Hari ini adalah hari minggu, aku berencana untuk jalan-jalan sendirian menikmati indahnya matahari terbit.
Sialnya, dia datang lagi ke rumahku.
" Hei Yoga, pagi-pagi begini mau kemana? " Tanya Bryan yang ternyata menyewa sebuah rumah di sekitaran rumah Yoga.
" Sudah ke seratus dua puluh tujuh kali kau datang ke rumahku. " Geram Yoga yang membersihkan halaman rumahnya.
" Jangan begitu teman, kita kan berteman. " Rangkul Bryan.
" Dih, lepasin. Dilihat warga kayak apa aja. " Ucap Yoga yang mendorong Bryan.
Leon dan Luna juga datang ke rumah Yoga menggunakan motor dan langsung parkir di halaman rumah Yoga.
Yoga kesal dengan perbuatan mereka semua yang mengganggu aktivitas membersihkan rumah. Yoga membanting sapu dan masuk ke dalam rumah.
" Lihat tuh, dia ngambek. " Ucap Luna.
" Yuk kita masuk. " Ajak Leon.
Didalam, Yoga sedang berbaring di ruang keluarga, ia seperti meratapi sesuatu.
" Jangan ngambek gitu. Nih Tuxedo yang kemarin aku gacha. " Ucap Leon dan mengeluarkan tuxedo dari dalam inventory nya.
Bryan sempat kaget karena Leon bisa memunculkan benda, tapi ia juga berpikir, apa sih yang nggak mungkin, kemarin aja dia melihat naga.
" Kak Yoga jangan ngambek dong, Luna kan nggak sengaja nendang pinggang kak Yoga kemarin. Luna minta maaf ya.... " Luna yang mendekati Yoga dan langsung memeluk Yoga.
" Eh... apa-apaan? Jangan dipeluk, aku... aku malu dilihat. " Ucap Yoga dan menjauh sedikit dari Luna.
" Nah gitu dong, jangan ngambek. " Ucap Luna.
" Apaan sih. " Balas Yoga.
Mereka semua duduk disekitar Yoga seperti orang yang sedang berguru.
" Arrgghhh... Sistem!!! Kenapa kau tak mau menyala!!! " Teriak Yoga yang dilihat mereka bertiga.
Bryan yang tak mengerti perkataan, bertanya kepada Leon. " Yang dimaksud sistem itu apa? Dari kemarin, Yoga selalu bicara tentang sistem. "
" Oh... anu, seperti kekuatan gitu. " Jawab Leon agak ragu.
" Ada yang begitu juga ya? "
Leon dan Luna mengangguk bersama.
" Adikmu juga punya itu? apa namanya— Sistem ya? " Tanya Bryan lagi.
" Adikku nggak punya, yang punya cuma kami berdua. Aku dan Yoga. "
Yoga mencari sistem yang hilang di internet namun tak kunjung dapat. Ia mencari beberapa komik dan novel yang menceritakan manusia mendapatkan sistem, namun juga tak ketemu.
Bryan mengambil satu buku milik Yoga dan membacanya, buku tersebut berjudul System Kekayaan.
" Oh, aku paham yang dimaksud kalian. Sama seperti buku ini bukan? " Ucap Bryan yang menunjuk buku yang dipegangnya.
Leon dan Luna mengangguk.
" Leon!!! Cepat cari informasi tentang Sistem yang tiba-tiba menghilang!!! " Pinta Yoga sambil menarik baju Leon.
" Sejak kapan hilang? " Tanya Leon.
" Sejak aku menggunakan skill ILLUSIONER, aku ingin mengecek uang yang masuk. Tapi tak bisa dinyalakan. " Jawab Yoga dan duduk.
" Coba sini kepalamu. " Ucap Leon.
Yoga menurutinya dan mendekatkan kepalanya ke Leon.
PLAK!!!
" Aduh... " Yoga yang kesakitan.
" Udah nyala belum? " Tanya Leon yang tak merasa bersalah.
" Kau kira aku apaan? Mesin gitu? " Jawab Yoga yang jengkel.
Luna hanya melihat mereka berdua melakukan hal yang aneh, sedangkan Bryan asik membaca komik.
" Coba lihat, mungkin baterainya lowbat. " Ucap Leon yang agak konyol.
" Kau kira aku ini ponsel apa? " Jawab Yoga dan kembali berbaring mengingat kenangan dia dan sistem.
" Ngomong-ngomong soal sistem, bagaimana dirimu mendapatkannya? " Tanya Bryan yang tiba-tiba.
" Aku? " Ucap Leon.
" Kalian berdua. " Tunjuk Bryan.
" Ceritaku panjang, intinya aku ingin mengubah hidupku. Sistem yang kumiliki adalah Sistem Peramal, sedangkan Yoga Sistem Kejahatan. " Jawab Leon yang menjelaskan.
" Ooo... jadi cerita tentang Yoga yang inkarnasi itu beneran, ya? " Tanya Bryan lagi.
" Harus kubilang berapa kali sih. " Ucap Leon dan menepuk dahinya sendiri.
" Kak Bryan, kau sendiri tak punya sistem? " Tanya Luna ke Bryan.
" Aku? Aku tak punya, jika punya, mana mungkin aku bertanya. " Jawab Bryan.
Terdengar suara orang mendengkur yang tidak lain adalah Yoga yang tertidur.
" Dia tidur? " Tanya Bryan.
Leon hanya mengangguk.
" Bagaimana dirimu bisa menjadi Gangster Hunter? " Tanya balik Leon.
" Oh... itu, ceritanya panjang. " Jawab Bryan.
" Kak Bryan, coba teriak. 'SISTEM MUNCULLAH' " Pinta Luna.
" Hah? ' SISTEM MUNCULLAH ' " Teriak Bryan.
Seketika Yoga terbangun dari suara berisik dan betapa terkejutnya, ia melihat Sistemnya kembali menyala. Namun kali ini ada notifikasi
[ SISTEM TELAH DIPERBARUI ].
" Yes... akhirnya, mari kita pergi ke restoran buat merayakan hari bangkitnya seorang psikopat. " Ucap Yoga yang langsung berdiri.
Mendengar hal tersebut, mereka semua berdiri dan mengikuti Yoga yang keluar dari rumah. Ia langsung memakai tuxedo yang diberikan Leon, ia langsung menaiki motor sport miliknya dan pergi ke restoran masakan laut.
" Tuh anak ngajak, tapi ninggalin temennya. " Gumam Luna.
" Tau tuh. " Balas Leon dan menyalakan motor.
" Yok langsung berangkat. " Ucap Bryan dan pergi duluan.
Sementara Leon, menggonceng adiknya.
BRUUMMM!!!
Suara knalpot milik Yoga membuat orang-orang yang di lampu merah memandang iri kepadanya.
" Cih... mentang-mentang motor mahal, lampu merah juga dilewati. "
...----------------...
Yoga yang menancapkan gas, tiba-tiba diserang geng motor yang bernama Zombie Rider.
Zombie Rider cukup terkenal dikalangan geng motor yang lainnya. Zombie Rider sendiri, tak suka melihat orang yang mengendarai motor mewah di hadapannya.
BLAK!!!
Yoga terjatuh dari motor dan langsung dikelilingi dengan sepuluh orang geng Zombie Rider. Yoga melakukan regenerasi dan langsung berdiri untuk menghadapi mereka.
TIIIT!!! TIIIT!!! TIIIT!!!
Suara klakson motor, Leon dan Bryan datang menolong Yoga. Mereka berdua langsung menghentikan motor dan turun menghadapi para geng tersebut.
Perkelahian dimulai, Leon dan Bryan menghajar semua geng tersebut, sedangkan Yoga? Malah berduaan dengan Luna.
" Yoga sialan, malah berduaan disana. Bantu sini! " Bentak Leon yang jengkel melihat Yoga mendekati adiknya.
" Maaf Leon, jika aku menghajar mereka. Yang ada aku bisa lepas kendali. " Ucap Yoga dengan wajah memelas.
" Iya juga ya, ah sudahlah. Kita ke restoran kan? " Tanya Leon.
" Nggak jadi, motorku rusak. Aku harus ke bengkel motor untuk memperbaikinya. " Jawab Yoga dengan santai.
Leon, Luna dan Bryan menatap Yoga dengan tatapan kebencian.
" Kalian nggak marahkan? " Tanya Yoga ke mereka.
BUGH!!! BUGH!!! BUGH!!!
" Tinggalin yuk. " Ajak Luna.
" Ke mall yuk, aku mau beli sesuatu. " Tawar Leon.
" Aku ikutkan? " Tanya Bryan.
Mereka bertiga pergi meninggalkan Yoga yang pingsan, meskipun ia seorang psikopat, ia juga tetap manusia. Se mengerikan apapun dia, ia pasti memiliki kelemahan.
Sistem Sang Psikopat baru saja dimulai.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Senopati Pajang
harusnya bukan ucap yoga, tapi ucapku, karena diawal memakai pov/sudut pandang orang pertama, ini malah beralih menjadi pov/sudut pandang orang ketiga
2022-05-16
2
Senopati Pajang
penulis sangat tidak konsisten, pada paragraf pertama penulis menggunakan pov / sudut pandang orang pertama, lalu beberapa paragraf kemudian malah beralih menggunakan pov orang ketiga.
2022-05-16
1
Out Of My League
astaga leon. digeplak dong🤣
2022-03-03
0