"Lho kasih makan apaan anak orang Mon" ucap Cindy melipat tangannya di dada
Mona menatap Cindy dengan bingung, bukannya setiap hari mereka selalu memberi makan anak orang
"Maksudnya gimana" tanya Mona bingung
Cindy memijit ujung hidungnya, kemudian menatap Mona dengan malas "Lho kasih makan apa anak orang" ulang Cindy
"Sesuai yang mereka mau lah" jawab Mona
"Hah?"
"Hah heh hah heh lho gak ngerti"
Cindy menggeleng dengan cepat, kemudian terdengar desahan panjang dari Mona
"Lho kan tadi tanya gue kasih makan apaan anak orang, ya gue jawab sesuai dengan apa yang mereka pesan. Gimana sih"
"Astaga Mon" ucap Cindy mengacak rambutnya "Dasar ****, maksud gue Violla oneng. Lho kasih makan apa dia kemaren" lanjut Cindy mencubit pipi Mona dengan kasar
"AW sakit Cin, makanya kalo ngomong tuh yang jelas" jawab Mona mengusap kedua pipinya "lho kan tahu gue masak apaan" lanjutnya
"Ih oon sebelum makan, lho kasih apaan ke si Violla" geram Cindy mengepalkan kedua tangannya
Mona itu sadis dan juga cerdik, namun kadang Mona juga menjadi sangat telmi dan terkesan bodoh
"Gue kemarin masak apaan yah, kok lupa" jawab Mona mengetuk-ngetuk kepalanya seolah sedang berpikir "Emang nya kenapa sih" sambungnya
"Tante Laras telpon, katanya Violla sakit. Asam lambungnya naik" jelas Cindy
"OH gue ingat" ucap Mona menjentikkan jarinya " Gue kemarin bikin seblak gila lho" jawab Mona tersenyum
"Monaaaaaaaaaaaa" teriak Cindy membahana
Mona menutup kedua telinganya kemudian menggosoknya "Cempreng banget sih suara lho Cin" ucap Mona masih mengusapi telinga nya
"Bunuh aja gue Mon sekarang" ucap Cindy memberikan pisau pada Mona
"Ih gak mau gue" tolak Mona menyingkirkan pisau tersebut
"Lho itu euggh" ucap Cindy yang merasa gemas sendiri
"Apaan sih Cin gak jelas banget"
"Mona sayang ku Cinta ku, baby uhh anak Mommy Clara yang baik hati. Lho sadar gak sih apa yang lho kasih ke si Violla racun Mon" teriak Cindy tepat di telinga Mona dan menekan kata Racun
"AW iih lho mah demen banget teriak-teriak. Sakit telinga gue"
"Bodo amat gue gak perduli" ucap Cindy kemudian meninggalkan Mona
Ih gue salah apaan coba batin Mona
"Eh ogeb ada yang dateng tuh" ucap Cindy yang melewati Mona
"Ihh Cin, jangan ngambek dong" rengek Mona menarik-narik tangan Cindy
Cindy membuang muka, kemudian pergi meninggalkan Mona"Tamu noh" teriak Cindy kemudian
Mona mendengus sebal, kemudian menyambar nampan dan buku kecil. Menghentakkan kakinya menghampiri pengunjung Cafe yang baru masuk
"Hai Mon" sapa pengunjung Cafe tersebut
Mona memutar bola matanya dengan jengah, tahu siapa yang datang Mona tidak akan menghampiri nya
"Ih bosen gue lihat muka lho kak" Ucap Mona mengepalkan kedua tangannya di dekat telinga kemudian menghentakkan kakinya
Ervan yang melihat mengkerut kan keningnya, sama hal dengan teman yang Ervan bawa
"Gue baru dateng padahal Mon" ucap Ervan memandang wajah Mona
Kalo di lihat-lihat cakep juga batin Ervan yang terus memandangi wajah Mona
"Ngapain lho liatin gue" Ucap Mona berkacak pinggang
Ervan tersadar dari lamunannya, kemudian menggeleng dengan cepat
"Ray lho mau pesan apa" tanya Ervan mengalihkan pembicaraan
"Sama kan saja" jawab Rayhan
"Kaya biasa aja lah" jawab Ervan yang malas melihat buku menu
"Tunggu sebentar" ucap Mona kemudian melangkah meninggalkan meja Ervan
Ervan menatap kepergian Mona, andai saja gadis itu tidak kasar dan juga jutek mungkin Ervan akan menyukai Mona Batin Ervan
Seseorang datang membawa pesanan Ervan kemudian menyajikannya di atas meja
"Ini pesanannya mas" ucap pelayan tersebut dengan sopan
"Kamu Gadis kan, orang kepercayaannya Violla" tanya Ervan
Gadis tersenyum kemudian mengangguk dengan sopan
"Mona nya mana kok kamu yang antar" heran Ervan
"Ada di belakang mas, saya permisi" pamitnya
"Ini apaan" ucap Ervan membolak-balikkan gelas "Kopi bukan, terus apaan nih" herannya
"Kamu yang pesan kenapa kamu yang bingung" ucap Rayhan
"Iyah tapi gue baru lihat ini" jawabnya yang masih melihat minuman tersebut
Ervan menegakkan duduknya, mencari seseorang yang bisa ia panggil. Melambaikan tangannya melihat sosok yang ia kenal
Dengan langkah malas gadis tersebut menghampiri Ervan, memicingkan matanya setelah melihat pesanan yang ada di atas
Violla kan gak dateng ini yang buat siapa, mirip sih tapi rasanya gimana batinnya
"Ini apaan Cin" tanya Ervan menunjukkan gelas yang seperti ada busanya
"Lho pesan ke siapa ini kak" bukannya menjawab Cindy malah balik bertanya
"Si Mona tapi ini apaan, bentuknya aneh" jawab Ervan yang masih melihat-lihat gelas tersebut
"Namanya dalgona coffee" jawab Cindy "tapi kok ini keluar sih kan Violla gak dateng" lanjutnya
Ervan mendongakkan kepalanya, menatap pada Cindy sama halnya dengan Rayhan
"Jangan-jangan si Mona ngasih racun ke minuman ini"
"Cobain deh kak" pinta Cindy yang juga sama penasarannya
"Ah ogah entar gue mati" jawab Ervan "Gue belum kawin Cin"
"Ilah lho gak bakalan mati, udah buru cobain"
Dengan ragu Ervan mencoba minuman tersebut yang namanya saja baru ia dengar
Ervan terlihat meringis dan menjulurkan lidahnya, Cindy yang melihat sudah menduga pasti rasanya aneh
"Bagaimana" tanya Rayhan penasaran
Cindy menoleh mendengar pertanyaan tersebut, dia tidak sadar jika Ervan membawa teman
"Pait banget"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
azril arviansyah
ha...ha..jahil banget si mona
2022-08-12
0
Suzieqaisara Nazarudin
🤣🤣🤣🤣aku hanya mampu ketawa thor...
2022-06-14
0
mama yuhu
mona mona😆😆
2022-04-16
2