"Sekarang mari kita lihat dimana anak Naga Merah disembunyikan?"
Lie Mei mengaktifkan kemampuan Mata Dewa nya dan melihat ke seluruh Hutan Kekaisaran Yan. Di suatu tempat yang ada di dasar jurang ia merasakan aura yang mirip dengan Naga Merah.
Lie Mei sangat yakin jika aura itu adalah milik anak Naga Merah. Ia pun langsung bergegas pergi ke jurang yang ada di sisi hutan bagian utara.
★Di Hutan Bagian Utara★
Sesampainya di sana Lie Mei terlihat kelelahan dan berkeringat banyak ia sudah tidak memiliki tenaga untuk berlari lagi.
"Menyebalkan sekali! Baru berlari sebentar saja tubuh ini langsung kelelahan. Aku harus cepat melatih tubuh fisikku ini agar tidak seperti ini lagi." Oceh Lie Mei dengan nafas berat.
Karena masih lelah ia beristirahat sejenak di sebuah batu besar yang ada disana, berusaha mengatur nafasnya agar stabil kembali. Setelah merasa sudah lebih baik Lie Mei berjalan ke ujung jurang yang curam.
"Hm... Bagaimana caranya aku turun kebawa?" Batin Lie Mei melihat ke arah bawah jurang yang sangat dalam dan gelap.
'Kalau aku memiliki sayap aku pasti bisa terbang kebawah tetapi karena aku tidak memiliki nya aku harus memakai cara lain.' Pikirnya terus mencari cara untuk turun ke bawah jurang.
Akhirnya Lie Mei memutuskan untuk memakai kemampuan Formasi Perpindahan nya, itu merupakan kemampuan ketiga yang diberikan oleh Dewa Kehidupan.
'Heh... semua kemampuan yang diberikan oleh Dewa Kehidupan memang sangat membantuku.' Batinnya tersenyum senang.
Kemudian Lie Mei mengerakkan jari tangan nya di udara seperti sedang menggambar sesuatu, dan muncullah Formasi Array di bawah kaki Lie Mei yang merupakan sebuah Array Perpindahan.
Seketika Lie Mei lenyap dan menghilang dibawa oleh sebuah cahaya yang ada di Array Perpindahan.
★Dibawah Jurang★
Lie Mei tiba-tiba muncul di bawah jurang tempat anak Naga Merah berada. Dia melihat sekeliling tempat nya berada, di depan nya terdapat sebuah goa besar yang memiliki energi jahat yang sangat pekat.
Lie Mei mengerutkan alisnya merasakan energi jahat tersebut, ia tahu jika ada sesuatu yang tidak beres di dalam goa tersebut.
Tapi karena dia sudah berjanji kepada Naga Merah untuk menjaga Anak nya jadi ia terpaksa harus masuk kedalam goa yang mengerikan itu.
Lie Mei berjalan perlahan memasuki goa, karena tidak ada penerangan di dalam goa itu ia menyalakan api di tangan nya sebagai penerangan nya.
Setelah masuk lebih dalam ke dalam goa ia sampai ke persimpangan jalan yang berbeda, di jalur kiri Lie Mei merasakan energi jahat yang sangat kuat sedangkan di jalur kanan Lie Mei hanya merasakan sedikit aura jahat.
Karena itu Lie Mei memilih pergi ke jalur kanan. Sampai di sana dia melihat tumpukan ranting yang membentuk sebuah sarang tetapi tidak ada tanda-tanda keberadaan anak Naga Merah disana.
Lie Mei terus mencari ke seluruh goa itu tapi tidak menemukan anak Naga Merah. Ia hampir menyerah mencari nya tapi ternyata Lie Mei melihat ekor merah di balik sebuah batu besar.
Saat ia mengintip ke balik batu besar itu, benar saja Lie Mei melihat dua ekor anak Naga Merah yang sedang tertidur tubuh mereka sangat besar jika dibandingkan dengan Lie Mei.
Tampak nya kedua anak Naga Merah itu menyadari keberadaan Lie Mei mereka langsung membuka mata dan mundur ke pojokan.
Grrrrrr.....!!
Mereka berdua mengeram kearah Lie Mei, dengan tatapan yang sangat marah dan mengancam Lie Mei agar tidak mendekat.
'Kalau seperti ini bagaimana caranya membawa mereka bersamaku? Terlebih lagi tubuh mereka sangat besar aku tidak mungkin bisa membawanya ke kediaman.' Pikirnya.
'Apa yang harus aku lakukan agar mereka tidak takut kepada ku?'
Kedua anak Naga Merah itu masih terlihat waspada kepada Lie Mei, tapi mata mereka tiba-tiba melihat kearah tangan Lie Mei yang terdapat kobaran api kecil.
Mereka tidak bisa berhenti menatap kearah api yang ada di tangan Lie Mei. Lie Mei yang menyadari itu mencoba memindahkan tangan nya ke samping, dan kedua anak Naga Merah itu mengikuti pergerakan tangan Lie Mei.
'Oh... tampaknya mereka menyukai api ini. Benar juga kalau tidak salah ingat Naga Merah berkata jika ia turun ke Dunia Manusia untuk memberikan Api Sejati sebagai makanan anak-anak nya,'
'Apa jangan-jangan api milik ku ini adalah Api Sejati?!' Pikirnya
'Aku tidak peduli yang penting seperti nya mereka berdua menyukai api ini, jadi aku akan lebih mudah menjinakkan mereka.' Batin Lie Mei tersenyum misterius.
Lie Mei kemudian membuat dua bola api besar di kedua tangannya dan melemparkannya ke arah dua anak Naga Merah di depan nya.
Kedua anak Naga Merah langsung melompat dan memakan bola api Lie Mei. Mereka terlihat sangat senang dan sangat menyukai api Lie Mei yang sangat enak.
"Heh... Bagaimana apa kalian menyukai api milikku? Jika kalian ingin terus memakannya kalian harus ikut bersama ku dan menjadi Hewan Penjaga ku." Tawar Lie Mei kepada anak Naga Merah.
Mereka berdua langsung mengangguk, dan menyetujui tawaran Lie Mei.
"Hm baguslah. Mulai sekarang aku akan memanggil kalian Shang Zhi dan Shang Xie." Ucap nya sembari menunjuk kearah anak Naga Merah yang memiliki satu tanduk di kepalanya dan satunya lagi memiliki dua tanduk di kepalanya.
Dan untuk membawa mereka Lie Mei memutuskan untuk menyembunyikan mereka dengan Kemampuan ke empatnya yaitu Ruang Dimensi.
Di dalam Ruang Dimensi, Lie Mei dapat menyimpan apapun didalam nya karena kapasitas penyimpanan didalam nya tidak terbatas.
Tanpa berlama-lama lagi ia langsung membuka Ruang Dimensi miliknya kemudian menyuruh Shang Zhi dan Shang Xie untuk masuk kedalam nya.
Lie Mei lalu langsung bergegas keluar dari goa karena matahari juga hampir terbit. Tetapi saat ia di persimpangan jalan Lie Mei berhenti mendadak setelah mendengar suara raungan kecil yang terdengar dari jalur sebelah kiri.
"Suara apa ini? Apa jangan-jangan masih ada anak Naga Merah yang tertinggal disana?"
Lie Mei yang penasaran pun akhirnya memberanikan diri untuk masuk ke jalur kiri yang di selimuti oleh energi jahat yang amat besar.
'Semoga suara itu bukan berasal dari monster!' Batinnya.
Ia terus berjalan dengan hati-hati dan memperhatikan setiap sudut goa itu, setelah sampai di ujung goa Lie Mei melihat mahluk kecil yang berbaring sakit di atas tanah.
Segera Lie Mei mendekati mahluk itu, dan ternyata mahkluk kecil itu adalah seekor bayi Harimau Putih. Lie Mei langsung menggendong bayi Harimau Putih itu.
"Tubuh bayi Harimau Putih ini sangat panas! Sebenarnya apa yang terjadi mengapa dia bisa sendirian disini."
"Tolong bertahanlah sebentar aku akan mencarikan obat untukmu."
Lie Mei memasukkan bayi Harimau Putih itu kedalam Ruang Dimensi miliknya. Dan ia pun langsung membuat Formasi Perpindahan menuju ke kamarnya.
★Di dalam Kamar Lie Mei★
Lie Mei muncul di kamar nya ia terus memikirkan cara untuk menyembuhkan demam bayi Harimau Putih, sembari mengganti jubah miliknya.
Setelah selesai mengganti pakaian Lie Mei keluar dari kamarnya lalu pergi ke tempat penyimpanan obat dan tanaman herbal yang ada di kediamannya.
Lie Mei berusaha tetap tenang dan mencari obat penurun demam yang ada disana tapi ternyata stok obat penurun demam sudah habis tidak tersisa.
"Tidak ada cara lain sepertinya aku harus membuat ramuan obatnya sendiri."
Lie Mei kemudian mencari dan mengambil bahan obat penurun panas yang ada di Gudang Penyimpanan Obat. Tetapi Lie Mei tidak bisa memasak nya karena ia tidak memiliki tungku obat.
Lie Mei melihat ke arah lemari atas dan ia melihat sebuah tungku obat kecil yang sudah tua di sana. Ia naik ke atas kursi dan mengambil tungku obat itu.
"Hm... Walaupun sudah tua tapi sepertinya masih bisa digunakan. Aku akan mencoba memakai tungku obat ini." Ucap nya.
Tanpa berlama-lama lagi Lie Mei duduk bersila di atas lantai dan menaruh tungku obat di depan nya. Walaupun Li Mei belum pernah meracik obat sebelumnya tapi ia dapat melihat petunjuk dari ingatan pemilik tubuh yang pernah membaca buku tentang meracik obat.
Lie Mei melemparkan api ke dalam tungku obat kemudian memasukkan tanaman herbal kedalam tungku dan menutupnya. Ia memejamkan matanya dan menyalurkan Qi milik nya ke arah tungku obat.
Tungku obat itu mengambang di hadapan Lie Mei dan dia kemudian membesarkan api di tungku lalu mengecilkan nya kembali.
Tanaman herbal yang ada di dalam tungku hancur dan mengeluarkan cairan, Lie Mei langsung mengumpulkan cairan tersebut kemudian cairan itu membentuk sebuah pil obat.
Tahap terakhir adalah pemurnian. Lie Mei memisahkan kotoran pada pil obat menggunakan Qi miliknya. Dan akhirnya pil obat penurun demam yang dibuat oleh Lie Mei selesai.
"Haaa.... Selesai juga tidak disangka meracik obat ternyata membutuhkan Qi yang sangat banyak." Ucapnya berkeringat banyak.
Lie Mei menurunkan tungku obat yang melayang dan mengambil pil obat didalam tungku. "Pil obat Tingkat 1 Kualitas rendah! Ini sudah lumayan untuk percobaan pertama."
"Eh... Tunggu seperti nya aku melewatkan sesuatu. Bukan, ini adalah Pil obat Tingkat 1 Kualitas rendah dengan kemurnian 100%!" Teriaknya terkejut.
'Aku harus merahasiakan ini dari orang lain jika tidak mungkin aku akan terkena masalah.'
'Sekarang aku harus memberikan pil obat ini untuk Bayi Harimau Putih.' Batinnya. Kemudian Lie Mei membuka Ruang Dimensi nya dan masuk kedalam.
★Di Ruang Dimensi Lie Mei★
Lie Mei langsung memberikan pil obat kedalam mulut bayi Harimau Putih. Setelah memakan pil obat itu demam bayi Harimau Putih langsung turun dan bayi itu membuka matanya perlahan.
"Bayi Harimau Putih, kamu sudah baik-baik saja sekarang." Ucap Lie Mei tersenyum hangat sembari mengelus kepala bayi Harimau Putih.
"Kamu lapar?" Tanya Lie Mei.
Karena bayi Harimau Putih itu memiliki Elemen Spiritual Kegelapan jadi Lie Mei mengeluarkan kekuatan elemen kegelapan nya dan menyodorkan nya ke pada bayi Harimau Putih yang ada dipangkuan nya.
Bayi Harimau Putih itu langsung memakan nya dia terlihat sangat menyukai nya.
"Mulai sekarang kamu juga adalah Hewan Penjaga ku, dan namamu adalah Shang Zuo!" Ucap Lie Mei.
"Kalau begitu aku keluar dulu kalian istirahat saja disini." Ucap Lie Mei melambaikan tangan nya.
"Roar!" Shang Zuo, Shang Zhi dan Shang Xie menjawab. Kemudian Lie Mei keluar dari ruang dimensi.
Di luar Ruang Dimensi Lie Mei masih berada di Gudang Penyimpanan Obat dan Tanaman herbal. Ia menyimpan kembali tungku obat yang ada di lantai ke dalam lemari atas.
Lalu keluar dari sana menuju ke halaman depan kamarnya. Di perjalanan itu ia bertemu dengan Xiao Ling yang terlihat sangat gelisah, seperti nya dia sedang mencari Nona nya.
"Nona!" Panggil Xiao Ling ketika melihat Lie Mei, dan berlari menghampiri Nona nya.
"Anda kemana saja Nona? Saya sudah mencari anda kemana mana tetapi nona tidak terlihat dimana pun." Tanya nya cemas.
"Xiao Ling, maaf tadi aku keluar dari kediaman sebentar karena aku ingin berkeliling istana." Ucap Lie Mei menggaruk kepalanya.
"Nona lain kali jika anda ingin keluar harus bilang pada saya terlebih dahulu, tolong jangan buat saya khawatir." Ucap Xiao Ling mengingatkan Nona nya.
"Iya, Iya. Aku pasti tidak akan mengulangi nya lagi. Jadi ada apa kamu mencari ku, Xiao Ling?"
"Nona anda harus bersiap-siap kita harus menyambut kedatangan Pangeran Kedua." Ucap Xiao Ling langsung menarik Nona nya untuk bersiap-siap.
"T..tunggu.. sebenarnya apa yang terjadi? Siapa itu Pangeran Kedua?" Lie Mei bingung dengan perkataan Xiao Ling.
"Nanti akan saya ceritakan, Nona sebaiknya membersihkan diri dulu." Ucap nya sembari menarik Lie Mei menuju Ruang Mandi.
------•••××{∆∆^\=^}×ו••------
Terima kasih sudah membaca.
Jangan lupa berikan like dan komentar sebelum membaca agar author bisa lebih semangat nulis nya.
Sampai jumpa di episode selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Aldissa
q dah mampir thor...
2023-03-17
0
labib Zack Lee Ramadhani
masih penasaran, kan katanya dia GK bisa berkultivasi , terus energi qi nya kok dia tau ,terus dimensi nya pada tau juga ,awalnya dia kan GK tau ,
yang benar doang author buat novel
2021-07-09
1
@sarimutz
bagus thor... aq suka critanya 😍
2021-06-29
1