BAB 17

"Guys gue pulang dulu yah" pamit Violla pada ke dua sahabatnya

"Oh oke hati-hati lho" jawab Cindy membalas lambaian tangan Violla

Violla melangkah keluar kemudian masuk ke dalam mobil, menghidupkan mesin mobil tersebut kemudian melaju meninggalkan area parkir Cafe

Setelah tadi berkumpul dengan Ervan Cs Violla memang langsung ke Kampus dan benar saja Do'a-Nya di ijabah oleh Alloh

Tiga mata kuliah yang harus di ikuti Violla tidak ada Dosen yang masuk, hanya ada satu mata kuliah saja dan untungnya sang Dosen yang sedang berbaik hati tidak terlalu memberi banyak materi

Mengemudikan mobilnya dengan santai dan sesekali bersenandung , membuat Violla sedikit merasa tenang sebelum nanti malam dia bertemu dengan calon suami yang entah seperti apa rupa dan wujudnya

Namun Violla berharap semoga saja calonnya itu buka lah bapak-bapak tua yang buncit atau om-om yang berkepala botak

Akan sangat menjijikan bagi Violla, apalagi jika harus tidur satu kamar yang sama

Amit-amit gumam Violla bergidik ngeri

30 menit waktu yang di tempuh oleh Violla sampai mobil tersebut masuk ke halaman rumah Violla

Sudah terlihat mobil papah Adiwijaya terparkir dengan mulus di garasi dan sang supir yang sudah duduk santai dengan secangkir Cofe

Melangkah keluar dari dalam mobil, kemudian menutup pintu mobil dan mengunci

Violla berjalan masuk ke dalam rumah dan di sambut hangat oleh para bibi ART yang sedang mengerjakan tugas mereka

"Mah" panggil Violla yang melihat Laras sedang berkutat dengan alat tempur sedangkan sang papah sedang begitu khusu dengan alat kerjanya

"Sudah pulang" tanya nya ketika Violla sudah berdiri di samping sang mama

"Udah, doa aku di kabul sama Alloh dosen gak masuk" jawab nya kemudian mencomot roti "Abang belum pulang"

"Belum mungkin sebentar lagi, kamu masuk gih istirahat terus siap-siap gaun udah mamah siapin di kamar kamu"

"Oke momm" jawab Violla mengecup pipi Laras kemudian melangkah ke arah tangga

Sesekali Violla bersenandung, menyanyikan lagu yang tadi ia putar di dalam mobil dan hal itu tidak luput dari pandangan Laras yang terus memperhatikan putrinya sampai masuk ke dalam kamar

"Seneng banget kayaknya dia Mah" tanya Adiwijaya yang sudah berdiri di samping Laras

"Eh? kaget mamah" jawabnya mengusap dada "Iyah seneng banget kaya menang undian" lanjutnya terkekeh

"Bumi udah kamu telpon pah, ini udah sore loh"

"Nanti papah telpon, mau ngerjain dulu ini masih ada beberapa" jawab Adiwijaya mengangkat map

Laras hanya mengangguk, kemudian melanjutkan aktifitasnya

Sedangkan Violla dia sudah sampai ke dalam kamar dan menghempaskan tubuhnya ke atas kasur

Menoleh pada gaun yang sudah tergantung dengan cantik dan juga heels yang berwarna senada dengan gaun yang akan di pakai oleh Violla

***

Di kediaman Dirgantara, Siska yang terlalu senang akan bertemu dengan calon menantu justru malah terlihat begitu gugup

Kembali mengecek barang yang akan dia bawa takut-takut ada yang terlewat, dan juga merepotkan si bungsu Panji yang di larang ke Sekolah hanya demi untuk membantu Siska

"Mah mau sampai kapan, ini udah semua aku capek" keluh Panji bersandar malas di sofa

"Iya iya ini udah beres" jawab Siska tanpa menoleh pada Panji

"Dari tadi jawabannya gitu tapi gak beres-beres heran deh aku, padahal ini cuman lamaran bukan seserahan nikah"

"Eh kamu gak tahu apa-apa udah diem aja, mending masuk ke kamar sana siap-siap"

Dengan malas Panji masuk ke dalam kamar, kemudian membanting tubuh nya. Rasanya sakit di pinggang membuat Panji sedikit meringis kemudian mencoba meregangkan otot-ototnya meski sakit yang harus ia rasakan

Sedangkan di ruang tamu Siska lagi-lagi melihat tulisan yang sudah ia coret menandakan barang yang akan ia bawa sudah di kemas dengan sangat apik

Namun dahinya terlihat mengkerut, karena tidak mendapati nama barang yang ia baca. Kemudian memutuskan mencari sendiri barang tersebut tanpa ingin merepotkan anak bungsunya

Panji yang terlelap mendengar kegaduhan di luar kamarnya, kemudian merasakan seseorang menggoyang tubuhnya dengan brutal

Perlahan Panji membuka matanya, untuk melihat siapa pelaku yang sudah menganggu waktu istirahatnya

"Astaga Mah apa lagi" tanya Panji memasuk kan wajah nya ke bawah bantal

"Panji bangun, ini ada yang ilang barang buat seserahan" ucap Siska menggoyang-goyang kaki panji

Panji mengerang namun tetap bangun dari tidurnya "Apa nya yang ilang sih mah, semuanya udah ada di meja depan"

"Berlian ya dimana" tanya Siska yang terlihat panik

"Astaga mama" kesal Panji kemudian kembali merebahkan tubuhnya

"Malah tidur lagi, cepat cari keburu papah kamu pulang"

"Mah, berliannya mama simpan di lemari" jawab Panji enggan untuk bangun

Siska mencoba mengingat kemudian menjentikkan jari nya "Oh iya mama lupa, maaf yah" ucapnya kemudian pergi meninggalkan Panji yang tengah menahan umpatannya

Punya ibu gini amat tuhan kesalnya memukul-mukul kasur

***

Malam yang di tunggu pun datang, Adiwijaya dan keluarga sudah terlihat begitu siap bahkan Violla gadis itu terlihat begitu cantik dan anggun

Tangannya yang terus di gandeng oleh Bumi membuat Violla merasa lebih tenang meskipun debaran dalam dadanya tidak bisa ia tenangkan

Rasa gugup yang tiba-tiba menyerang karena mendengar klakson mobil yang sudah memasuki pekarangan rumah

Membuat Violla semakin mengerat kan gandengan tangannya, bahkan tangan Violla begitu basah karena terus mengeluarkan keringat

Bumi yang sadar betul bahwa sang adik diterpa rasa gugup kemudian mengusap tangannya untuk memberikan penenang

Sama halnya dengan Rayhan, pemuda itu pun merasakan gugup yang amat sangat meskipun hati dan pikirannya terus berkata tenang namun jantungnya terus berdetak tidak beraturan

Dirga yang paham putranya gugup pun meraih tangannya mencoba untuk menenangkan, Sedangkan Panji yang sedang merasa kesal pada sang mama terus memalingkan wajahnya keluar jendela

"Udah gak usah kesel nanti uang jajan nya mamah tambahin" ucap Siska menepuk tangan Panji

Dengan cepat Panji menoleh pada sang Mama, kemudian memberikan senyum manis seolah dia tidak pernah merasa kesal

"Duit aja cepat" goda Dirga menepuk kepala Panji "Kita turun sekarang" ajaknya

Meraih tangan Siska untuk ia gandeng dan membiarkan kedua putranya untuk mengikuti di belakang mereka

Disambut hangat oleh Adiwijaya dan juga sang Istri saling melepas rindu karena lama tidak bertemu

"Ya ampun Siska aku kangen banget" ucap Laras memeluk erat tubuh Siska

"Kenapa kamu gak berubah sih Ras, tetep aja ramping nah aku malah gendut" ucap Siska memperhatikan tubuh Laras

"Kamu ini, kamu juga gak gendut Sis"

"Ah iya Dirga kau masih ingat, dia putra ku" ucap Adiwijaya menarik tangan Bumi

"Tentu kau adalah putra kecilku" jawab Dirga menarik Bumi untuk ia peluk

Sedangkan Rayhan dan Panji mereka berdua masih berdiri di belakang Dirga dan Siska

"Mana menantuku" tanya Laras ketika Siska maupun Dirga tidak kunjung menarik tangan Rayhan

"Ah iya aku sampai lupa, dia Rayhan putra sulung ku" ucap Dirga

Adiwijaya dan Laras saling melirik, kemudian mengkerut kan kening melihat siapa yang di tarik oleh Dirga

"Tampan kan seperti aku" lanjut Dirga

"Pah aku Panji bukan abang" ucapnya mengangkat kepala

"Astaga kenapa tidak bilang" jawab Dirga karena dia memang asal menarik tangan "Maaf dia si bungsu ku" lanjutnya kemudian menarik tangan Rayhan

"Ini baru putra sulung ku, apa kalian masih ingat"

"Tentu saja" jawab Laras tersenyum kemudian mendekat pada Rayhan untuk dia peluk dan bergantian dengan Adiwijaya

"Lalu menantuku mana, apa kalian menyembunyikannya" tanya Dirga karena tidak mendapati keberadaan Violla

"Dimana adikmu" tanya Laras karena tidak mendapati Violla berada di sampingnya

"Dia sedang ke toilet" jawab Bumi

"Lebih baik kita masuk dulu saja" Ajak Adiwijaya kemudian menggandeng tangan Dirga "Ah ternyata itu putri ku" lanjut nya menunjuk Violla yang tengah berjalan ke arah mereka

Mata mereka menatap kagum pada Violla, meskipun gadis itu berjalan menunduk karena rasa malu

"Sayang kenalkan ini Om Dirga" ucap Laras merangkul tubuh Violla

Violla menegakkan kepalanya kemudian tersenyum dengan ramah pada Dirga

"Cantik sekali" ucap Siska menarik tubuh Violla untuk ia peluk

"Nah ini calon suami kamu" ucap Siska setelah meregangkan pelukannya kemudian menunjuk ke arah Rayhan

Violla menatap tidak percaya, kemudian menoleh pada Siska yang tengah tersenyum

Terpopuler

Comments

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

Aduuuhhh thor kok aku yang salting..deg degan ni loh🤭🤭😅😅😅

2022-06-14

0

mama yuhu

mama yuhu

yuuu huuuu

2022-04-16

0

Ferial Aziz

Ferial Aziz

Wow

2022-04-12

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 PENGUMUMAN
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 PENGUMUMAN
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BUKAN 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 Author
91 BAB 91
92 BAB 92 Suamiku Seniorku S2 (Epilog)
93 BAB 93 Berkunjung
94 SS.2 Berkunjung part 2
95 BAB 95 Kecewa
96 BAB 96 Bertengkar
97 BAB 97 Senin
98 BAB 98 Misi Du Mulai
99 BAB 99 MALL part 1
100 BAB 100 MALL part 2
101 101. Sepenggal Cerita Bagas
102 102. Sepenggal Cerita Bagas Part2
103 103. MALL part 3
104 104. Misi Selesai
105 105. Sikap Usil Keluarga Dirga
106 106. Bukan Morgan
107 107. Terlalu Berani
108 108. Tidak Sama
109 109. Jebakan
110 110. Tidak Lagi Sama
111 Harus di baca
112 111. Belum Ada Titik Terang
113 112. Akhirnya
114 113. Waswas
115 114.Si Kecil Ajaib
116 115. Untuk Pertama Kalinya
117 116. Lamaran Unik
118 117. Dua Keluarga
119 118. Lemah
120 119. Yang Benar Saja
121 120. Kecelakaan
122 121. Bukan Untuk Ku
123 122. Seperti Mimpi
124 123. Separuh Jiwaku Telah Kembali
125 124. Kapan kita Mencetak?
126 125. Sabotase
127 126. Aku, Kamu dan Mereka
128 127. BONUS
129 128. BONUS LAGI
130 129.
131 BAB. 130
132 BAB 131
133 BAB 132
134 BAB. 133
135 BAB. 134
136 BONUS
137 BUKAN UP
Episodes

Updated 137 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
PENGUMUMAN
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
PENGUMUMAN
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BUKAN 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
Author
91
BAB 91
92
BAB 92 Suamiku Seniorku S2 (Epilog)
93
BAB 93 Berkunjung
94
SS.2 Berkunjung part 2
95
BAB 95 Kecewa
96
BAB 96 Bertengkar
97
BAB 97 Senin
98
BAB 98 Misi Du Mulai
99
BAB 99 MALL part 1
100
BAB 100 MALL part 2
101
101. Sepenggal Cerita Bagas
102
102. Sepenggal Cerita Bagas Part2
103
103. MALL part 3
104
104. Misi Selesai
105
105. Sikap Usil Keluarga Dirga
106
106. Bukan Morgan
107
107. Terlalu Berani
108
108. Tidak Sama
109
109. Jebakan
110
110. Tidak Lagi Sama
111
Harus di baca
112
111. Belum Ada Titik Terang
113
112. Akhirnya
114
113. Waswas
115
114.Si Kecil Ajaib
116
115. Untuk Pertama Kalinya
117
116. Lamaran Unik
118
117. Dua Keluarga
119
118. Lemah
120
119. Yang Benar Saja
121
120. Kecelakaan
122
121. Bukan Untuk Ku
123
122. Seperti Mimpi
124
123. Separuh Jiwaku Telah Kembali
125
124. Kapan kita Mencetak?
126
125. Sabotase
127
126. Aku, Kamu dan Mereka
128
127. BONUS
129
128. BONUS LAGI
130
129.
131
BAB. 130
132
BAB 131
133
BAB 132
134
BAB. 133
135
BAB. 134
136
BONUS
137
BUKAN UP

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!