"Hahaha! Kau harus terbiasa dengan ini, ada saatnya kau melakukannya, tapi tidak di dunia ini," ucap Luo Jian yang membuat Lin Yue penasaran.
"Tuan, aku sangat heran dengan anda, bukankah anda Kaisar Langit yang agung? Jika begitu kenapa anda memilih untuk bereinkarnasi kembali?" Tanya Lin Yue, karena ia tidak tahu permasalahan turunnya Luo Jian kealam Fana.
Luo Jian menghela napas panjang sejenak.
"Belum saatnya kau mengetahuinya," ucap Luo Jian.
Lin Yue terdiam. Hingga saat mereka berada didalam hutan yang sepi, Luo Jian merasakan beberapa aura Kultivator sedang bertarung.
"Tuan," ucap Lin Yue khawatir.
"Aku tahu, aku hanya ingin menontonnya." Balas Luo Jian.
Swuuuush!
Mereka berdua kemudian bersembunyi dibalik pohon besar menatap pertempuran dua tetua yang memiliki ranah Fondasi Tao tingkat dua. Pertempuran mereka sepertinya sedang memperebutkan inti jiwa binatang iblis tingkat Fondasi Tao lima yang telah mereka bunuh.
"Adik Bao! Biarkan aku memilikinya! Bukankah kau sudah mengambil buruan Minggu lalu!" Ucap salah satu tetua sambil menghindari serangan adiknya.
"Kakak! Yang minggu lalu adalah binatang iblis ranah Tao Dua! Dan karena itu aku saat ini masih membutuhkannya. Jadi mengalahkan untuk adikmu ini!" Balas sengit adiknya.
Luo Jian hanya bisa menggelengkan kepalanya. Lima menit berlalu, pertarungan mereka masih seimbang. Hingga tiba tiba salah satu diantara mereka terluka akibat terkena serangan pedang.
Slaaaaash! Slaaaash!
"Arrrrghh! Adik kau sungguh berani! Menyerangku dengan serius!" Ucap salah satunya.
"Kakak! Jika harus membunuhmu saja untuk mendapatkan inti ini, maka aku harus melakukannya!" Balas sengit adiknya.
Luo Jian menghela napas panjang melihat keserakahan yang tersirat di kedua hati tetua tersebut.
"Demi kekuatan, keduanya memilih untuk bertarung hidup dan mati, ini sangat disayangkan sekali," gumam Luo Jian kemudian memiliki rencana tengil.
"Lin Yue, apapun yang terjadi kau tidak diperbolehkan membunuh," ucap Luo Jian yang membuat Lin Yue merasa kesal.
"Baiklah." Ketus Lin Yue.
Swuuuush!
Luo Jian kemudian melesat menggunakan ilmu meringankan tubuhnya secara diam diam. Setelah tiba, dekat dengan mayat binatang iblis tingkat Tao Lima. Keduanya yang masih bertarung dengan serius tidak merasakan keberadaannya Luo Jian didekat mereka.
"Dapat!" Gumam Luo Jian kemudian pergi meninggalkan mayat bintang iblis tanpa inti jiwa.
Swuuuush!
Luo Jian berkelebat menggunakan ilmu meringankan tubuhnya di kekuatan puncaknya meninggalkan area pertempuran tersebut.
"Kaisar Langit ini sungguh tidak tahu malu," ucap dalam hati Lin Yue melihat tingkah Luo Jian.
Sedangkan, kedua sosok yang masih bertarung dengan serius masih asik dengan pertarungan mereka. Dan akhirnya, kakaknya mengalah untuk adiknya.
"Adik Bao, sekarang aku akan mengalah, ambilah mutiara jiwa itu," ucap kakaknya memilih untuk duduk memulihkan dirinya.
Bao pun tersenyum kemenangan mendengarnya, dengan segera ia menghampiri mayat bintang iblis Tao Lima yang telah mereka bunuh selama lima jam lamanya.
Setibanya, kedua alis Bao mengkerut melihat tubuh hewan tersebut telah berlumuran darah hitam. Tanpa memikirkan hal lain, ia segera merogoh kedalam organ hewan iblis itu. Wajahnya menjadi jelek saat tidak menemukan adanya inti jiwanya.
"Baj*ngan! Brengs*k! Kenapa bisa hilang!" Teriaknya murka.
Setelah itu, kakaknya mendekati dan ikut mengecek dengan wajah keheranannya. Dan hasilnya pun sama, inti jiwanya ternyata telah dicuri.
"Bagaimana bisa! Bukankah tadi hanya kita berdua!" Ucap keterkejutan kakaknya.
"Pasti pencurinya masih dekat kakak, mari kita kejar!" Ucap Bao dengan mata amarahnya kemudian melesat kearah Luo Jian yang semakin menjauh.
Luo Jian dan Lin Yue terus berkelebat, hingga mereka merasakan dua aura yang tadi bertarung mendekati kearah mereka dengan kecepatan ekstrem.
"Jangan!" Perintah Luo Jian yang tidak ingin Lin Yue membunuh seenaknya.
"Ckk!" Decakan kesal Lin Yue mendengar perintah Luo Jian.
Sedangkan Luo Jian kemudian membuat segel ilusi menutupi tubuhnya. Setelah membuatnya, Luo Jian menghela napas panjang saat melihat kedua tetua yang menggunakan ilmu meringankan tubuh mereka melesat melewatinya.
"Meskipun segel ilusiku sangat buruk tidak seperti Dewa Ilusi, setidaknya aku masih memiliki harapan untuk mengelabuhi mereka."
Lin Yue hanya diam, kini ia merasa Luo Jian sangat bodoh. Karena dengan keberadaannya, mungkin seluruh Benua Merah dapat dikuasai dengan membutuhkan beberapa waktu saja. Dan kini sosok didepannya memilih menjadi pecundang yang selalu bersembunyi dan mencuri.
"Kasiar Langit oh Kaisar Langit...," Gumamnya.
Luo Jian kemudian menatap tajam tanpa ekspresi kearah Lin Yue.
"Apa?" Tanya Luo Jian.
"..."
Akhirnya Lin Yue kembali mematung melihat ekspresi wajah Luo Jian. Sedangkan Luo Jian yang merasakan aura kedua tetua tersebut menjauh kemudian memilih untuk pergi menjauh dari tempat itu dan mengurungkan niat kekota didepan yang akan ditujunya.
Kini ia mengganti perjalanannya kearah selatan, yang diartikan ia akan menemukan sebuah kota besar yang dikuasai oleh salah satu keluarga cabang milik kekaisaran Lin.
Tiga jam berlalu, selama perjalanan mereka hanya membunuh lima puluh hewan iblis mutu sedang dengan tingkst Fondasi Qi satu hingga lima.
Sesampainya didepan gerbang.
"Tuan mohon identitas," ucap penjaga gerbang.
Luo Jian mengeluarkan plat emas sekte Naga Langit dengan santai. Melihat token emas, sang penjaga terlihat biasa saja dan membiarkan Luo Jian memasuki kota dengan bebas.
Sesampainya.
Luo Jian menemukan sebuah toko besar milik Yuan. Ia tak segan untuk menjual kembali semua jarahannya. Setelah itu, mereka berdua mencari penginapan terdekat untuk beristirahat. Setelah memesan kamar, Luo Jian duduk dikedai makan penginapan tersebut.
"Hari ini penjualanku lebih banyak dari kemarin, kini setidaknya jika aku ingin menjadi kuat, maka aku harus punya banyak uang." Gumamnya kemudian menatap Lin Yue yang masih berdiri didepannya.
"Lin Yue, duduklah. Apakah kau bisa duduk, jika orang dapat melihatmu hanya berdiri, mungkin mereka mengira ku tidak memiliki sama sekali rasa kemanusiaan terhadapmu," cibir Luo Jian.
Tanpa membantah, Lin Yue duduk di kursinya, tepatnya didepan Luo Jian.
"Jika kau ingin minum, minumlah," ucap Luo Jian, karena ia tahu Lin Yue dapat makan dan minum apapun yang ia mau sepertinya disaat berada di alam Dewa.
Lin Yue hanya menuangkan arak kedalam gelasnya. Sedangkan, para pelanggan yang melihat guci arak terbang dihadapan Luo Jian segera menghamburkan diri karena takut.
"Ha-hantu!" Teriaknya.
"Lari ada hantu!" Teriak lainnya.
Luo Jian kemudian tersenyum kecut, mungkin siapapun kecuali dirinya dapat melihat Lin Yue, namun tidak dengan mereka. Karena itu ia hanya diam saja.
Pemilik penginapan yang juga berada di sana pun segera memeriksa dengan membawa beberapa anak buahnya. Tatapannya terarah tajam keara Luo Jian yang masih santai. Namun ia sendiri tidak melihat apa yang dilihat para pelanggan lainnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
agan
lariiii😄
2022-07-10
1
Jimmy Avolution
Ayo....ayo...
2022-05-27
0
Hamdan Nst
kasih menyan
2022-04-05
1