Suling yang sangat merdu tersebut terdengar sangat nyaman ditelinga Shui Long. Bahkan membuatnya kini lebih fokus dan tumbuh rasa percaya diri yang tinggi dalam menghadapi kawanan kucing hitam.
Sedangkan Lin Yue mendalami arti lantunan nada yang ditiup melalui suling yang merupakan artefak atau senjata tingkat Surgawi tersebut dengan kitab.
"Alunan nada ini sungguh membuatku sangat percaya diri!" Ucap semangat Shui Long menghindari serangan cepat kucing hitam ranah Tao dua. Hingga ia tak sadar semua serangan yang terarahnya itu mudah dihindari olehnya.
Slaaaaash! Slaaaaash!
Dua menit kemudian, Shui Long akhirnya mampu membunuh dua kucing hitam ranah Tao satu dengan mudahnya. Kepercayaan dirinya yang terlalu tinggi membuat seluruh gerakannya sangat mematikan bagi kucing hitam. Satu persatu kucing hitam tewas ditangan Shui Long melalui pedangnya. Hingga tiba tiba kucing hitam ranah Tao dua yang sebentar lagi akan naik tingkat Tao tiga mengamuk menyerang Shui Long dari belakang. Dan hal itu tidak diketahui oleh Shui Long, sedangkan Luo Jian menyipitkan matanya sambil terus meniup sulingnya.
Suiiiiiiit!
Tiba tiba nada sulingnya sangat kacau, dan membuat kucing mata hitam yang sebentar lagi akan naik tingkat Tao Tiga tewas tanpa tahu apa yang terjadi.
Shui Long masih terus menggempur sisa lawan kucing hitam didepannya dengan semangat yang menggebu gebu, dia sedikit heran saat mendengar nada yang terdengar jelek itu, tentunya ia tak sadar bahwa suling milik Luo Jian yang merubah nada itu membantunya dari serangan tiba tiba tersebut.
Sepuluh menit berlalu, Luo Jian selalu membunuh kucing Tao tingkat dua yang akan naik tingkat tiga. Hal itu ia ulangi berapa kali hingga kawanan kucing hitam tidak tersisa satupun.
Swuuuuush!
Luo Jian memasukan sulingnya kedalam cincin ruangnya, setelah itu ia melesat kesamping Shui Long.
"Saudara terimakasih," ucap Shui Long membungkukkan badannya. Karena ia tahu beberapa kali Luo Jian membantunya secara diam diam.
Luo Jian hanya tersenyum, kemudian ia meminta Shui Long untuk mengambil semua mutiara jiwa milik kawanan kucing hitam. Lima menit berlalu, dan Shui Long telah mengumpulkannya.
"Saudara terimalah," ucap Shui Long penuh hormat.
Luo Jian hanya menggelengkan kepalanya menolak dengan ramah pemberian Shui Long.
"Longer terimalah, lagian kau yang berusaha susah payah, lalu aku menerima upah tanpa usaha itu sama saja makan daging yang tidak bisa menumbuhkan daging didalam tubuhku," ucap Luo Jian.
"Sa-saudara tapi anda juga mem..."
Tangan Luo Jian menghentikan ucapan Shui Long. Sehingga Shui Long akhirnya memasukan mutiara jiwa kedalam cincin ruangnya. Setelah itu, keduanya melanjutkan perjalanan menggunakan ilmu meringankan tubuh mereka.
"Saudara ternyata kau pintar juga memainkam suling, hingga nada yang dilantunkan olehmu mampu membius semangatku yang sirna menjadi membara." Puji Shui Long.
Luo Jian tersenyum, dan memperlihatkan gelengan kepalanya.
"Semua itu tetap pada kemauan serta kegigihanmu, selama ada usaha pasti ada hasil. Jika gagal, lakukan kembali dengan lebih baik. Gagal lagi, lakukan lagi lebih gigih, maka kau akan merasakan hasil yang memuaskan," ucap Luo Jian.
"Saudara benar," ucap kagum Shui Long.
Kini ia benar benar sangat mengagumi sosok Luo Jian. Pintar, cerdas, kuat dan seperti sangat berwawasan tinggi pada sosok Luo Jian benar benar membuka mata serta pikirannya.
Ditengah perjalanan, mereka belum menemukan hal apapun yang menghambat mereka. Hingga pada sore hari, Luo Jian akhirnya tiba di kota Ming.
"Longer, sepertinya kita akan bermalam di kota ini," ucap Luo Jian kemudian menghadap kearah penjaga gerbang dan memberikan token identitas sebagai murid kehormatan sekte Naga Langit.
"Baik," ucap Shui Long terkejut mengenai identitas Luo Jian.
Namun ia tetap diam, dan memendam rasa penasarannya yang tinggi.
"Silahkan masuk tuan muda," ucap ramah sang penjaga gerbang kota.
Luo Jian dan Shui Long mengangguk, setelah itu keduanya memasuki kota Ming dengan tenang. Berjalan sambil melihat aktivitas Kultivator pada sore hari membuat mereka merasa nyaman. Namun tiba tiba, Luo Jian merasakan ada beberapa pasang mata mengintai mereka.
"Heemm, sepertinya ada yang ingin membuat masalah," ucap dalam hati Luo Jian.
Lin Yue yang merasakan hal itupun meminta Luo Jian agar ia membunuh beberapa pasang mata yang menurutnya tidak sopan itu.
"Lin Yue tenanglah, jika mereka bergerak, maka kau dapat melakukan apa yang kau mau," ucap telepati Luo Jian yang membuat Lin Yue senang.
"Baik tuan!" Ucapnya penuh semangat dan berharap sosok yang mengintai mereka cepat membuat masalah dan ia dapa membunuhnya.
Luo Jian hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat reaksi Shui Long, namun ia sendiri juga tidak ingin bermain pasif jika bertemu dengan seseorang yang ingin berbuat buruk padanya.
Setibanya di tempat penginapan sederhana yang terdapat ruangan resto untuk makan, keduanya memasuki penginapan tersebut memesan dua kamar, dan beberapa makanan serta duduk di restoran penginapan tersebut dengan suasana yang tenang.
"Saudara sebenarnya siapa anda? Karena token itu..." Ucap Shui Long ragu.
Luo Jian mengangguk, kemudian ia memberikan alasan bahwa ia hanya murid dalam yang sedang melakukan pengembangan diri diluar sekte. Shui Long akhirnya mempercayainya, namun disaat mereka berbincang bincang. Tiba tiba salah satu pelanggan bercerita sesuatu yang membuat minat Luo Jian untuk menikmati suasana terusik.
"Saudara aku dengar kota ini akan melakukan peperangan dengan kelompok Pedang Gurun, karena Keluarga Ming tidak ingin membayar uang keamanan seperti semestinya."
"Hal itu memang benar, keluarga Ming ini sungguh sangat disayangkan berani sekali melawan kelompok Gurun Besar, apakah mereka tidak takut ketua Gurun Besar meratakan kota ini," ucapnya penuh heran.
Meskipun lirih, Luo Jian mampu mendengarnya dengan baik.
"Singgah dikota yang sedang tidak aman, ini sungguh hal yang tidak kuinginkan, tapi apa boleh buat, jika pihak kota kalah maka aku mau tidak mau harus ikut campur tangan," gumam Luo Jian.
Sedangkan wajah Shui Long berubah menjadi khawatir mendengar berita tersebut yang diceritakan oleh beberapa pemuda itu.
Pesanan tiba, keduanya menyantap makanannya seperti tidak nafsu, berbeda dengan Luo Jian yang sangat menikmati.
"Saudara apakah kita..." Ucap Shui Long.
"Tidak, kita tetap disini, jika mereka berani menyentuhku dan kamu, aku tidak akan membiarkan mereka keluar dari kota ini hidup hidup...," Ucapan lirih dan tenang Luo Jian.
Namun entah kenapa, ucapan Luo Jian terdengar seperti janji yang tidak bisa diingkari oleh Luo Jian sendiri ditelinga Shui Long.
Saat akan meneguk araknya, tiba tiba dari arah jalan luar penginapan. Suara langkah kuda dan lainnya menuju kearah penginapan mereka. Dan Shui Long segera merubah wajahnya menjadi panik, karena ia mengira pertempuran akan terjadi.
"Longer tenanglah," ucap Luo Jian santai.
Dan tiba tiba, suara keras bergema didalam penginapan.
"Kepala keluarga Ming memasuki penginapan!" Ucap prajurit kota Ming.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Sippp....
2022-05-27
0
ZannyA Purty
mantappp
2022-05-06
1
Hamdan Nst
ming
2022-04-05
1