(Lie Mei) The Girl Who Against Three Worlds

(Lie Mei) The Girl Who Against Three Worlds

Chapter 1 (S1): Aku Seorang Putri Kaisar

Di sebuah kamar kuno terlihat seorang wanita cantik sedang menangis tersedu-sedu di samping seorang gadis kecil yang sedang berbaring tidak sadarkan diri selama 3 hari.

Gadis kecil tersebut adalah putri kedua nya yang masih berusia 12 tahun, akan tetapi karena sebuah insiden yang tidak diketahui, putrinya itu tenggelam di danau yang ada di belakang kediaman istana.

Wanita cantik yang merupakan ibu sang gadis kecil itu hanya menangis setiap hari nya, bahkan ia tidak memakan apapun selama 3 hari ini.

"Lie Mei... Kumohon bangunlah... Tolong jangan tinggalkan ibumu ini. Kamu tahu ibu tadi memasak sup kentang kesukaanmu jadi bangun dan makanlah bersama ibu seperti dulu." Wanita itu berusaha menahan air mata nya dan tersenyum kepada putrinya.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar dari luar kamar, seseorang dari luar berkata bahwa ia datang untuk mengganti kain yang digunakan untuk mengompres demam nona nya.

Sang wanita mengizinkan nya masuk. Setelahnya seorang Gadis Muda dengan pakaian pelayan memasuki ruangan dengan membawa baskom berisi air hangat dan kain.

Gadis pelayan tersebut menaruh baskom berisi air hangat di atas meja samping tempat tidur nona nya. Ia langsung mencelupkan kain kedalam baskom dan memerasnya kemudian mengangkat kain di dahi nona nya untuk digantikan kain baru.

"Syukurlah demam Nona sudah turun." Ucapnya bernafas lega begitu pun dengan ibu sang gadis setelah mendengar nya.

"Jika terus seperti ini, saya yakin Nona muda akan segera bangun. Karena itu Selir Feng anda sebaiknya juga makanlah sesuatu." Pinta si Gadis pelayan.

"Tidak, Xiao Ling. Aku tidak akan makan!" Dengan tegas wanita itu menjawab.

Tidak menyerah gadis pelayan itu terus mencari alasan untuk membujuk nyonya nya agar makan apapun.

"Ya baiklah, kalau begitu saya Xiao Ling juga tidak akan makan sama seperti anda." Ia berpura-pura melipat kedua tangannya dan memalingkan wajahnya dengan kesal.

Melihat Xiao Ling seperti itu, Selir Feng tidak ada pilihan lain lagi dan terpaksa menuruti kemauan gadis pelayan. Selir Feng mengambil satu suap sup kentang yang sebelumnya dimasak untuk putrinya, kemudian memakannya.

"Xiao Ling, lihatlah aku sudah makan. Jadi kamu jangan tidak makan." Selir Feng memakan sup kentang dengan lahap walaupun sebenarnya ia tidak ingin memakannya.

Xiao Ling terlihat senang melihat nyonya nya makan dengan lahap, ia berniat keluar untuk mengambil segelas air putih untuk nyonya nya.

"Uhmmm..." Terdengar suara yang berasal dari Lie Mei yang terlihat membuka matanya perlahan.

"Dimana ini... Apa aku di rumah sakit." Gadis kecil itu bangun dari tidur nya ia masih merasa pusing matanya juga masih belum melihat dengan jelas.

"Lie Mei!"

"Nona..."

Ibu sang gadis kecil dan juga si gadis pelayan langsung memeluk tubuh Lie Mei dengan erat mereka menangis bahagia melihat putri dan nona nya sudah sadar.

Lie Mei terlihat bingung dengan pemandangan yang dilihatnya. Ia tidak mengerti siapa kedua orang yang tiba-tiba memeluknya? Dan mengapa orang-orang ini memakai pakaian aneh?

Dengan cepat matanya menjalar ke setiap sudut ruangan ia bolak-balik melihat berbagai macam barang kuno dan tradisional di ruangan itu.

'Apa ini?! Mengapa tempat ini sangat aneh? Apa aku sedang berada di kerajaan zaman dahulu seperti di film-film?' Batin sang gadis kecil.

Pertanyaan demi pertanyaan terus muncul di pikiran Mellisa, ingatan terakhir yang diingat oleh nya adalah dia dibunuh oleh pacar dan sahabat nya.

Lalu bagaimana bisa ia berada di tempat ini? Ia tidak bisa menemukan jawaban nya, akan tetapi ia memutuskan untuk tetap tenang dan mencari informasi tentang keadaan nya saat ini.

"Nona, mengapa kamu terlihat bingung? Nona tidak kenapa-kenapa, bukan?" Xiao Ling bertanya.

"Em. Aku baik-baik saja."

"Apa aku boleh tahu apa yang terjadi kepadaku?"

"Nona tidak ingat? Nona jatuh ke danau dan tenggelam di sana jika bukan karena Nona besar nyawa Nona mungkin tidak akan tertolong." Xiao Ling menjelaskan.

"Itu benar, untungnya kakak mu langsung memberitahu kami jika tidak kamu mungkin sudah..." Selir Feng kembali menangis tidak bisa membayangkan bagaimana ia hidup tanpa putrinya.

Mellisa mulai mengerti dengan situasi nya. Ada kemungkinan bahwa jiwanya bereinkarnasi ke si pemilik tubuh yang bernama Lie Mei ini.

"Xiao Ling! Kamu cepat panggil Tabib Istana untuk memeriksa kondisi Lie Mei!" Perintah Selir Feng.

"Baik, saya akan segera kembali." Segera Xiao Ling pergi melaksanakan perintah Nyonya nya.

"Putri ku, kamu tunggulah sebentar disini ibu akan kembali membawakan makanan untuk mu." Selir Feng menggenggam kedua tangan putrinya.

"Baik ibu, aku akan menunggu mu." Jawab Lie Mei dengan tersenyum lembut.

Selir Feng mengelus rambut putrinya sebentar sembari tersenyum hangat, lalu segera keluar untuk menyiapkan makanan untuk putrinya.

Beberapa saat kemudian terdengar suara seseorang berbicara kepada Mellisa, suara misterius itu terus muncul di dalam benaknya.

"Siapa..?" Mellisa melihat di sekitar nya mencari asal suara tetapi ia tidak dapat menemukan nya.

"Sebaiknya kau jangan bermain-main dengan ku atau kau tahu akibatnya." Ancam Mellisa mulai bersikap waspada.

"Hehehe, memangnya apa yang akan kamu lakukan dengan tubuh lemah mu itu." Suara misterius itu malah menertawakan Mellisa.

"Kamu tenanglah."

Cahaya terang tiba-tiba muncul di hadapan Mellisa kemudian terlihat sosok Pria tampan dengan rambut putih terurai panjang, pria itu memiliki mata berwarna kuning keemasan.

Ia mengambang di depan wajah Mellisa. Dengan rasa percaya diri ia berkata, "Bagaimana sudah puas menikmati wajah tampan ku ini."

Krik

Krik

Mellisa hanya diam dan mengerutkan keningnya mendengarkan perkataan sosok pria misterius itu.

"Dari mana nya? Menurut ku wajahmu itu biasa saja tidak ada tampan-tampannya." Mellisa hanya menanggapi nya dengan ekspresi wajah datar.

Jleb

Perkataan Mellisa menancap tepat di hati si pria itu, ia tidak menyangka ada manusia yang tidak tergoda dengan ketampanan nya.

'Sungguh menarik gadis muda ini' Pikir pria itu tersenyum misterius.

"Hei! Hei! Berhentilah melakukan hal tidak berguna. Sekarang beritahu aku siapa kau ini dan apa tujuanmu?"

"Jangan terburu-buru! Aku akan mengenalkan diriku, kamu bisa menyebutku Dewa Kehidupan. Intinya aku adalah orang yang membuatmu bereinkarnasi ke dunia persilatan ini."

Dewa Kehidupan menjelaskan apa yang terjadi. Mellisa mendengarkan nya dengan baik, akhirnya ia bisa mengerti dengan apa yang terjadi.

Dari yang dijelaskan oleh si Dewa Kehidupan itu. Ia memberitahu Mellisa bahwa sekarang ia bereinkarnasi menjadi seorang Putri Kedua Kaisar Lie Xian dari Kekaisaran Yan, yaitu Putri Lie Mei.

Sekarang ini Lie Mei tinggal di kediaman kecil yang ada di wilayah Utara Istana Kekaisaran Yan, bersama dengan Ibu dan Kakak perempuannya Lie Song.

Mellisa sangat senang mendengar bahwa dirinya terlahir kembali menjadi Putri Kaisar. Tapi harapan nya musnah karena ternyata Dewa Kehidupan salah memasukkan jiwanya ke dalam Putri Kedua Lie Mei yang dikenal sebagai Putri bodoh, penakut, lemah dan tidak berguna.

Seumur hidup nya Lie Mei selalu ditindas dan dianiaya oleh orang-orang bahkan para pelayan, kasim, dan penjaga yang lebih rendah status nya dari dirinya.

Lie Mei tidak pernah merasakan kebahagiaan ia selalu merasa tidak diinginkan oleh dunia. Mendengar cerita masa lalu si pemilik tubuh Mellisa merasa iba kepada nya.

"Ya, aku tahu kamu pasti marah karena tidak bisa terakhir menjadi seorang Putri Kaisar yang disayangi semua orang, jadi Karena itu aku datang untuk membayar kesalahan ku."

"Kalau begitu tebuslah kesalahan mu dengan memberiku kekuatan." Ucap Mellisa tanpa berpikir panjang.

"Apa?" Dewa Kehidupan kembali bertanya karena menganggap ia salah dengar barusan.

"Aku bilang berikan aku kekuatan untuk bertahan hidup di dunia ini dan juga kekuatan untuk balas dendam, biarkan aku yang membalas semua orang yang berbuat jahat kepada Lie Mei!" Mellisa bertekad dengan dengan memancarkan aura membunuh yang sangat kuat.

Glup

Dewa Kehidupan seketika menelan ludah melihat Mellisa dengan berkeringat dingin. "Baiklah, aku akan mengabulkan permintaanmu."

Dengan menutup kedua matanya Dewa Kehidupan mengalirkan sesuatu ke arah Mellisa. Walau Mellisa tidak tahu apa yang dilakukan oleh si Dewa Kehidupan, tetapi ia dapat merasakan sesuatu merasuki tubuhnya kemudian menjalar ke seluruh tubuh.

"Apa yang kau masukan kedalam tubuhmu?" Tanya nya

"Kamu akan tahu nanti, kekuatan ini akan membantu apapun selama kamu menjalani hidup. Baiklah aku akan pergi, ingatlah bahwa kamu sekarang adalah Lie Mei." Dewa Kehidupan seketika itu hilang dari ketiadaan.

Mellisa menghela nafas, 'Hm, Lie Mei kamu tenang lah disana. Aku pasti akan membalas dendam untuk mu.' Batin nya.

"Ngomong-ngomong tubuh Lie Mei ini benar-benar sangat lemah, dia pasti sudah sangat menderita selama ini."

Lie Mei melihat cermin besar yang ada di sebelah nya ia kemudian berjalan menghampiri cermin tersebut, penasaran dengan penampilan dirinya yang baru.

Ia terkejut dengan pantulan dari cermin, terlihat sesosok gadis kecil yang kurus memiliki rambut hitam pekat panjang terurai, dengan bola mata yang memiliki iris mata berwarna hitam kecoklatan.

Tampak cantik dengan wajah menawan gadis kecil ini. Tidak disangka ternyata Mellisa bisa terlahir ditubuh gadis kecil yang cantik ini.

'Gadis secantik ini mengapa bisa dibenci oleh orang-orang, mereka memang tidak memiliki hati nurani.' Pikir Lie Mei heran.

Tok tok tok

Terdengar ketukan pintu dari luar, Lie Mei langsung cepat cepat kembali ke tempat tidur nya.

"Tabib mari masuklah, tolong kamu periksa kondisi tubuh putriku." Selir Feng terlihat masuk bersama seorang pria paruh baya yang berprofesi sebagai Tabib Istana.

"Baik, Selir Feng. Saya akan memeriksa nya." Tabib Istana langsung menghampiri Putri Kedua Lie Mei yang masih berbaring di atas kasur.

Kemudian tabib tersebut memeriksa nadi ditangan Lie Mei dan beralih memeriksa demam Lie Mei.

"Selir Feng, Putri Kedua sudah membaik sekarang, Demam nya juga sudah turun. Mungkin ia hanya perlu banyak makan dan beristirahat setelah nya ia kan kembali seperti biasa nya."

Mendengar nya Selir Feng sangat senang dan tersenyum lega. "Terima kasih, Tuan Tabib. Anda boleh pergi sekarang. Xiao Ling kamu antarkan Tuan Tabib." Perintah Selir Feng.

"Baik." Xiao Ling menaruh nampan kayu yang berisi makanan untuk nona nya di atas meja samping tempat tidur.

Kemudian langsung pergi mengantar Tabib Istana. Selir Feng menutup kembali pintu kamar dan menghampiri putrinya.

"Lie Mei. Makanlah yang banyak kamu pasti sangat kelaparan karena tidak makan 3 hari ini." Selir Feng mengambil mangkok diatas meja dan menyuapi daging sapi untuk putrinya.

"Iya ibu, kamu juga makanlah." Ucap Lie Mei sembari memakan makanan yang disuapi oleh ibunya.

Setelah Lie Mei menghabiskan makanan nya. Selir Feng kemudian keluar dari kamar untuk membiarkan putrinya beristirahat.

"Jangan lupa untuk meminum obat mu, Lie Mei." Ucap Selir Feng kemudian keluar dari Kamar Lie Mei.

"Baik, Bu" Jawab Lie Mei.

------•••××{∆∆^\=^}×ו••------

Terima kasih sudah membaca.

Jangan lupa untuk memberikan like, komentar, dan vote jika kalian suka dengan novel ini.

Sampai jumpa di episode selanjutnya.

Terpopuler

Comments

Lira Nur

Lira Nur

Like mendarat dari "Life After Death" yuk mampir dan saling dukung. Semangat author/Smile//Ok/

2024-05-18

0

IndraAsya

IndraAsya

jejak

2023-04-29

0

SalsaDCArmy

SalsaDCArmy

menarik banget kak ceritanya! aku suka!

2023-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 (S1): Aku Seorang Putri Kaisar
2 Chapter 2 (S1): Pernikahan?
3 Chapter 3 (S1): Kemampuan Lie Mei
4 Chapter 4 (S1): Anak Naga Merah
5 Chapter 5 (S1): Pergi ke Paviliun Obat
6 Chapter 6 (S1): Immortal Dragon
7 Chapter 7 (S1): Naga Emas
8 Chapter 8 (S1): Kepulangan Pangeran dan Putri
9 Chapter 9 (S1): Akademi TianJin
10 Chapter 10 (S1): 4 Hewan Penjaga Goa
11 Chapter 11 (S1): Hewan Suci di dalam Goa
12 Chapter 12 (S1): Lamaran?
13 Chapter 13 (S1): Perang antara Kekaisaran
14 chapter 14: membuat obat peningkat
15 chapter 15: mempelajari buku kematian
16 chapter 16: pelelangan
17 chapter 17: pelelangan obat peningkat
18 chapter 18: mendapatkan pedang
19 chapter 19: membeli rumah sakit
20 chapter 20: masuk sekolah beladiri
21 chapter 21: ujian murid dalam
22 chapter 22: kemenangan yang cepat
23 chapter 23: babak kedua dimulai
24 chapter 24: asrama
25 chapter 25: makanan yang sangat enak
26 chapter 26: ujian babak final
27 chapter 27: berburu
28 chapter 28: ular air
29 chapter 29: buku jurus beladiri
30 chapter 30: aura hitam
31 chapter 31: pertarungan
32 chapter 32: juara 1
33 chapter 33: pedang iblis
34 chapter 34: lantai 100
35 chapter 35: berubah
36 chapter 36: penghianat kerajaan
37 chapter 37: bayi iblis
38 chapter 38: hutan kekaisaran meng
39 chapter 39: kekaisaran meng
40 chapter 40: 3 jenderal besar
41 chapter 41: eksekusi kaisar Shing
42 chapter 42: lie Jiao dan lie Chen
43 chapter 43: kabar buruk
44 chapter 44: masa kedewasaan
45 chapter 45: berevolusi
46 chapter 46: pertengkaran
47 chapter 47: penerus
48 chapter 48: pangeran ke dua
49 chapter 49: kedatangan 4 kerajaan
50 chapter 50: kerja sama
51 chapter 51: wabah aneh
52 chapter 52: hadiah
53 chapter 53: busur panah tingkat dewa
54 chapter 54: pria di dunia dewa
55 chapter 55: sampai di kerajaan Liao
56 chapter 56: siluman ular
57 chapter 57: menyelamatkan kerajaan Liao
58 chapter 58: mata elang emas
59 chapter 59: kunci dan token
60 chapter 60: masalah kota badai angin
61 chapter 61: masalah
62 chapter 62: festival Yuan Jian
63 chapter 63: permainan Xiang qi
64 chapter 64: ruang dimensi hitam
65 chapter 65: kembang api
66 chapter 66: bermain Xiang qi
67 chapter 67: jam tangan
68 chapter 68: sampai di kekaisaran Ling
69 chapter 69: bermain Xiang qi dengan kaisar Ling
70 chapter 70: pohon Yuan Jian
71 chapter 71: jiwa pohon Yuan Jian
72 chapter 72: peri elf
73 chapter 73: pergi ke kota pembuangan
74 chapter 74: mayat jiwa abadi
75 chapter 75: pembagian pasukan prajurit
76 chapter 76: gelang pelet
77 chapter 77: 5 kerajaan besar
78 chapter 78: pohon energi spiritual
79 chapter 79: latihan baru prajurit
80 chapter 80: menghancurkan segel
81 chapter 81: kekuatan langit & ruang angkasa
82 chapter 82: ikrar sumpah setia
83 chapter 83: pembunuh red fox
84 chapter 84: Jackson dan Angelica
85 chapter 85: peperangan di mulai
86 chapter 86: peperangan
87 chapter 87: bayangan hitam & monster
88 chapter 88: putra mahkota
89 chapter 89: 3 monster manusia bayangan
90 chapter 90: kemenangan
91 chapter 91 (S2): tempat rahasia
92 chapter 92 (S2): kultivasi tertutup
93 chapter 93 (S2): kasus misteri
94 chapter 94 (S2): pagoda 13 lantai
95 chapter 95 (S2): monster manusia iblis
96 chapter 96 (S2): lantai 9 yang aneh
97 chapter 97 (S2): siluman iblis
98 chapter 98 (S2): ujian tahap kedua
99 chapter 99 (S2): kekuatan Elf Lie Mei
100 chapter 100 (S2): kembalinya Jack dan Angel
101 chapter 101 (S2): seruling giok putih
102 chapter 102 (S2): ujian Elf sejati
103 chapter 103 (S2): klon Elf Lie Mei
104 chapter 104 (S2): 3 ujian Elf sejati
105 chapter 105 (S2): pertanda buruk
106 chapter 106 (S2): 3 benda pusaka
107 chapter 107 (S2): Era Kehancuran
108 chapter 108 (S2): Era Kehancuran II
109 chapter 109 (S2): Era kehancuran III
110 chapter 110 (S2): Era Kehancuran IV
111 chapter 111 (S2): Berakhir
112 chapter 112 (S2): rahasia
113 chapter 113 (S2): Raja Elf dan Manusia
114 chapter 114 (S2): Batu besar
115 chapter 115 (S2): Anak kandung
116 chapter 116 (S2): Perubahan Biao Jin
117 chapter 117 (S2): Array segitiga
118 chapter 118 (S2): Kekuatan misterius
119 chapter 119 (S2): Monster Raksasa
120 chapter 120 (S2): Racun hitam
121 chapter 121 (S2): Mimpi aneh
122 chapter 122 (S2): Sulur tanaman raksasa
123 chapter 123 (S2): Tidak terduga
124 chapter 124 (S2): Kekuatan ajaib
125 chapter 125 (S2): Perpisahan
126 chapter 126 (S2): Sekte Zhan
127 chapter 127 (S2): Cerita Era Kehancuran
128 chapter 128 (S2): Ras Iblis Neraka
129 chapter 129 (S2): Pergi
130 chapter 130 (S2): Kekaisaran Yun
131 Chapter 131 (S2): Hong Zi si Naga Merah
132 Chapter 132 (S2): Pertarungan
133 Author Back (PENGUMUMAN)
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Chapter 1 (S1): Aku Seorang Putri Kaisar
2
Chapter 2 (S1): Pernikahan?
3
Chapter 3 (S1): Kemampuan Lie Mei
4
Chapter 4 (S1): Anak Naga Merah
5
Chapter 5 (S1): Pergi ke Paviliun Obat
6
Chapter 6 (S1): Immortal Dragon
7
Chapter 7 (S1): Naga Emas
8
Chapter 8 (S1): Kepulangan Pangeran dan Putri
9
Chapter 9 (S1): Akademi TianJin
10
Chapter 10 (S1): 4 Hewan Penjaga Goa
11
Chapter 11 (S1): Hewan Suci di dalam Goa
12
Chapter 12 (S1): Lamaran?
13
Chapter 13 (S1): Perang antara Kekaisaran
14
chapter 14: membuat obat peningkat
15
chapter 15: mempelajari buku kematian
16
chapter 16: pelelangan
17
chapter 17: pelelangan obat peningkat
18
chapter 18: mendapatkan pedang
19
chapter 19: membeli rumah sakit
20
chapter 20: masuk sekolah beladiri
21
chapter 21: ujian murid dalam
22
chapter 22: kemenangan yang cepat
23
chapter 23: babak kedua dimulai
24
chapter 24: asrama
25
chapter 25: makanan yang sangat enak
26
chapter 26: ujian babak final
27
chapter 27: berburu
28
chapter 28: ular air
29
chapter 29: buku jurus beladiri
30
chapter 30: aura hitam
31
chapter 31: pertarungan
32
chapter 32: juara 1
33
chapter 33: pedang iblis
34
chapter 34: lantai 100
35
chapter 35: berubah
36
chapter 36: penghianat kerajaan
37
chapter 37: bayi iblis
38
chapter 38: hutan kekaisaran meng
39
chapter 39: kekaisaran meng
40
chapter 40: 3 jenderal besar
41
chapter 41: eksekusi kaisar Shing
42
chapter 42: lie Jiao dan lie Chen
43
chapter 43: kabar buruk
44
chapter 44: masa kedewasaan
45
chapter 45: berevolusi
46
chapter 46: pertengkaran
47
chapter 47: penerus
48
chapter 48: pangeran ke dua
49
chapter 49: kedatangan 4 kerajaan
50
chapter 50: kerja sama
51
chapter 51: wabah aneh
52
chapter 52: hadiah
53
chapter 53: busur panah tingkat dewa
54
chapter 54: pria di dunia dewa
55
chapter 55: sampai di kerajaan Liao
56
chapter 56: siluman ular
57
chapter 57: menyelamatkan kerajaan Liao
58
chapter 58: mata elang emas
59
chapter 59: kunci dan token
60
chapter 60: masalah kota badai angin
61
chapter 61: masalah
62
chapter 62: festival Yuan Jian
63
chapter 63: permainan Xiang qi
64
chapter 64: ruang dimensi hitam
65
chapter 65: kembang api
66
chapter 66: bermain Xiang qi
67
chapter 67: jam tangan
68
chapter 68: sampai di kekaisaran Ling
69
chapter 69: bermain Xiang qi dengan kaisar Ling
70
chapter 70: pohon Yuan Jian
71
chapter 71: jiwa pohon Yuan Jian
72
chapter 72: peri elf
73
chapter 73: pergi ke kota pembuangan
74
chapter 74: mayat jiwa abadi
75
chapter 75: pembagian pasukan prajurit
76
chapter 76: gelang pelet
77
chapter 77: 5 kerajaan besar
78
chapter 78: pohon energi spiritual
79
chapter 79: latihan baru prajurit
80
chapter 80: menghancurkan segel
81
chapter 81: kekuatan langit & ruang angkasa
82
chapter 82: ikrar sumpah setia
83
chapter 83: pembunuh red fox
84
chapter 84: Jackson dan Angelica
85
chapter 85: peperangan di mulai
86
chapter 86: peperangan
87
chapter 87: bayangan hitam & monster
88
chapter 88: putra mahkota
89
chapter 89: 3 monster manusia bayangan
90
chapter 90: kemenangan
91
chapter 91 (S2): tempat rahasia
92
chapter 92 (S2): kultivasi tertutup
93
chapter 93 (S2): kasus misteri
94
chapter 94 (S2): pagoda 13 lantai
95
chapter 95 (S2): monster manusia iblis
96
chapter 96 (S2): lantai 9 yang aneh
97
chapter 97 (S2): siluman iblis
98
chapter 98 (S2): ujian tahap kedua
99
chapter 99 (S2): kekuatan Elf Lie Mei
100
chapter 100 (S2): kembalinya Jack dan Angel
101
chapter 101 (S2): seruling giok putih
102
chapter 102 (S2): ujian Elf sejati
103
chapter 103 (S2): klon Elf Lie Mei
104
chapter 104 (S2): 3 ujian Elf sejati
105
chapter 105 (S2): pertanda buruk
106
chapter 106 (S2): 3 benda pusaka
107
chapter 107 (S2): Era Kehancuran
108
chapter 108 (S2): Era Kehancuran II
109
chapter 109 (S2): Era kehancuran III
110
chapter 110 (S2): Era Kehancuran IV
111
chapter 111 (S2): Berakhir
112
chapter 112 (S2): rahasia
113
chapter 113 (S2): Raja Elf dan Manusia
114
chapter 114 (S2): Batu besar
115
chapter 115 (S2): Anak kandung
116
chapter 116 (S2): Perubahan Biao Jin
117
chapter 117 (S2): Array segitiga
118
chapter 118 (S2): Kekuatan misterius
119
chapter 119 (S2): Monster Raksasa
120
chapter 120 (S2): Racun hitam
121
chapter 121 (S2): Mimpi aneh
122
chapter 122 (S2): Sulur tanaman raksasa
123
chapter 123 (S2): Tidak terduga
124
chapter 124 (S2): Kekuatan ajaib
125
chapter 125 (S2): Perpisahan
126
chapter 126 (S2): Sekte Zhan
127
chapter 127 (S2): Cerita Era Kehancuran
128
chapter 128 (S2): Ras Iblis Neraka
129
chapter 129 (S2): Pergi
130
chapter 130 (S2): Kekaisaran Yun
131
Chapter 131 (S2): Hong Zi si Naga Merah
132
Chapter 132 (S2): Pertarungan
133
Author Back (PENGUMUMAN)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!