Ditempat lain seorang pria yang baru saja menyegarkan diri mendengar sebuah notif pesan masuk, pesan yang tidak bisa di abaikan.
[Lakukan semua nya hari ini! File E No 1 harus jatuh dan berita itu aku inginkan dalam waktu 5 jam ke depan] isi pesan itu.
"Baiklah, Ayo bangun malaikat maut, waktumu hanya 5 jam tanpa potongan." gumamnya dan membalas pesan itu dengan satu kata.
[Selesai]
...............
Di dalam sebuah mobil van hitam seorang pria berpenampilan rapi yang merupakan tangan kanan perwakilan dari RA Company, telah memasuki tempat parkir mobil ABF Company. Dengan sikap dingin penuh pesona pria berjas navy menegaskan setiap langkahnya menuju ke tempat resepsionis perusahan besar itu. Dimana karyawan dan karyawati yang melihat sosok itu mulai mengeluarkan air liur seakan pria itu sangatlah lezat.
"Dimana ruangan boss ABF Company?" tanya pria itu dan menyodorkan sebuah silver card dengan sebuah nama perusahan yang amat terkenal.
"Maaf tuan, apa sudah membuat janji?'' tanya wanita di resepsionis.
"Silahkan hubungi siapapun yang anda mau, tapi pastikan tidak membuang waktu ku!" tukas pria itu tanpa menatap resepsionis yang terlihat pucat.
"Baik tuan, tunggu sebentar." jawab wanita resepsionis dengan menekan tombol utama untuk menghubungkan langsung pada sekretaris bossnya.
Setelah percakapan sesaat, terlihat seorang pria dengan pakaian rapi tanpa menggunakan dasi keluar dari pintu lift dan menghampiri tempat resepsionis.
"Pagi tuan. Selamat datang di perusahaan ABF Company. Saya Leo assistant Tuan Abhishek." sapa Leo dengan menyodorkan tangan berniat untuk salaman.
"Saya Justin assistant dari RA Company, bisa langsung saja bertemu dengan Tuan Abhishek Bagaskara!" tukas Justin menerima uluran tangan beberapa saat.
"Mari tuan Justin.'' ajak Leo membimbing Justin menuju lift khusus yang di gunakan oleh orang-orang penting di dalam ABF company.
Tok... tok.. tok...
"Silahkan masuk tuan, Boss ini Tuan Justin perwakilan dari RA company." ucap Leo setelah memasuki ruangan Abhishek yang ada di lantai teratas.
"Silahkan duduk, saya Abhishek pemimpin perusahan ini. Apa ada yang bisa saya bantu tuan Justin?" tanya Abhi dengan memfokuskan diri pada tamu tak terduganya itu.
"Sebelumnya saya akan mengucapkan terimakasih. Karena anda mau menerima kedatangan saya tanpa menunda waktu, dan kedatangan saya kemari hanya menyampaikan perintah dari Pemimpin RA company. Queen RA company ingin menjalin kerjasama dengan perusahaan anda dengan memberikan dana investor sebanyak 50% dari pemilik saham utama. Silahkan anda fikirkan ini dengan baik dan hubungi saya jika keputusan telah anda ambil, maaf saya tidak bisa lama. Saya permisi Tuan Abhishek Bagaskara dan Tuan Leo." jelas Justin dengan meninggalkan kartu nama yang sama, yang sempat di tunjukkan di depan resepsionis.
"Baik, mari saya antar." jawab Leo bertindak cepat meskipun masih terkejut dengan cara kerja pria yang mengaku sebagai assistant RA company.
Setelah lima belas menit, Leo kembali ke ruangan boss Abhi. Dimana pria itu masih menatap kartu nama yang begitu indah desainnya. Ada sedikit niatnya untuk membuat kartu yang sama, karena kartu nama itu sederhana tapi memiliki seni yang tinggi.
"Apa perusahan itu sudah bosan dengan usahanya? Bagaimana menurut mu Leo?" tanya abhi menatap assistantnya.
"Apa tuan pernah bertemu dengan pemimpin nya? Setahu ku perusahan itu tidak menyukai kerjasama tanpa adanya keuntungan yang pasti. Bahkan perusahan sekelas x company di luar negeri pun tidak masuk dalam kriteria, untuk menjalin kerjasama dengan perusahan itu! Tapi jika kerjasama ini terjadi, otomatis perusahan ABF company akan langsung meroket melewati batasnya.'' jawab Leo tanpa keraguan.
" Hmm. Tapi bukankah siapapun yang mengkhianati perusahaan itu akan tenggelam tanpa nama? Sebaiknya aku diskusikan hal ini dengan papa, papa sepertinya lebih tahu tentang perusahaan itu." potong Abhi menyimpan kartu nama justin dalam saku jasnya dan melanjutkan pekerjaan.
"Leo, bagaimana dengan persiapan klarifikasi kerjasama kita dengan perusahaan Narendra?" tanya Abhi sebelum fokus memeriksa laptopnya.
"Semua sudah selesai Tuan, tinggal eksekusi.'' jawab Leo dengan senyum.
"Malam ini lakukan! Aku ingin memberikan kejutan pada istri ku dan satu lagi, apa semua informasi tentang Asfa tidak ada yang baru?" tanya Abhi.
"Nihil. Sepertinya tidak ada hal yang penting tentang istri tuan, meskipun ini sedikit aneh." jawab Leo memikirkan sesuatu yang rumit.
"Baiklah, kosongkan jadwal ku sampai besok." titah Abhi kembali memandang laptopnya dan membiarkan Leo kembali ke ruangannya.
Sedangkan di sisi lain. Kini justin tengah menikmati musik di telinga, dengan tarian jemari di atas laptopnya, gerakan cepat dengan ritme mulai berselancar. Beberapa film berdurasi 30 menit mulai proses untuk di upload, hingga warna hijau mengisi sempurna tabung panjang di layar laptopnya.
"Enjoy your life Mr. A Narendra. One Out!( Nikmati hidup anda Tuan A Narendra. Satu keluar!)" ucap justin tersenyum smirk dengan mata berbinar melihat hasil kerja kerasnya.
Kini semua social media mulai terjadi kerusakan seakan terjadi gangguan sistem, namun di dalam gangguan itu justru memberikan film yang menjadi trending topic di seluruh lapisan masyarakat tak terkecuali keluarga Narendra, keluarga Bagaskara, ataupun pembisnis lainnya. Tiga film berdurasi pendek namun mampu menggemparkan dunia, dering telfon tak ada hentinya, memenuhi kediaman keluarga Narendra yang membuat keluarga itu kewalahan untuk menangani kekacauan bak angin put!ng beliung.
Ting... ting.. (suara notifikasi pesan masuk)
[Gift best for Narendra Family]
[Enjoy]
Dua pesan yang mampu membuat semua pasang mata anggota keluarga itu menatap satu sama lain, seakan pesan itu menyatakan badai di dalam rumah besar itu dia lah dalangnya 'sang pengirim pesan'. Sedangkan pembatalan kerjasama mulai terjadi membuat keluarga itu semakin terpuruk, hingga akhirnya keluarga itu mulai memutar otak mencari jalan keluar dari musibah dadakan itu.
"Aku ada ide pa, ma. Bagaimana jika..." ucap Nona Aqsa Narendra yang seketika memikirkan rencana gila.
..........................
"Apa mutiara ku yang meminta mu?" tanya pria dengan pakaian tidur yang kebesaran.
"Benar Tuan besar.'' jawab Justin dengan menunduk.
"Pergilah! Lakukan seperti yang dia perintah kan dan pastikan tidak ada yang menyentuhnya sedikit pun!" perintah pria itu dengan melambaikan tangannya.
Mendengar hal itu membuat justin kembali ke markas baru yang sudah di siapkan oleh asfa, di perumahan tempat yang paling mudah menjangkau semua arah. Sembari menunggu perintah selanjutnya dari queen, yang entah kegilaan apalagi yang akan terjadi di hari selanjutnya. Apapun itu pastilah keamanan yang menjadi prioritasnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 264 Episodes
Comments
HAPUS APK 🙏🙏
rencana apa yg akan di buat oleh aqsa
2022-10-29
1
꧁᭕༺𝐚𝐬𝐭𝐲᭄꧂
justin sebagai asisten suka kerja cepat gak bertele-tele
2022-10-29
2
◌⑅⃝●♡⋆♡ᏁᏬᏒᎨᏃᎯᎿᎨ♡⋆♡●⑅⃝◌
siap" aja Narendra family akan hancur
eh kok sama kayak nn ku ya 🤔🤔
2022-10-28
3