Beberapa saat kemudian, Yan Long menatap Yan Bei dengan tatapan kerinduannya.
"Adik akhirnya kau bisa membalaskan dendammu terhadap sekte Darah Kuno," ucap Yan Long.
"Senior, memang bagaimana asal mulanya Senior Bei hingga terkena racun ganas ini?" Tanya Luo Jian yang penasaran, sekaligus memasukan pemberian Yan Long kedalam cincin ruangnya sendiri.
Kedua saudara kandung itu melihat langit tempat tersebut sejenak dengan helaan nafas panjang. Dengan amarah yang belum reda mengingat kejadian itu, Yan Bei menceritakan secara detail mengenai kejadian pait yang membuat Dantian, serta Meridiannya rusak.
"Menarik, ternyata di Benua ini para Iblis mulai membuat ulah," gumam Lasmana Pandya.
"Senior, aku rasa jika anda membalas dendam, Senior akan mengalami banyak kesulitan, dan dari cerita senior mereka berkomplot dengan para Iblis bukan?" Ucap Lasmana Pandya yang membuat pikiran Yan Bei terbuka, namun dendam tetaplah dendam, sejauh apapun kalian mencoba melupakannya, dendam itu masih tertanam baik dilubuk hati, dan kapan saja dendam besar yang tertanam pasti akan meledak.
Setelah berbincang bincang santai, mereka semua akhirnya kembali ke Sekte Naga Langit. Sesampainya disekte, Yan Long segera mengumumkan para muridnya tentan kembalinya Yan Bei. Dan hal itu membuat berita gempar para tetua, serta murid Naga Langit.
Dikediaman Tetua Agung Fang Lao, Luo Jian memeriksa isi cincin ruang pemberian Yan Long dengan perasaan yang sulit digambarkan.
"Sayang sekali di Benua ini ternyata sumber daya tingkat normal mungkin sulit dicari," ucap Luo Jian sambil tersenyum kecut.
Dan tentunya pikirannya melayang kearah para Iblis, dengan kekuatan mereka yang seimbang dengan para Dewa tentunya sangat mudah menguasai Benua Merah dengan waktu satu hari satu malam. Namun anehnya mereka tidak melakukan hal tersebut. Dan malah membuat masalah yang cukup rumit bagi para Kultivator Benua Merah ( adu domba).
Swuuuuush!
Sekali kibasan, semua sumber daya pemberian Yan Long ia keluarkan, beberapa saat ia memunguti sumber daya dan segera memperbaiki kualitasnya dengan cepat.
Tiga jam berlalu, selama itu Luo Jian hanya memperbaiki sumber daya tingkat rendah menjadi tingkat sedang. Setelah merasakan lelah, ia kemudian menelan sepuluh pill San Long, pill yang telah ia perbaiki hingga tingkat sedang.
Swuuuuush!
Energi besar melonjak dari Dantiannya menyebar kesegala penjuru darah, hingga kembali masuk kedalam Dantian dan membuat lautan Dantiannya bergejolak hebat. Perasaan lama yang telah ia lupakan kini kembali ia rasakan dengan penuh semangatnya.
Teknik Kultivasi Kaisar Dewa ia edarkan untuk menyerap secara gila gilaan energi yang telah keluar dari pill San Long. Sepuluh menit berlalu, energi pill San Long akhirnya habis dengan dorongan naik tingkat ke tingkat Fondasi Yuan tingkat Dua.
Baaaams!
Ledakan kecil menggema didalam tubuhnya, tak berhenti disitu saja, Luo Jian kembali mengambil sepuluh pill lainnya yang telah ia perbaiki ketingkat sedang.
Tiga jam berlalu, dengan teknik Kultivasi Kaisar Dewanya, ia telah naik hingga tingkat Fondasi Yuan tingkat lima, dan hal itu membuat senyum terukir dibibirnya.
"Saatnya memadatkan fondasi jiwaku," gumam Luo Jian kembali memfokuskan pikirannya menyerap energi Langit dan Bumi diolah menjadi tenaga dalam kearah Meridiannya.
Lima belas menit berlalu, akhirnya Meridiannya telah padat dengan tenaga dalam yang terbuat dari energi Langit dan Bumi. Setelah selesai, Luo Jian memasukan kembali pill sumber daya yang telah ia perbaiki kedalam cincin ruangnya, dan keluar dari kediaman Fang Lao.
Lagi dan lagi, para murid wanita sekte Naga Langit yang terpukau dengan ketampanan Luo Jian ternyata menunggu kehadirannya dengan cara berpura pura membersihkan daun yang berguguran di depan gerbang.
"Murid wanita ini memang tidak ada kerjaan atau memang ditugaskan Senior Long untuk membersihkan kediaman milik Senior Lao sih, sungguh membuatku risih," gumam Luo Jian terus melewati mereka.
Namun karena ia mantan seorang Dewa, tentu ia dapat merasakan tatapan genit mereka walaupun ia tidak melihat wajah mereka secara gamblang. Karena kini dengan jelas ia berjalan dengan wajah yang tertunduk malu karena terus diperhatikan oleh mereka.
Sedangkan lima murid dalam suruhan Dong Fai terus memperhatikan Luo Jian dengan tatapan bencinya.
"Mangsa kita telah keluar dari kandang, tunggu ia tiba dilapangan sekte, setelah itu kita akan memberinya pelajaran," ucap salah satunya.
Keempat lainnya mengangguk mengerti. Luo Jian yang telah melewati murid wanita sekte Naga Langit dengan santainya kini berjalan sambil menatap tata bangunan sekte yang bisa dikatakan sederhana, namun ia belum mengetahui bahwa sekte Naga Langit merupakan sekte lima terbesar diurutan seluruh sekte yang ada di Benua Merah.
"Sekte ini seperti sekte Kuno yang tak mementingkan bangunan, sayang sekali hal ini bisa membuat para murid tidak terlalu nyaman," gumam Luo Jian terus berjalan menuju lapangan sekte.
Setelah tiba dilapangan sekte, Luo Jian kembali menjadi perhatian para murid karena ketampanannya yang diluar nalar.
"Lihatlah bukankah dia pemuda yang muncul dari langit," ucap salah satu murid.
"Tampan sekali!"
"Wooaaah! Aku ingin menjadi istrinya!"
Ucapan demi ucapan terdengar hingga ketelinganya dan hal itu membuat perasaan risih kembali menghantui pikirannya. Tanpa memperdulikan mereka, Luo Jian tak sadar bahwa kelima utusan Dong Fai mencegatnya dan menabrak mereka hingga kelimanya terpental.
"Akkkkh!" Pekik mereka sambil menggaruk pantatnya.
"Se-senior maaf," ucap Luo Jian sopan karena ia merasa bersalah.
Kelimanya saling tatap dan kembali menatap tajam kearah Luo Jian.
"Maaf? Apakah hal itu layak? Lihatlah pakaian kami jadi kotor terkena debu...," Ucap salah satunya berkata dingin.
"Lalu aku harus berbuat apa hingga Senior mau memafkanku?" Tanya Luo Jian sambil memberikan senyum tampannya.
"Berlutut! Atau kamu akan merasakan pukulan kami berlima!" Menggunakan nada arogannya pemuda tersebut menunjuk kearah kakinya sendiri.
"Haiiish! Senior ini suka berlebihan," ucap Luo Jian sambil menggelengkan kepalanya.
Sedangkan para murid yang ada disekitar lapangan menyayangkan tindakan Luo Jian yang tidak mau menuruti perintah bawahan Dong Fai.
"Sayang sekali, pasti pemuda tampan itu akan dipukuli hingga wajahnya menjadi babi!"
"Tuan tampan minta maaf pada mereka, atau wajahmu akan menjadi jelek!"
Ucapan demi ucapan kembali terdengar ditelinganya, dan hal itu membuatnya mengetahui sifat mereka secara singkat.
"Bocah, apakah kamu tidak tahu aturan sekte ini?" Tanya salah satunya sambil menekankan suara tingginya.
"Huh! Memang benar aturan minta maaf itu ada, tapi jika meminta saya untuk berlutut didepan dikaki anda, hal itu takan pernah terjadi...," Ucapan Luo Jian menjadi dingin.
"Hahahahaha!" Kelimanya tertawa seperti kesetanan.
"Kamu benar benar ingin merasakan pukulan lima saudara tukang pukul! Saudara tunggu apa lagi beri dia pelajaran!" Ucap salah satunya.
"Baik!"
Swuuuuush! Swuuuuush!
Kelimanya melesat mengepung gerakan Luo Jian berharap pemuda tersebut tidak bisa kabur. Sedangkan Luo Jian sendiri masih bersikap tenang, seolah olah lima murid ranah Fondasi Qi tiga itu bukanlah lawannya.
Sesaat setelahnya, sebuah kepalan tangan melesat kearah wajah Luo Jian dari samping. Luo Jian yang merasakan serangan itu segera bergerak kesamping dan menangkap tinju pemuda tersebut.
Kraaaaack! Paaaack!
Dengan mudah Luo Jian segera memutar pergelangannya hingga suara tulang patah terdengar. Tak berhenti disitu saja merasakan serangan lain akan mendarat kesisi wajah lainnya, Luo Jian menarik lengan yang telah ia patahkan kearah serangan yang akan tiba kearahnya. Sehingga pemuda yang lengannya patah itu terkena pukulan dari temannya sendiri.
"Kau bodoh sekali! Akkkh!" Pekik pemuda yang tangannya patah tergeletak meringis kesakitan.
"Arrrgghh! Kau melukai rekanku!" Ucap lainnya juga menerjang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
adjal
ancok athor gk jls
2022-07-01
0
Jimmy Avolution
Asyiek...
2022-05-27
0
ZannyA Purty
mantap
2022-05-06
0