"Tak tahu diri!" Ucap Luo Jian kemudian memutarkan tubuhnya dan menghindari serangan empat pemuda lainnya.
Swuuuuush!
Menggunakan sedikit kekuatan cahayanya dipijakan kaki, Luo Jian bergerak secara cepat lalu menotok peredaran syaraf mereka berempat, sehingga mereka berempat terdiam seperti patung pada tempatnya.
Bola mata kecil mereka berputar menatap kearah Luo Jian yang hendak memberikan pukulan terakhirnya. Namun aksinya dihentikan oleh penegak keadilan sekte.
"Tunggu!" Ucap Lin Yue seorang murid wanita ketua penegak keadilan sekte Naga Langit menghentikan niat Luo Jian yang ingin memberi pelajaran.
Melihat datangnya Lin Yue, mereka berlima menghela napas panjang, seolah olah harapan besar untuk membalikan keadaan akan tiba dipihak mereka.
"Ada apa ini," ucap Lin Yue menghampiri mereka berenam.
Luo Jian yang belum mengerti identitas Lin Yue kemudian melepas totokan keempat pemuda yang membuat masalah padanya.
"Maaf senior, mereka menggangguku terlebih dahulu," ucap Luo Jian.
Lin Yue wajahnya yang terlihat cantik menatap tajam kepada lima bawahan Dong Fai.
"Apa benar demikian?" Tanya Lin Yue.
"Se-senior Yue i-ini bukan salah kami, karena pemuda ini yang menabrak kami terlebih dahulu!" Bantah salah satunya sambil menunjuk rekannya yang lengannya patah.
Kedua alis Luo Jian menyatu mendengar kebohongan yang dikatakan mereka. Saat akan menjelaskan semuanya, Lin Yue yang pada dasarnya memiliki sifat tegas menghentikan ucapan Luo Jian.
"Kalian berenam ikut aku menuju aula keadilan!" Ucap Lin Yue yang tidak bisa dibantah.
Mereka semua akhirnya digiring ke aula penegak keadilan, sesampainya seorang tetua sekte memiliki wajah garang dan kumis melengkung menatap heran kearah Lin Yue yang membawa enam pemuda, dan salah satunya ia tidak kenali sama sekali, karena saat Luo Jian jatuh dari langit, tetua tersebut sedang melakukan misi diluar sekte.
"Yuer, ada apa ini?" Tanya Baoyang.
"Senior mereka membuat keributan dilapangan sekte, karena itu hal dilarang maka aku membawa mereka kesini untuk menjalani hukuman," ucap Lin Yue memberikan hormatnya.
Baoyang mengangguk, setelah sesaatnya ia menatap keenam pemuda yang diduga tersangka.
"Jelaskan secara jujur apa yang telah terjadi...," Ucapan Baoyang berubah menjadi nada dingin.
Saat anak buah Dong Fai ingin menjelaskan, Baoyang menggebrak mejanya.
Braaaak!
"Bukan kamu yang aku tanyakan, tapi pemuda tampan ini," ucap Baoyang.
Luo Jian mengangguk, kemudian ia memberikan hormatnya.
"Tetua, disaat aku berada dilapangan aku tidak sengaja menabrak mereka berlima. Namun karena aku merasa bersalah aku meminta maaf pada mereka. Tapi mereka sungguh sangat naif, karena mereka memintaku untuk berlutut. Dan harga diriku itu bukanlah hal yang bisa diinjak seenaknya," ucap Luo Jian.
"Bodoh! Bukankah kau yang menabrak temanku hingga lengannya patah, dan kini kau..."
"Cukup!" Potong Baoyang yang sudah tau siapa yang salah.
"Tetua mohon kebijaksanaannya," ucap Luo Jian sambil menangkupkan tinjunya.
Baoyang mengangguk, namun hal yang membuatnya kagum dengan sosok pemuda tampan didepannya adalah tidak ingin mendebat pada lima bawahan Dong Fai.
"Kalian berlima masuk kedalam penjara sekte dengan hukuman seratus kali cambuk kayu, sedangkan kau pemuda tampan kau kini bisa kembali," ucap Baoyang.
Deeeeggh!
Jantung kelima bawahan Dong Fai berdetak sangat kencang. Karena seratus cambukan sama saja dengan seratus pukulan yang bisa membuat mereka tak sadarkan diri.
"Tetua ta-tapi," ucap salah satunya yang merasa tidak adil.
"Lin Yue, mereka berlima aku serahkan padamu, sekarang bubar!" Tanpa memperdulikan bantahan bawahan Dong Fai, Baoyang membubarkan kerumunan.
Luo Jian pun kembali berterimakasih dan keluar dari aula penegak keadilan. Karena ia masih perlu mengetahui tata letak sekte Naga Langit yang cukup luas, ia kini bergegas kearah kedai yang memang disediakan oleh sekte untuk para murid sekte.
Sesampainya.
"Bocah kau ingin pesan apa?" Tanya pemilik kedai sekte, tubuhnya kekar berotot dan memiliki sedikit jenggot hitam.
"Tuan aku hanya perlu satu guci arak," ucap Luo Jian.
Sedangkan para murid yang mendengarnya segera membelalakan mata mereka mendengar ucapan Luo Jian. Sama halnya dengan pemilik kedai.
"Hei bocah bodoh! Kau tahu sebagai murid sekte ini tidak diperbolehkan minum, apakah kau mencoba melawan peraturan sekte?" Tanya pemilik kedai.
Sedangkan dilantai atas yang tertutup, Yan Bei, dan Fang Lao yang sedang minum arak mendengar suara Luo Jian, karena hal itu membuat mereka segera memanggil nama Luo Jian.
"Luo Jian jika kau ingin minum mari kelantai atas!" Ucap Yan Bei yang sengaja memanggil langsung nama Luo Jian seperti permintaannya.
Sontak pemilik kedai terdiam, ia juga tau bahwa pemuda tampan yang menginginkan arak adalah rekan Yan Bei yang telah pulih. Tanpa banyak kata, Luo Jian naik kelantai atas yang telah ditunggu oleh Yan Bei dan Fang Lao.
Sesampainya.
"Tuan Jian," ucap Yan Bei sambil memberikan hormatnya bersama Fang Lao yang telah mengerti siapa Luo Jian.
"Senior tidak perlu sungkan," ucap Luo Jian juga menangkupkan tinjunya.
Setelah duduk bersama mereka, Luo Jian mendengar cerita keduanya dengan penuh rasa penasaran. Karena dari cerita mereka, sepertinya akan ada bencana besar yang melanda di sekte Naga Langit.
"Senior memang seberapa pentingnya turnamen antar sekte untuk kalian?" Tanya Luo Jian.
"Tuan Jian tentu ini sangat penting, karena jika kita berada dibawah lima besar urutan sekte teratas, maka sekte kita akan menjadi terpuruk. Dan hal itu membuat sumber daya pemberian Kekaisaran Lin akan menghentikan suplai sumber daya mereka. "
Yan Bei menjelaskan semuanya hingga ia menceritakan Yan Long yang saat ini mencari murid berbakat untuk diikutkan dalam turnamen antar sekte itu.
"Ternyata begitu, jika begitu apakah ada kandidat yang cocok?" Tanya Luo Jian.
Hanya gelengan kepala keduanya, kemudian Fang Lao menceritakan sosok Dong Fai.
"Sebenarnya Dong Fai dapat mengikuti turnamen bergengsi ini, namun sayangnya sifatnya yang buruk membuat kami tidak menyukainya. Ada juga Lin Yue, dia termasuk sepuluh murid berbakat disekte ini. Meskipun dia berbakat, alasan kami tidak ingin ia mengikutinya karena ia anak dari Kaisar Lin Zhao." Fang Lao terus menjelaskan sepuluh murid berbakat yang ada disekte.
Sedangkan Luo Jian mengangguk mengerti, namun saat menjelaskan hadiah utama turnamen itu, Luo Jian menaikan alisnya karena ia tahu sumber daya apa yang akan diberikan.
"Hadiah utama di turnamen kali ini untuk para murid teratas adalah batu bintang, sebuah batu berasal dari luar yang sangat keras dan tidak bisa dihancurkan. Namun karena aura yang sangat besar dan tidak ada habisnya, hadiah ini kini akan menjadi perebutan para sekte." Fang Lao terus menjelaskan.
"Se-senior apakah batu bintang itu berbentuk setengah bintang yang tidak sempurna," ucap Luo Jian.
"Ba-bagaimana tuan Jian tahu?" Tanya terkejut Fang Lao.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Nice...
2022-05-27
0
Supandi
Biasakanlah membaca Novel memberi Like/👍 dan Vote. Mantap!! 👍👍 Lanjutkan Thor ✍️✍️💪💪
2022-03-11
2
Ratmoko Ari
Jossssssssssssssssssssssssss😁
2022-02-19
6