Violla tertawa terbahak-bahak setelah mendengar cerita dari Cindy, sesekali dia menyeka ujung matanya yang mengeluarkan air mata
Berbeda Mona, gadis yang menjadi bahan cerita malah terlihat murung
"Sumpah Vio kalo lho lihat wajah kak Ervan pasti lho juga bakal ketawa" ucap Cindy mengusap ujung matanya "Kasihan banget sumpah, jadi korban salah resep si Mona" sambungnya
"Lagian lho Mon ada-ada aja, nanya dulu kek ke gue. Malah asal bikin kan kasihan anak orang" ucap Violla di sela tawanya
Cindy langsung membuat panggilan Vidio dengan Violla setelah tadi dia tertawa puas melihat wajah kesal Ervan. Dan menceritakan kejadian yang di alami oleh Ervan
Dan hal itu sontak saja membuat Violla kaget, namun tidak lama dia juga ikut tertawa. Pasalnya Mona tidak pernah membuat sesuatu untuk pelanggan Cafe
Bahkan menu-menu baru pun Violla dan Cindy yang membuatnya, sedang kan Mona gadis itu akan lebih memilih membereskan laporan bulanan dari pada harus pusing karena resep
"Terus gimana kak Ervan minta ganti rugi gak Cin" tanya Violla setelah puas tertawa
"Dia gak minta ganti rugi, tapi terus ngasih makian sama si Mona. Gue seneng lihat wajah menderita kak Ervan, sumpah gue bener-bener ketawa puas di depan dia. Wajahnya tuh keliatan kesel banget" Jawab Cindy terus tertawa
"Lho bener-bener yah, untung gak kabur pelanggan Cafe Cin"
"Abisnya gimana Vio nih biang kerok nya, udah gitu gak mau minta maaf lagi" ucap Cindy mendelik pada Mona
Mona yang sedari tadi terus di Bully hanya mendengus dengan pasrah, mau membela diri pun rasanya tidak bisa. Karena kesalahan memang sepenuh nya ada pada Mona
"Ya abisnya gimana, gengsi gue kalo minta maaf sama tuh curut"bela Mona buka suara
" Tapi kan kalo salah ya harus minta maaf lah, gak baik tahu Mon"
"*Iya nih si Mona gimana sih, udah gitu lho dapet resep dari mana coba bisa beda gitu rasanya. Bener-bener pait banget tahu gak"
"Emang lho tadi nyoba Cin"
"Eh tolong yah, gue kan owner Cafe yang Budiman jadi kalo pelanggan ada yang protes yague ikut nyoba lah*"
"Hahaa udah sih kenapa kalian malah jadi adu mulut, pusing nih lama-lama kepala gue"
"*Eh sorry Vio gue kelepasan, oh iya gimana ke adaan lho udah baikan. Mau kita jenguk gak"
"Iya Vio gimana udah mendingan, sorry deh gara-gara gue lho malah jadi sakit*"
"Udah sih gak usah pada lebay, besok juga udah baikan"
"*Sukur deh, gue bener-bener ngerasa gak enak tahu gak. Gue juga disini dapet omelan pedas dari madam Cindy. Dia galak banget kaya ibu kost"
"Eh mulutnya sembarangan, suka bener aja kalo ngomong kadang-kadang*" ucap Cindy tertawa
"Udah ahh, gue mau istirahat dulu rada puyeng pala gue nih"
"Oke Vio selamat istirahat bye Violla sayang" pamit Mona dan Cindy
Adiwijaya menarik tangan sang istri untuk ia bawa ke ruang tengah, kemudian menyuruh Laras untuk duduk di dekatnya
"Jadi" tanya Laras ketika mereka sudah duduk di ruang tamu
Adiwijaya menghela nafasnya kemudian menceritakan kejadian di Kantor siang tadi
Sebelumnya..
"Maaf pak, client sudah menunggu di ruang meeting" Ucap seorang wanita dengan membungkuk hormat
"Ah iya saya akan ke sana, oh iya Manda tolong siapkan berkasnya" pinta Adiwijaya pada sekertaris nya
"Sudah saya siapkan pak"
Adiwijaya keluar dari dalam Kantor di ikuti oleh Sekertaris dan Assisten pribadinya.
Assiten pribadi Adiwijaya dengan sigap membuka pintu ruang meeting tersebut kemudian mempersilahkan tuannya untuk masuk
Adiwijaya terpaku setelah melihat siapa client yang datang ke perusahaannya, kemudian berjalan dan memeluk client tersebut
"OH Dirga apa kau sudah bosan hidup" ucap Adiwijaya meregangkan pelukan tersebut kemudian memukul kepala Dirga dengan pelan
"AW ampun Adi, sungguh aku masih ingin hidup. Aku ingin bertemu calon menantuku" ucap nya menangkup kedua tangannya seolah meminta ampun
"Kau ini, menghilang bertahun-tahun tidak memberi ku kabar apapun. Sekarang datang seenak hati ingin bertemu menantu dasar sahabat kurang ajar" ucap Adiwijaya menjewer telinga Dirga
"Hei aku ini Bos kenapa kau memperlakukan ku buruk di depan para pekerja ku" Ucap Dirga menarik paksa tangan Adiwijaya
"Aku tidak perduli, kau ini memang pantas mendapat hukuman" ucap Adiwijaya yang sudah beralih merangkul Dirga "Manda jika ada yang mencari ku bilang jika aku sedang sibuk" lanjut Adiwijaya membawa Dirga keluar dari ruang meeting
Amanda membungkuk dengan sopan kemudian mengikuti langkah Adiwijaya
"Jadi kau mau menjelaskan dari sebelah mana dulu" ucap Adiwijaya menatap tajam pada Dirga
"Oh ayo lah cerita ku ini tidak penting. Menantuku bagaimana kabarnya aku tidak sabar ingin bertemu"
Adiwijaya menghela nafasnya kemudian menyesap Coffe yang sudah tersedia di depannya
"Hei apa terjadi hal yang buruk dengan menantuku, atau kau sudah menikah kan dia dengan lelaki lain"
"Kau ini tidak sabaran sekali, dia baik sangat baik aku menjaga nya seperti berlian dan lagi putriku ini masih kuliah"
"Ah benarkah, aku sungguh senang mendengarnya. Aku ingin segera bertemu dengan menantuku itu"
"Datang lah ke rumah, dan bawa juga calon menantuku"
"Kau urus saja lah, aku akan ikut dan yah lebih cepat lebih baik tentunya"
Sekarang...
"Apalagi yang kita tunggu, cepat pertemukan mereka pah" pinta Laras setelah suaminya selesai bercerita
"Tapi apa kau setuju dengan perjodohan ini" tanya Adiwijaya takut jika istrinya ragu
"Apa kau lupa ini adalah perjanjian ku dengan Siska, yah meski terkesan konyol tapi apa salahnya. Violla pun tidak menolak"
"Baik lah nanti papah tanyakan lagi kapan Dirga ada waktu luang"
"Mamah tunggu pah" jawab Laras tersenyum
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
azril arviansyah
na.. mulai seru ni
2022-08-12
0
helga
dah gak sabar gue pertemuan rayhan dan vio
2022-04-24
2
Sugiyanto Samsung
ray pasti kaget
2021-08-13
0