★Di Luar Gerbang masuk Istana Kekaisaran Yan★
Lie Mei serta Xiao Ling terlihat sampai ke istana dengan keadaan sangat lelah, mereka memakan waktu sekitar 2 jam lebih lama dibandingkan kepergian mereka tadi pagi.
Wajar saja karena mereka sudah berjalan-jalan sangat lama di Pasar Ibukota FengLian, ditambah mereka kembali dengan berjalan kaki.
Pintu Gerbang Istana terbuka tiba-tiba disaat Lie Mei dan Xiao Ling masih menyandarkan tubuhnya di dinding pembatas Gerbang Istana.
Tampak seorang Prajurit keluar dan menghampiri Lie Mei,
"Yang Mulia Putri, Baginda Kaisar meminta anda untuk menghadapnya sekarang!"
"Kaisar? Hm, baiklah aku akan kesana sekarang. Antarkan aku!" Lie Mei dan Xiao Ling mengikuti Prajurit itu
★Di Aula Utama Kekaisaran Yan★
Prajurit itu membawa Lie Mei ke Aula Utama. Xiao Ling diminta untuk menunggu di luar oleh Prajurit tersebut.
Dan Lie Mei kemudian memasuki Aula Utama sendirian. Didalam Aula Utama hanya ada Lie Mei dan Kaisar yang terlihat sibuk mengurus gulungan kertas yang menumpuk.
"Putri Kedua Lie Mei datang menghadap, Yang Mulia Kaisar."
Lie Mei membungkukkan badannya memberi penghormatan terhadap Kaisar Lie Xian.
"Mendekatlah!" Kaisar berbicara tanpa melihat kearah Lie Mei, ia masih terlihat sibuk menandatangani semua tumpukan gulungan kertas.
Lie Mei menuruti perintah Kaisar dan berjalan mendekati Kaisar.
"Kamu tahu mengapa aku memanggil mu kesini?" Kaisar melirik ke arah Lie Mei dan bertanya kepada nya.
"Saya sudah menduganya." Jawab Lie Mei dengan wajah datar.
"Tindakan yang kamu lakukan pasti nya memiliki alasan tertentu. Akan tetapi aku tidak bisa diam saja melihat kedua penjaga gerbang itu terluka karena mu,"
"Namun, karena ini adalah kesalahan pertama yang kamu lakukan, aku tidak akan menaruh perhatian terhadap masalah ini lagi."
"Saya berterima kasih kepada Baginda, karena sudah bersedia menutup masalah ini." Lie Mei kembali membungkuk badannya.
"Karena sudah tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, saya pamit undur diri." Ucap Lie Mei berniat untuk pergi.
"Tunggu! Jika kamu memiliki masalah jangan sungkan untuk meminta bantuan ku. Bagaimana pun juga kamu tetaplah putri kandung ku." Ucap Kaisar Lie Xian berwajah dingin.
"Saya terima niat baik mu, Baginda. Kalau begitu saya pergi dulu." Lie Mei berjalan meninggalkan Aula Utama.
'Heh! Mengapa baru sekarang kamu peduli kepada putrimu. Putri mu yang asli sudah meninggal dunia, itu semua karena ketidakpedulian mu.' Batin Lie Mei sangat geram kepada Kaisar.
★Di depan Aula Utama★
"Nona! Mengapa Baginda Kaisar memanggil anda?" Xiao Ling menghampiri Nona nya yang sudah keluar dari Aula Utama.
"Bukan apa-apa. Hanya masalah kecil." Jawab Lie Mei tersenyum lembut.
"Begitu ya..."
"Oh, iya Nona. Saya mendapat kabar barusan jika Selir Feng dan Pangeran Kedua sudah kembali, mereka akan segera kesini untuk menghadap Baginda Kaisar."
"Em. Kalau begitu kita akan menunggu mereka di sini."
Beberapa waktu berlalu, dari kejauhan tampak dua kereta kuda yang sangat megah dilapis emas yang sangat mewah, kereta kuda tersebut mengarah ke Aula Utama Kekaisaran Yan.
Rombongan pasukan prajurit Kekaisaran Yan terlihat mengikuti kereta kuda itu dari belakang, melihat kereta kuda tersebut dijaga sangat ketat pastinya itu adalah kereta kuda yang membawa Pangeran Kedua Lie Hao beserta ibunya yaitu Selir Feng.
Tetapi siapa yang ada di dalam kereta kuda yang satunya? Lie Mei terlihat bertanya-tanya. Kedua kereta kuda berhenti di depan Aula Utama.
Beberapa saat kemudian seorang wanita cantik turun dari kereta kuda, ia adalah Selir Feng. Lalu Seorang Anak laki-laki yang memiliki paras yang menawan juga polos turun setelah nya.
Anak laki-laki itu memiliki rambut hitam panjang yang terikat, dengan bola mata yang memiliki iris berwarna kuning keemasan.
Ia memakai hanfu putih hitam dengan lambang Harimau Putih, yang merupakan lambang seragam milik Akademi TianJin. Anak laki-laki itu adalah Pangeran Kedua Lie Hao.
Sementara itu di kereta kuda satu nya, tampak sosok gadis kecil yang usianya sekitar 9 tahun turun dari kereta kuda. Gadis kecil itu memakai seragam wanita Akademi TianJin yang hampir sama seperti yang dikenakan oleh Pangeran Lie Hao.
Gadis kecil itu memiliki wajah yang imut dengan rambut berwarna kecoklatan, juga iris mata kuning keemasan khas milik anggota keluarga kekaisaran.
Setelah gadis kecil itu turun, seorang anak laki-laki yang memiliki rupa yang sama dengan gadis kecil sebelumnya turun. Ia tampak nya adalah saudara kembar gadis kecil sebelumnya karena mereka berdua memiliki wajah yang sama.
Setelah itu seorang Pria muda yang juga memiliki paras yang menawan, dengan rambut hitam terurai panjang dan iris mata yang juga berwarna kuning keemasan turun dari kereta kuda.
Pria muda itu turun sembari membantu seorang wanita cantik turun dari kereta kuda, wanita itu tidak lain adalah Permaisuri Ying.
"Ibu, turunlah perlahan." Pria muda itu berkata lembut kepada Permaisuri Ying.
"Terima kasih, Putra ku." Jawab Permaisuri Ying tersenyum lembut.
Lie Mei yang melihat dari jauh dapat menebak jika gadis kecil dan anak laki-laki kembar serta pria muda tersebut adalah saudara dan saudari tirinya, yaitu anak dari Permaisuri Ying.
Lie Mei mengerutkan keningnya karena ia tahu seperti apa sikap dan kelakuan mereka dalam ingatan Lie Mei asli.
Gadis kecil itu adalah Putri Ketiga Lie Hua dan saudara kembar nya yaitu Pangeran Ketiga Lie Shao. Sementara itu pangeran paling tertua yaitu Putra Mahkota Lie Zhun usia nya sekarang sudah 18 tahun.
Dari arah belakang Selir Feng dan Pangeran Kedua Lie Hao, terlihat Putri Pertama Lie Song datang dengan dayang pribadi nya menghampiri ibunya Selir Feng.
Lie Mei yang melihat dari Pintu masuk Aula Utama juga pergi menyambut ibu dan adik laki-laki nya, diikuti oleh Xiao Ling di belakang nya.
"Ibu selamat datang! Aku sudah menunggu mu dari tadi." Ucap Lie Song tersenyum senang.
"Ya, ibu tahu itu. Dimana adikmu Lie Mei mengapa dia tidak terlihat disini?" Tanya Selir Feng.
"Sedari pagi aku juga sudah mencari nya, tapi tidak menemukan adik di kediaman."
"Ibu! Kamu mencariku?" Sahut Lie Mei berjalan menghampiri ibunya.
"Baguslah jika kalian semua sudah disini. Biar ibu perkenalkan pada kalian, ini adalah adik laki-laki kalian Lie Hao. Lie Hao perkenalkan diri mu pada kedua saudari mu." Ucap Selir Feng kepada Pangeran Kedua Lie Hao.
"Namaku Lie Hao Pangeran Kedua Kekaisaran Yan, juga merupakan adik laki-laki kalian. Salam kenal Kakak Lie Song dan Kakak Lie Mei." Ucap Pangeran Lie Hao menundukkan kepalanya.
"Iya, salam kenal juga, adik. Ibu kamu kenapa tidak pernah bilang jika aku memiliki adik laki-laki yang sangat tampan seperti nya." Ucap Lie Song mencubit pipi Lie Hao dengan gemas.
"Iya, ibu. Kakak Lie Song benar!" Lie Mei mengangguk menyetujui perkataan kakaknya.
"Tentu saja ibu melakukan nya untuk memberikan kalian berdua kejutan." Jawab Selir Feng tersenyum kecil.
"Baiklah, mari kita lanjutkan perbincangan ini setelah kita kembali ke kediaman. Sekarang biarkan adik kalian menyapa Baginda Kaisar terlebih dahulu." Ucap Selir Feng.
"Baik, Bu." Jawab Lie Mei dan Lie Song dengan serentak.
Setelah itu Selir Feng dan Lie Hao pergi memasuki Aula Utama. Permaisuri Ying juga tampak memasuki Aula Utama bersama ketiga anaknya untuk menyapa Sang Kaisar.
Sementara Lie Mei dan Lie Song kakaknya memutuskan untuk kembali ke kediaman mereka terlebih dahulu.
★Di Kediaman Keluarga Lie Mei★
Lie Mei dan Lie Song berjalan memasuki kediaman. "Adik, boleh aku berbicara sesuatu kepada mu?" Lie Song bertanya dengan ragu.
"Hm? Apa yang ingin kakak bicarakan?"
"Em... ini tentang Tuan muda Luo Shin. Aku sungguh minta maaf karena sudah merebut tunangan mu, aku tahu perbuatan ku ini tidak bisa dimaafkan. Tapi aku benar-benar tulus meminta maaf kepada mu, adik."
Lie Song menangis berlutut memohon di kaki Lie Mei. Lie Mei hanya menghela nafas kemudian membantu kakaknya berdiri.
"Kakak! Bangunlah! Aku sudah tidak mempermasalahkan hal ini, lagipula sekarang kakak sudah menjadi istri Tuan muda Luo Shin. Semua yang berlalu tidak mungkin bisa diperbaiki kembali."
"Dan juga sebenarnya aku tidak memiliki rasa kepada Tuan muda Luo Shin itu. Jadi aku tidak peduli jika kakak menjadi istri nya." Ucap Lie Mei tersenyum lembut.
"Apa benar begitu..?"
"Iya, itu benar. Jadi jangan menangis lagi, bukankah kamu sekarang sudah menjadi Nona Muda Keluarga Luo yang diimpikan semua wanita di Kekaisaran ini."
"Uhm... terima kasih adik..." Lie Song memeluk erat tubuh Lie Mei.
'Kakak Lie Song sudah dikendalikan oleh seseorang dan membuat nya menikahi Tuan muda Luo Shin agar membuat ku semakin sakit hati. Jadi ini semua bukan kesalahan nya.'
'Hmhp! Kau lihatlah bagaimana cara ku membalas semua ini! Aku tidak akan melepaskan mu karena sudah mempermainkan keluarga ku yang berharga.' Batin Lie Mei menyeringai menyeramkan.
Mereka berdua kemudian berpamitan dan kembali ke kamar mereka masing-masing.
★Di kamar Lie Mei★
"Xiao Ling, kamu tolong pergi siapkan air mandi ku!" Perintah Lie Mei kepada Xiao Ling yang ada di depan pintu kamar nya.
"Baik, Nona." Xiao Ling segera beranjak dari tempatnya untuk melakukan tugasnya.
Lie Mei memutuskan untuk meracik Pil Penawar Racun selagi menunggu air mandi nya disiapkan.
Ia duduk di lantai kemudian mengambil tungku obat Immortal Dragon dan semua bahan herbal yang di belinya dari Ruang Dimensi.
Lie Mei meletakkan tungku obat di depan nya kemudian memberikan api ke dalam tungku, lalu memasukkan semua bahan tanaman herbal ke dalam nya.
Setelah itu dia menyalurkan Qi nya membuat tungku obat melayang di hadapan nya. Ia kemudian membesarkan api dan menyelimuti seluruh tungku obat dengan api besar.
Setelah tanaman herbal Rumput Emas, Bunga Racun Darah, dan Rumput Ganggang Hijau berubah menjadi cairan obat.
Lie Mei menyatukan ketiga cairan obat tersebut, akan tetapi sepertinya ketiga bahan ini saling bertentangan satu sama lain, membuat mereka tidak dapat bersatu menjadi Pil obat.
"Hm, sepertinya aku harus menggunakan kemampuan jiwa ku untuk mengatasi hal ini."
Cahaya biru keluar dari tubuh Lie Mei mengarah ke arah tungku, dengan bantuan energi Qi dan cahaya biru yang merupakan kemampuan jiwa Lie Mei.
Akhirnya ketiga cairan tersebut menyatu menjadi sebuah Pil berwarna merah dengan corak garis awan kuning keemasan.
Lie Mei menurunkan tungku obat dan menarik kembali Qi dan Kekuatan jiwa nya. Kemudian ia membuka penutup tungku dan mengambil pil obat didalam nya.
"Luar biasa! Aku berhasil menyuling Pil Tingkat 3 kualitas Atas dengan kemurnian 100%! Terlebih lagi pil ini memiliki corak yang bahkan seorang Master Alkemis saja sulit membuat nya."
Lie Mei berbinar-binar menatap kagum pil obat yang dibuatnya, ia sangat tidak menyangka bahwa dirinya bisa membuat Pil dengan level tinggi seperti ini.
'Jika aku menjual pil ini mungkin banyak orang yang berebut ingin membeli nya. Keuntungan yang aku dapatkan pasti akan sangat banyak!' Pikir Lie Mei dengan mata yang dipenuhi Batu Spritual yang sangat banyak.
Lie Mei menggeleng-gelengkan kepalanya, "Lupakan itu! Sekarang mari kita makan Pil Penawar Racun ini, agar aku bisa berlatih kultivasi."
Lie Mei menelan Pil Penawar Racun, kemudian ia bermeditasi dan menutup kedua matanya. Aura merah kekuningan berkoar-koar menyelimuti tubuh Lie Mei.
Aura merah kekuningan itu menghisap gumpalan hitam yang ada di bagian perut Lie Mei, setelah beberapa waktu berlalu semua gumpalan hitam atau racun didalam tubuh Lie Mei hilang di hisap habis oleh aura tersebut.
------•••××{∆∆^\=^}×ו••------
Terima kasih sudah membaca.
Jangan lupa untuk memberikan like, komentar, dan vote jika kalian suka dengan novel ini.
Sampai jumpa di episode selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Nf@. Conan 😎
laaah masa adik kakak nggak slimut knal sblumnya, aneh
2023-03-25
0
Ida Blado
bagaimana bisa saudara satu ibu tpi gk thu punya adik laki2,bhkan kakaknya yg pertama jg demikian.cerita keluarga macam apa,,,
2021-11-18
0
Acedia
cuman kata2 "kalo" itu kayak gk sesuai sama genrenya, kalo bisa sih d sesuaiin
cmn kasih sran#
2021-05-25
2