Bab 6: Kejujuran

Di balik pepohonan seseorang sedang mengintai sasarannya dengan waspada tanpa membuat kecurigaan, menunggu waktu yang tepat untuk melakukan tugas dari Bossnya.

Telihat intaiannya sedang sibuk bermain dengan anak-anak di dalam sebuah bangunan. Seorang wanita dewasa yang bersamanya pergi ntah kemana.

Kesempatan yang baik dan harus di gunakan untuk mendekati intaiannya. Baru saja satu langkah keluar dari tempat persembunyiaannya. Sebuah mobil memasuki halaman dan dua orang pria turun dari mobil dengan pakaian formalnya, membuat seseorang yang baru ingin keluar langsung bersembunyi lagi.

"Ayo nak, pasti ratu-ratu keluarga Bagaskara sudah tidak sabar menunggu kita hehehe." canda Papa Mahendra.

"Papa ini." jawab Abhi menggeleng kepalanya.

Rumah Indah

Itu lah papan nama dari tempat yang dikunjungi keluarga Bagaskara, sebuah panti asuhan keluarga yang di tujukan anak-anak kurang beruntung dan keluarga Bagaskara selalu berbagi rezeki dan kebahagiaan mereka dengan anak-anak panti. Begitu pula hari ini dimana keluarga Bagaskara sengaja mengadakan syukuran di panti bersama anak-anak atas pernikahan putra tunggal keluarga Bagaskara, Papa Mahendra langsung membantu persiapan syukuran bersama Bunda Aliya sedangkan Abhi sedang mengamati dari dekat bagaimana istri kecilnya tersenyum dan sesekali menjawab pertanyaan anak-anak.

"Superheroo.." seru anak-anak yang melihat Abhi berdiri di depan pintu.

"Apa kabar My Girls n My Boys?" sapa Abhi sambil memasuki ruangan dan berjongkok merentangkan kedua tangannya.

Semua anak berhamburan memeluk tubuh Abhi yang kekar, hampir seluruh anak kini berebut memeluk Abhi.

"Wait, ladies n gentlemen! Bariis Ayo let's go." perintah Abhi yang langsung di lakukan oleh anak-anak.

Satu persatu anak-anak yang berbaris bergantian memeluk Abhi, bukannya kembali bermain justru anak-anak berbalik memeluk Asfa. Mendapatkan pelukan dari setiap anak membuat Asfa tersenyum. Abhi yang melihat itu juga ikut tersenyum.

"Hay boy, ayo ajak anak-anak ke ruang makan. Semua sudah siap. Ayo anak-anak let's go." ajak Papa Mahendra.

Semua anak-anak mengikuti Papa Mahendra seperti ekornya saja, terlihat panjang seperti kereta api. Hanya tinggal Abhi dan Asfa di dalam ruangan yang kembali membekukan suasana, meski sebelumnya sudah lebih mencair.

"Ayo Asfa, syukuran ini untuk pernikahan kita. Pasti semua menunggu kita." ajak Abhi lembut mempersilahkan Asfa untuk berjalan terlebih dahulu.

"Maaf, saya tidak tahu dimana ruangan makannya." tutur Asfa lirih.

"Baik lah, ayo jalan bersama." jawab Abhi dan berdiri di samping Asfa.

Suara anak-anak bercanda bisa terdengar dari luar, dan benar saja ruangan yang seperti aula itu sudah di penuhi anak-anak bahkan lebih banyak dari anak-anak yang tadi.

Dengan sigap Abhi menggenggam tangan Asfa dan membimbing istri kecilnya untuk berkumpul dengan bunda Aliya dan pengurus panti. Bunda Aliya menyambut Asfa dengan senyuman manis.

"Berhubung pihak terkait sudah hadir, mari acara syukuran ini kita mulai. Kami berharap doa anak-anak untuk pasangan baru keluarga Bagaskara langgeng dan cepat dapet momongan." ucap Papa Mahendra tanpa di saring.

"Auw Sakit." gumam Papa Mahendra yang merasakan cubitan di lenggannya namun tetap tersenyum.

"Makanya kalau ngomong tuh jangan ceplas ceplos! Lihat tuh mantu kita langsung lumer senyumnya." cetus Bunda Aliya pelan.

Acara makan bersama dengan beberapa tumpeng membuat semua anak-anak beserta pengurus panti tersenyum dan tertawa bahagia. Abhi bersyukur di dalam acara syukuran Asfa mau menjadi sosok yang berbeda meskipun hanya seujung kuku.

Selesai acara makan bersama, keluarga Bagaskara kembali meninggalkan panti dan pulang ke rumah masing-masing. Karena Abhi tidak membawa supir alhasil dirinya yang harus menyetir sendiri, yah meskipun sepanjang perjalanan hanya di isi dengan keheningan.

Sebuah taman di depan komplek perumahan terlihat sangat teduh dengan temaram bulan di atas langit. Rasanya ingin mengajak istri kecilnya untuk duduk di taman, sesaat menikmati keindahan malam namun melihat wajah lelah sang istri membuat Abhi menggurungkan niatnya.

"Bisakah kita kesana?" tanya Asfa sambil menunjuk taman.

"Tentu." jawab Abhi tersenyum senang karena merasa keinginannya akan terpenuhi.

Segera Abhi memarkirkan mobilnya di depan sebuah supermarket dan mengajak Asfa berjalan ke taman. Keduanya mencari tempat untuk duduk, sebenarnya Abhi hanya mengikuti Asfa dari belakang dan membiarkan Asfa memilih tempat sesukanya.

"Malam ini aku akan mengatakan sebuah kebenaran pada anda. Ku harap anda bisa membiarkan saya menyelesaikan cerita saya, sebelum anda marah atau pun melakukan hal lainnya." ucap Asfa menatap kumpulan bunga pukul 4 di depannya.

"Silahkan." jawab Abhi menyandarkan punggungnya di kursi taman.

"Saya adalah seorang pelayan di keluarga Narendra, pasti itu yang anda ketahui. Memang benar saya seorang pelayan, tapi alasan saya bekerja disana adalah kemauan saya sendiri meskipun hanya sebagai pelayan tapi tetap saya lakukan. Semua itu hanya memiliki satu alasan yaitu Saya mencintai Tuan A Narendra, putra sulung keluarga Narendra. Saya memang gadis naif, karena demi Cinta saya rela menjadi seorang pelayan dan karena kejujuran tentang alasan saya bekerjalah. Maka Tuan A Narendra meminta saya, membuktikan cinta saya kepadanya dengan menggantikan adiknya yang telah melarikan diri. Saya tidak suka ketika perasaan tulus yang saya punya di ragukan, maka dengan kesadaran saya menerima permintaan lelaki itu. Pernikahan ini di dasari atas paksaaan tapi keputusan saya menikah dengan anda adalah mutlak dari saya sendiri. Dan tentang permintaan saya pada anda, tentang kerjasama bersama Narendra family itu semata hanya untuk mewujudkan permintaan terakhir saya pada lelaki itu. Saya memintanya untuk jangan datang kembali ke dalam hidup saya. Malam ini saya sudah mengatakan kebenaran yang seharusnya anda ketahui dan rasa bersalah yang ada di dalam hati anda, setidaknya hilang karena pernikahan ini terjadi atas keputusan diri kita masing-masing." jelas Asfa panjang lebar tanpa menetes kan satu air mata pun.

"Aku senang atas kejujuran mu Asfa, tapi kejujuran mu tidak akan mengubah keputusan ku. Ucapan ku akan tetap sama, waktu mu hanya esok. Putuskan baik-baik apa yang kamu ingin kan, aku akan selalu mendukung mu. Ayo kita pulang, ini sudah semakin malam." balas Abhi.

Sungguh jawaban Abhi membuat Asfa tenang. Meskipun setelah mengetahui kebenarannya, tapi pria yang menjadi suaminya itu masih bersikap tenang. Setelah meninggalkan taman dan kembali melanjutkan perjalanan pulang yang tidak seberapa itu membuat kebisuan kembali berlangsung. Keduanya seakan sepakat untuk diam memahami situasi yang keduanya jalani.

"Istirahat lah! Besok pagi aku akan mengantar mu ke salon dan kita akan bertemu di malam hari. Aku akan menunggu mu di tempat seharusnya, tapi percayalah jika kamu memutuskan pergi. Aku tidak akan mengganggu hidup mu Asfa, meski hanya sedikit seujung kuku. " ucap Abhi sebelum menutup pintu kamar.

......................

"Tuan, Kami sudah membawa Nona Angel pulang. Beliau ada di dalam kamarnya." lapor assistantnya di ruangan kerja boss nya.

Terpopuler

Comments

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

syukurin lelaki pilihan Tuhan untukmu, asfa

2022-10-29

0

✨🥀🪴N.𝐀⃝🍒✨

✨🥀🪴N.𝐀⃝🍒✨

aku padamu abhi.. abhi benar benar lelaki bijaksana

2022-10-29

2

༄༅⃟𝐐Vee_hiatus☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

༄༅⃟𝐐Vee_hiatus☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

abi gentleman menanggapi semuanya dengan lapang dada dan kesabaran

2022-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Sah
2 Bab 2: Narendra Family
3 Bab 3: Bagaskara Family
4 Bab 4: Visual
5 Bab 5: Istri Abhi
6 Bab 6: Kejujuran
7 Bab 7: Kepercayaan Papa
8 Bab 8: Pertanyaan keraguan
9 Bab 9: Kembali
10 Bab 10: Curiga
11 Bab 11: Pelelangan
12 Bab 12: Buah biji nyungsep
13 Bab 13: Permainan Jalanan
14 Bab 14: Zero Alanda
15 Bab 15: Gift for Narendra FAMILY
16 Bab 16: Rencana Nona Aqsa
17 Bab 17: Negatif Thingking
18 Bab 18: Kehangatan dan Hukuman
19 Bab 19: Delia Arora
20 Bab 20: Kabar Buruk
21 Bab 21: Kabar buruk ll
22 Bab 22: Hanna Vs Justin
23 Bab 23: Kesepakatan dua pengkhianat
24 Bab 24: Drama seorang Queen
25 Bab 25: Surga dunia seorang Mafia
26 Bab 26: Surprise Meeting
27 Bab 27: Undangan unik
28 Bab 28: Intimidasi Tuan Besar
29 Bab 29: Bunda Anya
30 Bab 30: Proposal langka
31 Bab 31: Satu atap dua perasaan
32 Bab 32: Cinta seorang ibu
33 Bab 33: Satu berita dari biang kerok
34 Bab 34: Kupu-kupu Istana
35 Bab 35: Virus aroma coklat
36 Bab 36: Bukan saatnya kembali
37 Bab 37: Kembali nya Dia
38 Bab 38: Penghuni pondok
39 Bab 39: Keputusan dari pilihan terbaik
40 Bab 40: Hukuman setimpal
41 Bab 41: Percaya tidak percaya
42 Bab 42: Menantu ajaib
43 Bab 43: Akhir seorang kepala pelayan
44 Bab 44: Gerombolan ikan di club
45 Bab 45: Quality time Family
46 Bab 46: Salah Satu klausul
47 Bab 47: Moli di tebing keramat
48 Pengumuman
49 Bab 48: Sepenggal cerita
50 Bab 49: Bertemu pria beruban
51 Bab 50: Apartemen Lavender
52 Bab 51: Tindakan tegas queen
53 Bab 52: Kepercayaan seorang kakak
54 Bab 53: Rombongan sirkus
55 Bab 54: Kembali beraksi
56 Bab 55: Royal Asfa Company
57 Bab 56: Menyesal tapi terlanjur menolong
58 Bab 57: Perkenalan singkat
59 Bab 58: Kekaguman Leon
60 Bab 59: Tuan rumah seperti tikus
61 Bab 60: Skakmat
62 Bab 61: Diatas langit masih ada langit
63 Bab 62: Diam terkadang lebih baik
64 Author narsis
65 Bab 63: Dalang meeting dadakan
66 Bab 64: Wakil berlagak pemimpin
67 Bab 65: Menjenguk kesayangan
68 Bab 66: Peduli
69 Bab 67: Kemunculan dokter utama
70 Bab 68: Balapan liar
71 Bab 69: Mie ayam special
72 Bab 70: Ucapan di dalam hati
73 Bab 71: Meminta maaf dan belajar
74 Bab 72: Mansion di kebun jeruk bali
75 Bab 73: Kembali melihat
76 Bab 74: Terpesona
77 Bab 75: Delia vs Rania
78 Bab 76: Arti pensiun
79 Bab 77: Xifer versi wanita
80 Bab 78: Sama tapi berbeda cara
81 Bab 79: Nasgitel
82 Bab 80: Meeting
83 Bab 81: Bibit pengkhianat
84 Ramadhan Kareem
85 Bab 82: Sistem perusahaan
86 Bab 83: Duel jalur bukit
87 Bab 84: Darah
88 Bab 85: Pertanyaan demi pertanyaan
89 Bab 86: Hanya jatuh Cinta, apa salah?
90 Bab 87: Rayuan yang gagal
91 Bab 88: Serpihan ingatan
92 Bab 89: Mencari Bintang
93 Bab 90: Patut di curigai
94 Bab 91: Pembicaraan tentang hati
95 Bab 92: Masih tentang cinta
96 Bab 93: Pelukan seorang sahabat
97 Bab 94: Dilema
98 Bab 95: Dominic frustasi
99 Bab 96: Suara itu
100 Bab 97: Doorrr
101 Bab 98: Heli dengan barikade motor sports
102 Bab 99: Bau anyir
103 Bab 100: Racun baru
104 Bab 101: Bantuan dan Kepercayaan
105 Bab 102: Pengorbanan seorang Ayah
106 Bab 103: Asfa kembali
107 Bab 104: Key Unlocks
108 Bab 105: Darah
109 Bab 106: Permintaan aneh dokter Aal
110 Bab 107: Wajah lecek di dalam Villa
111 Bab 108: Nek Nyawa mu Siji, Baliyo
112 Bab 109: Game
113 Bab 110: Nada bariton Alvaro
114 Bab 111: Si Wanita iblis
115 Bab 112: Love Sick
116 Bab 113: Masih polos
117 Bab 114: Kontrak untuk Rania
118 Bab 115: Penawar Racun
119 Bab 116: Pohon Rahasia
120 Bab 117: Rumah terlarang di Perum Laskar Pelangi
121 Bab 120: Rumah terlarang di Perum Laskar Pelangi
122 Bab 118: Penguntit si Penguntit
123 Bab 119: Identitas Rania
124 Bab 120: Pernyataan Asfa
125 Bab 121: Percaya
126 Bab 122: Ikrar janji suci
127 Bab 123: Rasa sesak
128 Bab 124: Ekpresi
129 Bab 125: Tak berakhlak
130 Bab 126: Zain Vs Abhi
131 Bab 127: Patung dan Drakula
132 Bab 128: Meeting bumbu emosi
133 Bab 129: Pencurian First Kiss
134 Bab 130: Kanza Hermawan
135 Bab 131: Heli pengantar
136 Bab 132: Villa Keluarga Aranda
137 Bab 133: Abhi Vs Asfa
138 Bab 134: Ultimatum
139 Bab 135: Satu koin dua sisi
140 Bab 136: My rabbit
141 Bab 137: Game
142 Bab 138: Will you Marry me
143 Bab 139: Best wedding with surprise day
144 Ruang Othoor
145 Bab 140: Ini malam kita.
146 Bab 141: Alasan pernikahan Abhi Vs Asfa
147 Bab 142: Aliska kembali
148 Bab 143: Pasien kamar 6A
149 Bab 144: Waktu
150 Bab 145: Makan malam di Villa Delima
151 Bab 146: Makan malam di Villa Delima II
152 Bab 147: Kanker Darah
153 Bab 148: Club dan Misi balas dendam
154 Bab 149: Batasan dan kesadaran
155 Bab 150: Sang Pengawas
156 Bab 151: Emosi
157 Bab 152: Panggilan
158 Bab 153: Terong
159 Bab 154: Melow
160 Bab 155: Nenek Ara Vs Tuan Luxifer
161 Ruang Othoor #Respect Penulis
162 Bab 156: Konferensi Pers AGC
163 Bab 157: Aku kakak macam apa?
164 Bab 158: Mansion
165 Bab 159: Rencana Tuan Luxifer
166 Bab 160: Pertanyaan
167 Bab 161: Iska adalah
168 Bab 162: Riwayat kesehatan Queen
169 Bab 163: Cinta dan Luka
170 Bab 164: Kenangan seperti Layar Tancap
171 Bab 165: Mengalah
172 Bab 166: Kembali ke perusahaan
173 Bab 167: Sahabat dan Luka
174 Bab 168: Kontrak kerjasama
175 Bab 169: Kerjasama
176 Bab 170: Perasaan Abhi dan Sikap Asfa
177 Bab 171: Perdebatan
178 Bab 172: Sahabat? Cinta?
179 Bab 173: Dia gila?
180 Bab 174: Ikatan Batin
181 Bab 175: Menyerah
182 Bab 176: Jadilah dirimu sendiri!
183 Bab 177: Makanan Kesukaan
184 Bab 178: Tak ada Jawaban- Sikap
185 Bab 179: Tugas
186 Bab 180: Tanggung Jawab
187 Bab 181: Harapan dan Menurut
188 Bab 182: Tuan Muda Burhan
189 Bab 183: Club dan Rumah Sakit
190 Bab 184: Bad Dream dan Perselisihan
191 Bab 185: Si bos Mager
192 Bab 186: Senyuman-Taman Cinta
193 Bab 187: Tragedi Cafe HighStar
194 Bab 188: Kepercayaan hancur - Perpisahan
195 Bab 189: Cinta - usapan nyaman
196 Promo Novel Baru
197 Bab 190: Topeng -Ratu Drama
198 Bab 191: Dilema
199 Bab 192: Pengalih Suasana
200 Bab 193: Kegilaan sang Sugar Daddy
201 Bab 194: Ruangan Operasi
202 Bab 195: Dia Rania Istriku!
203 Bab 196: Percayalah! - Hipotermia
204 Bab 197: Bukan Menantuku! - Pria pecandu alkohol
205 Bab 198: Anak Haram - Janji
206 Bab 199: Cleo Dilema - Amarah untuk siapa?
207 Bab 200: Penantian Abhi - Segudang tanda tanya
208 Bab 201: Abhi dan si Suster
209 Bab 202: Pernyataan Kebenaran
210 Bab 203: Lirikan Mata - Suster biasa
211 Bab 204: Hanya Benalu - Bertahanlah
212 Bab 205: Dimana Bayiku?
213 Bab 206: BERPURA-PURA
214 Bab 207: Ruangan itu? - Perdebatan
215 Bab 208: Queen - Emosi
216 Bab 209: Abhi Cemburu - Kenapa?
217 Bab 210: Selidiki Semuanya!
218 Bab 211: Ruang Kerja Tuan Luxifer
219 Bab 212: Menantu Pertama
220 Bab 213: Pria si Pemarah
221 Bab 214: Perdebatan
222 Bab 215: Bagiku dia....
223 Bab 216: FLASHDISK
224 Bab 217: Pasukan Khusus
225 Bab 218: BOOM
226 Bab 219: BOS
227 Bab 220: Sang Bos - Sang Sopir
228 Bab 221: RUANGAN EKSEKUSI
229 Bab 222: SIAPA??
230 Bab 223: DIAM! - Agen J
231 Bab 224: KEGELAPAN - CAIRAN KIMIA
232 Bab 225: HAMIL ANAKMU! - READY!
233 Bab 226: SIAPA KAMU?
234 Bab 227: KITA TUKAR TEMPAT!
235 Bab 228: KOTAK PETI? - SHOOT!
236 Bab 229: DENTUMAN - ULTIMATUM
237 Bab 230: PERCAYA? - ADIL, TIDAK ADIL?
238 Bab 231: FOKUS!
239 Bab 232: KEBENARAN PAPA?!
240 Bab 233: HATI ke HATI
241 Bab 234: SIAPA BOS MU?
242 Bab 235: LIVE SHOW - PERBINCANGAN
243 Bab 236: HUJAN
244 Bab 237: MAAF - SEMUA TELAH BERAKHIR
245 Bab 238: RUMAH SAKIT - AIR...
246 Bab 239: Hmmm?
247 Bab 240: BERTAHANLAH NAK!
248 Bab 241: APA YANG TERJADI?
249 Bab 242: KAKEK BURHAN WITH TUAN LUXIFER
250 Bab 243: CINTA - ELISA
251 Bab 244: HANNA, I MISS YOU
252 Bab 245: KISAH CINTA SINGKAT
253 Bab 246: QUEEN
254 Bab 247: SUASANA MANSION
255 Bab 248: MENDENGARKAN KELUHAN
256 Bab 249: RENCANA? - DITAHAN
257 Bab 250: PRIA TERBODOH
258 Bab 251: PERJALANAN
259 Bab 252: HUTAN, READY?
260 Bab 253: JALUR ATAS? - MEMEJAMKAN MATA
261 Bab 254: TOUCH ME! YOU CAN?
262 Bab 255: HARI BERSEJARAH
263 Bab 256: QUEEN ASFA LUXIFER!
264 Bab 257: SPECIAL PART
Episodes

Updated 264 Episodes

1
Bab 1: Sah
2
Bab 2: Narendra Family
3
Bab 3: Bagaskara Family
4
Bab 4: Visual
5
Bab 5: Istri Abhi
6
Bab 6: Kejujuran
7
Bab 7: Kepercayaan Papa
8
Bab 8: Pertanyaan keraguan
9
Bab 9: Kembali
10
Bab 10: Curiga
11
Bab 11: Pelelangan
12
Bab 12: Buah biji nyungsep
13
Bab 13: Permainan Jalanan
14
Bab 14: Zero Alanda
15
Bab 15: Gift for Narendra FAMILY
16
Bab 16: Rencana Nona Aqsa
17
Bab 17: Negatif Thingking
18
Bab 18: Kehangatan dan Hukuman
19
Bab 19: Delia Arora
20
Bab 20: Kabar Buruk
21
Bab 21: Kabar buruk ll
22
Bab 22: Hanna Vs Justin
23
Bab 23: Kesepakatan dua pengkhianat
24
Bab 24: Drama seorang Queen
25
Bab 25: Surga dunia seorang Mafia
26
Bab 26: Surprise Meeting
27
Bab 27: Undangan unik
28
Bab 28: Intimidasi Tuan Besar
29
Bab 29: Bunda Anya
30
Bab 30: Proposal langka
31
Bab 31: Satu atap dua perasaan
32
Bab 32: Cinta seorang ibu
33
Bab 33: Satu berita dari biang kerok
34
Bab 34: Kupu-kupu Istana
35
Bab 35: Virus aroma coklat
36
Bab 36: Bukan saatnya kembali
37
Bab 37: Kembali nya Dia
38
Bab 38: Penghuni pondok
39
Bab 39: Keputusan dari pilihan terbaik
40
Bab 40: Hukuman setimpal
41
Bab 41: Percaya tidak percaya
42
Bab 42: Menantu ajaib
43
Bab 43: Akhir seorang kepala pelayan
44
Bab 44: Gerombolan ikan di club
45
Bab 45: Quality time Family
46
Bab 46: Salah Satu klausul
47
Bab 47: Moli di tebing keramat
48
Pengumuman
49
Bab 48: Sepenggal cerita
50
Bab 49: Bertemu pria beruban
51
Bab 50: Apartemen Lavender
52
Bab 51: Tindakan tegas queen
53
Bab 52: Kepercayaan seorang kakak
54
Bab 53: Rombongan sirkus
55
Bab 54: Kembali beraksi
56
Bab 55: Royal Asfa Company
57
Bab 56: Menyesal tapi terlanjur menolong
58
Bab 57: Perkenalan singkat
59
Bab 58: Kekaguman Leon
60
Bab 59: Tuan rumah seperti tikus
61
Bab 60: Skakmat
62
Bab 61: Diatas langit masih ada langit
63
Bab 62: Diam terkadang lebih baik
64
Author narsis
65
Bab 63: Dalang meeting dadakan
66
Bab 64: Wakil berlagak pemimpin
67
Bab 65: Menjenguk kesayangan
68
Bab 66: Peduli
69
Bab 67: Kemunculan dokter utama
70
Bab 68: Balapan liar
71
Bab 69: Mie ayam special
72
Bab 70: Ucapan di dalam hati
73
Bab 71: Meminta maaf dan belajar
74
Bab 72: Mansion di kebun jeruk bali
75
Bab 73: Kembali melihat
76
Bab 74: Terpesona
77
Bab 75: Delia vs Rania
78
Bab 76: Arti pensiun
79
Bab 77: Xifer versi wanita
80
Bab 78: Sama tapi berbeda cara
81
Bab 79: Nasgitel
82
Bab 80: Meeting
83
Bab 81: Bibit pengkhianat
84
Ramadhan Kareem
85
Bab 82: Sistem perusahaan
86
Bab 83: Duel jalur bukit
87
Bab 84: Darah
88
Bab 85: Pertanyaan demi pertanyaan
89
Bab 86: Hanya jatuh Cinta, apa salah?
90
Bab 87: Rayuan yang gagal
91
Bab 88: Serpihan ingatan
92
Bab 89: Mencari Bintang
93
Bab 90: Patut di curigai
94
Bab 91: Pembicaraan tentang hati
95
Bab 92: Masih tentang cinta
96
Bab 93: Pelukan seorang sahabat
97
Bab 94: Dilema
98
Bab 95: Dominic frustasi
99
Bab 96: Suara itu
100
Bab 97: Doorrr
101
Bab 98: Heli dengan barikade motor sports
102
Bab 99: Bau anyir
103
Bab 100: Racun baru
104
Bab 101: Bantuan dan Kepercayaan
105
Bab 102: Pengorbanan seorang Ayah
106
Bab 103: Asfa kembali
107
Bab 104: Key Unlocks
108
Bab 105: Darah
109
Bab 106: Permintaan aneh dokter Aal
110
Bab 107: Wajah lecek di dalam Villa
111
Bab 108: Nek Nyawa mu Siji, Baliyo
112
Bab 109: Game
113
Bab 110: Nada bariton Alvaro
114
Bab 111: Si Wanita iblis
115
Bab 112: Love Sick
116
Bab 113: Masih polos
117
Bab 114: Kontrak untuk Rania
118
Bab 115: Penawar Racun
119
Bab 116: Pohon Rahasia
120
Bab 117: Rumah terlarang di Perum Laskar Pelangi
121
Bab 120: Rumah terlarang di Perum Laskar Pelangi
122
Bab 118: Penguntit si Penguntit
123
Bab 119: Identitas Rania
124
Bab 120: Pernyataan Asfa
125
Bab 121: Percaya
126
Bab 122: Ikrar janji suci
127
Bab 123: Rasa sesak
128
Bab 124: Ekpresi
129
Bab 125: Tak berakhlak
130
Bab 126: Zain Vs Abhi
131
Bab 127: Patung dan Drakula
132
Bab 128: Meeting bumbu emosi
133
Bab 129: Pencurian First Kiss
134
Bab 130: Kanza Hermawan
135
Bab 131: Heli pengantar
136
Bab 132: Villa Keluarga Aranda
137
Bab 133: Abhi Vs Asfa
138
Bab 134: Ultimatum
139
Bab 135: Satu koin dua sisi
140
Bab 136: My rabbit
141
Bab 137: Game
142
Bab 138: Will you Marry me
143
Bab 139: Best wedding with surprise day
144
Ruang Othoor
145
Bab 140: Ini malam kita.
146
Bab 141: Alasan pernikahan Abhi Vs Asfa
147
Bab 142: Aliska kembali
148
Bab 143: Pasien kamar 6A
149
Bab 144: Waktu
150
Bab 145: Makan malam di Villa Delima
151
Bab 146: Makan malam di Villa Delima II
152
Bab 147: Kanker Darah
153
Bab 148: Club dan Misi balas dendam
154
Bab 149: Batasan dan kesadaran
155
Bab 150: Sang Pengawas
156
Bab 151: Emosi
157
Bab 152: Panggilan
158
Bab 153: Terong
159
Bab 154: Melow
160
Bab 155: Nenek Ara Vs Tuan Luxifer
161
Ruang Othoor #Respect Penulis
162
Bab 156: Konferensi Pers AGC
163
Bab 157: Aku kakak macam apa?
164
Bab 158: Mansion
165
Bab 159: Rencana Tuan Luxifer
166
Bab 160: Pertanyaan
167
Bab 161: Iska adalah
168
Bab 162: Riwayat kesehatan Queen
169
Bab 163: Cinta dan Luka
170
Bab 164: Kenangan seperti Layar Tancap
171
Bab 165: Mengalah
172
Bab 166: Kembali ke perusahaan
173
Bab 167: Sahabat dan Luka
174
Bab 168: Kontrak kerjasama
175
Bab 169: Kerjasama
176
Bab 170: Perasaan Abhi dan Sikap Asfa
177
Bab 171: Perdebatan
178
Bab 172: Sahabat? Cinta?
179
Bab 173: Dia gila?
180
Bab 174: Ikatan Batin
181
Bab 175: Menyerah
182
Bab 176: Jadilah dirimu sendiri!
183
Bab 177: Makanan Kesukaan
184
Bab 178: Tak ada Jawaban- Sikap
185
Bab 179: Tugas
186
Bab 180: Tanggung Jawab
187
Bab 181: Harapan dan Menurut
188
Bab 182: Tuan Muda Burhan
189
Bab 183: Club dan Rumah Sakit
190
Bab 184: Bad Dream dan Perselisihan
191
Bab 185: Si bos Mager
192
Bab 186: Senyuman-Taman Cinta
193
Bab 187: Tragedi Cafe HighStar
194
Bab 188: Kepercayaan hancur - Perpisahan
195
Bab 189: Cinta - usapan nyaman
196
Promo Novel Baru
197
Bab 190: Topeng -Ratu Drama
198
Bab 191: Dilema
199
Bab 192: Pengalih Suasana
200
Bab 193: Kegilaan sang Sugar Daddy
201
Bab 194: Ruangan Operasi
202
Bab 195: Dia Rania Istriku!
203
Bab 196: Percayalah! - Hipotermia
204
Bab 197: Bukan Menantuku! - Pria pecandu alkohol
205
Bab 198: Anak Haram - Janji
206
Bab 199: Cleo Dilema - Amarah untuk siapa?
207
Bab 200: Penantian Abhi - Segudang tanda tanya
208
Bab 201: Abhi dan si Suster
209
Bab 202: Pernyataan Kebenaran
210
Bab 203: Lirikan Mata - Suster biasa
211
Bab 204: Hanya Benalu - Bertahanlah
212
Bab 205: Dimana Bayiku?
213
Bab 206: BERPURA-PURA
214
Bab 207: Ruangan itu? - Perdebatan
215
Bab 208: Queen - Emosi
216
Bab 209: Abhi Cemburu - Kenapa?
217
Bab 210: Selidiki Semuanya!
218
Bab 211: Ruang Kerja Tuan Luxifer
219
Bab 212: Menantu Pertama
220
Bab 213: Pria si Pemarah
221
Bab 214: Perdebatan
222
Bab 215: Bagiku dia....
223
Bab 216: FLASHDISK
224
Bab 217: Pasukan Khusus
225
Bab 218: BOOM
226
Bab 219: BOS
227
Bab 220: Sang Bos - Sang Sopir
228
Bab 221: RUANGAN EKSEKUSI
229
Bab 222: SIAPA??
230
Bab 223: DIAM! - Agen J
231
Bab 224: KEGELAPAN - CAIRAN KIMIA
232
Bab 225: HAMIL ANAKMU! - READY!
233
Bab 226: SIAPA KAMU?
234
Bab 227: KITA TUKAR TEMPAT!
235
Bab 228: KOTAK PETI? - SHOOT!
236
Bab 229: DENTUMAN - ULTIMATUM
237
Bab 230: PERCAYA? - ADIL, TIDAK ADIL?
238
Bab 231: FOKUS!
239
Bab 232: KEBENARAN PAPA?!
240
Bab 233: HATI ke HATI
241
Bab 234: SIAPA BOS MU?
242
Bab 235: LIVE SHOW - PERBINCANGAN
243
Bab 236: HUJAN
244
Bab 237: MAAF - SEMUA TELAH BERAKHIR
245
Bab 238: RUMAH SAKIT - AIR...
246
Bab 239: Hmmm?
247
Bab 240: BERTAHANLAH NAK!
248
Bab 241: APA YANG TERJADI?
249
Bab 242: KAKEK BURHAN WITH TUAN LUXIFER
250
Bab 243: CINTA - ELISA
251
Bab 244: HANNA, I MISS YOU
252
Bab 245: KISAH CINTA SINGKAT
253
Bab 246: QUEEN
254
Bab 247: SUASANA MANSION
255
Bab 248: MENDENGARKAN KELUHAN
256
Bab 249: RENCANA? - DITAHAN
257
Bab 250: PRIA TERBODOH
258
Bab 251: PERJALANAN
259
Bab 252: HUTAN, READY?
260
Bab 253: JALUR ATAS? - MEMEJAMKAN MATA
261
Bab 254: TOUCH ME! YOU CAN?
262
Bab 255: HARI BERSEJARAH
263
Bab 256: QUEEN ASFA LUXIFER!
264
Bab 257: SPECIAL PART

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!