, kemudian langsung menggunakannya.

"Kamu udah makan ?" tanya Nadia pada Alex yang masih berjibaku dengan pekerjaannya.

"Belum," jawab Alex tanpa menolehkan kepalanya.

"Oh ya udah aku pesan online aja," jawab Nadia sembari mendudukkan tubuhnya di hadapan Alex kemudian ia menyimpan mug nya di atas meja dan menggulir layar ponselnya untuk memesan makanan.

Alex menatap gelas yang baru pertama kali ia lihat itu kemudian menatap Nadia setelahnya. "Bentar, jangan dulu pesan," tahan Alex. Ia berdiri dan berjalan menuju kamarnya dan tak lama kembali lagi dengan sebuah kartu debit di tangannya.

"Di bawah ada toko swalayan kan ? lo masak aja, ini uangnya." ucap Alex seraya menyerahkan kartu debit miliknya.

"Masak apa ?" tanya Nadia.

"Terserah lo," jawab Alex. Sebenarnya ia menyukai masakan Nadia tadi pagi hingga meminta istrinya itu untuk memasak lagi tapi tak mau mengatakannya karena ia yakin Nadia akan menjadi besar kepala.

Nadia menerima kartu itu dan melihat jam di dinding telah menunjukkan pukul setengah 9 malam. Tanpa berganti baju dulu, ia menuruti apa yang suaminya perintahkan. Ia pergi ke toko swalayan dan berbelanja. "Masak apa ya ?" tanya Nadia pada dirinya sendiri. Dirinya merasa bingung saat ini.

"Daging !! Alex suka dengan olahan daging sapi. Rendang oke nih kayanya," gumam Nadia sembari tertawa. Kini ia tak lagi bingung, segera saja membawa segala sesuatu yang di butuhkan dan membayarnya di kasir.

Sedangkan di apartemen, Alex masih saja sibuk. Ia hendak berdiri untuk mengambil air minum karena gelasnya telah kosong namun langkahnya terhenti ketika melihat gelas baru milik istrinya.

Alex mengangkat gelas itu."Nadia," bacanya pelan.

"Made in Germany," lanjut Alex dan sedikit terkejut karena gelas itu berasal dari negara yang sangatlah jauh. Ia pun meletakkan kembali gelas itu karena takut merusaknya, dirinya sadar pasti gelas itu sangat istimewa untuk istrinya karena bertuliskan namanya dan berasal dari negara yang jauh di sana.

Nadia datang ketika Alex sedang berada di dapur, dan ia pun meletakkan barang belanjaannya di atas meja. Sejak tadi keduanya tak banyak bicara Karena Alex begitu sibuknya. Melihat suaminya memiliki sedikit waktu luang Nadia pun memberanikan diri untuk berbicara.

"Eh tadi makasih makan siangnya," ucap Nadia memulai pembicaraan.

"Hu'um, tadi pagi kan lo yang siapin sarapan jadi siangnya bagian gue." jawab Alex beralasan.

"Tapi gak gitu juga kali," timpal Nadia tanpa bisa menyembunyikan rasa kesalnya.

"Apanya ?" tanya Alex.

"Nama aku juga kerupuknya,"

"Oh itu... gue lupa nama panjang lo," jawab Alex dan jujur saja itu sedikit membuat Nadia sedikit sakit hati namun ia segera menepis rasa itu.

"Kalau kerupuk karena gue tau lo suka banget kan?" tanya Alex dan Nadia hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Tak ada lagi pembicaraan yang lainnya karena Alex kembali ke tempat duduknya dan mulai kembali berjibaku dengan kertas kerjanya.

Nadia mulai memasak untuk makan malam dan menyiapkannya. Tak butuh lama untuk itu semua, setelah selesai ia mendatangi suaminya dan mengatakan jika makan malam telah selesai disiapkan.

"Bentar," ucap Alex.

Banyaknya kertas yang bertumpuk membuat Nadia penasaran, ia pun melihat-lihat tumpukan kertas itu dan sedikit banyak dirinya mengerti.

Alex sepertinya berencana akan membangun sebuah apartemen bagi kelas menengah di lihat dari rencana rancang bangun dan lainnya.

"Dengan kontur tanah yang seperti ini sebaiknya menggunakan....," Nadia memberikan pendapatnya.

Alex yang mendengar itu langsung menolehkan kepalanya dan menjawab apa yang Nadia utarakan. Pada akhirnya mereka saling bertukar pendapat dan Alex sangat terkesan dengan kemampuan yang Nadia miliki. Ini sebuah kejutan yang tak disangka-sangka bagi Alex ia tak menyangka jika istrinya itu memiliki kemampuan yang jarang di miliki wanita lain pada umumnya.

"Jadi menurut lo baiknya seperti ini, Nad ?" tanya Alex.

"Iya, karena sesuai dengan perhitungannya." jawab Nadia tanpa ragu.

Cukup lama mereka berbicara hingga waktu menunjukkan pukul 10 malam. "Aku makan duluan kalau begitu," ucap Nadia seraya berdiri.

"Kamu masak apa ?" tanya Alex yang kemudian ikut berdiri.

"Rendang daging sapi buat kamu, aku ayam geprek." jawab Nadia.

Alex hampir saja meneteskan air liurnya membayangkan nikmatnya daging rendang yang merupakan makanan pavoritnya, tapi Nadia kan belum lama belanjanya, apa waktunya cukup untuk memasak 2 jenis makanan secepat itu ?

"Soal bangunan aja dia pintar apalagi soal masakan. Gak nyangka istriku ternyata seseorang yang multitalenta," pikir Alex. Dengan penuh semangat ia duduk menanti makan malamnya yang tengah dihangatkan lagi.

***

"Kenapa cemberut ? Rendang sapi kan ?" tanya Nadia yang kini duduk berhadapan dengan suaminya.

Makan malam sudah tersaji tapi Alex belum juga menyentuhnya, bibirnya terkatup rapat dan matanya menatap tajam sang istri.

"Ini mie goreng instan, Nadia !!" keluh Alex.

"Ya, tapi rasa rendang. Coba baca bungkusnya. Ini tuh best seller." jawab Nadia tanpa rasa bersalah.

"Punyaku rasa ayam geprek, pedesnya nampooll !! mau coba ?" tanya Nadia.

Alex tak bisa berkata apa-apa, yang ia lakukan adalah memakan apa yang sudah Nadia sediakan walaupun kesal. Ini pertama kali dalam hidupnya ia memakan ind*mie goreng bersama sepiring nasi. Tak terbayangkan jika orang-orang tahu, Alex yang keren dan penuh pesona makan malam seperti ini.

To be continued ❤️

Makasih udah baca ❤️❤️❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

borjun as

borjun as

aku sama Alex bingung awalnya,masak rendang hitungan menit eh ternyata oh ternyata adalah mie instan rasa rendang 🤣🤣

2024-01-28

1

She Imoed

She Imoed

udah ngebayangin sampai pengen ngiler,pas liat langsung anjlog mutnya😅😅😅😅
realita tak seindah ekspentasi

2023-05-28

0

April wanda

April wanda

aku vote deh karya keren ini 👍👍

2023-05-22

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Pasrah
3 Kebaikan Alex Yang Mempesona
4 Berbicara
5 Basah
6 Makan Malam
7 Gak Suka
8 Buku Harian
9 Memohon
10 Masih Milikmu
11 Tied The Knot
12 Tinggal Bersama
13 Pulang
14 Proposal Kerjasama
15 Bagi Tugas
16 Makan Siang
17 Multitalenta
18 Mug Nadia
19 Bingung Judulnya
20 Berhutang
21 That Kiss
22 Mencoba
23 Hati dan Logika
24 Terbawa Perasaan
25 Jatuh Cinta
26 Impian Alex
27 Hari Yang Ditunggu ( 1 )
28 Hari Yang Ditunggu ( 2 )
29 Setelah Pertengkaran
30 Sakit
31 Tangis Terakhir
32 Desir Yang Berbeda
33 Tak Juga Sirna
34 Tak Suka
35 Cemburu
36 Makan Malam
37 Setelah Makan Malam
38 Dinas Kerja
39 Berminat
40 Presentasi
41 Tanya Jawab
42 Dinas Lagi
43 Melarikan Diri
44 Setelah Itu
45 Syarat
46 Pertama
47 Setelah Yang Pertama
48 Bingung Judulnya
49 Tentang Cinta
50 Wanita Jatuh Cinta
51 Bekal
52 Rindu
53 Terlambat Datang
54 Cemburu
55 You Don't Understand Me
56 Menjemput
57 Tentang Masa Lalu
58 Tentang Cinta
59 Katakan Padaku
60 Tamu
61 Kerjasama
62 Tenggelam
63 Sekali Ini Saja
64 Terungkap
65 How About Us ?
66 Apa Yang Nadia Putuskan
67 Orang Asing
68 New Normal
69 Dinas Kerja Kali ini.
70 Hasil Pemeriksaan.
71 Pengumuman
72 In Love
73 Tentang Kita
74 Tentang Kita (2)
75 Kejutan
76 Manja
77 Klien Baru
78 Rumor
79 Yang Kemudian Terjadi
80 Melarikan Diri
81 Sama Paniknya
82 Selanjutnya
83 Kehilangan
84 Menemani
85 Pulang
86 Takut
87 Bingung Judulnya
88 Pemangsa Dan Buruannya
89 Yang Terluka
90 Pertanda
91 Tak Sanggup Lagi
92 Kenangan Indah
93 Ketika Hujan
94 Hingga Waktunya Tiba
95 I Love You Too Much
96 Hanya Cinta Yang Bisa Menyakiti
97 Cincin Pernikahan
98 Saling Mengingat
99 Akhir Cerita Lola
100 Lebih Dari Itu
101 Aku Membutuhkanmu
102 Wawancara
103 Masih Menyelesaikan Masalah
104 Perasaan Aneh
105 Kenal Lebih Dekat
106 Aku Mencintaimu
107 Stuck With You
108 Selanjutnya
109 Makan Siang
110 Pengumuman
111 Kembali Ke Jakarta
112 Kesepakatan Baru
113 Masuk Kerja.
114 Rahasia Kecil
115 Rahasia Kecil 2
116 Hanya Cinta Yang Membuat Bahagia
117 Akhir Pekan
118 Masih Di Akhir Pekan
119 Selanjutnya
120 Kunjungan
121 Sidang Pertama
122 Pikiran Buruk
123 Tentang Kita
124 Selalu Ada
125 Sidang Kedua
126 Kesalahan Fatal
127 Ketakutan Terbesar
128 One Year Down
129 Forever To Go
130 Hadiah
131 Hadiah ( 2 )
132 Mengabulkan Permohonan
133 Boss Baru
134 Boss Baru 2
135 Ancaman
136 Makan Siang
137 Putusan Sidang.
138 Bulan Madu
139 Belum Juga Datang
140 The Finale
141 Pengumuman
142 Pengumuman pemenang
143 Bonchap 1
144 Bonchap 2
145 Bonchap 3
146 Bonchap 4
147 Bonchap 5
148 Last Bonus Chapter
149 Bonchap Lagi
150 Pengumuman
151 Apa Boleh
152 Salah Kamar dan Boncap In Love
153 Ditolak
154 Sampai Kapan
155 Insyekur
156 Promo Novel
157 Cemburu
158 Angan-angan
159 Terungkap
160 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Awal Mula
2
Pasrah
3
Kebaikan Alex Yang Mempesona
4
Berbicara
5
Basah
6
Makan Malam
7
Gak Suka
8
Buku Harian
9
Memohon
10
Masih Milikmu
11
Tied The Knot
12
Tinggal Bersama
13
Pulang
14
Proposal Kerjasama
15
Bagi Tugas
16
Makan Siang
17
Multitalenta
18
Mug Nadia
19
Bingung Judulnya
20
Berhutang
21
That Kiss
22
Mencoba
23
Hati dan Logika
24
Terbawa Perasaan
25
Jatuh Cinta
26
Impian Alex
27
Hari Yang Ditunggu ( 1 )
28
Hari Yang Ditunggu ( 2 )
29
Setelah Pertengkaran
30
Sakit
31
Tangis Terakhir
32
Desir Yang Berbeda
33
Tak Juga Sirna
34
Tak Suka
35
Cemburu
36
Makan Malam
37
Setelah Makan Malam
38
Dinas Kerja
39
Berminat
40
Presentasi
41
Tanya Jawab
42
Dinas Lagi
43
Melarikan Diri
44
Setelah Itu
45
Syarat
46
Pertama
47
Setelah Yang Pertama
48
Bingung Judulnya
49
Tentang Cinta
50
Wanita Jatuh Cinta
51
Bekal
52
Rindu
53
Terlambat Datang
54
Cemburu
55
You Don't Understand Me
56
Menjemput
57
Tentang Masa Lalu
58
Tentang Cinta
59
Katakan Padaku
60
Tamu
61
Kerjasama
62
Tenggelam
63
Sekali Ini Saja
64
Terungkap
65
How About Us ?
66
Apa Yang Nadia Putuskan
67
Orang Asing
68
New Normal
69
Dinas Kerja Kali ini.
70
Hasil Pemeriksaan.
71
Pengumuman
72
In Love
73
Tentang Kita
74
Tentang Kita (2)
75
Kejutan
76
Manja
77
Klien Baru
78
Rumor
79
Yang Kemudian Terjadi
80
Melarikan Diri
81
Sama Paniknya
82
Selanjutnya
83
Kehilangan
84
Menemani
85
Pulang
86
Takut
87
Bingung Judulnya
88
Pemangsa Dan Buruannya
89
Yang Terluka
90
Pertanda
91
Tak Sanggup Lagi
92
Kenangan Indah
93
Ketika Hujan
94
Hingga Waktunya Tiba
95
I Love You Too Much
96
Hanya Cinta Yang Bisa Menyakiti
97
Cincin Pernikahan
98
Saling Mengingat
99
Akhir Cerita Lola
100
Lebih Dari Itu
101
Aku Membutuhkanmu
102
Wawancara
103
Masih Menyelesaikan Masalah
104
Perasaan Aneh
105
Kenal Lebih Dekat
106
Aku Mencintaimu
107
Stuck With You
108
Selanjutnya
109
Makan Siang
110
Pengumuman
111
Kembali Ke Jakarta
112
Kesepakatan Baru
113
Masuk Kerja.
114
Rahasia Kecil
115
Rahasia Kecil 2
116
Hanya Cinta Yang Membuat Bahagia
117
Akhir Pekan
118
Masih Di Akhir Pekan
119
Selanjutnya
120
Kunjungan
121
Sidang Pertama
122
Pikiran Buruk
123
Tentang Kita
124
Selalu Ada
125
Sidang Kedua
126
Kesalahan Fatal
127
Ketakutan Terbesar
128
One Year Down
129
Forever To Go
130
Hadiah
131
Hadiah ( 2 )
132
Mengabulkan Permohonan
133
Boss Baru
134
Boss Baru 2
135
Ancaman
136
Makan Siang
137
Putusan Sidang.
138
Bulan Madu
139
Belum Juga Datang
140
The Finale
141
Pengumuman
142
Pengumuman pemenang
143
Bonchap 1
144
Bonchap 2
145
Bonchap 3
146
Bonchap 4
147
Bonchap 5
148
Last Bonus Chapter
149
Bonchap Lagi
150
Pengumuman
151
Apa Boleh
152
Salah Kamar dan Boncap In Love
153
Ditolak
154
Sampai Kapan
155
Insyekur
156
Promo Novel
157
Cemburu
158
Angan-angan
159
Terungkap
160
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!