“Akhirnya selesai juga,” ucap Lasmana Pandya kemudian terbaring ditempat tidurnya.
Setelah merasa cukup beristirahat selama dua puluh menit, dan selama itu ia hanya mengumpulkan tenaga dalam untuk membuat Pill, ia akhirnya kembali bangkit dan melanjutkan aktivitasnya.
“Saatnya membuat pill Dailahi, meskipun efektifitasnya hanya kualitas tinggi saja,” ucap Luo Jian kemudian mengeluarkan tungku pembuat pill tingkat Dewanya.
“Setelah ribuan tahun lamanya, akhirnya aku menggunakanmu kembali,” ucap Luo Jian kemudian mengalirkan elemen cahayanya kearah telapak tangannya.
Swoooosh!
Seketika ia menempelkan elemen cahayanya kearah tungku pembuat pillnya, tungku tersebut seketika bercahaya keemasan sesaat, dibarengi dengan tangan kiri Luo Jian yang meraih kelima bahan dan segera memasukannya kedalam tungku.
Swoooooosh!
Dengan penuh kesabarannya, Luo Jian terus membuat pill Dailahi dengan berhati hati. Satu jam telah berlalu, tenaga dalam milik Luo Jian telah terkuras sepenuhnya. Keringat terus membasahi tubuh dengan derasnya.
“A-aku tidak boleh gagal!” Luo Jian mencoba menyemangati dirinya sendiri.
Disaat ia akan kehilangan kesadaran karena memaksa secara terus menerus elemen cahayanya yang ia gunakan. Tiba tiba ledakan kecil yang disertai aroma sangat harum tercium dari dalam tungku.
Baaamss!
Ledakan tersebut merupakan tanda hasil akhir dari pembuatan pill Dailahi yang telah berhasil ia buat. Seketika wajahnya menjadi lebih santai, dibarengi dengan ambruknya tubuhnya sendiri.
Lima belas menit berbaring mengistirahatkan tubuhnya, Luo Jian segera mengambil pill Dailahi dari dalam tungku.
“Sudah saatnya aku kembali menjadi Kultivator lagi,” ucap Luo Jian segera menelan pill Dailahi tingkat tinggi buatannya.
Swuuuuuuush!
Seketika tubuhnya terbalut oleh energi tak kasat mata, energi langit dan bumi yang ada disekitarnya pun ikut terserap kedalam tubuhnya. Semenit berlalu tiba tiba Luo Jian merubah ekspresi wajahnya menjadi ketegangan disaat Dantian, serta Meridiannya terasa tertusuk ribuan jarum.
“Akkkkkkhh!” Pekik Luo Jian yang tidak bisa menahan rasa sakit akan bagian dalam tubuhnya.
Rasa sakit itu semakin menjadi jadi seiringnya waktu berjalan, giginya ia eratkan kearah bibirnya yang menyebabkan luka pada permukaan bibirnya.
“A-aku pasti bisa me-menahannnya!” Luo Jian terus menyemangati dirinya untuk melawan rasa sakit diarea Dantian, serta Meridiannya.
Satu jam berlalu, kini Luo Jian mulai terbiasa dengan rasa sakit itu, hingga tiba tiba terdengar suara ledakan teredam dari dalam tubuhnya.
Baaaaams!
Ledakan kecil itu menandakan bahwa proses penyembuhan Dantian, serta Meridiannya telah berhasil. Senyum kecil ia sunggingkan, setelah sesaat memeriksa Dantian, serta Meridiannya kini ia benar benar tidak bisa menghilangkan rasa kebahagiaannya, jika mungkin cincin ruangnya terlepas disaat masa reinkarnasinya, mungkin kini ia hanya akan menjadi sampah, bahkan untuk selamanya.
“Heemm, sepertinya aku harus mencari sumber daya, karena bagaimanapun cincin ruangku hanya berisi bahan obat, serta senjata tingkat Dewa saja,” gumam Luo Jian.
Tak berselang lama, pintu kamar kembali terbuka dengan munculnya Fang Lao yang membawa makanan, serta minuman. Namun dengan sigapnya, Luo Jian kembali memasukan tungkul pillnya kedalam cincin ruangnya.
“Nak makanlah,” ucap Fang Lao menyodorkan makanannya.
Ingin menolaknya, namun kini ia yang telah menjadi manusia biasa tiba tiba merasa lapar. Akhirnya Luo Jian menerima tawaran tersebut, Luo Jian kini kembali merasa kehangatan kekeluargaan yang telah lama hilang dihidupnya. Bagaimanapun saat menjabat menjadi Kaisar Langit, ia jarang sekali bertemu anggota Klannya, dan terus mengawasi seluruh alam semesta.
“Nak setelah tubuhmu pulih, apakah kamu ingin kembali ketempatmu?” Tanya Fang Lao.
“…” Luo Jian hanya diam memikirkan rencananya.
“Senior, bolehkah aku menginap disini untuk beberapa waktu?” Tanya Luo Jian.
“Emmm itu tidak masalah, namun aku jarang berada dirumah ini, jadi apa tidak masalah jika kamu berada disini sendirian?” Tanya Fang Lao.
Luo Jian menggelengkan kepalanya, dan tak mempermasalahkan hal kecil tersebut. Alasan Fang Lao memperbolehkan Luo Jian tinggal dikediamannya bukan karena ia ingin rumahnya dirawat oleh Luo Jian, melainkan ia betapa tahunya dunia luar, apalagi dengan kondisi Luo Jian yang mengalami kecacatan Dantian, dan Meridian.
Setelah mereka berbincang santai, Fang Lao memberikan plat emas sekte Naga Langit kepada Luo Jian sebagai identitasnya, Luo Jian yang membutuhkan identitaspun segera menerimanya dengan senang hati.
“Senior, kenapa anda sangat percaya padaku? Dan bukankah plat identitas ini sangat berharga bagi anda?” Tanya Luo Jian.
“Heem sulit untuk dijelaskan, yang pasti aku tahu kamu bukan orang jahat."
Fang Lao pergi, sedangkan Luo Jian terdiam mendengar ucapan Fang Lao. Setelah Fang Lao benar benar pergi, Luo Jian memikirkan rencana kedepannya. Salah satunya ia ingin mengetahui informasi tata letak Benua Merah.
Karena ia tak ingin bersantai, Luo Jian memutuskan untuk segera keluar dari kediaman Fang Lao dengan cara berjalan kaki. Setelah keluar dari kediaman, wajah Luo Jian memerah saat melihat puluhan wanita murid sekte ada didepan gerbang kediaman Fang Lao menatapnya dengan tatapan genit.
“Oooh tidak, kenapa aku harus dihadapkan dengan situasi yang lebih rumit dari bertarung melawan kawanan iblis,” ungkap Luo Jian.
“Heii pemuda ganteng!”
“Pemuda tampan mari menikah denganku,” ucap salah satu diantara mereka.
“Pemuda tampan, tubuhku ini sepenuhnya milikmu!”
Ungkapan para wanita yang ada diluar gerbang membuat Luo Jian merasa risih, namun ia yang ingin mencari informasi mengenai alam bawah Benua Merah ini memutuskan untuk tetap berjalan melewati mereka.
“Pemuda siapa namamu,” ucap seorang wanita berkulit putih seksi yang memiliki postur tinggi, dan buah dadanya yang besar menggandeng tangan halus Luo Jian.
“No-nona bisakah anda melepaskan genggamanmu ini,” ucap sopan Luo Jian yang merasa risih.
Sontak melihat salah satu bidadari murid wanita idola para murid pria disekte Naga Langit, yang melihat itupun memasang wajah jengkelnya. Karena kini mereka memiliki saingan yang cukup berat, wajahnya yang tampan, serta kharismanya yang berbeda sehingga para wanita murid disekte Naga Langit tergila gila pada Luo Jian.
Disaat Luo Jian tidak bisa bergerak karena tangannya digandeng oleh wanita itu, tiba tiba sosok Yan Long muncul yang membuat kerumunan para murid wanita itu segera kembali melakukan aktivitas mereka.
“Se-senior terimakasih,” ucap Luo Jian sambil menghela napas panjang.
Yan Fang sedikit menahan tawanya ketika melihat reaksi wajah Luo Jian, namun tujuannya hanya ingin berbincang santai dengan Luo Jian.
“Nak aku harus memanggilmu siapa?”
“Jianer saja senior,” balas Luo Jian hormat.
“Heeem baiklah, karena aku memiliki waktu luang, bagaimana kamu menemaniku berbincang santai?” Tanya Yan Long.
Tentu hal tersebut langsung disetujui Luo Jian, dengan begitu ia tidak susah payah untuk mencari informasi tentang Benua Merah yang saat ini ia pijaki. Sedangkan murid sekte lelaki yang melihat Ketua sekte mereka dekat dengan Luo Jian pemuda baru yang bahkan belum dianggap sebagai murid sekte, membuat rasa iri, dengki dan benci timbul disorot mata mereka. Terutama pada sosok pemuda yang berjawah tampan.
“Aku harus memberinya pelajaran nanti, selain dia merebut orang yang aku suka, dia juga berani mendekati ketua sekte seenak jidatnya.” Dialah murid Ketua sekte yang terkenal akan bakatnya, meskipun ia murid Ketua sekte, nyatanya ia tak pernah sedekat Luo Jian dengan Yan Long. Sehingga kini ia sangat iri pada Luo Jian, pikiran jahat terlintas dikepalanya saat itu juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
mustika abadi
menarik ceritanya
2022-06-17
1
Ancruk Carik
siapa lasmana thor?
2022-06-07
0
Jimmy Avolution
Ayo...
2022-05-27
1