Hari ini, kami semua tak berangkat ke kampus. Dikarenakan, hari ini kami akan pindah ke apartemen. Barang-barang sudah dibawa kesana semua dengan Yoga, sisanya kami membersihkan rumah ini agar terlihat rapi meski tak ada orang yang tinggal disini lagi.
Ah, ternyata Yoga memanggilku.
" Leon, bisakah kau hari ini pergi menemani Bryan untuk mencari informasi keberadaan geng yang bernama SWORD. "
" Tapi, bagaimana dengan.... " Ucapan Leon terpotong karena Yoga langsung menyuruhnya pergi.
" Pergi saja, lagian aku dibantu dengan mereka. " Ucap Yoga menunjuk Luna dan Rian yang dibelakangnya.
" Baiklah. "
" Oh iya Leon, jangan terlalu sering memakai sistem disana. Karena siapa tau ada seorang user disana. " Ucap Yoga yang mengingatkan Leon.
Leon mengangguk dan pergi menggunakan sepeda motornya untuk menyusul Bryan yang sudah pergi.
Yoga mengunci rumahnya dan mengajak mereka berdua pergi ke apartemen untuk menata barang.
...----------------...
Diperjalanan, Yoga yang membonceng Luna sambil mengebut tiba-tiba ditelpon dengan Leon. Yoga menyuruh Rian untuk pergi dulu karena mungkin Jonathan dan yang lainnya sedang menunggu.
Yoga berhenti di trotoar dan duduk di bangku pinggir jalan. Ketika ingin mengangkat telponnya, ia melihat Luna sedang digoda dengan beberapa preman jalanan. Yoga mengangkat telponnya sambil menghajar tiga preman jalanan tersebut.
BUGH!!!
" Yoga, sekarang kau dimana? Bisa bantu kami tidak. " Ucap Leon yang berada di panggilan.
BUGH!!!
" Aaaaghh... bentar Leon, aku sedang menghajar preman yang mengganggu adikmu. " Balas Yoga yang menghajar mereka dengan seni bela diri taekwondo.
Seorang preman hendak menghajar Yoga dari belakang, namun dengan cepat Yoga melakukan dwi chagi yang membuat preman tersebut tak mampu berdiri.
" Tulung rusukmu patah, tuh. Jangan pernah menggoda anak perempuan lagi, ya. " Yoga memakai helmnya dan mengajak Luna untuk ikut ke tempat Leon berada.
...----------------...
Diperjalanan, Luna mengajak Yoga untuk mengobrol akan tetapi Yoga tak menghiraukannya. Akhirnya Luna hanya diam dan memeluk pinggang Yoga.
" Untung saja mereka tadi bukan seorang gangster, kalau tidak. Mungkin aku bisa lepas kendali. " Batin Yoga.
...----------------...
Sesampainya mereka ditempat yang Leon bagikan lewat chat. Mereka berdua langsung turun dan segera masuk ke sebuah cafe yang tak jauh dari Leon berada.
" Luna, kau bisa tunggu disini sebentar? Aku akan kembali dalam beberapa menit. " Ucap Yoga yang tak ingin membawa Luna ke dalam bahaya.
Yoga langsung memberikan Luna uang sebesar tiga ratus ribu dan langsung meninggalkannya. Yoga menelpon lagi untuk memberitahu dirinya kalau sudah sampai di tempat tujuan.
Leon datang menjemputnya dan mereka berdua langsung pergi ke sebuah apartemen tempat para geng SWORD berkumpul atau biasa disebut dengan sebuah markas. Bryan yang melihat mereka datang langsung menghidupkan rokoknya. Leon mengeluarkan sebuah tongkat dari inventorinya, sedangkan Yoga memakai tangan kosong.
Bryan langsung mendobrak pintu apartemen mereka dan membuat mereka kaget dan segera berdiri untuk menghajar Bryan. Mereka semua sudah kenal dengan Bryan, itulah mengapa mereka langsung menyerang tanpa perlu basa basi terlebih dahulu.
Ketika Bryan sedang menangani dua orang, Leon masuk dan memutar-mutar tongkat membentuk sebuah kincir untuk membuka jalan bagi mereka berdua.
Yoga langsung melompat dan menghajar mereka langsung tanpa ampun. Pertarungan pertama baru saja dimulai, kali ini geng SWORD benar-benar kewalahan dengan kedatangan seorang pemburu gangster kelas S dan dua pemuda yang sudah terbiasa bertarung di jalanan.
Mereka dihajar habis-habisan dengan mereka bertiga dan tak lupa juga dengan keganasan Yoga yang mengeluarkan tendangan Bal chagi 1080°. Tendangan tersebut membuat para gangster yang tadinya berdiri dengan berani malah sekarang takut dan merinding. Apalagi melihat tatapan Yoga yang menatap selayaknya ingin membunuh seseorang.
Geng SWORD dengan mudah dikalahkan dan dengan persyaratan yang ditentukan, geng SWORD harus dibubarkan waktu itu juga. Jika tidak, Yoga sendiri yang akan turun tangan tanpa melakukan jurus taekwondo lagi, melainkan memakai pisau karambit yang diberi Leon.
Yoga, Leon dan Bryan keluar dari apartemen dan pergi ke tempat parkir untuk mengambil kendaraan mereka masing-masing. Tak lupa juga, Yoga menjemput Luna dan memboncengnya pergi ke apartemen milik mereka. Leon yang melihat Yoga membonceng Luna, sempat ingin marah, namun ia membiarkannya karena Luna juga sudah dewasa dan bukan anak-anak yang harus terikat dengan abangnya terus menerus.
...----------------...
Mereka akhirnya sampai ke apartemen milik mereka dan langsung memarkirkan motor mereka di basement apartemen. Mereka langsung pergi ke sana dan terlihat Jonathan dan yang lainnya sudah menunggu.
Vulkan juga sudah ada disana, akan tetapi ia memakai sebuah tongkat untuk membantunya berjalan karena ia belum terlalu sembuh. Arthur dan Nita sedang bermain game dan Rian tidur di sofa.
Bryan menceritakan kejadian yang mereka alami tadi, mulai dari menghajar geng SWORD hingga mengancamnya agar tak membuat sebuah geng lagi.
Vulkan senang mendengar cerita mereka dan ia meminta Yoga untuk segera memulai rapat.
Dengan segera Yoga menyuruh mereka semua pergi ke ruangan sebelah karena akan mengadakan sebuah rapat penting dan pembagian job.
Tanpa bermalas-malasan mereka menuruti perintah Yoga dan langsung pergi ke apartemen sebelah yaitu kantor mereka. Untungnya Jonathan dan Yoga pintar dalam membeli apartemen, ia membeli sesuai dengan urutan agar tak capek untuk kesana kemari. Nomor apartemen yang mereka beli adalah 58,59 dan 60.
Mereka telah berkumpul didalam satu ruangan, Leon menutup pintu ruangan dan menyalakan proyektor. Vulkan lalu berdiri didepan bersama Jonathan dan Yoga. Yoga menjelaskan kepada mereka semua bahwa Vulkan akan menjadi pemimpin dari organisasi ini dan ia akan menjadi ketua pengurus organisasi ini. Lalu Jonathan hanya menjadi investor dan mengelola uang yang didapat dari para konsumen.
Wakil dari organisasi ini adalah Bryan. Asistennya adalah Leon dan Sekretarisnya adalah Luna. Untuk Arthur, ia diposisikan sebagai seorang kartu cadangan wakil ketua jikalau Bryan sedang kesusahan. Nita sendiri diposisikan sebagai seorang medis, karena ia mempunyai unik skill yaitu dapat menyembuhkan orang. Lalu Rian, ia diposisikan sebagai asisten Jonathan, karena dengan unik skill yang dimilikinya. Ia akan selalu mendatangkan sebuah keberuntungan bagi organisasi ini.
Geng yang akan mereka serang adalah Zombie Rider, seorang geng motor yang selalu berkeliaran dimalam hari. Tapi sebelum itu, mereka mengajukan petisi kepada seluruh warga Surabaya melewati polisi yang dikirim dengan Joseph. Petisi itu berisi tentang pembasmian gangster, jika petisi itu disetujui dengan seluruh warga. Maka Organisasi Gangster Slayer akan bertindak dengan bebas, tapi jika meski warga tak menyetujui, Organisasi ini akan bergerak dengan kekerasan tanpa terikat dengan pemerintah, yang pasti jika anggota organisasi membunuh seseorang dari anggota gangster, maka anggota organisasi ini tidak akan terkena hukuman apapun karena mereka sedang menegakkan sebuah keadilan.
Meskipun mereka akan ditangkap, maka pihak organisasi wajib menyerang polisi juga. Demi keamanan negara, Organisasi Gangster Slayer bersiap untuk membasmi kejahatan yang ada.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Ahmad Marzen Dian
Wahhh dah mulai gelud nih
2022-02-20
2
Rah Man
keren bang up
2022-02-19
4