Tidak memakan waktu cukup lama, Zi Han pengawal bayangan milik Kaisar Lie Xian kembali dengan membawa para prajurit Kekaisaran Bei Han yang sudah terikat tali ke hadapan Kaisar Lie Xian.
Atas pemberontakan yang diam-diam dilakukan oleh Kaisar Jing, juga membuat dilanggar nya perjanjian antara kedua Kekaisaran, yaitu Kekaisaran Yan dan Kekaisaran Bei Han.
Maka Yang Mulia Kaisar Lie Xian menyatakan untuk menawan seluruh prajurit Kekaisaran Bei Han yang terlibat dalam pencurian Batu Spritual milik Kekaisaran Yan.
Keesokan harinya... Kabar pemberontakan Kekaisaran Bei Han ini dengan cepat menyebar ke seluruh wilayah Kekaisaran Yan. Para rakyat juga terlihat sangat marah dan tidak sabar menunggu tindakan yang akan dilakukan Kaisar.
Sementara itu saat ini di Aula Utama Kekaisaran Yan tampak sangat tegang karena Kaisar, Pejabat, Menteri, Kelima Kepala Keluarga Besar, serta Ketua dan Tetua sekte dari sekte-sekte ternama sedang membahas tentang pemberontak Kekaisaran Bei Han.
★Di luar ruang Aula Utama★
Permaisuri Ying dan Selir Feng juga para Pangeran dan Putri sedang menunggu hasil rapat penting di luar pintu masuk Aula Utama.
"Ini sudah 3 jam lamanya, namun rapat belum juga usai. Sepertinya Kaisar dan yang lainnya tidak dapat memutuskan apa yang harus dilakukan selanjutnya." Permaisuri Ying berjalan mondar-mandir di tempat yang sama, dengan raut cemas terpampang di wajahnya.
"Ibu kamu tenanglah. Mengapa kamu begitu cemas menunggu hasil rapat?" Putra Mahkota Lie Zhun menepuk pundak ibunya untuk menenangkan nya.
"Putraku bagaimana bisa aku tidak cemas. Kamu tahu bukan hasil rapat ini mungkin saja akan berakhir dengan peperangan antar dua Kekaisaran."
"Dimana jika peperangan itu terjadi, Kekaisaran Yan kita harus mengirim salah satu anggota kekaisaran untuk memimpin peperangan ini. Dan kamu Lie Zhun adalah putra tertua dari keluarga yang menjadi kandidat paling tepat untuk terpilih,"
"Ibu sangat khawatir! Bagaimana jika terjadi sesuatu padamu saat peperangan itu terjadi." Permaisuri Ying memeluk putranya dengan menitikkan air mata.
"Itu tidak akan terjadi! Putramu ini sangat kuat bagaimana bisa terjadi sesuatu kepada ku." Putra Mahkota Lie Zhun berkata dengan tersenyum lembut.
"Ya.. Kamu benar putraku, ibu terlalu mencemaskan nya." Permaisuri Ying menjadi lebih tenang dengan perkataan putranya.
Disisi lain Selir Feng juga tampak menghawatirkan hal yang sama seperti Permaisuri Ying, tetapi biarpun begitu ia tetap menunjukkan ekspresi tenang dan tidak menunjukkan kekhawatiran nya.
Selain itu dia juga merasa lega karena dengan terjadinya pemberontakan Kekaisaran Bei Han ini, akan membuat putrinya Lie Mei tidak jadi dinikahkan dengan Pangeran ke 6 dari Kekaisaran Bei.
"Ibu! Kamu terlihat sangat tenang. Apa kamu tidak menghawatirkan tentang pemberontakan ini?" Tanya Lie Song.
"Benar ibu. Kamu terlalu tenang menghadapi masalah ini, apalagi ada kemungkinan ini akan menjadi peperangan antar kedua kekaisaran." Sahut Pangeran Lie Hao mengangguk menyetujui.
"Apa yang perlu dicemaskan?"
"Keluarga Kekaisaran Yan kita memiliki sejarah yang panjang dan juga sudah dikenal sejak dahulu... Karena keluarga kita banyak melahirkan para penerus hebat dan kuat, salah satu nya tentu saja adalah Baginda Kaisar."
"Masalah peperangan aku yakin Baginda Kaisar Lie Xian akan menanganinya dengan mudah, karena itu aku bisa bersikap tenang seperti sekarang." Ucap Selir Feng tersenyum lembut.
"Biarpun begitu aku tidak yakin ayah mampu melakukannya. Bahkan aku sendiri tidak pernah melihat ayah menggunakan kekuatan nya, bagaimana bisa aku yakin dengan hal itu." Ucap Lie Song.
"Kakak Lie Song benar ibu. Guruku di Akademi TianJin memang pernah mengatakan jika Ayah Kaisar memiliki kekuatan yang luar biasa hebat, beliau bahkan dikenal sebagai Kaisar terkuat sepanjang sejarah di Kekaisaran Yan,"
"Akan tetapi aku tetap tidak akan mempercayai nya jika tidak melihat nya secara langsung." Ucap Lie Hao.
"Memang benar ayahmu tidak pernah menunjukkan kekuatan nya selama ini dihadapan kalian. Tapi percayalah pada ibu, ayahmu Kaisar Lie Xian sangatlah kuat." Ucap Selir Feng.
"Aku sangat penasaran sekuat apa kekuatan milik ayah..." Lie Hao mengepalkan tangannya sangat ingin melihat kekuatan Kaisar Lie Xian.
"Hehehe..." Lie Mei tertawa kecil melihat adik laki-lakinya begitu penasaran dengan kekuatan Kaisar Lie Xian.
"Ibu! Kamu mengatakan jika Ayah adalah salah satu penerus Keluarga Kekaisaran Yan yang sangat hebat. Itu artinya ada penerus lain yang memiliki kekuatan yang sama atau bahkan lebih hebat dari Ayah bukan?" Tanya Lie Mei.
"Benar putriku." Jawab Selir Feng.
"Aku sudah menduganya. Lalu dimana para penerus itu berada? Mengapa selama ini aku tidak pernah melihat ataupun mendengar nama mereka?" Tanya Lie Mei.
"Soal itu.... Sepertinya ibu tidak bisa menjawab pertanyaan mu, tapi yang pasti mereka saat ini sedang berada di tempat yang jauh." Selir Feng berkeringat dingin.
"Aku mengerti ibu. Kamu tidak perlu memberitahuku jika memang ini belum waktunya."
"Ya, terima kasih putriku Lie Mei."
Setelah waktu berlalu. Pintu Aula Utama yang tertutup akhirnya terbuka juga. Para pejabat, Menteri, Lima Kepala Keluarga Besar, Ketua dan Tetua sekte dari sekte-sekte ternama terlihat berjalan keluar ruangan satu-persatu.
Anehnya mereka semua keluar sembari menatap Putri Kedua Lie Mei dengan tatapan tidak menyenangkan, entah apa yang terjadi pada rapat tadi sehingga mereka bersikap seperti itu terhadap Lie Mei.
"Gosipnya tampaknya benar." Sosok pria tua berjenggot hitam berbicara dengan nada tidak percaya. Dia adalah Kepala Keluarga Xun.
"Gosip? Kau berbicara tentang Putri Kedua Lie Mei?" Pria paruh baya yang memiliki rambut perak terurai disebelahnya bertanya. Pria tersebut adalah Kepala Keluarga Wei.
"Benar. Kau sendiri bagaimana? Bukankah menurutmu Putri Kedua Lie Mei menjadi sangat berbeda dibanding sebelumnya."
"Ya, aku akui itu benar adanya. Dilihat dari sisi manapun dia seperti bukan Putri Kedua Lie Mei. Dan lagi Baginda Kaisar sangat yakin menyerahkan tanggung jawab besar kepadanya."
"Kepala Keluarga Wei bahkan sampai berkata begitu. Pak tua Zhao bagaimana menurutmu, aku ingin tahu pendapat dari Kepala Keluarga Zhao yang di kenal bijaksana."
"Seorang manusia ada kalanya bisa berubah, tidak ada yang perlu di khawatirkan dari itu. Kepala Keluarga Xun jika punya banyak waktu untuk membicarakan gosip, mengapa anda tidak meningkatkan kultivasi saja?" Sesosok Kakek berambut Putih dengan model disanggul berbicara.
"Aku tidak membutuhkan nasehat mu, Pak tua Zhao." Ucap Kepala Keluarga Xun mengernyitkan dahi dengan kesal.
"Namun dari perkataan Kepala Keluarga Xun memang ada benarnya. Saya sendiri tidak menyangka jika Putri Kedua Lie Mei yang dikenal bodoh, lemah, dan tidak berguna itu bisa menjadi sosok yang berbeda seperti sekarang." Sahut Seorang Pria muda berambut merah gelap yang berusia sekitar 20an.
"Huh! Bocah kecil kau tidak punya hak untuk berbicara. Asal kau tahu biarpun sekarang kau adalah Kepala Keluarga Shu tapi aku tidak akan pernah mengakui mu.... Itu juga berlaku untukmu bocah..."
Kepala Keluarga Xun menatap tajam kearah Pria muda berambut pirang keemasan yang terlihat seumuran dengan Kepala Keluarga Shu. Pria muda berambut pirang itu adalah Kepala Keluarga Qing.
Kepala Keluarga Qing hanya diam dan pergi mengacuhkan perkataan yang di ucapkan oleh Kepala Keluarga Xun.
"Lihat keberanian bocah bau itu, bisa-bisanya dia mengacuhkan ku. Sikap nya sangat jauh berbeda dengan ayahnya. Aku ragu jika dia adalah keturunan dari Keluarga Qing." Ucap Kepala Keluarga Xun dengan kesal.
"Ah, Qing Jun tunggu aku. Tuan-tuan mohon maafkan sikap kurang ajarnya, saya permisi dulu." Kepala Keluarga Shu, Shu Mian menunduk kepada 3 Kepala Keluarga yang ada disana, kemudian berlari menyusul Kepala Keluarga Qing, Qing Jun.
"Hei.. Kau terlalu berlebihan bukan? Bagaimanapun juga mereka hanya anak muda... Jangan memperbesarnya." Ucap Kepala Keluarga Wei menepuk pundak Kepala Keluarga Xun.
"Huh! Siapa yang peduli." Kepala Keluarga Xun menyingkirkan tangan Kepala Keluarga Wei dari pundaknya dan pergi dengan penuh amarah.
'Ha... Tampaknya dia masih belum menerimanya. Aku harap kemarahan nya tidak akan menjadi kuncup bunga yang mekar nanti.' Batin Kepala Keluarga Wei menghela nafas.
★Di Ruang Aula Utama Kekaisaran Yan★
Setelah rapat para pejabat dan lainnya sudah selesai. Permaisuri Ying, Selir Feng, dan para Pangeran serta Putri Kekaisaran diminta Baginda Kaisar untuk memasuki Aula Utama.
"Yang Mulia bagaimana hasil rapat tadi?" Tanya Permaisuri Ying di depan tahta Kaisar Lie Xian.
"Hasil sudah di putuskan kekaisaran akan berperang dengan Kekaisaran Bei Han..." Jawab Kaisar Lie Xian.
"Jika Anda memutuskan untuk melakukan peperangan, lalu siapakah yang akan memimpin peperangan tersebut, Yang Mulia?" Permaisuri Ying bertanya.
"Pemimpin perang ini akan aku serahkan kepada Putra Mahkota Lie Zhun... dan juga Putri Kedua Lie Mei..."
Suasana seketika hening, Permaisuri Ying dan Selir Feng terkejut mendengar jawaban Kaisar Lie Xian. Namun mereka tahu keputusan Kaisar adalah mutlak. Karena itu mereka tidak bisa menentang keputusannya.
Walaupun Lie Mei sudah tahu jika pemberontakan Kekaisaran Bei Han akan membuat terjadinya peperangan antar kedua kekaisaran, tapi ia sendiri juga tidak menyangka harus terlibat langsung dalam peperangan ini.
"Putra Mahkota Lie Zhun dan Putri Kedua Lie Mei kalian tetaplah disini, sisanya bisa kembali ke kediaman masing-masing." Perintah Kaisar Lie Xian.
Permaisuri Ying, Selir Feng, Lie Song, Lie Hao, Pangeran Ketiga Lie Shao, dan Putri Ketiga Lie Hua pergi meninggalkan Aula Utama sesuai perintah Kaisar.
"Seperti yang sudah kukatakan, kalian berdua akan dikirim sebagai pemimpin peperangan ini. Sebelum itu aku akan menjelaskan rencana dan strategi yang akan dijalankan dalam peperangan." Ucap Kaisar Lie Xian, kepada Putra Mahkota Lie Zhun dan Putri Kedua Lie Mei yang ada dihadapannya.
"Penjaga! Panggilkan Jenderal Tertinggi Luo Tian dan Wakil Jenderal Tertinggi Luo Xuan kehadapanku."
"Baik, Yang Mulia." Penjaga yang ada diluar Aula Utama segera pergi melaksanakan tugasnya.
------•••××{∆∆^\=^}×ו••------
Terima kasih sudah membaca.
Jangan lupa untuk memberikan like, komentar, dan vote jika kalian suka dengan novel ini.
Sampai jumpa di episode selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Saeful Anwar
perasaan cerita nya g sampai tuntas, loncat2 terus, lagi bahas apa eh g ad sambungan nya tau2 dah ganti aja topik sampai kemana
2022-11-22
2
Arief
Chapter 14 enggak nyambung ceritanya dgn chapter 13..
2021-08-27
1
𝓲𝓽𝓼𝓶𝓮𝓪𝓻𝓪
Chapter yg ini sama yg sebelumnya kok bikin bingung yah, agak gak nyambung gitu.
Sebelumnya Lie Mei ke istana untuk membahas tentang lamaran, kenapa malah ngobatin pangeran mahkota, dan kenapa tiba2 jadi ada dua Lie Mei, mungkin itu bisa di jelaskan biar gak bikin bingung.
Penggunaan kata Kaisar juga tiba2 ganti jadi yang mulia gitu.
2021-07-16
2