Acara repespi telah usai, kini hanya tinggal anggota keluarga dan rekan bisnis ekslusif yang menikmati jamuan makan special.
Abhi dengan sikap yang dewasa selalu setia berada di samping Asfa dan mengajak istri kecilnya itu untuk berkenalan dengan rekan bisnis ekslusif keluarga Bagaskara. Support dari Papa Mahendra dan Bunda Aliya juga turut membantu menyeimbangkan kehidupan baru menantunya.
"Wah ribuan fans Pak Abhishek patah hati. Setelah melihat resepsi yang menjadi trending topic malam ini." goda Pak Demian yang melihat Abhi terus duduk di dekat Asfa.
"Benar Pak, putri ku saja yang masih 15 tahun jadi nangis seharian gara-gara lihat undangan resepsi Pak Abhishek. Ah kharisma pak Abhishek ini turun temurun ya hehehe." kelakar Pak Sastro.
"Siapa dulu ayahnya." cetus Papa Mahendra mengibaskan kerah bajunya yang langsung di hadiahi cubitan istrinya.
"Ampun sayang, pastinya karena Bundanya ini. Makanya putra ku banyak yang suka hehe." ucap Papa Mahendra tersenyum.
"Pa, Bunda dan semuanya mohon maaf. Abhi pamit dulu kasian Asfa terlihat kelelahan." pamit Abhi yang melihat Asfa kembali sibuk menunduk.
"Bawa saja nak, biarkan istri mu istirahat. Kamar kalian sudah di siap kan!" perintah Bunda Aliya.
"Sekali lagi Abhi undur diri. Permisi semuanya." tukas Abhi dan menghampiri Asfa.
"Ayo kita ke kamar, biar kamu bisa istirahat." ajak Abhi dan di angguki Asfa.
Dalam diam Asfa hanya mengikuti langkah Abhi, keduanya memasuki lift ke lantai teratas lantai 10 dimana di lantai itu adalah kamar terbaik di hotel Imperial.
Suasana terlihat sepi setelah keluarga dari lift, sebuah kunci kamar no 1A10 sudah ada di tangan Abhi.
Ceklek....
"Masuk lah! Ini kamar mu dan kamar ku di sebelah." ucap Abhi membuka kan pintu kamar hotel.
"Masuk lah! Kamar di dalam pasti luas dan cukup untuk kita berdua." balas Asfa dan berjalan melewati Abhi.
Sebuah kamar yang di desain seperti kamar pengantin, kamar itu sebagai hadiah dari pihak wo untuk pengantin baru dan terlihat sangat romantis. Asfa hanya memandang ke seluruh ruangan tanpa berniat untuk mendekati tempat tidur. Abhi harus menggaruk kepalanya disaat melihat kamarnya telah berubah menjadi seperti sebuah kamar honeymoon.
"Apakah ada pakaian ganti?" tanya Asfa tanpa melihat Abhi.
"Tunggu lah di kamar. Akan ku bawakan pakaian ganti mu." pinta Abhi dan keluar meninggalkan kamar.
Setelah kepergian Abhi. Asfa segera mengambil ponselnya dan menekan sebuah nama yang ada di dalam daftar kontak favorite.
Tut.. Tut..
"Apa perintah mu Nona Angel?" tanya seseorang dari seberang yang langsung mengangkat telfon Asfa sebelum dering ketiga.
"Waktu mu hanya 24 jam. Pasti kan besok malam, aku mendapatkan kabar baik darimu!" perintah Asfa dengan nada beratnya.
"Beres Nona Angel." jawab seseorang dan panggilan langsung di putus oleh Asfa.
Memandangi kamar yang terlihat indah, andai saja dirinya menikah dengan cintanya. Tapi semua itu harus di lupa kan, kini dirinya bukan seorang gadis remaja yang mengejar cinta dan rela menjadi seorang pelayan tapi kini dirinya seorang gadis dengan sejuta rahasia di dalam Dunia Bintangnya.
"Maaf lama. Ambillah ini." ucap Abhi yang baru saja masuk memberikan sebuah paper bag ke Asfa.
"Bisa kah pesan makanan?" pinta Asfa dengan menunduk.
"Akan ku pesan kan, mau makan apa?" tanya Abhi mendekati telepon penghubung seluruh bangunan hotel.
"Spaghetti sauce Bolognese dan segelas jus mangga. Permisi aku ganti pakaian ku dulu." jawab Asfa dan meninggalkan Abhi yang mulai memesan makanan.
Sudah hampir 20 menit namun Asfa belum juga keluar dari kamar mandi, membuat Abhi cemas namun niat menghampiri pun ragu. Hingga pesanan makanan pun datang dan disaat bersamaan istri kecilnya sudah berganti dengan pakaian tidur yang langsung dipesan dari butik di bawah.
Ada tanda tanya ketika melihat penampilan Asfa. Tidak ada yang salah dengan pakaian tidur yang di pesannya tadi. Pakaian tidur lengan panjang kini terlihat seperti pakaian setengah lengan akibat gulungan lengan yang mungkin 4 kali tekukan, membuat Abhi hanya geleng-geleng kepala.
"Asfa ayo makan, pesanan mu sudah datang." ajak Abhi menyiapkan makanan itu di atas meja.
"Mana makanan mu?" tanya Asfa yang hanya melihat satu piring spaghetti dan segelas jus mangga.
"Aku masih kenyang, jadi makanlah. Aku akan bersih-bersih." jawab Abhi dan berdiri.
"Lupa kan saja makanannya." tukas Asfa dan meninggalkan meja.
"Ayo makan bersama. Tapi aku pesan lagi dulu." cegah Abhi mengalah agar Asfa tetap makan.
"Makan yang ada saja! Ini sudah malam, makan sedikit juga sudah cukup." ucap Asfa kembali dan duduk di atas sofa.
Keduanya makan dengan bergantian garpu, satu suapan ke mulut Abhi dan satu suapan berikutnya ke mulut Asfa. Sedangkan jus mangganya, Abhi hanya meminum satu teguk dan membiarkan Asfa menghabiskan jus itu. Setidaknya Asfa tidak akan merasa kelaparan lagi.
Selesai ritual makan bersama, Abhi pamit untuk membersihkan diri. Sedangkan Asfa menikmati pemandangan dari balkon tempatnya menginap. Kamar masih terlihat rapi dan tidak ada gadis bermata coklat di dalam kamar itu, terlihat pintu kaca yang mengarah ke balkon terbuka dan benar saja istri kecilnya sedang berdiri menatap langit.
Dengan mengambil 2 botol soft drinks di dalam kulkas yang tersedia di kamar, Abhi menghampiri Asfa dan menyodorkan satu botol soft drinks ke depan gadis itu.
"Boleh aku tanya sesuatu?" tanya Abhi menikmati soft drinks dan menatap bintang di langit.
"Pertanyaan mu adalah kenapa aku kembali! Benar bukan?" tebak Asfa memandang Abhi.
Tebakan Asfa seperti tepat dan membuat Abhi hanya menganggukkan kepalanya.
"Dalam hidup seseorang harus tahu kapan waktunya bertahan dan berhenti. Dan aku memberikan kesempatan pada mereka yang memang seharusnya! 1 banding 10 masih sedikit tapi 1 banding 100 barulah cukup. Kita berjalan bukan untuk kesempatan tapi memang itu jalannya. Hingga waktu berhenti di sebuah persimpangan, barulah kita di hadapkan dengan pilihan." jelas Asfa setelah menghirup udara dengan memejamkan mata.
"Siapa kamu sebenarnya?" tanya abhi memandang Asfa yang langsung mengalihkan pandangan.
"Aku hanya seorang pelayan, anda ingat itu bukan." balas Asfa bicara formal lagi.
"Wajah itu terlihat jauh dari kata keluguan. Sorot mata mu mengisahkan perbedaan dengan pandangan yang terlihat jelas oleh mata ku. Apakah sungguh, kau ini hanya seorang pelayan?" cecar Abhi dengan tatapan curiga.
"Anda bisa menyelediki siapa saya, bukankah orang kaya selalu melakukan itu! Saya sudah mengantuk, selamat malam." pamit Asfa meninggalkan abhi sendirian dalam fikirannya.
Di dalam kamar Asfa tidak menyingkirkan hiasan apa pun di atas kasur dan mencoba memejamkan mata. Tidak berselang lama terdengar suara langkah kaki yang memasuki kamar dan sebuah pintu tertutup, tentunya pintu menuju balkon. Langkahnya semakin mendekat dan sebuah suara terdengar berhenti di depannya, suara yang baru saja di tinggalkan olehnya.
"Siapa pun pasti punya masa lalu, tapi kenapa kamu tidak? Siapa kamu sebenarnya." gumam Abhi sembari menaikkan selimut Asfa yang tidak benar.
Bukan keluarga Bagaskara jika tidak selalu bersikap waspada dan hati-hati dengan setiap orang yang kemungkinan adalah musuh keluarga Bagaskara atau saingan bisnisnya. Dengan mencari latar belakang keluarga Narendra maka Abhi juga mencari tahu tentang siapa gadis yang kini menjadi istrinya.
Namun hal mengejutkannya adalah tidak ada informasi apa pun selain alamat kostnya Asfa. Sebelum pindah ke keluarga Narendra sebagai pelayan, catatan pendidikan atau keluarganya pun tidak didapatkan.
Seakan hidup gadis itu hanya bermula dari menjadi pelayan dan berakhir menjadi istri seorang Abhishek dan bergabung menjadi anggota keluarga Bagaskara. Hal itu membuat Abhi curiga dan masih berusaha mencari kebenaran tentang Asfa. Dalam keadaan lelah menerka dan lelah tubuhnya, Abhi mulai terlelap menyambut mimpi yang ntah akan seperti apa.
................
Setelah memastikan Abhi terlelap dalam mimpinya. Asfa dengan perlahan turun dari tempat tidur dan meninggalkan kamar ke tempat yang sudah menanti kedatangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 264 Episodes
Comments
Viona Alleandra Valencia
Harusnya kamu bersyukur Asfa karena laki-laki yang menikahi kamu adalah laki-laki yang baik
2022-10-29
0
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
sabar abhi. suatu saat kamu akan tau kebenarannya
2022-10-29
0
⍣⃝కꫝ🎸Riza🌍ɢ⃟꙰Ⓜʜ֟͜͡ᴠE𝆯⃟🚀⚔️⃠
koNtak favoRiT kaTanyaa,,,🤔🤔🤔
2022-10-29
0