(Lie Mei) The Girl Who Against Three Worlds
Di sebuah kamar kuno terlihat seorang wanita cantik sedang menangis tersedu-sedu di samping seorang gadis kecil yang sedang berbaring tidak sadarkan diri selama 3 hari.
Gadis kecil tersebut adalah putri kedua nya yang masih berusia 12 tahun, akan tetapi karena sebuah insiden yang tidak diketahui, putrinya itu tenggelam di danau yang ada di belakang kediaman istana.
Wanita cantik yang merupakan ibu sang gadis kecil itu hanya menangis setiap hari nya, bahkan ia tidak memakan apapun selama 3 hari ini.
"Lie Mei... Kumohon bangunlah... Tolong jangan tinggalkan ibumu ini. Kamu tahu ibu tadi memasak sup kentang kesukaanmu jadi bangun dan makanlah bersama ibu seperti dulu." Wanita itu berusaha menahan air mata nya dan tersenyum kepada putrinya.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu terdengar dari luar kamar, seseorang dari luar berkata bahwa ia datang untuk mengganti kain yang digunakan untuk mengompres demam nona nya.
Sang wanita mengizinkan nya masuk. Setelahnya seorang Gadis Muda dengan pakaian pelayan memasuki ruangan dengan membawa baskom berisi air hangat dan kain.
Gadis pelayan tersebut menaruh baskom berisi air hangat di atas meja samping tempat tidur nona nya. Ia langsung mencelupkan kain kedalam baskom dan memerasnya kemudian mengangkat kain di dahi nona nya untuk digantikan kain baru.
"Syukurlah demam Nona sudah turun." Ucapnya bernafas lega begitu pun dengan ibu sang gadis setelah mendengar nya.
"Jika terus seperti ini, saya yakin Nona muda akan segera bangun. Karena itu Selir Feng anda sebaiknya juga makanlah sesuatu." Pinta si Gadis pelayan.
"Tidak, Xiao Ling. Aku tidak akan makan!" Dengan tegas wanita itu menjawab.
Tidak menyerah gadis pelayan itu terus mencari alasan untuk membujuk nyonya nya agar makan apapun.
"Ya baiklah, kalau begitu saya Xiao Ling juga tidak akan makan sama seperti anda." Ia berpura-pura melipat kedua tangannya dan memalingkan wajahnya dengan kesal.
Melihat Xiao Ling seperti itu, Selir Feng tidak ada pilihan lain lagi dan terpaksa menuruti kemauan gadis pelayan. Selir Feng mengambil satu suap sup kentang yang sebelumnya dimasak untuk putrinya, kemudian memakannya.
"Xiao Ling, lihatlah aku sudah makan. Jadi kamu jangan tidak makan." Selir Feng memakan sup kentang dengan lahap walaupun sebenarnya ia tidak ingin memakannya.
Xiao Ling terlihat senang melihat nyonya nya makan dengan lahap, ia berniat keluar untuk mengambil segelas air putih untuk nyonya nya.
"Uhmmm..." Terdengar suara yang berasal dari Lie Mei yang terlihat membuka matanya perlahan.
"Dimana ini... Apa aku di rumah sakit." Gadis kecil itu bangun dari tidur nya ia masih merasa pusing matanya juga masih belum melihat dengan jelas.
"Lie Mei!"
"Nona..."
Ibu sang gadis kecil dan juga si gadis pelayan langsung memeluk tubuh Lie Mei dengan erat mereka menangis bahagia melihat putri dan nona nya sudah sadar.
Lie Mei terlihat bingung dengan pemandangan yang dilihatnya. Ia tidak mengerti siapa kedua orang yang tiba-tiba memeluknya? Dan mengapa orang-orang ini memakai pakaian aneh?
Dengan cepat matanya menjalar ke setiap sudut ruangan ia bolak-balik melihat berbagai macam barang kuno dan tradisional di ruangan itu.
'Apa ini?! Mengapa tempat ini sangat aneh? Apa aku sedang berada di kerajaan zaman dahulu seperti di film-film?' Batin sang gadis kecil.
Pertanyaan demi pertanyaan terus muncul di pikiran Mellisa, ingatan terakhir yang diingat oleh nya adalah dia dibunuh oleh pacar dan sahabat nya.
Lalu bagaimana bisa ia berada di tempat ini? Ia tidak bisa menemukan jawaban nya, akan tetapi ia memutuskan untuk tetap tenang dan mencari informasi tentang keadaan nya saat ini.
"Nona, mengapa kamu terlihat bingung? Nona tidak kenapa-kenapa, bukan?" Xiao Ling bertanya.
"Em. Aku baik-baik saja."
"Apa aku boleh tahu apa yang terjadi kepadaku?"
"Nona tidak ingat? Nona jatuh ke danau dan tenggelam di sana jika bukan karena Nona besar nyawa Nona mungkin tidak akan tertolong." Xiao Ling menjelaskan.
"Itu benar, untungnya kakak mu langsung memberitahu kami jika tidak kamu mungkin sudah..." Selir Feng kembali menangis tidak bisa membayangkan bagaimana ia hidup tanpa putrinya.
Mellisa mulai mengerti dengan situasi nya. Ada kemungkinan bahwa jiwanya bereinkarnasi ke si pemilik tubuh yang bernama Lie Mei ini.
"Xiao Ling! Kamu cepat panggil Tabib Istana untuk memeriksa kondisi Lie Mei!" Perintah Selir Feng.
"Baik, saya akan segera kembali." Segera Xiao Ling pergi melaksanakan perintah Nyonya nya.
"Putri ku, kamu tunggulah sebentar disini ibu akan kembali membawakan makanan untuk mu." Selir Feng menggenggam kedua tangan putrinya.
"Baik ibu, aku akan menunggu mu." Jawab Lie Mei dengan tersenyum lembut.
Selir Feng mengelus rambut putrinya sebentar sembari tersenyum hangat, lalu segera keluar untuk menyiapkan makanan untuk putrinya.
Beberapa saat kemudian terdengar suara seseorang berbicara kepada Mellisa, suara misterius itu terus muncul di dalam benaknya.
"Siapa..?" Mellisa melihat di sekitar nya mencari asal suara tetapi ia tidak dapat menemukan nya.
"Sebaiknya kau jangan bermain-main dengan ku atau kau tahu akibatnya." Ancam Mellisa mulai bersikap waspada.
"Hehehe, memangnya apa yang akan kamu lakukan dengan tubuh lemah mu itu." Suara misterius itu malah menertawakan Mellisa.
"Kamu tenanglah."
Cahaya terang tiba-tiba muncul di hadapan Mellisa kemudian terlihat sosok Pria tampan dengan rambut putih terurai panjang, pria itu memiliki mata berwarna kuning keemasan.
Ia mengambang di depan wajah Mellisa. Dengan rasa percaya diri ia berkata, "Bagaimana sudah puas menikmati wajah tampan ku ini."
Krik
Krik
Mellisa hanya diam dan mengerutkan keningnya mendengarkan perkataan sosok pria misterius itu.
"Dari mana nya? Menurut ku wajahmu itu biasa saja tidak ada tampan-tampannya." Mellisa hanya menanggapi nya dengan ekspresi wajah datar.
Jleb
Perkataan Mellisa menancap tepat di hati si pria itu, ia tidak menyangka ada manusia yang tidak tergoda dengan ketampanan nya.
'Sungguh menarik gadis muda ini' Pikir pria itu tersenyum misterius.
"Hei! Hei! Berhentilah melakukan hal tidak berguna. Sekarang beritahu aku siapa kau ini dan apa tujuanmu?"
"Jangan terburu-buru! Aku akan mengenalkan diriku, kamu bisa menyebutku Dewa Kehidupan. Intinya aku adalah orang yang membuatmu bereinkarnasi ke dunia persilatan ini."
Dewa Kehidupan menjelaskan apa yang terjadi. Mellisa mendengarkan nya dengan baik, akhirnya ia bisa mengerti dengan apa yang terjadi.
Dari yang dijelaskan oleh si Dewa Kehidupan itu. Ia memberitahu Mellisa bahwa sekarang ia bereinkarnasi menjadi seorang Putri Kedua Kaisar Lie Xian dari Kekaisaran Yan, yaitu Putri Lie Mei.
Sekarang ini Lie Mei tinggal di kediaman kecil yang ada di wilayah Utara Istana Kekaisaran Yan, bersama dengan Ibu dan Kakak perempuannya Lie Song.
Mellisa sangat senang mendengar bahwa dirinya terlahir kembali menjadi Putri Kaisar. Tapi harapan nya musnah karena ternyata Dewa Kehidupan salah memasukkan jiwanya ke dalam Putri Kedua Lie Mei yang dikenal sebagai Putri bodoh, penakut, lemah dan tidak berguna.
Seumur hidup nya Lie Mei selalu ditindas dan dianiaya oleh orang-orang bahkan para pelayan, kasim, dan penjaga yang lebih rendah status nya dari dirinya.
Lie Mei tidak pernah merasakan kebahagiaan ia selalu merasa tidak diinginkan oleh dunia. Mendengar cerita masa lalu si pemilik tubuh Mellisa merasa iba kepada nya.
"Ya, aku tahu kamu pasti marah karena tidak bisa terakhir menjadi seorang Putri Kaisar yang disayangi semua orang, jadi Karena itu aku datang untuk membayar kesalahan ku."
"Kalau begitu tebuslah kesalahan mu dengan memberiku kekuatan." Ucap Mellisa tanpa berpikir panjang.
"Apa?" Dewa Kehidupan kembali bertanya karena menganggap ia salah dengar barusan.
"Aku bilang berikan aku kekuatan untuk bertahan hidup di dunia ini dan juga kekuatan untuk balas dendam, biarkan aku yang membalas semua orang yang berbuat jahat kepada Lie Mei!" Mellisa bertekad dengan dengan memancarkan aura membunuh yang sangat kuat.
Glup
Dewa Kehidupan seketika menelan ludah melihat Mellisa dengan berkeringat dingin. "Baiklah, aku akan mengabulkan permintaanmu."
Dengan menutup kedua matanya Dewa Kehidupan mengalirkan sesuatu ke arah Mellisa. Walau Mellisa tidak tahu apa yang dilakukan oleh si Dewa Kehidupan, tetapi ia dapat merasakan sesuatu merasuki tubuhnya kemudian menjalar ke seluruh tubuh.
"Apa yang kau masukan kedalam tubuhmu?" Tanya nya
"Kamu akan tahu nanti, kekuatan ini akan membantu apapun selama kamu menjalani hidup. Baiklah aku akan pergi, ingatlah bahwa kamu sekarang adalah Lie Mei." Dewa Kehidupan seketika itu hilang dari ketiadaan.
Mellisa menghela nafas, 'Hm, Lie Mei kamu tenang lah disana. Aku pasti akan membalas dendam untuk mu.' Batin nya.
"Ngomong-ngomong tubuh Lie Mei ini benar-benar sangat lemah, dia pasti sudah sangat menderita selama ini."
Lie Mei melihat cermin besar yang ada di sebelah nya ia kemudian berjalan menghampiri cermin tersebut, penasaran dengan penampilan dirinya yang baru.
Ia terkejut dengan pantulan dari cermin, terlihat sesosok gadis kecil yang kurus memiliki rambut hitam pekat panjang terurai, dengan bola mata yang memiliki iris mata berwarna hitam kecoklatan.
Tampak cantik dengan wajah menawan gadis kecil ini. Tidak disangka ternyata Mellisa bisa terlahir ditubuh gadis kecil yang cantik ini.
'Gadis secantik ini mengapa bisa dibenci oleh orang-orang, mereka memang tidak memiliki hati nurani.' Pikir Lie Mei heran.
Tok tok tok
Terdengar ketukan pintu dari luar, Lie Mei langsung cepat cepat kembali ke tempat tidur nya.
"Tabib mari masuklah, tolong kamu periksa kondisi tubuh putriku." Selir Feng terlihat masuk bersama seorang pria paruh baya yang berprofesi sebagai Tabib Istana.
"Baik, Selir Feng. Saya akan memeriksa nya." Tabib Istana langsung menghampiri Putri Kedua Lie Mei yang masih berbaring di atas kasur.
Kemudian tabib tersebut memeriksa nadi ditangan Lie Mei dan beralih memeriksa demam Lie Mei.
"Selir Feng, Putri Kedua sudah membaik sekarang, Demam nya juga sudah turun. Mungkin ia hanya perlu banyak makan dan beristirahat setelah nya ia kan kembali seperti biasa nya."
Mendengar nya Selir Feng sangat senang dan tersenyum lega. "Terima kasih, Tuan Tabib. Anda boleh pergi sekarang. Xiao Ling kamu antarkan Tuan Tabib." Perintah Selir Feng.
"Baik." Xiao Ling menaruh nampan kayu yang berisi makanan untuk nona nya di atas meja samping tempat tidur.
Kemudian langsung pergi mengantar Tabib Istana. Selir Feng menutup kembali pintu kamar dan menghampiri putrinya.
"Lie Mei. Makanlah yang banyak kamu pasti sangat kelaparan karena tidak makan 3 hari ini." Selir Feng mengambil mangkok diatas meja dan menyuapi daging sapi untuk putrinya.
"Iya ibu, kamu juga makanlah." Ucap Lie Mei sembari memakan makanan yang disuapi oleh ibunya.
Setelah Lie Mei menghabiskan makanan nya. Selir Feng kemudian keluar dari kamar untuk membiarkan putrinya beristirahat.
"Jangan lupa untuk meminum obat mu, Lie Mei." Ucap Selir Feng kemudian keluar dari Kamar Lie Mei.
"Baik, Bu" Jawab Lie Mei.
------•••××{∆∆^\=^}×ו••------
Terima kasih sudah membaca.
Jangan lupa untuk memberikan like, komentar, dan vote jika kalian suka dengan novel ini.
Sampai jumpa di episode selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Lira Nur
Like mendarat dari "Life After Death" yuk mampir dan saling dukung. Semangat author/Smile//Ok/
2024-05-18
0
IndraAsya
jejak
2023-04-29
0
SalsaDCArmy
menarik banget kak ceritanya! aku suka!
2023-03-20
0