"Fantastic! You are work always best Justin!(Fantastis!Kamu selalu bekerja yang terbaik Justin)." ucap Asfa dengan senyum devil nya setelah selesai melihat File E No 1.
"You are welcome Angel.(Sama-sama Angel)." jawab Justin.
"Bagaimana kabar Papa? " tanya Asfa sambil menutup laptopnya.
"Tuan baik, bukan kah Nona Angel juga mau bertemu Tuan Besar di sana? " tanya balik Justin.
"Apa Papa datang ke pelelangan itu? " tanya Asfa memastikan.
"Iya Non. Itu pelelangan yang sudah di tunggu selama 3 bulan. Non tahu Kan betapa inginnya Tuan besar memiliki Formula itu. " jawab Justin.
Tanpa menjawab Justin. Asfa mengambil ponsel dan mendial nomer telfon Papanya namun terlfonnya sedang di alihkan. Raut wajah Asfa berubah dingin setiap kali sudah memasuki kehidupan bintangnya, membuat aura di dalam mobil mencekam.
"Kamar non lantai paling atas no 2A. Seperti yang di ingin kan dan di dalam kamar sudah tersedia semua yang Non butuhkan." ucap Justin sembari memarkirkan mobil.
"Ini yang utama milik Nona Angel. " ucap Justin sekali lagi setelah menyerahkan sebuah topeng special.
"Kabari aku saat File E No 1 sudah di bawah kendali mu! Dan ya jangan katakan pada Papa jika aku ikut pelelangan ini! " perintah Asfa keluar dari mobil setelah memakai topengnya.
Tempat orang-orang ber uang menghabiskan kekayaan mereka adalah pelelangan barang-barang langka, kali ini pelelangan kembali di adakan dengan barang-barang yang special. Berbagai macam senjata dan formula racun sudah di persiapkan, dimana harganya akan cukup fantastis.
Di bawah naungan Hotel Sky pelelangan illegal selalu menjadi incaran para pembisnis untuk bisnis illegal juga, namun Asfa datang ke pelelangan karena hal lain yang harus di kerjakan.
"Permisi Kamar Lantai atas no 2A atas nama Nona Angel! " ucap Asfa di resepsionis.
"Silahkan Nona, ini kuncinya." jawab seorang penjaga resepsionis.
Setelah mendapatkan kunci kamarnya, Asfa berjalan ke lift untuk menuju ke kamar pesanannya. Hotel yang masih sedikit sepi karena waktu masih pagi, Asfa sengaja datang awal untuk pekerjaannya.
Ceklek...
"Sempurna, Ayo Queen. You ready for work!(Sempurna, Ayo Queen. Kamu siap untuk bekerja)." ucap Asfa setelah melihat semua isi Kamar hotelnya.
Sedangkan di dalam kantor yang besar, tumpukan berkas kini menutupi wajah seseorang. Ntah karena saking focusnya atau sedang melamun. Ketukan pintu pun tidak di dengarnya, membuat sang pengetuk masuk ke ruangan begitu saja.
Braaak.
"Astaga! Papa! Apa-apa an ini?" tukas Abhi yang terkejut karena suara meja di geprak begitu saja.
"Kau itu yang kenapa Boy! Tangan Papa sampai merah gara-gara ketuk pintu lama sekali, tapi manusia nya justru tenggelaman ntah dimana! " keluh Papa Mahendra menggeleng kepala.
"Maaf Pa, Pekerjaan ku sangat banyak. Ada perlu apa Pa? " tanya Abhi berpindah tempat duduk.
"Papa harus mengikuti permintaan Bunda mu untuk menjenguk teman nya di luar kota, tapi Papa sudah menunggu pelelangan sore ini. Tolong gantikan Papa dan bawakan Papa sesuatu dari pelelangan itu, ambillah ini dan berapa pun uang yang harus dikeluarkan tidak masalah. " jawab Papa Mahendra dengan memberikan secarik kertas yang terlipat di tangan Abhi.
"Baiklah Pa. Kapan waktu pelelangan di mulai? " tanya Abhi melihat lipatan kertas dan kembali melipat kertas dan memasukkannya ke dalam saku.
"Sore ini sekitar pukul 3 di Hotel Sky. Atas nama Tuan Dika. Dan ya asisten Papa akan menemani mu..." jawab Papa Mahendra.
Ceklek..
"Hay anak bunda? Masih lama Pa?" tanya bunda Aliya masuk ke dalam ruangan Abhi.
"Sudah. Ayo kita berangkat." jawab Papa Mahendra dan memeluk pinggang istrinya.
"Jaga diri boy, kami akan kembali beberapa hari lagi. Salam buat Asfa." ucap Papa Mahendra sembari meninggalkan ruangan kantor Abhi.
"Sebaiknya aku bekerja sampai makan siang dan ke hotel itu untuk makan siang dan mengikuti pelelangan." gumam Abhi kembali bergulat dengan banyaknya berkas.
Disaat satu pulpennya kehabisan tinta. Abhi membuka laci tempat persediaan pulpen berada, namun saat laci terbuka sebuah berkas tentang perusahaan Narendra ada di laci itu. Sejenak membuat Abhi mengingat janjinya pada Asfa dan bagaimana sikap Asfa setelah menjadi istrinya. Ingatan hari ini, dimana Asfa memiliki sisi lain yang tiba-tiba saja muncul karena hal tak terduga.
"Sudah lah bekerja saja, kenapa fikiran ku ke istri kecil ku terus sih," gumam Abhi menutup laci dan memilih melakukan pekerjaan di dalam laptopnya saja.
.................
"Pelelangan hari ini di buka!" seru seorang pria dengan pakaian pelayan di tengah aula.
"Pelelangan di mulai dari Senjata Laser professor Jaico. Keungulan senjata ini tentu akan kalian ketahui langsung, karena senjata ini akan diperagakan oleh sang professor sendiri." jelas pria pelayan.
Setelah beberapa barang-barang di tampilkan seruan paling akhir untuk barang terakhir yaitu Formula Racun dari seorang professor yang tidak di kenal, namun formula itu sangat lah unggul dari formula lainnya. Penawaran di mulai dengan harga yang cukup fantastis, hingga hanya beberapa pembisnis saja yang mampu mengikuti penawaran.
"Di mulai dari 100 jt.." seru pria pelayan.
"400 jt.." penawar 1.
"1M.. " penawar 2.
"3M" penawar 3.
"3, 5 M" penawar 1.
"10M" penawar 4.
" 10 M satu, 10 M dua.." seru pria pelayan.
"50 M" suara dari barisan paling belakang, semua menoleh untuk melihat siapa yang menawar dengan harga tinggi.
Seorang pria berbadan kekar, dengan pakaian kerja bersama seorang asisten. Sepertinya kedatangan peserta lelang itu terlambat, makanya masih berdiri di depan pintu.
"50 M satu, 50 M ..." Seru pria pelayan.
"2 Triliun." seru seorang berjubah dengan topeng di wajah, yang duduk di sudut paling belakang sembari mengangkat no di tangan kanannya.
"2 Triliun satu, 2 Triliun dua, 2 Triliun tiga! Tok Tok Tok. Pelelangan di menangkan oleh Nona Angel." Seru pria pelayan.
Acara pelelangan berakhir berganti dengan acara pesta, hal itu tidak berlaku bagi Asfa yang hanya melakukan pekerjaan paling membosankan demi papanya. Karena papanya tahu jika Asfa ada di tempat yang sama dengan pelelangan, maka akhirnya Asfa lah yang menjadi korban kebosanan.
Setelah melakukan transaksi formula yang di ingin kan papanya, Asfa kembali ke kamar hotel untuk ber istirahat, melepaskan rasa lelahnya. Setelah sekian lama tidak bekerja dan hari ini mulai bekerja membuat kepalanya pusing dengan angka dan rumus di dalam otaknya itu.
Sedangkan Abhi harus menerima ceramah dari papa Mahendra karena gagal melakukan transaksi formula itu, dan alasan Abhi cukup simpel kenapa tidak meneruskan lelangnya. Dan justru membiarkan orang lain untuk mendapatkan formulanya yaitu uang untuk membeli formula bisa di gunakan untuk membangun perusahaan lagi, jadi untuk apa membeli formula yang bahkan tidak Abhi ketahui apa kegunaannya.
..................
"Kau dari mana?" tanya Abhi melihat Asfa yang baru saja masuk rumah padahal waktu baru saja pukul 7 malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 264 Episodes
Comments
❤️⃟Wᵃf♡᭄⃟ន𝒶𝒹 𝓖𝓮𝓪♡ᥫ᭡💯
Syukurlah gak ketahuan Abhi kalau Asfa juga pergi ke pelelangan itu
2022-10-29
0
❤️⃟Wᵃf♡᭄⃟ន𝒶𝒹 𝓖𝓮𝓪♡ᥫ᭡💯
nah loh si Abhi juga mau pergi ke pelelangan itu, gimana tuh kalau ketemu sama Asfa
2022-10-29
0
⍣⃝కꫝ🎸Riza🌍ɢ⃟꙰Ⓜʜ֟͜͡ᴠE𝆯⃟🚀⚔️⃠
hm mahaL amaaT
pasti hanya oRang² terTeNtu yg mau membaYaR deNgan niLai fantastis 🤭🤭🤭
2022-10-29
0