Setelah acara salah paham yang tadi pagi terjadi hari ini Violla tidak pergi kemana pun, dia hanya berbaring dengan lemah di atas tempat tidur
Tidak boleh banyak gerak, bahkan untuk sekedar bermain ponsel pun tidak boleh. Violla menatap iba pada tangannya jarum infus yang begitu mengerikan sudah menancap dengan sempura di punggung tangannya
Menghela nafasnya dengan begitu berat, dan sesekali memijit kepalanya tak kala mengingat ancaman dari dokter Aditya
"Kalo kamu mau mati, silahkan langsung terjun saja ke dasar jurang tidak akan ada yang melihat. Jangan menyiksa diri seperti ini usus kamu akan hancur jika kamu memaksa memakan yang peda-pedas"
Violla hanya menunduk mendengarkan ocehan dari dokter Aditya, meskipun dokter Aditya adalah Adik dari Laras mama Violla tapi Aditya tetap lah Dokter. Mempunyai kewajiban untuk menegur pasiennya yang tidak bisa di beri tahu dengan cara halus
"Lain kali om gak mau dan gak mau tahu kamu jangan lagi memakan makanan yang pedas dan lagi apa itu nama nya yang kamu sebutkan tadi, jangan pernah untuk menyentuh apalagi memakannya. Ingat Violla jika kamu kembali sakit maka om sendiri yang akan memberikan pelajaran padamu"
Violla menelan ludahnya dengan susah payah, kilatan amarah begitu terpancar dari mata dokter Aditya. Dokter ganteng dan galak ini tidak pernah bermain-main dengan ucapannya
"Dengar tidak"
"Iya om dengar" jawab Violla cepat
"Kamu istirahat, om pulang dulu. Jangan banyak bergerak dan jangan menyusahkan ibu mu. Ingat itu"
Violla mengangguk patuh, dan menghembus kan nafasnya kasar
"Dek" panggil seseorang membuyarkan lamunan Violla
"Abang gak ke kantor" Heran Violla yang melihat abangnya memakai pakaian rumahan
Bumi menggeleng kemudian berjalan menghampiri Adiknya"Abang minta maaf" ucapnya
"Kenapa abang minta maaf, abang kan gak salah"
"Soal tadi pagi"
"Bang" ucap Violla meraih tangan sang abang "Abang itu gak pernah salah, aku yang salah abang cuman khawatir sama aku" jelas Violla yang tahu bahwa sang abang begitu merasa bersalah
Bumi menatap sendu pada sang adik, dia merasa begitu bersalah. Tidak mendengarkan penjelasannya terlebih dulu dan malah memilih untuk menghakiminya
"Abang tahu aku tuh di jaga ketat sama Cindy juga Mona, mereka gak mengizinkan siapapun untuk mendekati aku. Bahkan mereka sendiri punya mata-mata khusus apabila aku jauh dari pandangan mata mereka"
"Abang percaya" Jawab Bumi merengkuh sang adik untuk ia peluk
Tanpa mereka tahu, Laras berada di luar kamar Violla dia akan mengantar makan siang Violla namun langkah nya terhenti saat melihat Bumi berada di dalam kamar anak gadisnya
Laras tersenyum senang menyaksikan pemandangan yang menyejukkan, hati nya selalu berbunga apabila melihat Anak-anaknya akur dan harmonis
Dan hati Laras akan merasa hancur apabila menyaksikan anak-anaknya bertengkar seperti tadi pagi
"Kamu adalah adik kecil abang" ucap Bumi dengan seulas senyum
Violla mencebikkan bibirnya, tidak terima dengan ucapan sang abang"Abang tahu aku tuh udah gede, udah pantes punya pacar tapi sayang tembok perjodohan menghalangi pandanganku"
"Masih kecil pacar-pacaran" ucap Bumi mengacak rambut Violla dengan gemas
"Abang kapan punya pacar" tanya Violla dengan senyum mengejek
Ekhem Bumi berdehem kemudian menegakkan duduknya "Kamu istirahat lah abang mau kerja dulu" ucapnya kemudian berlalu meninggalkan Violla
"Ch, giliran di tanyain pacar aja kabur dasar jomblo akut"
Bumi tidak menghiraukan ucapan adiknya, dia terus berjalan keluar dari kamar Violla
"Astaga mama sejak kapan disini" kaget Bumi mendapati sang mama tengah berdiri dan membawa nampan
"Dari tadi" jawab Laras tersenyum
"Kenapa mama senyum nya begitu" heran Bumi
"Bener kata Violla kapan kamu punya pacar terus kenalin ke mamah, biar langsung di lamar" jawab Laras memandangi wajah anak sulungnya
Bumi mendengus dengan sebal, kemudian berlalu tanpa menjawab pertanyaan sang mama
"Hei kamu belum jawab pertanyaan mama" teriak Laras, namun Bumi pura-pura tidak mendengar dan terus berjalan
Ck, anak siapa sih dia gerutu kesal Laras
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Sulastri Hilmi Rozaqi
gimana ya perasaan mereka berdua jadi penasaran aku
2022-04-18
0
mama yuhu
bumi n mona😍😍😍cocok
2022-04-16
0
Avrilia Avril
impian yg aku inginkan mempunyai KK seperti bumi🥲
2022-03-17
0