" Yoga, cari duit yuk. " Ajak Leon yang memelas.
" Hah! Kenapa nggak nyari sendiri? " Tanya Yoga.
" Malas sendirian... enak berdua. " Jawab Leon.
...----------------...
Berita hari ini, dikabarkan ada beberapa gangster yang mulai bergerak menjalankan aksinya, mulai dari merampok, membunuh, dan membakar gedung sembarangan.
Hasil dari wawancara diduga, para gangster ingin membalaskan dendam atas kematian anggota gangster mereka. Terutama Organisasi yang terkenal dan sangat disegani yaitu Kamikaze Group.
Ditemukan sebuah anggota tubuh dari ketua group Kamikaze tergantung diatas tiang lampu merah. Tak hanya itu saja, geng White Cobra juga mengalami hal yang sama, anggota mereka semuanya dibabat habis oleh seorang pembunuh.
Entah harus senang atau sedih, kita tidak tahu siapa pembunuh tersebut. Yang jelas dia membuat geng yang di kota ini marah besar.
Jika kamu adalah seorang pahlawan yang ingin membasmi para gangster, segeralah keluar sebelum mereka berbuat lebih dari ini.
...----------------...
" Mereka semakin menjadi-jadi, ya. " Ucap Bryan dan menyeruput kopinya.
" Bukankah ini kerjaanmu? " Tanya Leon.
" Eh... mana ada, orang kalian yang membunuh mereka dipabrik. Iya nggak? " Balas Bryan yang bertanya.
" Huft... bukan aku, itu Yoga. " Jawab Leon dan menunjuk Yoga.
" Eh... kok aku, itu e... e... ah... kenapa? " Yoga yang bingung ingin menunjuk siapa.
" Kenapa kalian nggak bergabung di organisasi ku. " Tawar Bryan yang mengajak bergabung di Gangster Hunter.
" No... Kami tidak mau, tapi kalo loli hunter, bisa dibicarakan. Iya nggak Yoga? " Jawab Leon.
Yoga hanya menganggukkan kepala kemudian melanjutkan misi hariannya yaitu push up seratus kali.
" Dih, pedofil. Ku laporin polisi nih. " Ancam Bryan.
" Tidak ada bukti, tidak dapat dilaporkan. " Ucap Leon yang santai.
" By the way, kemana Luna? " Tanya Yoga.
" Ke minimarket, beli camilan. " Jawab Leon.
" Ooo... aku susul, ah. " Ucap Yoga dan mengakhiri misinya.
" Eh, tunggu aku. " Ucap Leon mengejar Yoga.
Suara nada dering ponsel milik Bryan berbunyi, segera ia mengangkat telpon miliknya. Betapa terkejutnya ia, sampai-sampai raut wajahnya berubah seketika. Ia langsung keluar menuju motornya dan pergi begitu saja.
" Sialan, beraninya dia mengganggu keluargaku yang tersisa. " Batinnya dalam hati.
...----------------...
" Yoga sialan!!! Jangan dekat-dekat dengan adikku! " Teriak Leon yang jengkel kepada Yoga.
" Ayo lari Luna, abangmu bau tahi " Ejek Yoga yang berlari sambil menggendong Luna.
Ternyata ketika mereka sedang duduk di taman, Leon malah menduduki tahi yang berserakan di tanah.
" Akhirnya, sampai di rumah. " Ucap Yoga dan menurunkan Luna.
" Kayaknya ada yang aneh deh. " Ucap Luna.
" Apanya yang aneh? " Tanya Yoga.
" Eh, Bryan kemana? " Tanya Leon yang langsung menyadari.
...----------------...
" Bryan udah jawab pesan belum? " Tanya Leon yang selesai mandi.
" Belum, entah kenapa perasaanku nggak enak. Kenapa nggak kau pakai saja kekuatan peramalmu itu. " Yoga yang memberi saran.
" Iya juga. Eh, gak bisa sih, harus menyentuh seseorang yang diramal agar bisa melihat ramalannya. " Leon yang menyesal tak bisa membantu.
[ Temui aku ditempat yang aku kirim ]
Yoga langsung memberitahu Leon dan langsung pergi ke tempat yang diberikan Bryan. Luna bagaimana? Dia menjaga rumah Yoga. Oh iya, sekarang Leon, Luna dan Bryan tinggal bersama di rumah Yoga. Karena Yoga yang meminta sendiri agar ia tak melakukan hal-hal yang aneh ketika sendirian.
Orang yang mengetahui Yoga adalah seorang psikopat hanya mereka bertiga, Leon, Luna dan Bryan. Selain itu, tidak adalagi yang tahu.
...----------------...
Yoga dan Leon sampai ditempat yang diberikan oleh Bryan. Namun tempat ini sudah tak asing bagi mereka berdua. Tempat itu adalah rumah sakit.
" Kenapa disini? Ada apa? " Ucap Leon lalu menepuk pundak Bryan.
" Kau sudah melihatnya kan? " Tanya Bryan.
Leon terpaku melihat ingatan Bryan, sampai-sampai Yoga menariknya pun tak bergerak sama sekali.
BUGH!!!
" Oi Leon... Apa yang kau lihat, beritahu aku. " Ucap Yoga yang penasaran.
" Eh... iya, masalah ini sangat serius. " Jawab Leon.
Mereka bertiga langsung mengikuti Bryan menuju ruangan ICU, ternyata Vulcan ketua dari Gangster Hunter sedang koma. Mereka lalu duduk di ruang tunggu untuk menunggu dokter yang memeriksa keadaan Vulcan.
" Vulcan... Vulcan... Vulcan adalah abangku! Aku tak mau kehilangan dirinya. " Ucap Bryan yang langsung menangis.
Yoga dan Leon terkejut mengetahui Vulcan adalah kakak dari Bryan.
" A-aku akan membunuh mereka semua. Para baji**an itu harus mati di tanganku. " Lanjut Bryan dan mengepalkan tangan.
" Hei... tenanglah. " Leon yang menenangkan Bryan.
" Ka-kalian ingin membantuku? " Tanya Bryan yang menangis.
Leon menatap Yoga, Yoga malah berdiri dan meninggalkan mereka. Leon menyusul meninggalkan Bryan.
" Ada apa Yoga? " Tanya Leon.
" Sepertinya aku tak bisa menahan emosiku yang kusimpan. " Jawab Yoga dan melihat pemandangan dari jendela.
" Aku memang seorang pembunuh, tapi aku juga memiliki hati. Aku tak ingin melihat seseorang yang kehilangan sesuatu berharga baginya. Aku akan membantunya tanpa membunuh siapapun. " Lanjut Yoga yang memberikan jawaban memuaskan.
Leon hanya tersenyum dan malah ikutan mengeluarkan air mata.
" Kau menangis juga? Cup... cup... cup... anak papa menangis. " Sindir Yoga dan mengelap air mata Leon.
Mereka menghampiri Bryan lagi dan berjanji untuk membantunya.
Dokter keluar dari ruang ICU, Bryan langsung menanyakan keadaan abangnya itu. Kabar baiknya, ia tidak mengalami luka yang buruk. Kabar buruknya, ia masih belum sadar.
Tak berselang lama, orang yang pernah bersama Yoga datang ke mereka. Bryan memeluk orang tersebut, tapi Yoga dibuat kaget olehnya. Leon yang melihat ekspresi Yoga malah bingung.
" Paman Joseph? " Tanya Yoga.
" Eh... nak Yoga ada disini? " Tanya balik Joseph.
" Dia temanku. " Potong Bryan.
" Kok, kok bisa? " Joseph malah bingung.
Joseph saja bingung, apalagi Yoga. Mereka akhirnya mengobrol bersama dan bercerita tentang masa lalu mereka.
...----------------...
Joseph, Vulkan dan Bryan adalah kakak beradik. Orang tua mereka telah tiada sejak Bryan berusia sepuluh tahun.
Waktu itu, orang tua mereka adalah seorang polisi yang sangat taat kepada pemerintah. Keluarga mereka sangatlah bahagia meski hidup dengan sederhana. Tak pernah ada yang bertengkar, saling menjaga, membantu antara satu dan yang lainnya.
Namun, semua itu hilang ketika orang tua mereka berurusan dengan para gangster. Ayah mereka selalu melindungi warga sekitar, ketika ada gangster yang memalak uang, ayah mereka yang mengusirnya.
Karena sering melindungi warga sekitar tanpa melihat akibat yang akan terjadi, akhirnya ia menerima konsekuensi tersebut.
Ibu mereka diculik dan dijadikan wanita penghibur, Joseph yang tak terima hal itu langsung mendatangi para gangster dan melabraknya.
Waktu itu, Joseph berumur dua puluh empat tahun. Ia juga seorang atlit bela diri kick boxer. Itulah mengapa ia berani melabrak para gangster seorang diri tanpa ketakutan.
Sayangnya itu malah menjadi malam terakhir bagi orang tua mereka. Ibu mereka yang hendak ditembak langsung dihadang dengan ayah mereka. Tapi gangster sialan itu membunuh mereka berdua.
Vulkan ternyata melihat apa yang terjadi dengan orang tua mereka secara langsung. Joseph yang mengetahuinya, langsung menghajar semua gangster tanpa tersisa.
Joseph, Vulkan dan Bryan akhirnya dirawat dengan para polisi, itulah mengapa Joseph menjadi seorang polisi. Sedangkan Vulkan membuka organisasi sendiri yaitu Gangster Hunter, namun Bryan seorang pengangguran.
...----------------...
" Pantas saja ia tak berguna. Hahaha.... " Tawa Yoga yang mendengar Bryan seorang pengangguran.
PLAK!!!
" Ampun paman Joseph, aku tak akan membully nya lagi. " Ucap Yoga dengan membungkukkan kepala.
Yoga dan Leon pulang kerumah, sedangkan Bryan menemani Joseph menunggu Vulkan siuman.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Claire
invit gua ntar
2022-04-27
0
Blast 01
sikopat yg tobat atau emosi orang yg di tubuhnya masih tersisa
2022-04-24
0
☬益 $£πP@I - Orokogoro 益☬
awokawokawokawokawok
2022-04-20
0