Bumi memijit ujung hidung nya, setelah mendapat telpon dari sang mama dia malah merasa khawatir pada Adik perempuan satu-satunya
Bumi memang tidak melarang atau bahkan membatasi apapun pada Violla, tapi Bumi meminta untuk tidak pulang terlalu larut
Namun ternyata sekarang Adiknya itu sudah besar, dia bahkan berani pulang larut dan imbasnya Bumi lah yang harus menjemput Violla
Sabar yah bang Bumi otor ikut syedihh..
Pekerjaan yang menggunung di depannya membuat kepala Bumi sedikit berdenyut, apalagi memikirkan hal yang buruk takut menimpa pada Adik manisnya
Perlahan Bumi melonggarkan dasi yang terpasang pada kemeja nya kemudian melepas jas yang sudah menempel sejak pagi
Menekan nomor yang entah akan terhubung pada siapa, kemudian menempelkan gagang telpon tersebut tepat di telinganya
"Datanglah keruangan saya" ucap Bumi setelah sambungan telepon tersebut terangkat
Pintu ruanganterbuka, dan Bumi menoleh sedikit kemudian melanjutkan untuk memijit pelipis kepalanya
"Maaf pak ada yang bisa saya bantu" tanya nya dengan sopan
"Kamu tolong selesaikan ini, jika bisa semuanya saya harus menjemput Violla" jawab Bumi kemudian berdiri
Orang tersebut kemudian menggeser tubuhnya untuk memberikan jalan pada Bumi
"Dan yah Dika jangan terlalu larut" pesan Bumi sebelum benar-benar menghilang di telan pintu
Orang yang Bumi hubungi adalah Dika, dia adalah Asisten pribadi Bumi. Dika sendiri sudah bekerja sangat lama dengan Bumi bahkan Bumi begitu mempercayai semuanya pada Dika
"Gini amat jadi Asisten, nasib-nasih" ucap Dika melangkah ke meja Bumi
🌸🌸🌸🌸
Bumi mendorong pintu Cafe, kemudian melangkah semakin masuk mencari sosok sang adik yang belum juga ia lihat
Pantesan belum pulang rame begini batin Bumi yang melihat keadaan Cafe begitu ramai
Terlihat banyak sekali anak muda yang menongkrong di Cafe Violla hanya untuk menghabiskan waktu mereka
Namun ada juga yang datang untuk menggunakan Wi-fi yang di sediakan oleh Cafe tersebut. Memang Violla memasang jaringan seluler seperti Wi-fi untuk memancing kedatangan mereka dan ternyata hal itu berhasil
Namun kepala Bumi terasa begitu pusing, melihat banyaknya muda mudi yang bergantian keluar masuk Cafe
Dan orang yang dia cari tidak kunjung juga terlihat, membuat Bumi berdecak sebal
"Bang Bumi" ucap seorang gadis menepuk pundak Bumi cukup keras
Bumi terlonjak kaget, kemudian menatapnya dengan mata elangnya
"Ups sorry" ucapnya menunjukan jari membentuk huruf V
"Dimana Violla" tanya Bumi datar
"Udah tidur, tuh di dalem" jawab nya menunjuk sebuah ruangan dengan dagunya "Cepet bawa bang kas..
Belum gadis itu menyelesaikan kalimatnya Bumi dengan cepat meninggalkannya, tanpa memperdulikan dengan gerutuan yang gadis itu lontarkan
"Kenapa" tanya yang lainnya menghampiri gadis tersebut
"Si dingin udah dateng" jawabnya
"Bang Bumi" tebaknya yang mendapat anggukan dari lawan bicaranya
"Aneh deh gue Mon padahal ganteng tapi kenapa dingin banget sih sifatnya" ucap gadis tersebut yang tak lain Cindy
Mona menghela nafasnya, kemudian pergi meninggalkan Cindy yang masih bergumam
Malas jika harus mendengar tentang Bumi tidak ada habisnya pikir Mona
"Anak ini" ucap Bumi setelah mendapati Violla tidur dengan pulas padahal posisinya bisa membuat dia merasakan sakit setelah bangun nanti
"Dek bangun" ucap Bumi menepuk pipi Violla
Bukannya bangun Violla malah memperbaiki posisi tidurnya dan menarik tangan Bumi, seolah tangan Bumi adalah guling
"Astaga menyusahkan" Decak Bumi kemudian menggendong tubuh Violla
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Kiara Mhmmd
iya aq jga se7,ceritanya muter2 distu2 aja🤪
2022-04-26
0
Bunda Rag
KK yg baik
2021-08-26
0
Sugiyanto Samsung
bumi sayang bgt sama viola
2021-08-13
0