Kembali ke Yoga sang psikopat, ia telah melihat ingatan pemilik tubuh sebelum bunuh diri. Yoga merasa risih karena tak bisa mematikan rekaman ulang ingatan pemilik tubuh. Ia bertanya kepada System. " System, bagaimana cara mematikan rekaman ini? "
Rekaman telah hilang, kini tinggal tampilan layar yang mengambang seperti hologram. Meski Yoga seorang pembunuh, ternyata ia sering membaca komik dan buku. Itulah mengapa, ia merasa tak asing lagi dengan manusia yang mendapatkan System.
" Mmm... System. Bagaimana kau bisa memilihku? " Tanya Yoga.
Tak ada jawaban dari System, Yoga lalu berdiri dan menekan tombol silang di pojok kanan layar. Sekarang ia melihat ada tiga icon dibagian bawah, icon bergambar manusia, icon bergambar petir dan icon bergambar tas.
Tak hanya itu saja, ia juga melihat di pojok kanan atas ada tulisan $0.0 yang berarti itu adalah saldo rekening yang dimilikinya.
Yoga menekan icon bergambar manusia dan muncul sebuah papan yang mengambang menampilkan status dirinya saat ini.
[
...STAMINA DAN KONDISI TUBUH...
Stamina : 77%
Kondisi Tubuh
> Kepala : 98%
> Badan : 86%
> T. Kanan : 91%
> T. Kiri : 95%
> K. Kanan : 83%
> K. Kiri : 81%
^^^]^^^
Sempat kaget dengan apa yang dilihat, Yoga menutup papan mengambang dan menekan icon bergambar petir. Ingin menekan tombol tersebut, ia dihampiri dengan seorang lelaki tua dan mengajaknya untuk makan di kedai makan mie instan.
" Hei nak, kenapa tubuhmu berlumuran darah? Dan kulihat barusan, kamu baru saja jatuh dari atas gedung. " Ucap lelaki tua itu yang mengajak bicara Yoga.
" Mmm... ahh... iyaaa... aku tak sengaja terjatuh dan terpleset. Tapi entah mengapa aku bisa selamat, untuk darah ini, ini cuma darah seekor burung yang tak sengaja tertimpa. " Jawab Yoga sambil mencari burung yang tak tau ada dimana.
Lelaki tua itu hanya tertawa kecil dan masuk ke dalam kedai miliknya. Yoga lalu duduk di meja yang telah disediakan oleh pelayan di kedia tersebut. Ingin diberi baju pengganti, namun Yoga menolaknya.
Mie kuah instan dengan segelas es jeruk diantar ke meja Yoga. Yoga lalu menyantap makanannya dan menikmatinya, sudah lama ia tak merasakan ketenangan hidup miliknya.
Ia hanya selalu merasakan ketakutan, kesengsaraan, kesedihan. Yang membuat dirinya menjadi seorang pembunuh tak bermoral. Membuat dirinya menjadi seorang monster yang mampu membunuh dua puluh orang dalam sehari nya.
Saking ia sangat menikmati makanannya tersebut. Ia tak sadar bahwa disampingnya telah ada pria bertubuh kekar, Joseph. Ingin berdiri untuk membersihkan mejanya, ia malah kaget melihat Joseph yang sudah berada tepat disamping dirinya.
" Astaga!!! Ngagetin aja. " Yoga yang kaget.
" Hahaha, syukurlah kau tidak apa-apa. " Ucap Joseph dan menyalakan rokoknya.
Yoga merogoh kocek nya namun tak ada uang yang tersisa.
" Biar aku aja yang bayar, duduk dulu sini. " Teriak Joseph.
" Nggak usah, untuk dia hari ini gratis. " Teriak lelaki tua pemilik kedai.
" Terima kasih pak. " Ucap Yoga dan membungkukkan badan.
Yoga berjalan ke arah Joseph dan duduk di sebelahnya.
" Sebentar, kalo misalnya dia menginterogasi ku. Bisa-bisa aku ketahuan kalau Yoga pemilik tubuh ini udah mati. " Gumamnya dalam hati.
" Ah... gawat nih, kalo dia bertanya. Langsung aja ku cabut dari sini. " Pikirnya.
Yoga menenangkan dirinya agar tak terlihat seperti ketakutan. Joseph menatapnya terus seperti ingin menyantap dirinya. Yoga yang merasa risau akhirnya membuka pembicaraan.
" Kenapa selalu menatapku? Paman nggak normal ya? " Bentak Yoga.
" Ti-tidak kok... aku hanya bingung aja dan penasaran. Masa orang lompat dari atas gedung masih bisa hidup dan tak ada luka sedikitpun. " Ucap Joseph yang merasa bingung.
Yoga dibuat keringat dingin dengan ucapan Joseph. Yoga lalu berdiri dan mengajak Joseph untuk keluar agar ia tak banyak ditanyai. Yoga berterimakasih sekali lagi dengan pemilik kedai dan keluar menuju mobil milik Joseph.
...----------------...
Yoga dan Joseph lalu pergi ke rumah sakit untuk mengurus jasad ibunya Yoga untuk segera dimakamkan. Sesampainya mereka di rumah sakit, mereka dibuat terkejut karena para gangster sudah menunggu mereka disana.
Jelas saja mereka panik dan memutar balik mobil, sialnya mobil mereka ditembak tepat di ban yang membuat mobil tersebut tak dapat berjalan sempurna.
" Tch... sialan, padahal aku hanya ingin hidup tenang dikehidupan kedua ku ini. " Gumam Yoga dalam hati.
Yoga turun dari mobil meninggalkan Joseph seorang diri. Ia membawa jasad ibunya menuju ke ruang mayat agar bisa bertemu dengan mayat lainnya, pikirnya.
Para gangster berlari dan menyerang Yoga, Joseph membantunya dengan menembaki para gangster yang mendekati Yoga.
" Setelah menaruh orang ini ke tempatnya, aku akan membunuh mereka semua tanpa tersisa. " Pikir Yoga.
" Bunuh, bunuh, bunuh, bunuh, bunuh. " Bisik yang keluar dari kepala Yoga.
Yoga menendang ruangan para dokter berkumpul, dan meletakkan jasad ibunya dihadapan mereka semua.
" Dokter sialan, bukannya bekerja, malah diam disini. Keluar semuanya, Ibuku ini telah tiada, jadi berikan pemakaman yang layak baginya. Aku akan membereskan para gangster secepatnya. " Bentak Yoga.
Lima dokter yang berada di ruangan mengangguk dan keluar bersamaan dengan membawa jasad ibunya Yoga.
Yoga menghampiri para gangster dengan aura ingin membunuh, tapi.
DORRR!!! DORRR!!! DORRR!!!
...----------------...
Joseph sedang duduk termenung di ruang tunggu. Ia menunggu dokter keluar dari ruang IGD. Dokter keluar dari ruang IGD dengan wajah sedih.
Joseph berdiri dan langsung masuk ke dalam ruang IGD. Yoga masih terbaring dengan badan penuh tembakan. Karena banyaknya peluru yang masuk kedalam tubuh Yoga, membuat para dokter kewalahan untuk mengambilnya. Jalan satu-satunya adalah dengan cara membedah tubuhnya agar bisa mengambil peluru dengan mudah.
" Yoga, bodohnya dirimu malah maju sendiri tanpa pikir panjang. Padahal aku sedang mengambil senjata di bagasi mobil. " Ucap Joseph yang duduk disamping Yoga.
Joseph melihat keadaan Yoga yang parah lalu pergi keluar. Sebelum ia sempat membuka pintu, ia mendengar suara langkah kaki kearahnya. Joseph menoleh secara cepat ke belakangnya, ternyata Yoga sudah tidak ada lagi.
KRAAAK...
Suara pintu terbuka, Joseph kaget, hampir ia ingin mengeluarkan pistol dan ternyata ia melihat Yoga sedang berjalan santai keluar.
" Hei Yoga... Bukannya kamu... Ah sudahlah, lagian terjun dari atas gedung juga nggak mati. " Ucap Joseph dan berlari mengejar Yoga.
" Oh, Joseph, eh maksudku Paman. Dimana tempat kremasi mayatnya? Aku ingin melihat untuk terakhir kalinya. " Kata Yoga yang melihat Joseph menghampiri dirinya.
" Oh, ikuti aku. " Balas Joseph.
Yoga mengikuti Joseph untuk pergi ke ruang kremasi dan melihat ibunya untuk terakhir kalinya. Sebenarnya bukan ibunya, tapi ia hanya ingin terlihat sebagai sangat pemilik tubuh asli. Jika ia menjadi Yoga sang psikopat, mungkin Joseph akan merasa curiga dan bisa jadi ia tidak bisa bebas.
Yoga dan Joseph membawa abu kremasi untuk dibawa pulang. Joseph mengantarkan Yoga pulang ke rumah dan memberikan amplop coklat yang berisi uang.
" Ini, mungkin tidak seberapa, tapi mungkin dapat mencukupi kebutuhanmu sehari-hari. Carilah kerja dan jangan berniat untuk bunuh diri lagi. " Ucap Joseph yang menyalakan rokoknya.
Yoga mengacungkan jempolnya dan berterima kasih kepada dirinya karena sudah menemani hingga saat ini. Joseph menyalakan mobilnya dan pergi meninggalkan Yoga.
...----------------...
" Akhirnya, aku bebas, aku bisa hidup dengan tenang. Kira-kira, berapa uang yang diberikan olehnya, mari kita buka. " Gumam Yoga dan membuka amplop coklatnya itu.
" Wah... Dua puluh juta, yang bener aja. Meskipun masih kurang sih, tapi yasudahlah ini juga dikasih. " Ucapnya dan memasukkan uang itu kembali ke dalam amplop dan menyimpannya.
Sebelum ia tidur, ia menekan tombol bergambar petir dan keluar menu yang merujuk kepada kekuatan.
[
...SKILL...
{Regenerasi}
Skill ini dapat meregenerasi atau menyembuhkan pengguna secara cepat tanpa melakukan pengobatan.
Cooldown 5 detik
{Invisible}
Skill ini dapat membuat pengguna menjadi tembus pandang, sehingga tidak dapat dilihat dengan orang lain.
Skill ini memiliki durasi 3 menit.
Cooldown 10 menit
{Night Vision}
Skill ini dapat membuat pengguna melihat tempat yang gelap, sehingga pengguna dapat bergerak bebas ditempat yang gelap sekalipun.
Skill ini memiliki durasi 6 menit.
Cooldown 10 menit
^^^]^^^
.
.
.
.
Setelah melihat tiga skill yang dimilikinya, Yoga merasa puas dan tertidur pulas hingga ia tak sadar kalau System sedang melakukan update user.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Gion Dalimba
wkwkwk🤣
2022-05-22
0
Senopati Pajang
sepertinya menarik, kalau asik bakal vote
2022-05-16
1
★OYEN DRAGON�☑️
aneh para npc di sini, orang tembak tembakan di luar mereka malah gk nelpon poilis
2022-03-25
1