Tied The Knot

Alex menarik nafas dalam sebelum ia melangkahkan kakinya keluar dari mobil yang membawanya.

"Kamu siap, Nak ?" tanya sang Mama dengan senyum bahagianya.

Alex tersenyum seraya menganggukkan kepala, walaupun dalam hati ia merasakan hal yang sebaliknya. Baru 2 Minggu yang lalu ia bertemu Nadia dan yang terjadi diantara mereka hanya debat dan pertengkaran kecil. Dirinya berharap jika Nadia yang mengundurkan diri dari perjodohan ini hingga ia merasa tak bersalah pada mamanya namun yang terjadi malah sebaliknya, Nadia ternyata tak selemah yang ia kira. Malah perempuan itu yang lebih dulu mengajaknya untuk menikah.

Rumah sederhana Nadia telah nampak lebih ramai dibandingkan ia datang untuk pertama kali sekitar 2 minggu yang lalu. Ayah ibunya langsung keluar dari dalam rumah menyambut kedatangan Alex dan keluarganya.

Seperti biasa Alex bersandiwara tentu saja, ia menyalami kedua calon mertuanya dengan mencium punggung tangan mereka. Ayah Nadia memberikan tepukkan halus di bahunya kemudian memeluknya erat menandakan jika kedatangan Alex diterima dengan baik.

Alex duduk di ruang tamu beserta beberapa keluarga yang mengantarnya, tak ada Nadia disana. Ia menanti dan tunggu perempuan yang akan menjadi istrinya.

Setelah cukup lama berbasa-basi, Nadia pun muncul dari arah kamarnya yang terletak tak jauh dari dapur diantarkan oleh kedua sahabatnya Meta dan Alina, sedangkan Diki dan Adrian berjalan di belakang mereka.

Mata Alex langsung tertuju pada Nadia, 2 Minggu tak jumpa membuat perempuan itu terlihat lebih cantik dari biasanya. Bibir yang pernah Alex mimpikan itu berwarna peach dan sedikit mengkilap. "Shiiit," maki Alex pelan karena ia masih saja ingat tentang mimpi itu.

Nadia balik menatap Alex yang kini terus memandangi dirinya. Wajah lelaki itu lebih serius dari biasanya. Bisa Nadia tebak jika lelaki itu tengah memikirkan perempuan lain di hari lamarannya. Nadia tahu tentang perasaan lelaki itu namun ia tak mundur, setidaknya ia telah menunaikan kewajibannya sebagai anak yang patuh pada kedua orang tua. Urusan perasaan, Nadia jadikan itu prioritas nomor 2.

Perwakilan keluarga Alex mulai membicarakan maksud kedatangan mereka untuk melamar Nadia dan keluarga Nadia menyambutnya dengan suka hati.

"Alex apa kamu yakin untuk melamar Nadia Putri kami ?" tanya Ayah Nadia.

"Ya, saya yakin." jawab Alex tanpa ragu meskipun saat ini ia tengah berbohong.

Nadia menatapnya dengan perasaan tak menentu karena ia tahu yang sebenarnya lelaki itu rasakan. Cinta Alex bukanlah untuknya.

"Dan Nadia apa benar kamu yakin menerima pinangan Alex?" Tanya Mama Alex penuh harap

Nadia menarik nafas dalam sebelum ia menjawab. Dalam hatinya terus melantunkan banyak do'a berharap keputusan yang Ia ambil adalah yang terbaik.

"Saya yakin," jawab Nadia.

Semua yang berada di ruangan itu terlihat lega, di ujung sana Alex tersenyum dipaksakan pada Nadia dan Nadia pun melakukan hal yang sama.

"Lalu bagaimana dengan resepsi pernikahannya ?" tanya Mama Alex.

"Lebih cepat lebih baik," jawab Alex membuat Nadia menegang seketika.

"Nak Alex inginnya kapan ?" tanya Ayah Nadia.

"Seminggu atau dua Minggu ke depan pun tak masalah." jawab Alex.

"Tapi persiapannya tak bisa secepat itu," protes mama Alex.

"Dari dulu saya selalu menginginkan pernikahan yang sakral dan hanya di hadiri oleh orang-orang terdekat saja. Saya ingin berbagi momen bahagia ini hanya dengan mereka yang benar-benar mengenal saya dengan baik jadi tak perlu pesta yang besar." jawab Alex lagi.

"Tapi kan Nadia gak begitu...,"

"Saya setuju kok sama Alex," potong Nadia. Ia pun tak ingin pesta pernikahan yang mewah karena ia dan Alex pun belum saling jatuh cinta jadi rasanya percuma jika menggelar pesta.

Cukup lama mereka terdiam dan berpikir hingga ayah Alex bersuara. "Jika itu yang mereka inginkan maka kita harus mendukungnya,"

Semua yang ada di ruangan itu akhirnya setuju untuk mengikuti keinginan Alex dan Nadia.

Setelah acara lamaran selesai, mereka pun duduk bersama di ruang makan untuk merayakan pertunangan antara Alex dan Nadia.

***

"Sampai ketemu 2 minggu lagi, istriku." bisik Alex ketika ia hendak berpamitan.

"Masih calon ya, jangan ngadi-ngadi." jawab Nadia dengan senyuman manis di wajahnya.

Semua tersenyum bahagia menatap Alex dan Nadia yang terlihat manis saat bersama. Mereka tak tahu yang sebenarnya terjadi diantara keduanya.

***

Nadia tengah menghapus make up di wajahnya ketika ibunya datang menghampiri dan duduk tepat di sebelahnya.

"Sayang, kamu yakin mau menikah dengan Alex ?" Tanya Ibunya dengan lembut.

Nadia tahu jika ibunya itu merasa khawatir karena tak sekali dua kali sang ibu menanyakan hal yang sama namun lebih dari itu dan Nadia selalu memberikan jawaban yang sama.

"Aku yakin, Bu. Jadi jangan khawatir ya," jawab Nadia berusaha menenangkan hati ibunya.

***

"Mbak Nadia ada tamu orang bule kayanya tapi bukan Bimo," ucap salah satu teman kos Nadia dengan penuh semangat.

Saat ini Nadia sedang berada di kosannya dan belum lama pulang dari kantor yang letaknya tak begitu jauh dari tempat Nadia kos.

Nadia pun segera bergegas ke ruang khusus penerima tamu karena tempat kostnya cukup ketat dalam aturan.

Nadia berdebar cemas karena ia yakin yang datang adalah Alex dan ternyata dugaannya itu tepat.

Lelaki jangkung itu tengah duduk di ruang tunggu dengan ponsel di tangannya. Nadia berdehem aga Alex sadar dirinya telah hadir di sana.

"Duduk," titah Alex dengan gayanya yang menyebalkan.

Nadia pun menurutinya meskipun dalam hati ka memaki kesal.

"Gue datang buat ngomongin pernikahan kita," ucap Alex membuka pembicaraan.

"Terus ?"

"Ada beberapa hal yang harus kita omongin. Yang pertama setelah menikah kita akan tinggal di apartemen gue, karena kalau tinggal di rumah salah satu orang tua kita, mereka bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi."

Nadia menganggukan kepala membenarkan.

"Selebihnya kita bebas lakukan apapun itu yang biasa kita lakukan tak ada aturan yang mengikat."

"Aku setuju aja, yang penting kita bisa bertanggungjawab dengan setiap tindakan yang kita lakukan. Banyak hati yang harus kita jaga," Nadia mengingatkan.

Alex terdiam untuk sesaat dan sadar banyak kebiasaan buruk yang kini harus ia hilangkan jika ingin pernikahannya terlihat sungguhan. Hal pertama yang harus ia hentikan adalah bermain perempuan.

"Oke," jawab Alex menyetujui.

***

"Saya terima nikah dan kawinnya Nadia Wirahma binti Eddy Wirahman dengan mas kawin seperangkat perhiasan di bayar tunai," Ucap Alex dengan jelas dan tegas.

"Sah ?"

"Sah !!" ucap para saksi secara bersamaan.

Kini Alex telah resmi menjadi suami dari seorang Nadia. Wajah keduanya berseri seolah bahagia bahkan Alex mencium dahi Nadia dengan mesra.

Akad nikah itu dilaksanakan di rumah Nadia dan seperti kedua pengantin inginkan yang hadir hanya orang-orang terdekat mereka.

Semua sahabat Nadia datang kecuali Bimo karena masih berada di luar negeri meksipun begitu ia melihat bagaimana mantan kekasihnya itu menikah melalui sambungan video call. Bimo ikut berbahagia dan mengucapkan selamat untuk sahabatnya itu.

***

Setelah akad nikah mereka pun berkumpul dan merayakan pernikahan itu dengan makan siang bersama. Sandiwara pun di mulai, Nadia melayani Alex yang kini menjadi suaminya dengan sempurna.

Setiap orang yang melihat itu merasa terpukau dengan kemesraan yang pengantin baru itu perlihatkan.

Hingga malam pun tiba, Alex mengajak Nadia untuk pulang ke apartemen miliknya.

"Harus malam ini?" Tanya Nadia.

"Iya lah, atau lo mau tetap di sini dan tidur satu ranjang ? gue gak masalah. Ini malam pertama kita kan, Sayang ?" Tanya Alex penuh goda membuat bulu kuduk Nadia meremang.

Jujur saja Nadia tak mau dulu melakukan hal itu karena dia dan Alex belum merasakan percikan cinta yang entah kapan datangnya.

"Di apartemen kamu ada dua kamar kan ?" tanya Nadia.

"Ya, kenapa ?" Alex balik bertanya.

"Gak pa-pa, kalau begitu ayo kita pergi ke apartemen kamu," ucap Nadia tanpa ragu.

Tentu saja semua orang terheran karena pengantin baru itu seolah tak sabaran pergi untuk melarikan diri.

"Kenapa harus pulang ke apartemen?" tanya Mama Alex.

"karena besok aku ada meeting penting, Ma" jawab Alex beralasan.

Cukup lama mereka beradu argumen hingga akhirnya Alex dan Nadia memenangkan perdebatan itu dan merekapun pergi meninggalkan rumah Nadia untuk pergi ke apartemen Alex.

Tak banyak barang yang Nadia bawa hanya satu koper baju miliknya dan barang penting lainnya.

Sepanjang perjalanan mereka tak banyak bicara, hanya sibuk dengan pikirannya masing-masing. Hingga tanpa Nadia sadari mereka pun telah tiba. Ini adalah kali kedua Nadia datang ke apartemen lelaki yang kini menjadi suaminya itu.

Dengan susah payah Nadia menarik-narik kopernya yang terasa berat karena Alex yang tak peka untuk membawakan koper istrinya itu.

"Ayo cepat, udah malam. Gue ngantuk." ucap Alex seraya menunggu Nadia di depan pintu apartemennya sedangkan istrinya itu masih berjuang dengan kopernya.

"Karena sejak saat ini lo tinggal di sini, jadi ingat baik-baik kode password pintu apartemen gue." Ucap Alex seraya menekan 6 digit nomor di pintu apartemennya itu.

"1-4-0-2-1-4," ucap Alex perlahan.

"14-O2-14," ulang Alex dan pintu apartemennya terbuka.

"Gampang kan ?" tanya Alex lagi karena sedari tadi Nadia hanya terdiam membeku.

"Iya, aku langsung hapal, 14 Februari kan ? hari Valentine ?" tanya Nadia dengan hatinya yang terasa kecut.

14 Februari adalah hari kelahiran Laura Valentina mantan kekasih Alex yang dulu.

To be continued ❤️

Makasih yang udah baca, Like dan komen.

Love u !

Terpopuler

Comments

EndRu

EndRu

bikin nyesek Kak Mee 🥰😍

2023-03-05

1

fiendry🇵🇸

fiendry🇵🇸

lanjut...

2022-07-16

0

Endang P

Endang P

here we go Nad...hell yg sesungguhnya akan dimulai...

just wanna say... keep strong Nadia...be brave...tujukkan klo kamu bukan termasuk yg lemah...

2022-07-13

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Pasrah
3 Kebaikan Alex Yang Mempesona
4 Berbicara
5 Basah
6 Makan Malam
7 Gak Suka
8 Buku Harian
9 Memohon
10 Masih Milikmu
11 Tied The Knot
12 Tinggal Bersama
13 Pulang
14 Proposal Kerjasama
15 Bagi Tugas
16 Makan Siang
17 Multitalenta
18 Mug Nadia
19 Bingung Judulnya
20 Berhutang
21 That Kiss
22 Mencoba
23 Hati dan Logika
24 Terbawa Perasaan
25 Jatuh Cinta
26 Impian Alex
27 Hari Yang Ditunggu ( 1 )
28 Hari Yang Ditunggu ( 2 )
29 Setelah Pertengkaran
30 Sakit
31 Tangis Terakhir
32 Desir Yang Berbeda
33 Tak Juga Sirna
34 Tak Suka
35 Cemburu
36 Makan Malam
37 Setelah Makan Malam
38 Dinas Kerja
39 Berminat
40 Presentasi
41 Tanya Jawab
42 Dinas Lagi
43 Melarikan Diri
44 Setelah Itu
45 Syarat
46 Pertama
47 Setelah Yang Pertama
48 Bingung Judulnya
49 Tentang Cinta
50 Wanita Jatuh Cinta
51 Bekal
52 Rindu
53 Terlambat Datang
54 Cemburu
55 You Don't Understand Me
56 Menjemput
57 Tentang Masa Lalu
58 Tentang Cinta
59 Katakan Padaku
60 Tamu
61 Kerjasama
62 Tenggelam
63 Sekali Ini Saja
64 Terungkap
65 How About Us ?
66 Apa Yang Nadia Putuskan
67 Orang Asing
68 New Normal
69 Dinas Kerja Kali ini.
70 Hasil Pemeriksaan.
71 Pengumuman
72 In Love
73 Tentang Kita
74 Tentang Kita (2)
75 Kejutan
76 Manja
77 Klien Baru
78 Rumor
79 Yang Kemudian Terjadi
80 Melarikan Diri
81 Sama Paniknya
82 Selanjutnya
83 Kehilangan
84 Menemani
85 Pulang
86 Takut
87 Bingung Judulnya
88 Pemangsa Dan Buruannya
89 Yang Terluka
90 Pertanda
91 Tak Sanggup Lagi
92 Kenangan Indah
93 Ketika Hujan
94 Hingga Waktunya Tiba
95 I Love You Too Much
96 Hanya Cinta Yang Bisa Menyakiti
97 Cincin Pernikahan
98 Saling Mengingat
99 Akhir Cerita Lola
100 Lebih Dari Itu
101 Aku Membutuhkanmu
102 Wawancara
103 Masih Menyelesaikan Masalah
104 Perasaan Aneh
105 Kenal Lebih Dekat
106 Aku Mencintaimu
107 Stuck With You
108 Selanjutnya
109 Makan Siang
110 Pengumuman
111 Kembali Ke Jakarta
112 Kesepakatan Baru
113 Masuk Kerja.
114 Rahasia Kecil
115 Rahasia Kecil 2
116 Hanya Cinta Yang Membuat Bahagia
117 Akhir Pekan
118 Masih Di Akhir Pekan
119 Selanjutnya
120 Kunjungan
121 Sidang Pertama
122 Pikiran Buruk
123 Tentang Kita
124 Selalu Ada
125 Sidang Kedua
126 Kesalahan Fatal
127 Ketakutan Terbesar
128 One Year Down
129 Forever To Go
130 Hadiah
131 Hadiah ( 2 )
132 Mengabulkan Permohonan
133 Boss Baru
134 Boss Baru 2
135 Ancaman
136 Makan Siang
137 Putusan Sidang.
138 Bulan Madu
139 Belum Juga Datang
140 The Finale
141 Pengumuman
142 Pengumuman pemenang
143 Bonchap 1
144 Bonchap 2
145 Bonchap 3
146 Bonchap 4
147 Bonchap 5
148 Last Bonus Chapter
149 Bonchap Lagi
150 Pengumuman
151 Apa Boleh
152 Salah Kamar dan Boncap In Love
153 Ditolak
154 Sampai Kapan
155 Insyekur
156 Promo Novel
157 Cemburu
158 Angan-angan
159 Terungkap
160 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Awal Mula
2
Pasrah
3
Kebaikan Alex Yang Mempesona
4
Berbicara
5
Basah
6
Makan Malam
7
Gak Suka
8
Buku Harian
9
Memohon
10
Masih Milikmu
11
Tied The Knot
12
Tinggal Bersama
13
Pulang
14
Proposal Kerjasama
15
Bagi Tugas
16
Makan Siang
17
Multitalenta
18
Mug Nadia
19
Bingung Judulnya
20
Berhutang
21
That Kiss
22
Mencoba
23
Hati dan Logika
24
Terbawa Perasaan
25
Jatuh Cinta
26
Impian Alex
27
Hari Yang Ditunggu ( 1 )
28
Hari Yang Ditunggu ( 2 )
29
Setelah Pertengkaran
30
Sakit
31
Tangis Terakhir
32
Desir Yang Berbeda
33
Tak Juga Sirna
34
Tak Suka
35
Cemburu
36
Makan Malam
37
Setelah Makan Malam
38
Dinas Kerja
39
Berminat
40
Presentasi
41
Tanya Jawab
42
Dinas Lagi
43
Melarikan Diri
44
Setelah Itu
45
Syarat
46
Pertama
47
Setelah Yang Pertama
48
Bingung Judulnya
49
Tentang Cinta
50
Wanita Jatuh Cinta
51
Bekal
52
Rindu
53
Terlambat Datang
54
Cemburu
55
You Don't Understand Me
56
Menjemput
57
Tentang Masa Lalu
58
Tentang Cinta
59
Katakan Padaku
60
Tamu
61
Kerjasama
62
Tenggelam
63
Sekali Ini Saja
64
Terungkap
65
How About Us ?
66
Apa Yang Nadia Putuskan
67
Orang Asing
68
New Normal
69
Dinas Kerja Kali ini.
70
Hasil Pemeriksaan.
71
Pengumuman
72
In Love
73
Tentang Kita
74
Tentang Kita (2)
75
Kejutan
76
Manja
77
Klien Baru
78
Rumor
79
Yang Kemudian Terjadi
80
Melarikan Diri
81
Sama Paniknya
82
Selanjutnya
83
Kehilangan
84
Menemani
85
Pulang
86
Takut
87
Bingung Judulnya
88
Pemangsa Dan Buruannya
89
Yang Terluka
90
Pertanda
91
Tak Sanggup Lagi
92
Kenangan Indah
93
Ketika Hujan
94
Hingga Waktunya Tiba
95
I Love You Too Much
96
Hanya Cinta Yang Bisa Menyakiti
97
Cincin Pernikahan
98
Saling Mengingat
99
Akhir Cerita Lola
100
Lebih Dari Itu
101
Aku Membutuhkanmu
102
Wawancara
103
Masih Menyelesaikan Masalah
104
Perasaan Aneh
105
Kenal Lebih Dekat
106
Aku Mencintaimu
107
Stuck With You
108
Selanjutnya
109
Makan Siang
110
Pengumuman
111
Kembali Ke Jakarta
112
Kesepakatan Baru
113
Masuk Kerja.
114
Rahasia Kecil
115
Rahasia Kecil 2
116
Hanya Cinta Yang Membuat Bahagia
117
Akhir Pekan
118
Masih Di Akhir Pekan
119
Selanjutnya
120
Kunjungan
121
Sidang Pertama
122
Pikiran Buruk
123
Tentang Kita
124
Selalu Ada
125
Sidang Kedua
126
Kesalahan Fatal
127
Ketakutan Terbesar
128
One Year Down
129
Forever To Go
130
Hadiah
131
Hadiah ( 2 )
132
Mengabulkan Permohonan
133
Boss Baru
134
Boss Baru 2
135
Ancaman
136
Makan Siang
137
Putusan Sidang.
138
Bulan Madu
139
Belum Juga Datang
140
The Finale
141
Pengumuman
142
Pengumuman pemenang
143
Bonchap 1
144
Bonchap 2
145
Bonchap 3
146
Bonchap 4
147
Bonchap 5
148
Last Bonus Chapter
149
Bonchap Lagi
150
Pengumuman
151
Apa Boleh
152
Salah Kamar dan Boncap In Love
153
Ditolak
154
Sampai Kapan
155
Insyekur
156
Promo Novel
157
Cemburu
158
Angan-angan
159
Terungkap
160
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!